Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Bastian senang sekali karena kedua orang tuanya datang ke rumahnya dan berhasil lewatin penjaga nya yang sangat menyebalkan, Bastian menikmati makanan yang dibawa orang tuanya dengan lahap.
"Bela kamu tidak pernah kasih makan enak anak saya, kasihan sekali melihat Bastian makan lahap seperti itu seperti tidak pernah dikasih makan sama sekali!" protes Yuyun melihat Bela mengira Bela tidak pernah masak sama sekali.
"Tante bicara seperti itu seperti bicara sama ART saja, anak Tante apa pernah kasih saya uang setelah nikah dan tinggal bareng. Bastian saja tidak menunjukan kepedulian, tidak pernah mau kerja sama sekali, bahkan tidak mau bantu saya merapihkan rumah kami seolah saya tinggal disini seperti numpang dan jadi ART saja!" protes Bela terus terang, Bela tersinggung sama ucapan mertuanya seolah tidak menghargai Bela sebagai menantunya.
"Wajar dong anak saya seenaknya, yang mau nikah sekarang kan orang tua kamu kalo kamu mau dihargai sebagai istri biarkan Bastian bebas dengan melanjutkan sekolah dan boleh main sama temen-temennya biar dia mendapatkan haknya baru saya anggap kamu sebagai menantu yang baik, ah satu lagi jangan minta Bastian bantu kamu merapihkan rumah karena itu tugas perempuan dan soal nafkah biar saya kasih kamu setiap bulannya tapi jangan bilang orang tua kamu bagaimana setuju kan?" tanya Yuyun memanfaatkan kondisi saat tahu anaknya seenaknya sama Bela.
"Cih, saya kalo bukan mengandung tidak mau nikah sama laki-laki manja dan pemalas seperti Bastian, walaupun menyesal dengan kondisi seperti ini tapi saya jadi tahu Bastian bukan laki-laki yang pantas dijadikan suami karena kelakuannya begitu mana ada perempuan yang mau cih!" protes Bela kesal merasa dihina sama orang tuanya Bastian, dikira Bela senang menikah sama Bastian dengan kondisi seperti sekarang sungguh keterlaluan Bastian dan kedua orang tuanya.
Bastian kesal mendengar ucapan Bela, sungguh keterlaluan jawabannya sungguh merendahkan dirinya sebagai laki-laki tidak terima direndahkan seperti tadi, tidak menyangka Bela bisa jawab ucapan orang tuanya bukan tipe perempuan yang takut sama mertua ini justru berani jawab dan membuat emosi mendengarnya.
**
Boby melihat layar monitor cctv dirumahnya Bela sambil kerja di kantor, Boby sengaja koneksikan layar monitor cctv ke laptop nya yang ada di kantor.
"Bagus Nak jawab sesuka kamu, ayah tidak akan marah melihat kamu seperti tadi dan tidak akan anggap kamu tidak sopan lawan mertua kamu, mereka wajib dijawab sebisa kamu dan jangan takut nak didepan rumah ada yang siaga melindungi kamu." ucap Boby senang melihat anaknya berani tidak takut melawan.
Boby tidak menyangka Bastian sungguh malas sebagai seorang suami sudah malas bantu istri merapihkan rumah dan malas mencari uang sama sekali, bahkan orang tuanya masih berusaha minta Bastian melanjutkan pendidikan tanpa bertanggung jawab atas kesalahannya ke Bela dan seenaknya merendahkan Bela.
**
Yuyun sungguh malu melihat pekerjaan yang dikerjakan Bela sekarang, sungguh diluar impiannya punya menantu yang punya pekerjaan yang bisa dibanggakan.
"Apa bagusnya jadi tukang jahit sih Bela astaga, kamu bikin malu saja jadi anak sudah bikin malu kondisi kamu eh sekarang pekerjaan bikin malu dasar perempuan tidak punya malu kamu tuh!" protes Yuyun kesal.
"Berisik sekali jadi orang tua, Tante bilang saya tidak punya malu hah, apa anak Tante punya malu hah kalo tidak bisa memberikan kehidupan layak buat istri lebih baik diam, saya bekerja demi saya bisa beli makan buat saya karena anak Tante tidak bisa memberikan uang sama sekali, status cuman seorang suami tapi tidak ada guna sama sekali buat hidup saya dan menyesal bisa menikah sama anak Tante jadi jangan seenaknya bilang saya tidak punya malu sama sekali!" protes Bela tidak terima semakin lama semakin dihina sama mertuanya.
"Lama-lama dihajar kamu tuh Bela tidak sopan bicara seperti itu sama orang tua aku, hargai dia sebagai orang tua kamu bukannya bicara seenaknya begitu tidak punya hati sama sekali kamu jadi perempuan!" bentak Bastian kesal mendengar ucapan Bela barusan.
"Lebih baik Tante pulang jangan disini, semakin lama bikin emosi dan malu didengar tetangga mengerti." lanjut Bela sudah emosi sama ucapan mertua dan suaminya yang tidak tahu diri.
Bela sungguh sedih punya suami yang egois, lagi-lagi menyesal pernah mencintai laki-laki seperti Bastian setelah menikah baru tahu sifat aslinya sungguh menguras emosi, jika punya pilihan pisah tentunya Bela ingin pisah sama suami pemalas dan egois seperti Bastian tidak pernah membuat bahagia dan tidak pernah menghargai Bela sama sekali.
Bastian banting gelas yang dipegangnya saking kesalnya, tidak menyangka Bela semakin lama semakin keterlaluan ucapannya, Bastian kalo tidak ingin diawasi sudah menghajar Bela karena sudah tidak sopan ke orang tuanya dan seenaknya menghina dirinya didepan orang tuanya tanpa memikirkan perasaannya sama sekali.
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya