NovelToon NovelToon
SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

SUDDENLY MY DOCTOR HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alma Soedirman

Takdir dari Tuhan adalah skenario hidup yang tak terkira dan tidak diduga-duga. Sama hal nya dengan kejadian kecelakaan sepasang calon pengantin yang kurang dari 5 hari akan di langsungkan, namun naas nya mungkin memang ajal sudah waktunya. Suasana penuh berkabung duka atas meninggalnya sang korban, membuat Kadita Adeline Kayesha (18) yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu mau tak mau harus menggantikan posisi kakaknya, Della Meridha yaitu calon pengantin wanita. Begitu juga dengan Pradipta Azzam Mahendra (28) yang berprofesi sebagai seorang dokter, lelaki itu terpaksa juga harus menggantikan posisi kakaknya, Pradipta Azhim Mahendra yang juga sebagai calon pengantin pria. Meski di lakukan dengan terpaksa atas kehendak orang tua mereka masing-masing, mereka pun menyetujui pernikahan dikarenakan untuk menutupi aib kelurga. Maksud dari aib keluarga bagi kedua belah pihak ini, karena dulu ternyata Della ternyata hamil diluar nikah dengan Azhim. Mereka berdua berjanji akan melakukan pernikahan setelah anak mereka lahir. Waktu terus berlalu dan bayi mereka pun laki-laki yang sehat diberi nama Zayyan. Namun takdir berkata lain, mereka tutup usia sebelum pernikahan itu berlangsung. Bagaimanakah kehidupan rumah tangga antara Azzam dan Kayesha, yang memang menikah hanya karena untuk menutupi aib keluarga dan menggantikan kakak mereka saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alma Soedirman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. SMDH

Aku capek Shera, ayah sama bunda aku selalu saja bertengkar.

Sean, kamu gak boleh kaya gitu. Emangnya kamu tau, alasan mereka bertengkar kenapa?

Aku ngga tau Shera karena ayah ku itu hmm maen slot mulu tiap hari kan anjing ya.

CUT.

Fathur mengusap tengkuknya dengan gusar, ia daritadi sangat susah latihan apalagi menghapal dialog, apalagi ketika melihat wajah Yudi yang berperan sebagai ayahnya, membuatnya merasa geli dan selalu ingin tertawa.

"Ck, lo bisa serius ga sih Thur, ihh ngeselin!" Kayesha kesal, sudah daritadi Fathur mengulang reka adegan cerita.

"Haha ya maap kali Sha, susah fokus nih gua abis liat muka Yudi kok kaya mengandung unsur komedi," Yudi menjitak kepala Fathur.

"Dongo," umpat Yudi.

"Ck, kalo sampe gini ntar sampe jam berapa lagi sih lo pengen!" Adinda ikutan marah.

"Lu yang milih gua, lu juga yang ribet, dah tau gua kaya orgil begini masih dipilih," Hasan yang mendengar itu tertawa.

"Emang gila nih si Fathur, lu sendiri sih Din, kenapa milih dia, dah tau ni anak dah beban banget," ejek Hasan.

"Ya gimana dong, gue mana tau. Pokoknya gue mau dalam tiga hari, actingnya Fathur dah bagus, kan lo sama Yesha itu peran utama, gimana sih," Fathur mangut mangut saja.

"Eh iya Yu, Zainab, lo pada berdua kalo mau pulang, pulang aja dulu, soalnya gue rasa lo pada kayanya juga bisa bisa aja tadi udah bagus actingnya, takut ntar kesorean," suruh Adinda.

"Beneran gapapa nih, Din?" Tanya Zainab memastikan.

"Haha iya sih, gapapa tapi?" Tanya Ayu.

"Gapapa cuy, ini yang perlu revisi cuma si Fathur, doang nih, ntar kelamaan kalo nungguij ni anak sampe kiamat juga ga kelar kelar," Fathur menghela nafas panjang.

"Oke, kita berdua pamit dulu yaa cuy, selamat latian deh ya," Ayu dan Zainab izin pamit lalu tos kepada anak anak yang ikut latihan.

"Tiati ya," kata Kayesha.

"Sip, Sha."

Dua siswi itu keluar kelas, jadi di dalam 12 Ips 1 tinggal ada Adinda, Kayesha, Fathur, Hasan, Yudi, Wahyu. Lalu dimana Ocha? Ocha sudah lama pulang pas tadi sehabis sekolah, dijemput oleh ayahnya.

"Gue perlu minum dulu nih sama makan, baru lanjut latian biar gak grogi," kata Fathur.

"Sama cuy, gua juga haus banget ini," tambahWahyu.

"Lo pada mau keluar? Gue nitip deh ya, gue juga haus," pesan Hasan dan diangguki Yudi.

"Sama nih." Katanya.

"Lo pada gimana sih?! Cuma gini doang dah capeknya minta ampun, drama banget jadi cowok," Kayesha menyilangkan tangannya di depan dada.

"Woi Sha, haus sama laper tu relatif kali. Lu kira cerocos daritadi ga haus apa? Kita kita mah beda sama lo," Kayesha bertambah semakin kesal kepada Yudi.

"Lo tuh ya—" Kayesha ingin melanjutkan kata-katanya.

"Sha, sabar Sha," Adinda mencoba menyabarkan Kayesha.

Assalamualaikum.

"Eh?" Mata Kayesha terarah menuju pintu kelas.

Disana sudah ada pria dengan kemeja hitam dengan lengan baju yang bergulung seperempat lengan, dengan satu kancing yang terbuka.

Tak hanya Kayesha, orang orang yang berada dikelas juga langsung melihat ke arah pintu.

Buset, cakep amat, siapa nih? Batin Adinda bertanya.

"Mas Azzam, ayo masuk sini!" Suruh Kayesha dengan antusias.

Fathur dan Hasan saling melempar pandangan dan menelan salivanya susah.

"Lepas sepatu?" Tanya Azzam, Kayesha menggeleng.

Kayesha buru-buru menarik tangan Azzam masuk ke dalam kelasnya, Azzam hanya mengikutinya, Kayesha pun menyuruh Azzam untuk duduk di salah satu bangku yang ada disana.

"Oh iya, ini sayang, minuman sama makanan buat kamu sama temen-temen kamu."

*Mata Kayesha berbinar, melihat 1 paperbag dan 1 plastik yang Azzam bawa, satunya berisikan minuman seperti mocktail *yang begitu segar, dan paperbag satunya lagi berisikan roti toast yang sangat lezat.

"Wih banyak banget mas, oh aku baru tau— mas keluar tadi buat beliin ini ya?" Azzam mengangguk sambil mengeluarkan ponselnya.

"Iya sayang," Kayesha tersenyum.

"Makasih ya sayang," Azzam tersenyum kecil lalu mengacak rambut Kayesha.

"Udah ah sayang, bagiin aja dulu ke temen kamu," Kayesha mengangguk.

Kayesha mulai membagi satu satu makanan yang Azzam bawa kepada teman-temannya. Fathur dkk yang melihat itu langsung antusias menyambutnya, kan jadi hemat uang.

Kayesha dalam hatinya sangat senang dan sangat berterimakasih pada Azzam yang sangat sangat baik dan pengertian kepadanya. Ia sangat bersyukur memiliki suami seperti Azzam rasanya.

"Wih, suami lo Sha yang beliin?" Kata Fathur sedikit berbisik, Kayesha membalasnya dengan berdehem.

"Iya cok, suaminya yang beliin," bisik Fathur ke Hasan.

"Btw Sha, itu siapanya lo?" Adinda berbisik kepada Kayesha.

"Pacar gue," balasnya singkat, Adinda ber oh ria.

Tapi bagi Yudi dan Wahyu yang tidak mengetahui itu, mereka bingung harus mengatakan terimakasih mereka bagaimana.

Yudi menyenggol sedikit Fathur, "itu sapa Thur?"

Fathur yang bingung menjawab apa, ia langsung membalas, "pacarnya Kayesha."

"Kok lu tau, Thur?"

Fathur terdiam, tetiba Hasan yang menyaut, "kita pernah kerkom, terus ada pacarnya dateng bawain makanan."

Yudi dan Wahyu ber oh ria.

Sedangkan Azzam, pria itu hanya fokus memainkan ponselnya saja, sembari melihat lihat grup kerjanya.

"Bang Azzam, makasih ya bang," Azzam mendengar itu langsung menoleh ke arah Fathur dan Hasan.

"Haha santai aja," balas Azzam tersenyum.

"Haha iya ni bang, makasih ya bang," ucap bersamaan Yudi dan Wahyu yang ikut ikutan.

"Haha sip sip, santai santai," balas Azzam yang terdengar cukup gaul, mengingat bahwa ia juga masih cukup muda dan bergaul dengan dua temannya, Abim dan Yohan, hal itu sudah biasa.

Kayesha senang Azzam merespon temannya begitu baik, dan asik.

"Yaudah kita rest dulu 15 menitan ya, abis makan minum baru lanjut latihan," semua mengangguk.

"Dan lo tuh Thur, sambil dibacain tuh naskahnya! Ntar kaya tadi lagi, lupa lupa inget!" Kayesha menasehati Fathur.

"Bawel," balas Fathur bodo amat tapi ia tetap melakukannya.

Kayesha menghela nafas panjang, lalu duduk disamping Azzam yang sedang main ponsel. Ia diam, dan memperhatikan wajah pria itu intens.

Hidung mancung, alis tebal, rahang yang tegas, mata yang indah, bibir yang sehat. Ditambah lagi keringat yang sedikit bercucuran di pelipis, rambut yang sedikit acak, tangan yang begitu berurat.

Kayesha tidak bisa membayangkannya lagi, Azzam begitu sempurna secara fisik. — Tangan Kayesha mengusap dan membenarkan sedikit rambut Azzam yang sedikit lepek. Tapi tangannya malah dicegat Azzam dari rambut pria itu.

Azzam memegang tangan Kayesha dan menciumnya, "jangan dipegang sayang, rambut aku lepek, berminyak, kamu kan lagi makan."

Pria itu tidak menatap Kayesha tapi ia tangannya erat memegang tangan Kayesha dengan sebelah tangannya, ibu jarinya mengelus punggung tangan Kayesha.

Blush.

"Mas beneran gapapa nungguin aku?" Azzam mengangguk, masih fokus menatap layar ponselnya.

Kayesha hampir lupa, Azzam membelikannya dan teman temannya makanan dan minuman, tapi pria itu tidak beli untuk dirinya sendiri.

"Mas Azzam kok ga beli juga mas? Mas beliin aku sama temenku makanan minuman, kok mas engga?" Ia merasa heran.

"Aku ngga haus, aku dah minum juga banyak aqua di mobil."

Dasar dokter sayang, batin Kayesha.

*"Hihihi, terus kenapa kamu beliin mocktail?* Kenapa ga beliin aqua juga."

Azzam menghela nafas, "masa aku beliin air mineral juga sayang? Aku juga mikir mikir sayang, emang kenapa? Gak enak kah?"

"Enak kok, banget malah. Pasti kamu keluar duit banyak, emang gapapa sayang?"

"Ya gapapa lah, kan biar kamu sama yang lain semangat latihannya," Kayesha mengangguk ngangguk paham.

"Eh iya mas, aku ada hot news nih hehe, tapi mas janji jangan marah," Azzam mematikan ponselnya dan menaruhnya ke saku kemejanya.

"Apa itu sayang."

Kayesha tertawa geli, lalu berbisik ke telinga Azzam, "nanti aku kasih tau dirumah aja."

Azzam tersenyum geli dan mengangguk, "oke, dengan senang hati ya mas tunggu." Ia mencubit hidung Kayesha dengan lembut.

"Haha siap mas, tapi kamu janji jangan marah ya?" Azzam pura pura mengangkat kedua alisnya.

"Emang apa sih sayang? Bikin mas penasaran sekarang."

"Hihi kan nanti, pas dirumah aja, janji jangan marah dulu tapi?" Kayesha menunjukkan jari kelingkingnya.

Azzam menautkan jari kelingkingnya yang besar kepada jari kelingking gadisnya yang kecil mungil itu.

"Siap princess."

Teman teman Kayesha yang diam diam melihat itu hanya bisa saling tatap menatap satu sama lain, jadi nyamuk. Apalagi Fathur dan Hasan, mereka saling berbisik-bisik dan tertawa kecil.

1
vinc.
good
02. II Titik Rindu.
alurnya oke ajaa, ringan jugaa tapi ada beberapa kayanya perlu di revisi dari gaya font
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!