NovelToon NovelToon
PAMANKU SUGAR DADYKU

PAMANKU SUGAR DADYKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Anak Yatim Piatu / Dokter Genius / Beda Usia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: AMIRA ARSHYLA

"paman jelas-jelas kamu juga mencintai aku akan tetapi kenapa kamu tidak mau mengakuinya"
Alena jatuh cinta kepada paman angkatnya sejak dia masih kecil, akan tetapi paman selalu menganggap dia seorang gadis kecil yang sangat imut, apakah si dokter jenius itu akan tergerak hatinya untuk menerima Alena, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMIRA ARSHYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 01

Di sebuah rumah sakit terbesar di kota C.

"aduh...sakit...gatal...!"ujar seorang gadis muda sambil menggaruk-garuk tangannya.

"ah...gatal sekali..!"ujar gadis itu lagi.

"s*al aku sangat kesal sehingga aku lupa jika aku alergi terhadap alkohol."ujar Alena dalam hatinya.

Dia terus menggaruk-garuk tangannya sambil menunggu dokter yang akan menanganinya datang.

Halo... semuanya namaku Alena, aku adalah putri angkat di sebuah rumah yang bisa aku sebut rumah.

Oke...pamanku adalah seorang dokter yang sangat tampan akan tetapi dia orang yang cuek dan juga dingin.

beberapa waktu yang lalu.

Hotel negara C, tepatnya di hotel golden.

terlihat seorang gadis muda sedang duduk di pinggir kolam renang untuk bersantai.

seorang pelayan berjalan mendekati gadis muda tersebut dengan membawa sebotol minuman di tangannya.

"nona bagaimana dengan sampanye yang sudah kami simpan sejak tahun 85...?"ujar seorang pelayan bertanya kepada gadis muda itu.

Alena sekilas melirik ke arah pelayan tersebut.

"terserah..."ujar gadis muda itu sambil terus menatap ke arah layar ponselnya.

"kalau begitu, saya akan membuka botol ini dan langsung menuangkan ke dalam gelas anda."ujar pelayan itu sambil membuka minuman beralkohol yang berada di tangannya.

"oke...Tidak perlu di tuang langsung begitu saja."ujar gadis muda itu sambil meraih botol minuman itu.

"tapi...tapi nona, minuman ini lebih enak jika di tuangkan ke dalam gelas."ujar pelayan tersebut.

"tidak apa-apa, sudah sana kamu pergilah."ujar Alena menyuruh pelayan itu pergi.

"di tuang atau tidak bagiku sama saja."ujar Alena dalam hatinya sambil langsung meneguk minuman itu langsung dari botolnya.

beberapa saat kemudian.

"aduh...gatalnya...!"ujar Alena yang masih berada di kursi ruang tunggu sebuah rumah sakit.

"gatal...sekali...!"ujar Alena sambil terus menggaruk-garuk tangannya.

terlihat seorang dokter yang sangat tampan berjalan ke arah Alena.

"sudah tahu jika kamu alergi terhadap alkohol, tapi kenapa kamu masih saja meminumnya...? Kamu itu merasa hidupmu terlalu panjang atau bagaimana..?"ujar dokter tersebut sambil menatap tajam ke arah Alena.

Akan tetapi Alena tidak menghiraukan ucapan dokter tersebut.

"aduh...gatal..gatal sekali...! apakah aku akan segera m*ti...!"ujar Alena dalam hatinya sambil terus menggaruk-garuk tangannya.

Pada saat Alena ingin menggaruk wajahnya, seketika itu juga tangannya langsung di tarik oleh dokter tersebut.

"stop...Jagan di garuk nanti wajahmu jadi rusak lho."ujar dokter tersebut sambil menggenggam kedua tangan Alena dengan sangat erat.

dokter itu kemudian langsung membawa Alena masuk ke dalam ruangannya.

Pria itu adalah dokter Narendra pradana, paman angkat Alena sendiri.

"duduklah di kursi ini."ujar Narendra sambil menuntun Alena untuk duduk.

Alena menuruti ucapan paman nya.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu di buka dari luar.

"maaf dokter, ini obat dan kantong es yang anda minta."ujar perawat tersebut sambil tersenyum lebar melihat Narendra yang berlutut di hadapan Alena.

Narendra kemudian berdiri dari tempatnya berlutut, dia kemudian meraih kantong es yang berada di hadapannya.

"terima kasih, taruh saja di atas meja."ujar Narendra.

Narendra kemudian menempelkan kantong es itu ke wajah Alena.

"eumh..."ujar Alena.

Tidak lama kemudian Alena sudah bisa membuka matanya, setelah itu Alena spontan langsung memeluk paman nya.

"dokter Narendra, untung ada kamu."ujar Alena sambil terus memeluk pamannya.

perawat itu tampak tersipu melihat seorang dokter Narendra yang terkenal dingin dan cuek bisa dengan sangat mudah di peluk oleh seorang gadis.

"lepaskan...!"ujar Narendra sambil mencoba melepaskan tangan Alena dari tubuhnya.

Akan tetapi tangan Alena memeluk Narendra dengan sangat erat.

"nira, kamu boleh pergi dari sekarang juga."ujar Narendra dengan suara yang keras.

"baiklah dokter, jika anda membutuhkan sesuatu anda bisa memanggil saya."ujar perawat itu sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

Setelah perawat itu pergi, alena Kemudian melepaskan pelukannya perlahan-lahan.

"minumlah obat ini."ujar Narendra sambil memberikan obat kepada Alena.

Alena menuruti perintah Narendra dia segera meminum obat tersebut.

Sesaat kemudian.

"paman, kenapa setelah aku minum obat badanku rasanya masih terasa gatal...? Jangan-jangan obatmu itu tidak manjur..!"ujar Alena sambil menatap wajah Narendra dengan wajah yang cemberut.

"CK...CK..."Narendra berdecak.

"kamu sudah tidak pulang ke rumah selama satu tahun, sekali kamu pulang kenapa kamu jadi seperti ini...?"ujar Narendra sambil menulis sesuatu di atas meja kerjanya.

"masa anak gadis malam-malam begini mabuk-mabukan...!"ujar Narendra sambil terus fokus ke arah tulisan yang sedang dia tulis.

"dokter Narendra..!"ujar Alena sambil duduk berjongkok di bawah kursi Narendra.

Narendra kemudian menoleh ke arah Alena.

"apakah kamu tahu kenapa aku minum sebanyak ini...? Itu karena aku sangat senang"ujar Alena sambil tersenyum.

Narendra menghentikan tangannya untuk menulis.

Narendra kemudian menatap tajam ke arah Alena.

"mau seberapa senang juga kamu tidak boleh membahayakan sehatmu..! jika sampai alerginya menghalangi saluran pernafasan maka kamu akan sesak nafas..!"ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah alena.

Alena tampak tersenyum lebar melihat tingkah pamannya itu.

"dokter Narendra, apakah kamu tidak bertanya kepadaku kenapa aku bisa begitu senang...?"ujar Alena sambil tersenyum lebar ke arah Narendra.

Alena kemudian berdiri dari tempat duduknya.

"paman, aku sangat senang karena aku akan segera menikah."ujar Alena.

mendengar ucapan Alena, Narendra kemudian merobek kertas yang berada di hadapannya dan langsung membuangnya ke tempat sampah.

Dia kemudian menulis ulang sesuatu dan memberikannya kepada Alena.

"ambil ini.."ujar Narendra memberikan kertas itu kepada Alena.

Alena mengambil kertas tersebut.

"sekarang kamu pergilah ambil obat dulu, malam ini infus duku sekali, setelah itu kamu baru boleh pulang, setelah sampai di rumah Jagan lupa minum obatnya ya."ujar Narendra sambil membuka kaca matanya.

"paman hari ini Geri melamar ku dan aku juga sudah menerimanya, besok dia akan segera datang ke sini."ujar Alena sambil tersenyum.

"kamu pergilah untuk di infus dulu, jika tidak maka wajahnya akan bengkak."ujar Narendra sambil menatap tajam ke arah Alena.

"besok aku akan segera membawa Geri ke rumah, kamu pasti akan suka dengan Geri paman, aku harap kamu besok bisa pulang ke rumah jadi aku bisa memperkenalkan Geri kepada paman."ujar Alena.

"pergilah ambil obatmu, aku masih ada urusan yang lain."ujar Narendra sambil Berjalan keluar dari dalam ruangannya.

"terima kasih dokter Narendra."ujar Alena lirih, tidak terasa air mata Alena membasahi pipinya.

Alena kemudian mengusap pipinya dan dia segera keluar dari dalam ruangan tersebut.

1
Jeonghan svt 🩷
benar itu kata dokternya Alena
ARMILA06: kayaknya Alena sengaja deh minum itu alkohol
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!