Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Di mansion milik Tuan Abian, terlihat Tuan Abian sedang makan siang bersama dengan istri dan anak tirinya. Tuan Abian nampak lesu dan murung, mungkin karena kondisi saham perusahaannya telah anjlok, dia membutuhkan modal yang cukup besar. Sementara calon menantu kebanggaannya tak dapat menolongnya.
Padahal Arga dulu berjanji akan memberikan uang sebesar 10 triliyun kepadanya menambah modal perusahaan. Tapi rupanya Arga malah mengalami kerugian yang sangat besar, uangnya telah di curi oleh para anggota klan Lucifer.
Tuan Abian sangat berharap Luna bisa segera ditemukan dan sembuh dari amnesianya, sehingga dia bisa memimpin kembali perusahaan. Walaupun Tuan Abian sudah menganggap Selena sebagai anaknya sendiri, tapi dia mengakui bahwa anak kandungnya lebih hebat dan mempuni dalam memimpin perusahaannya.
"Papa sangat merasa bingung, jika saham perusahaan kita terus merosot seperti ini, itu artinya perusahaan kita lama-lama akan hancur." keluh Tuan Abian.
"Bahkan papa belum bisa menemukan keberadaan Luna. Papa sangat mengkhawatirkannya." sambungnya Tuan Abian dengan hati yang dipenuhi rasa kecemasan.
Bu Amel pura-pura sedih mendengar perkataan suaminya, "Masalah Luna, kita kan sudah meminta bantuan kepada polisi untuk mencarinya. Bahkan kita sudah menyuruh detektif swasta untuk membantu mencarinya. Belum lagi Arga yang sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari Luna."
"Ya, tapi sampai kini keberadaan Luna masih belum ditemukan juga, Ma." jawab Tuan Abian dengan nada sedih.
Kini giliran Selena yang berbicara, "Masalah perusahaan, papa tenang saja. Aku yakin kok Rafael Wilson pasti akan memilih bekerjasama dengan YBS. Aku akan berusaha keras untuk bisa menaklukkannya."
Tuan Abian pun menganggukan kepalanya, "Ya, papa harap begitu. Kamu harus berusaha lebih keras lagi, Selena."
"Kecantikan kamu itu menurun dari mama, semua pria pasti sangat terpesona dengan kecantikan kamu itu, Selena. Dan mama yakin perlahan demi perlahan Rafeal Wilson akan terpesona dengan kecantikan kamu." Bu Amel sangat berharap Rafeal Wilson akan menjadi menantunya, sehingga Selena kelak akan menjadi nyonya Wilson.
Terlihat seorang pelayan laki-laki datang kesana sambil membawa sebuah bingkisan berbentuk kotak ke ruang makan. "Tuan, ada kiriman paket untuk anda."
Kebetulan Tuan Abian dan keluarganya telah selesai menikmati makan siang mereka.
"Bingkisan dari siapa?" tanya Tuan Abian, dia mengerutkan keningnya.
"Saya tidak tahu, Tuan. Tidak ada nama pengirimnya." jawab pelayan tersebut.
"Hm ya sudah kamu boleh kembali meneruskan pekerjaanmu." Tuan Abian berkata seperti itu sambil membawa bingkisan tersebut dari tangan sang pelayan.
"Baik, Tuan." sang pelayan pun segera pergi.
Tuan Abian mengerutkan keningnya begitu melihat kata-kata yang tertulis di bingkisan tersebut. "Untuk mertuaku?"
Bu Amel terperangah, dia segera berdiri, diikuti oleh Selena.
"Apakah mungkin dari Arga?" Bu Amel mencoba untuk menebak.
Selena menanggapi perkataan ibunya, "Kayaknya gak mungkin, Arga kalau mau ngasih sesuatu kepada papa pasti selalu dia yang ngasih langsung, tanpa melalui perantara."
Mungkin karena sudah penasaran dengan apa isi di dalam bingkisan itu, Tuan Abian pun segera membukanya. Begitu pun Bu Amel dan Selena, mereka sedang berdiri di dekat Tuan Abian, karena penasaran dengan isi di dalam bingkisan tersebut. Apalagi bingkisan itu bertuliskan UNTUK MERTUAKU.
Begitu Tuan Abian membuka bingkisan tersebut, betapa terkejutnya mereka ketika melihat apa yang ada di dalam bingkisan itu. Seketika mereka bertiga menjerit ketakutan.
"Aaaaaahhh!"
Bahkan mereka bertiga menjadi mual melihatnya, sehingga makanan yang baru saja masuk ke dalam perut mereka harus keluar lagi. Memuntahkan semuanya.
"Hueekk!"
"Hueekk!"
"Hueekk!"
Rupanya isi di dalam bingkisan itu adalah potongan kepalanya Dokter Nino. Selain itu, di dalam bingkisan tersebut terdapat sebuah surat yang dipenuhi dengan darah.
Isi surat tersebut:
TUNGGU BINGKISAN BERIKUTNYA! AKU AKAN MENGIRIM KEPALA PUTRIMU.
...****************...
Selena dan Bu Amel sudah mengetahui tentang rencana jahat yang dilakukan oleh Tuan Abian dan Arga terhadap Jonathan dan adiknya pada lima tahun silam. Karena itulah mereka bertiga bersepakat memilih untuk bungkam tentang pengiriman kepala Dokter Nino dari orang misterius yang belum diketahui siapa pengirimnya.
Tuan Abian memang pernah memiliki seorang menantu. Tapi mereka yakin Jonathan sudah mati, tidak mungkin Jonathan yang melakukannya.
Kini keadaan Tuan Abian sedang tidak baik-baik saja, pria itu diliputi perasaan kecemasan dan ketakutan yang luar biasa. Dia takut putrinya akan bernasib sama seperti Dokter Nino.
Berita itu pun telah sampai ke telinga Arga. Saat ini Arga sedang berada di Markas The Dragon.
Arga sedang berpikir dengan keras tentang peristiwa yang dialami dirinya dan keluarga Xander. Dari mulai menghilangnya Luna, pencurian uang yang dilakukan oleh klan Lucifer terhadapnya, dan juga pengiriman kepala Dokter Nino kepada Tuan Abian.
"Mengapa dia memanggil Tuan Abian mertua? Apakah mungkin dia Jonathan?" gumamnya sambil menyipitkan matanya.
Arga pun menggelengkan kepalanya, dia rasa tidak mungkin orang yang jelas sudah mati bisa hidup lagi.
"Tidak mungkin, Jonathan sudah mati. Tidak mungkin dia hidup lagi. Lalu apa hubungannya dengan klan Lucifer?"
Arga terlihat sangat frustasi, dia takut sekali jika Luna akan bernasib sama seperti Dokter Nino. Padahal sampai kini anak buahnya selalu melakukan pencarian terhadap Luna tiada henti, tapi belum juga menemukan titik terang.
"Shittt! Sebenarnya siapa bajingan sialan itu? Berani sekali dia menantangku. Jika terjadi sesuatu kepada Luna, aku akan membunuhnya!" Arga berkata sambil menggebrak meja yang ada di ruangannya. Bahkan sampai kini dia belum juga mendapatkan informasi siapa ketua mafia dari klan Lucifer tersebut, karena akses tentang klan Lucifer sangat tidak mudah untuk ditembus