Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Sekolah
Kiran melanjutkan langkahnya menyusuri koridor sekolah MHS menuju kelasnya
12IPA 2
"Kiraannn..!!!"Pekik salah satu teman sekelas Kiran
"Astaghfirullah Asti,bikin kaget saja.." ujar Kiran dengan wajah terkejut nya
"Sorry beb, abisnya kamu tuh..dari kemarin aku telpon nggak pernah diangkat ,chatt pun nggak di bales.." ucap Asti dengan mengerucutkan bibirnya
"Hehehe..maaf ya,kemarin aku nggak sempet carger hp,baru semalam aku carger..terus pagi-pagi biasa kan aku sibuk berbenah."ucap Kiran dengan memberikan alasan pada sahabatnya yang baru.
"Iya aku ngerti,lagian kenapa kamu di rumah bibi kamu sih..aku tuh kasihan lihat kamu jadi babu di sana, mendingan beneran jadi babu.. capek-capek di gaji." ocehan Asti berhenti saat guru yang salah satu mata pelajaran mulai masuk ke dalam kelas
Semua murid mengikuti pelajaran dan tak terasa bel sekolah tanda istirahat pun berbunyi.
"Kiran..ke kantin yuk..!!" ucap Asti pada Kiran
"Yuk .." ucap Kiran singkat.
Mereka berjalan menuju kantin dengan saling bersenda gurau.
"Ehh..Ki,lihat deh..Abian keren banget kan,apalagi kalau lagi main basket kayak gitu..tambah macho ..".cicit Asti.
Kiran melihat arah dimana Asti menunjuk keberadaan Abian yang sedang bermain basket bersama ini the geng..
Memang Kiran mengakui Abian yang penuh pesona dengan perawakan tinggi menjulang dengan wajah yang Korea- Indonesia.Wajahnya pun mulus tiada cela..sangat mulus dengan ukuran wajah seorang pria.Terlihat sekali terawat.Namun,setahu Kiran suami rahasia nya itu hanya memakai rangkaian perawatan pria hanya habis mandi mungkin, tapi..memang pesonanya yang sangat mengusik hati setiap kaum Adam.
"Ki...Ki...Kirani Adzkia..!!" teriak Asti membuyarkan lamunan Kiran sekaligus membuat pandangan orang-orang yang mendengar teriakannya langsung fokus pada gadis itu yang sempat berhenti dekat lapangan basket.
Abian pun ikut menoleh kearah Kiran dan Asti karena mendengar teriakan seseorang yang menyebut nama sang istri rahasia.
"Astiii..apaan sih,nggak usah teriak-teriak juga kali..aku nggak budeg Ti..!!" protes Kiran dengan melanjutkan langkahnya ke kantin
"Iya nggak budeg tapi,kamu habis ngayal Abian yaaa..?!" goda Asti pada Kiran
"Apaan sih...nggak lah....Aaaaa..."
elaknya Kiran tepat dengan langkahnya yang tak tepat membuat dirinya terhuyung ke depan dan hampir nyungsep ke got jika Abian tak sigap menarik tubuh ramping milik Kiran dalam dekapannya.
Bugh...
Melihat adegan romantis itu, membuat para siswa ada yang bersorak dan ada juga yang bengong dengan tingkah Abian yang tidak pernah dia tunjukkan pada khalayak umum yaitu PEDULI..dia adalah orang yang cuek,dan dingin raja tega.makanya saat Kiran yang hampir jatuh dan Abian yang langsung menolong tentu saja membuat heboh sekolah.Apalagi yang di lakukan Abian di tempat ramai.
"Bisa nggak sih,nggak usah sok..Caper sama cowok gue ..!!" bentak seorang gadis yang tak jauh dari tempat Abian dan Kiran berdiri
"Sorry,nggak ada maksud kok..maaf,terima kasih bantuannya..Permisi.." ucap Kiran yang tersadar akan apa yang terjadi.
Kiran dengan cepat menjauh dari tubuh atletis milik Abian dan langsung pergi setelah minta maaf dan juga terima kasih.
"Hehhh...siapa yang nyuruh Lo pergi..murid baru...!!" teriak gadis itu lagi.
"Dian..sudahlah,lagian kenapa harus bentak-bentak,nggak suka gue..!!" bentak Abian dengan tampang dingin dan langsung melangkah masuk dalam kantin di ikuti tiga sahabatnya Viandra Kuncoro,Gema Yudananda,dan Dewa Raharja.
"Sudahlah bro,gue nggak ngerti sama sikap Lo barusan.cuma karena anak baru Lo bentak Dian,aneh.." ucap Dewa yang memandang tak suka dengan sikap Abian
"Apaan sih,lagian ngapain dia lebay banget sih..Lo juga kenapa,nggak terima kalau gue bentak Dian, jangan-jangan Lo suka sama cewek gue?"
"Ehh..nggak gitu bro, gue cuma aneh aja.. tiba-tiba Lo peduli sama orang lain.Biasanya seorang Abian Kemal Mahardika itu nggak akan perduli sama orang asing,dan sikap Lo barusan itu buat gue aneh,apa jangan-jangan Lo suka sama anak baru itu..?"
"Ngaco Lo..!!" protes Abian
Terlihat Kiran dan Asti duduk di bangku tak jauh dari Abian dan kawan-kawan duduk.Abian melihat istrinya yang terlihat tak nyaman dengan kondisi di dalam kantin yang terlihat para siswa yang berbisik soal Abian yang menolong nya.
"Ki..Lo tau nggak ,Abian sekarang lagi merhatiin lo." bisik Asti pada Kiran
" Ngaco lo,mana mungkin.Bohong banget Lo,sudah nggak usah banyak ngomong abisin makanan lo,kita cepet ke kelas." ucap Kiran dengan cepat menghabiskan bakso dengan segera dan kembali ke kelas.
Setelah selesai kedua siswi itu akhirnya melangkah keluar kembali ke kelas.
"Ti..lo ke kelas dulu aja,gue mau ke toilet sebentar,kebelet." ucap Kiran menghentikan langkahnya.
"Mau gue tungguin?"tawar Asti
"Nggak usah,gue sendiri aja,cuma sebentar kok.." tolak Kiran
Akhirnya Asti melangkah kembali ke arah kelasnya dan Kiran menuju toilet.
Terlihat toilet yang terlihat sepi membuat Kiran merinding .Namun,dia hanya bisa berdoa dalam hati dengan ketakutan nya.
Setelah beberapa saat di toilet Kiran keluar dan baru saja dia keluar dari toilet room khusus siswi dia di kagetkan dengan kehadiran sosok tinggi yang sedang bersandar santai di depan toilet.
"Astaghfirullah,bisa nggak sih nggak usah bikin kaget.." ucap nya pada sosok pemuda di depannya .
Pemuda itu mendekat ke arah Kiran dan menghalangi langkah Kiran yang akan kembali ke kelas.
klutak..
"Ausssttt...sakit..!!" ringis Kiran yang mengusap keningnya yang kena sentilan seseorang.
"Bisa nggak sih,kalau ngapa-ngapain jangan ceroboh.Coba kalau nggak ada aku tadi pasti kamu sudah ngebut ke got sekolah.." cerocos nya..
"I_iya , sorry nggak lagi..abisnya tadi nggak liat kalau ada batu." ujar Kiran memberi alasan.
"Apapun itu, lebih hati-hati.Karena setelah ini aku nggak akan lagi tolongin kamu."ucapnya datar.
"Kenapa,apa karena pacar kamu?" tanya Kiran dengan sedikit ragu.
" Iya,aku nggak mau buat dia sedih dan juga aku harus menghargai perasaan dia." ujar pemuda itu yang tak lain adalah Abian.
"Kenapa harus jaga perasaan nya,aku juga...
"Inget Kiran,apa yang kita sudah sepakati.Jadi tolong jaga dirimu saat di luar apartemen."potong Abian dan langsung mendorong Kiran buat jalan duluan meninggalkan area toilet.
Kiran pun tersadar dengan apa yang dia pikirkan tak seharusnya dia harapkan.Dia hanya orang asing di luar apartemen bagi seorang Abian.
Kiran melangkah menuju kelasnya dan mencoba fokus untuk pelajaran yang dia lewati.
Sementara Abian sudah minta maaf pada Diana soal Abian yang sempat membentaknya di kantin.Mereka pun kembali mesra.Terlihat saat mereka menuju parkiran saat jam sekolah usai .Semua interaksi Diana dan Abian jelas terlihat Kiran saat dia melangkah keluar sekolah.Kiran pun berusaha untuk menerima apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
Bersambung
Readers tersayang ..sudah vote sama like belum..kalau belum buruan like juga vote yaa..
Supaya othor semangat lagi buat nulis..
astagaaaaa author bikin ngakak typo nya kebangeten aku sampai baca berkali-kali itu kata" ttp ngakak