Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BIMBANG
Thia menuju ke kantin perusahaan tempat dia biasa makan. Setelah sampai di sana Nita malah melambaikan tangan dan mengajak Thia untuk duduk bersama mereka. Dengan semangat hati Thia menuju kearah mereka.
"Sini kita makan bareng aja, pak Tian makan di ruangan?" tanya Nita
"Iyahhh" jawab Thia singkat.
"Saya mau pesan nasi sotonya yah Bu" kata Thia pada pemilik kantin itu.
"Baik neng saya buatkan yahh" sahut ibu pemilik kantin.
"Lo kenapa bisa jadi seberani tadi sih sama pak Tian?" tanya Nita
"Iya bener, gue asli kaget tadi pas dengar Lo bantah dan motong omongan dia" Sambung yang lainnya.
"Itu karna gue kebawa perasaan aja, lagian dia salah banget loh soal itu, gak ada rasa menghargai nya sedikit pun" Kata Thia menjawab.
"Iyasihh, tapi gue saranin mending Lo diamin aja deh kalau pun dia bertingkah kek gitu, apalagi yang kasihan Lo, nanti yang ada Lo di pecat lagi" ucap Nita memberikan saran.
"Yaudah lah lagian udah lewat juga" Kata Thia menjawab lagi.
"Ehhh btw si cewek gatel yang dekatin pak Tian itu yang sering ngaku ngaku pacarnya gak pernah datang lagi yah kemari" Kata Sarah salah satu karyawan yang juga dekat dengan Nita.
"Paling juga udah sadar kalau pak Tian gak suka sama dia, lagian apasih yang mau dilihat dari pak Tian" Kata Nita
"Iya bener apa sih yang mau dilihat, dia hanya tau manfaatin cewek doang" Ucap Thia dalam hatinya.
"Heiii Thia Lo kok malah begong sihh?" tanya Nita
"Yahh menurut gue sih itu bukan hal yang penting dehh biarin aja kali mereka yang urusin" Ucap nya
"Iya juga sihh, tapi gue kepo dehh kalau semisal ada yang jadi cewek pak Tian dia bakal kekmana yahh?" ucap Sarah lagi
"Menurut gue sih pasti ada pembeda, biasanya cowok yang cenderung keras ke publik pasti sama cewek nya dia malah jadi manja gitu" Kata Nita menanggapi
Lagi lagi Thia membayangkan perlakuan lembut Tian padanya selama mereka pacaran, sebenarnya jika di pandang dari sisi positif nya benar sekali jika Tian melakukan kekasihnya dengan sangat baik dan di manja bagaikan orang yang paling dia sayang.
Hal itu benar-benar membuat perasaan Thia campur aduk, disisi lain di merasa bersalah atas perlakuannya, namun disisi lainnya doa juga tak terima saat mendengar pernyataan tian di depan orang tuanya.
"Heiiiiiiikkkkkk........Lagi lagi Lo malah melamun, kenapa sihh Lo lagi banyak pikiran yahhh?" tanya Nita
"Enggak kok, gue lagi lapar aja ini pesanan gue mana yahhh?" ucapnya mengalihkan pembicaraan
"Itu tuhhhh udah datang kok" tunjuk Sarah kearah pelayan kantin yang sudah menuju kemeja mereka.
Setelah pesanan Thia sampai dia memilih untuk menikmati makan siangnya itu, dia berusaha untuk tak menampung setiap kata kata yang dia dengar tentang tian.
Segala kebimbangan kini dia rasakan, dia benar-benar menaruh hatinya pada Tian sejak awal mereka pacaran tapi yang belum terjawab Samapi sekarang apa alasan Tian mengatakan hal itu pada kedua orang tuanya.
Namun Thia tak mau bertanya langsung karna itu akan membuat semuanya terbongkar, Tian juga pasti akan marah jika tahu bahwa Thia mengikutinya.
Setelah menghabiskan makan siang nya, Thia kembali kedalam ruangan, walaupun jam masih menunjukkan jam istirahat dia memilih untuk lebih awal ke ruangan.
Sampai di sana dia belum mendapati Tian dia kursi kerjanya, dia pun memutuskan untuk melihat kekasihnya itu kedalam ruang istirahat nya.
Tampaklah Tian yang kini tertidur lelap di atas kasur itu, Thia berjalan mendekatinya dan menatap dalam kearah Tian. Dengan penuh tatapan cinta dia mengelus lembut wajah Tian..
"Sebenarnya apa yang gue lakuin ini belum seberapa sama yang Lo lakuin ke gue Tian, maaf yah kalau ujungnya gue bakal buat Lo kecewa" kata Thia dalam hatinya
Tian yang merasakan sentuhan demi sentuhan di wajah nya pun terbangun dan melihat kekasihnya itu yang ada di depan nya.
Tian langsung menarik tangan Thia dan kembali tidur, seperti nya Tian benar-benar lelah..
"Jangan pergi...." ucap nya sembari memegang erat tangan Thia dan mulai tertidur pulas.
Thia tak melawan, dia masih setia menemani Tian, saat Tian tampak sudah nyenyak sekali barulah Thia melepaskan tangannya dan keluar dari ruangan itu.
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."