Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lanjutan
"Oh iya eza,kenapa kamu nggak jadi vocalis tetap saja di restoran kita?,lumayan ko kalau dihitung-hitung permingu sama gaji seblulan kamu sebagai pegawai biasa,kamu hanya perlu bekerja seperti bisanya dan bekerja sebagai seorang vocalis seminggu sekali,bagaimana?."Tanya danz mencoba membuat penawaran.
"Yang bener pak?,kalau begitu mah saya mau banget,saya mau bangetttt."Balas eza selain bersemangat.
"Kamu beneran mau?."
"Iya pak,kebetulan saya lagi butuh banget uang nih,boleh ya?."
"Widihhhh,oke-oke,mulai sekarang kamu akan menjadi pengawai saya sekaligus vocalis direstoran ini ya eza,setuju?." Jelas danz sambil mengangkat sebelah tanganua meminta bersalaman.
"Setuju!!!!."Balas eza cepat.
"Yaudah saya pamit dulu ya pak,sekali lagi saya ucapkan terimah kasih dan selamat malm."Pamit eza.
Sesampainya eza di kontrakan,ia segerah menyimpan tas kecilnya dan memasuki kamar mendi untuk membersikan tubuhnua,setelah mandi,beres-beres dan beribadah eza pun memutuskan untuk mengecek berapa jumblah uang yang ia dapatkan dihari pertama dirinya bekerja.
Srekkkkkk....
Amplop itu eza sobek,kini mulai terlihat lah beberapa lembar uang berwarna merah segar didalamnya,eza segerah menghitungnya.
"Dua juta dua ratus."Lirih eza setelah dirinya berhasil menghitung semua uangnya.
"Wah,lumayan banget,terimah kasih ya allah,ini bisa di gunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari." Akhirnya eza bisa merasa senang,karena mulai hari ini eza akan mendapatkan doble gaji dari tempatnya bekerja,mungkin eza tidak akan terlalu menderita.
...****************...
Malam sudah kembali berganti,kini matahari sudah mulai menampakkan dirinya di langit,eza menatap langit cerah dengan senyumannya yang juga tak kalah cerahnya.
Kini waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi,dan eza akan mulai bekerja pada pukul sembilan,eza sengaja berangkat lebih awal supaya dirinya tudak kembali telat seperti kemarin.
Eza terus memacu langkah kakinya menuju halte bus terdekat,karna eza sudah memiliki uang simpanannya sendiri,eza pun memutuskan untuk menaiki bus untuk hari ini,itung-itung sebagai bukti perayaan gaji pertama untuknya.
Tatapan eza tak sengaja tertuju pada sebuah bangunan,eza terpakau akan bangunan tersebut,banyak sekali pemuda,orang tua bahkan anak-anak yang berada di dalam bangunan itu,dan bangunan itu adalah bangunan tempat dimana orang-orang bisa belajar bela diri seperti karate,taekwondo,dan silat,semuanya tersedia,dan tempat disebelah tempat berlatih bela diri itu terdapat sebuah bangunan bertuliskan gym.
Eza ingin kuat,maka dari itu eza begitu ingin pergi ke tempat itu,dan berlatih keras,eza juga sadar,jika dirinya ingin melawan orang itu,hendaknya eza juga harus bisa bertarung,jika hanya bermoralkan tekad,yang ada dirinya akan kembali memutar kejadian pada malam hari itu.
Tek.....
Eza tersadar,ia harus segerah meninggalkan tempat ini dan bekerja,ekspresi wajahnya terlihat begitu sedih ketika dirinya harus meninggalkan bangunan itu,tapi mau bagaimana lagi.
"Huhhhhhh....,aku sangat ingin berlatih bela diri dan melatih stamina tubuhku,mana bisa aku melawannya jika aku lemah seperti sekarang?." Monolong eza sambil memasuki sebuah bus.
"Selamat pagi kak della."Sapa eza kepada della yang juga sedang mengganti pakaiannya ditolilet khusus karyawan.
"Selamat pagi juga eza,tumben banget nie lu datang pagi."
"Ohhh,aku cuma lagi ngak mau ngulangin kesalahan yang sama kak,jadinya aku sengaja berangkat pagi."