Ceritanya berkisar pada dua sahabat, Amara dan Diana, yang sudah lama bersahabat sejak masa sekolah. Mereka berbagi segala hal, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Namun, semuanya berubah ketika Amara menikah dengan seorang pria kaya dan tampan bernama Rafael. Diana yang semula sangat mendukung pernikahan sahabatnya, diam-diam mulai merasa cemburu terhadap kebahagiaan Amara. Ia merasa hidupnya mulai terlambat, tidak ada pria yang menarik, dan banyak keinginannya yang belum tercapai.
Tanpa diketahui Amara, Diana mulai mendekati Rafael secara diam-diam, mencari celah untuk memanfaatkan kedekatannya dengan suami sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, persahabatan mereka mulai retak. Amara, yang semula tidak pernah merasa khawatir dengan Diana, mulai merasakan ada yang aneh dengan tingkah sahabatnya. Ternyata, di balik kebaikan dan dukungan Diana, ada keinginan untuk merebut Rafael dari Amara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
amara bangun kesiangan pagi ini,dia melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 07.00 pagi,
"aduh kesiangan.."ucap nya sambil melirik kesana kemari dia tidak mendapati suami nya ,dia turun dari ranjang ingin mencari sang suami,karena kebetulan ini hari minggu,sebelum itu dia akan mandi terlebih dahulu,dia tidak akan berpenampilan kucel di depan suami nya,bahkan amara selalu berpenampilan cantik di depan suaminya itu,
setelah mandi dia turun dari tangga,dia berjalan ke arah dapur dan ruang tengah namun suami nya tidak ada di sana,dia berjalan ke arah taman belakang,di sana dia mendapati suaminya dan sahabat nya sedang duduk berduaan di kursi yang sudah tersedia di sana,
tanpa rasa curiga amara berjalan ke arah mereka,karena posisi nya rafael dan diana membelakangi amara dia tidak tahu amara sedang berjalan menuju ke arah nya,
"mas...kapan sih kamu akan membelikan ku rumah yang sama besar nya seperti ini?aku gak mau tinggal lagi di kos an yang kecil."ucap diana memecah keheningan di sana,
Seketika langkah amara terhenti tidak jauh dari mereka,amara diam mematung disana,jantung nya berdegup dengan kencang,namun dia berusaha tenang siapa tahu dia salah dengar atau salah paham,
"sabar sayang...gajih ku semuanya aku berikan kepada amara,nanti akan aku berikan jika aku mendapatkan bonus dari perusahaan."ucap rafael dengan memainkan rambut ikal diana,
DUAR......
Seperti di hantam batu besar hati nya begitu sesak,begitu panas,dan sakit,amara diam mematung tubuh yang bergetar,bahkan lutut nya terasa lemas,dia mundur beberapa langkah dengan sangat perlahan,air matanya jatuh tanpa permisi,dia berbalik arah berlari sekencang kencang nya menuju kamar,dia masuk dengan tergesa gesa kedalam kamar,lalu dengan cepat menguncinya.
Di balik pintu dia menangis,tubuh nya luruh kebawah,dia menangis begitu pilu sambil memeluk lutut nya,
"aku tidak percaya...tapi aku melihat nya secara langsung..hiks...hiks..."lirih nya dengan air mata yang membasahi pipi merah amara,
"mas...diana..kalian..kalian sudah aku anggap keluarga dan aku menyayangi kalian melebihi diriku sendiri...sakit sekali ya allah." lirih nya dengan nangis sesenggukan,tangis nya begitu pilu,dia menangis dalam diam,dia takut suami dan sahabat nya mendengar tangis nya,
Beberapa menit dia menangis,rasa tidak percaya yang besar,hati nya menolak,namun otak nya memutar terus memori itu,dia menegakan kepalanya,dia menghapus air matanya,
"baiklah...mas,diana,kalian berhianat di belakang ku!kalian begitu licik,aku akan membalas kalian berdua,aku akan berpura pura tidak tahu dengan kejadian tadi,jika dulu aku akan meyimpan hartamu ,sekarang aku akan kuras hartamu semuanya,aku akan berfoya foya,bersikap manja di depan diana,tidak ada amara yang baik,amara yang lemah,sekarang hanya ada amara yang begitu dendam kepada kalian ."ucap nya dengan tatapan tajam kedepan,dengan tangan yang mengepal kuat,
Dia berdiri kearah toilet bertujuan untuk menuci muka dan berdandan secantik mungkin,dia hari ini akan berbelanja semau dia,
Amara keluar dari kamar dengan wajah yang ceria,namun hatinya begitu perih,saat dia sudah menuruni tangga,dia berpapasan dengan kedua penghianat itu,diana maupun rafael begitu kaget,amara menatap tajam mereka berdua,dengan beberap detik mereka saling tatap,hingga akhirnya amara memberikan senyuman manis nya,
"dari mana kalian?"ucap nya dengan nada selembut mungkin,
"aku habis dari taman belakang,dan saat ingin masuk kamar kami berpapasan."ucap rafael berbohong
Mendengar itu amara tersenyum getir,dia begitu sakit,ternyata suaminya pembohong handal.
Diana yang melihat amara begitu cantik dan begitu rapi dia sangat penasaran,"mau kemana ra,sudah rapi begitu.?
Amara langsung menoleh ke arah sahabat nya itu,
"aku ingin shoping,sudah lama tidak berbelanja memanjakan diri,setelah itu aku mau pergi kesalon."ucap nya dengan menatap dingin ke arah sahabat nya itu,
"wah boleh aku ikut?aku juga sudah lama tidak berbelanja dan pergi kesalon."ucap nya begitu antusias
Amara tersenyum miring,"maaf nih diana,tapi apa uang mu akan cukup?maksud ku aku akan berbelanja di mall terbesar di kota ini."ucap nya begitu angkuh,
Senyuman diana langsung memudar,dia mengerutkan dahi nya,lalu pandangan nya sekilas memandang rafael,lalu beralih kembali memandang amara,"tapi..biasanya juga kamu..."
belum sempat diana menyelesaikan perkataan nya amara menyela,
"mentraktirmu?hem....aku rasa sekarang aku sudah cukup mentraktir dan membelikan semua kebutuhan mu na.maksud ku aku kan sekarang tidak bekerja,dan ini juga memakai uang suami ku,tidak enak juga kan?"ucap nya dengan nada sedikit merendahkan.
Mendengar itu diana begitu kaget,dia membulat kan matanya,tidak seperti biasanya amara seperti ini,bahkan nada bicara nya pun berubah menjadi begitu angkuh,
Amara yang jika bicara selalu bernada lembut kini berubah ,ada sedikit nyeri di hati nya,diana memang berasal dari keluarga yang kurang mampu,dia bertemu dengan amara saat masa sekolah dulu,amara berasal dari keluar konglomerat ,sama kaya raya nya seperti rafael,bahkan rafael bekerja di perusahaan milik oma nya amara,dan hal itu diana maupun rafael tidak mengetahui nya sama sekali.
Jika dulu amara akan selalu membantu perekonomian diana,sekarang dia tidak akan,sebenarnya amara begitu menyayangi diana,karena mereka sudah mengenal begitu jauh,bahkan orang tua diana sangat menyayangi amara,karena amara selalu membantu keluarga diana,orang tua diana pun selalu berpesan kepada anak nya supaya selalu menyayangi dan jangan pernah menyakiti hati amara,bahkan diana pun menganggap adik kepada amara,namun seperti nya itu sirna saat melihat kehidupan sahabat nya begitu lebih baik dari dirinya.
Melihat sahabat nya diam membisu,dia tersenyum miring,"sudah ya....keburu sore nih,aku duluan ya mas,diana,jaga diri kalian baik baik di rumah ini."ucap nya dengan menatap tajam suaminya itu,setelah itu dia berlalu pergi.
sepeninggal nya amara,diana langsung mengadu kepada rafael,"mas..kenapa amara,dia bicara begitu angkuh."ucap nya dengan memajukan bibir nya,
"sudahlah biarkan,yang penting sekarang kita berduaan,kita habiskan waktu kita hari ini,aku yakin amara akan pulang sore atau malam."jawab rafael dengan mecolek dagu diana,
"tapi mas...aku juga ingin berbelanja!"rengek nya,
rafael menghela napas panjang,sejujur nya dia senang saat melihat amara mulai berdandan cantik,berbelanja,bahkan kesalon,karena selama ini dia selalu diam di rumah menjadi istri baik,
Tapi entahlah rafael begitu bingung ,di sisi lain dia tidak akan sanggup jika amara pergi meninggalkan nya,namun di sisi lain juga dia membutuhkan diana untuk menjadi pelarian di saat amara sedang halangan ,dan sudah seminggu ini amara sedang berhalangan,
Jika di suruh memilih sudah pasti dia akan memilih amara....