Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.
Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.
Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.
Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.
Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.
Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Na, kesini sebentar," ucap Raka pada Arka sambil memperhatikan layar laptopnya.
Arka dipanggil Na oleh anak buahnya. Diambil dari nama Arkana. Raka sedang memantau CCTV di apartemen Eleanor dan tanpa sengaja melihat Kai berjalan sempoyongan memasuki apartemen Eleanor, seperti orang yang sedang mabuk.
"Ada apa?" tanya Arka langsung menghampiri Raka karena tahu Raka sedang memantau Eleanor. Demi memastikan Eleanor tidak dekat dengan laki-laki lain, Arka sampai rela memantau Eleanor dua puluh empat jam.
"Kai masuk lagi ke apartemen Eleanor, tapi kali ini kayaknya dia mabuk," ucap Raka sambil menunjuk layar laptopnya.
"Kenapa bisa masuk? gue udah minta Eleanor ganti sandi apartemennya biar gak ada lagi yang sembarangan masuk kesana," Arka terus memantau Kai di CCTV sambil mencari keberadaan Eleanor disana.
"Mungkin Eleanor lupa?"
"Terus Eleanor dimana sekarang? kenapa gak kelihatan di mana-mana?"
"Eee... itu Eleanor," Raka menunjuk Eleanor yang akhirnya muncul di layar.
"Mungkin tadi Eleanor di kamar, makanya gak kelihatan di layar."
Well, Arka tidak mengizinkan Raka menghack CCTV di kamar Eleanor. Selain karena itu tempat privasi, Arka juga tidak ingin Raka melihat Eleanor yang mendesah di bawahnya. Suara desahan Eleanor yang merdu biar Arka saja yang mendengarnya.
"Brengsek!" Arka mengumpat melihat Kai langsung mencium bibir Eleanor saat mereka bertemu di ruang tengah apartemen Eleanor.
"Lo pantau terus CCTV nya, gue akan kesana sekarang," tanpa banyak bicara lagi Arka pergi meninggalkan tempat nongkrongnya bersama teman-temannya.
Arka sudah bukan remaja lagi, usianya bahkan satu tahun lebih tua dari Kai yang sekarang menjabat sebagai CEO muda. Arka masih ingin menikmati masa mudanya dengan menjadi pengangguran yang suka balapan dan bermain wanita. Wajar saja Arka dan teman satu gengnya adalah kumpulan anak-anak orang kaya yang tidak perlu pusing memikirkan uang. Karena uang yang akan datang sendiri pada mereka.
"Kai, kamu mabuk?" itulah suara yang terdengar di CCTV. Eleanor terlihat berusaha menolak ciuman Kai, tapi tangan kekar Kai mengunci pergerakannya sehingga Kai bisa dengan mudah mencium bibirnya kembali.
"Alamat bakal ngamuk nih si Arkana," ucap Raka tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.
"Kenapa?"
"Ada yang nyentuh miliknya."
"Hah?" anak buah Arka yang lain langsung melihat laptop Raka dan melihat yang terjadi disana.
Sekarang bukan lagi adegan ciuman, tapi adegan kekerasan dan mungkin selanjutnya... adegan pemerkosaan. Kai mendorong Eleanor dengan keras sampai Eleanor berbaring di sofa, lalu kemudian Kai menindih tubuh Eleanor.
"Telpon Arka buruan, suruh dia ngebut," ucap Raka saat melihat pakaian Eleanor dilepas paksa oleh Kai. Menurut informasi, Kai sangat mencintai Eleanor, tapi bisa-bisanya Kai melakukan hal seperti itu pada perempuan yang dicintainya.
"Emang Arka kemana?" tanya salah satu dari mereka karena hanya Raka yang tahu pergi kemana Arka sekarang.
"Pergi ke suatu tempat untuk menyelamatkan ceweknya."
"Maksud lo cewek yang ada di video itu? jangan bilang dia..." tanya yang lainnya lagi.
Mereka tahu tentang Eleanor si wanita yang menghabiskan satu malam dengan Arka. Namun wajah Eleanor di CCTV tidak begitu jelas.
"Iya, buruan telpon Arka. Handphone gue lowbat," jawab Raka gregetan masih belum ada juga yang menghubungi Arka.
"Kalau ditelpon malah gak fokus si Arka nanti."
"Iya juga."
Plak!
Mereka melotot mendengar suara tamparan yang berasal dari laptop. Eleanor menampar Kai lalu mendorong Kai sampai Kai terjatuh. Kai berhasil melepas paksa baju Eleanor, tapi gagal melakukan sesuatu terhadap tubuh Eleanor karena Eleanor lebih dulu mendorongnya.
"Oke, bagus. Emang harus dikasih pelajaran cowok kayak gitu," Raka dan yang lainnya nampak puas melihat adegan di laptop. Mereka sedang melakukan tindakan ilegal dengan menghack kamera CCTV orang lain, tapi sudah seperti sedang menonton drama di TV.
"Wow," Sagara —salah satu dari ketiga anak buah Arka berteriak heboh melihat Eleanor berusaha melindungi dirinya dari tindakan tidak senonoh Kai. Mereka benar-benar menikmati adegan yang terjadi di layar laptop Raka.
Arka memiliki tiga anak buah, Raka, Sagara dan Devan. Sebenarnya mereka bersahabat, tapi tidak tahu kenapa orang-orang menganggap Arka ketua dan yang lain anak buahnya.
"Sekarang gue tahu alasan Arka suka sama nih cewek."
Sagara dan Devan saling melempar pandangan lalu keduanya tersenyum. Memang dasar laki-laki, pikiran mereka cepat terkoneksi jika menyangkut hal-hal mesum. Mereka memikirkan bagaimana servis Eleanor di ranjang sampai membuat Arka mengklaim Eleanor sebagai miliknya.
Eleanor aktif berlari kesana kemari menyelamatkan dirinya dari Kai. Wanita yang strong seperti Eleanor pasti strong juga dalam urusan ranjang.
"Gue ngerti maksud lo."
-
-
Di apartemen Eleanor,
Eleanor memakai tenaganya yang tersisa sedikit untuk berlari keluar dari apartemennya. Ia tidak peduli dengan penampilannya. Yang Ia pikirkan hanya menyelamatkan dirinya dari Kai yang masih berusaha melakukan hal tidak senonoh.
"Sayang, mau kemana kamu? bukannya kamu butuh bukti kalau aku cinta sama kamu?" Kai dengan langkah sempoyongan terus mengejar Eleanor. Laki-laki itu sudah kehilangan akal sehatnya karena pengaruh dan alkohol sampai ingin membuktikan cintanya dengan melakukan hal yang tidak senonoh.
"Akh," Eleanor meringis saat membuka pintu apartemen dan tidak sengaja menabrak tubuh seseorang. Eleanor sudah sangat berantakan, entah dari penampilan maupun pakaian.
"El, lo baik-baik aja?" tanya laki-laki yang baru saja ditabrak Eleanor, Arka.
Arka datang dengan nafas hos-hosan karena harus berlari untuk tiba kesana. Arka sudah merenggut keperawanan Eleanor, tapi Arka tidak ingin Eleanor dinodai oleh laki-laki lain.
"Arka... tolongin gue..." lirih Eleanor. Meminta tolong pada orang yang sudah merenggut keperawanannya terdengar konyol, tapi situasinya memang Eleanor membutuhkan pertolongan seseorang dari Kai yang sedang dipengaruhi alkohol dan ingin melecehkannya.
"Iya, gue bakal nolongin lo. Tapi lo tenang dulu, oke?" Arka menangkup wajah Eleanor untuk menenangkannya. Arka datang memang untuk menolong Eleanor. Tapi Arka tidak menyangka Eleanor akan sangat kacau seperti ini.
"Gue takut, Arka. Kai... dia..." Eleanor yang terlihat strong di kamera CCTV nyatanya tidak se strong itu. Eleanor hanya berusaha untuk tidak dilecehkan oleh Kai.
"Iya, gue tahu. Makanya lo tenang, udah ada gue disini," Arka kemudian melepaskan jaketnya untuk menutupi pakaian atas Eleanor yang berantakan.
"Sayang..." Kai berjalan kearah pintu. Arka yang melihatnya langsung menendang Kai dan membuat laki-laki itu terjatuh di lantai. Arka sedang tidak ingin berkelahi sekarang, jadi Arka hanya menutup pintu apartemen Eleanor dari luar.
"Kita pergi dari sini sekarang," Arka berinisiatif menggendongnya Eleanor karena melihat tubuh Eleanor gemetar. Eleanor pasti ketakutan karena Kai yang dicintainya ingin melecehkannya. Arka sangat mengerti keadaan Eleanor sekarang.
"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Eleanor mengalungkan tangannya di leher Arka karena takut terjatuh.
"Ke tempat yang gak akan ada orang yang berani nyakitin lo."
