NovelToon NovelToon
Talak Aku!

Talak Aku!

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:662.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arion Alfattah

Ig : @ai.sah562

Bismillahirrahmanirrahim

Diana mendapati kenyataan jika suaminya membawa istri barunya di satu atap yang sama. Kehidupannya semakin pelik di saat perlakuan kasar ia dapatkan.

Alasan pun terkuak kenapa suaminya sampai tega menyakitinya. Namun, Diana masih berusaha bertahan berharap suaminya menyadari perasaannya. Hingga dimana ia tak bisa lagi bertahan membuat dirinya meminta.

"TALAK AKU!"

Akankah Diana kembali lagi dengan suaminya di saat keduanya sudah resmi bercerai? Ataukah Diana mendapatkan kebahagiaan baru bersama pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa yang Hamil, Siapa yang Ngidam

Sejak kemarin, Zio terus saja muntah-muntah ketika menghirup aroma bau yang begitu menyengat menusuk penciumannya. Dan lebih parahnya orang yang membuat Zio muntah-muntah ialah Jeri.

Di setiap dekat dengan pria itu Zio kembali akan mengeluarkan cairan bening kekuningan atau setiap menghabiskan makanan pasti muntah kembali. Rasa lemas di kala selesai muntah selalu ia rasakan. tak jarang pria itu duduk menyendiri di pojokan menghindari aroma-aroma yang tidak mengenakkan di hidungnya.

Saat ini pun ketika sedang mengantri mengambil makanan, Jeri berada di belakangnya. Hidung yang peka terhadap bau itu membuat dia membekap mulutnya sendiri berharap tidak mengeluarkan sesuatu dari dalam mulut.

"Sialan nih bau si Jeri, kenapa begitu menyengat sekali sih? dan apa yang terjadi kepadaku dua hari belakangan ini? ini sangat mengganggu aktivitasku," gumam Zio dalam hati mengguru tuh kesal serta bertanya-tanya mengenai keanehan yang ia rasa.

Hwweek... hwweek...

Saking tidak tahannya lagi meski mulut dan hidungnya sudah ditutup oleh tangan, tetap saja bau itu mengganggu penciumannya. Zio menengok kebelakang menatap tajam serta tidak suka pada anak muda berusia sekitar 23 tahunan ini.

"Apa? Pasti Bapak muntah gara-gara saya dekat dengan Bapak kan? Saya ini heran, sebau apa sih tubuh saya hingga membuat bapak kelimpungan seperti ini? Padahal tubuh saya ini tidak bau, padahal saya tidak pernah suka memakan yang bau-bau, keringat saya pun biasa saja tidak bau menyengat. Bapak sepertinya harus periksa ke dokter ini mah. Sepertinya gangguan saraf otak Bapak mulai oleng nih gara-gara kelamaan mendekam di penjara," ujar Jeri sewot mendelik jengah masih berdiri di belakang Zion mengantri makanan.

"Tolonglah, mending kau pindah saja ke tempat yang lain! Jangan di dekat saya! Saya pusing dan mual gara-gara kau berada di dekat saya," usir Zio berharap Jeri mau mengerti jika saat ini dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Tetapi pria muda itu enggan menuruti permintaan dosen yang menyebalkan. Jeri menyeringai tersenyum penuh makna.

"Bapak ingin saya menjauh dari sini?"

Zio mengangguk sambil memencet hidungnya. "Buruan pindah dari sini!"

Jeri tersenyum penuh makna, dia memang perlahan keluar dari barisan antrian. Namun tiba-tiba pria itu justru mendekati Zio dan langsung memeluknya membuat pria blasteran Turki Indonesia itu terkejut melototkan matanya. Dia tidak bisa menghindari gejolak di perut yang ingin dari tadi dia keluarkan.

"Jeri...! Apa-apaan kau ini, lepaskan saya! Saya pusing dan mual berdekatan dengan bau tubuhku ini. Hwweek... hwweek..."

Zio mencoba melepaskan tangan jari di pundaknya. Tapi Jeri semakin gencar menggoda pria ini karena saking kesalnya. Setiap dosen itu berdekatan selalu saja muntah.

"Nih mamam nih bau tubuh saya," seru Jeri tertawa bisa mengerjai dosennya. Dia memeluk erat Zio. Kapan lagi bisa mengerjai pria killer di kampusnya dan tanpa dia sadari keduanya semakin akrab meski terkadang sering berantem.

Hhwueeek... Hhwueeek...

"Jeri... minggir! Hhwueeek..." saking sebal dan tidak tahan lagi ingin muntah, Zio sampai muntah ke baju Jeri.

Jeri terbelalak kesal. "Pak Zio... kau bener-bener kurang asem, ya." Jeri melepaskan pelukannya bergidik jijik melihat baju yang dikenakannya basah oleh muntahan Zio. Dia langsung saja melepaskan baju berwarna orange bertuliskan tahanan itu.

Sedangkan Zio segera berlari ke pojokan menghindari aroma-aroma menyengat itu. Sungguh dia tersiksa oleh peristiwa langka ini. Untuk pertama kalinya dia terus saja mengalami mual, muntah, hidung pun sensitif tidak ingin menghirup aroma aroma tertentu yang membuatnya pusing tujuh keliling.

"Jorok banget sih, kita mau makan. Jadi gak selera makan gara-gara ini. Bikin rusuh saja," umpat salah satu dari sekian tahanan yang sedang mengantri makanan.

Zio melirik sebentar. "Maaf, saya beneran tidak kuat sama bau tubuh si Jeri tom Jeri itu. Ihhh sumpah, baunya seperti sampah busuk." ujar Zio terduduk lemas di pojokan dengan punggung menyender ke tembok.

"Waaah pak, anda sungguh sangat keterlaluan. Orang tampan pari purna cetar membahana dikatai bau, kurang waras nih bapak. Minta di smakdown nih dosen satu," takut Jeri sewot tapi menjauh dari sana mengelap tubuhnya.

"Berisik! Kalian berdua bisanya berantem mulu. Bisa tidak sih sehari saja tidak mendengar kerusuhan dari mulut kalian?"

"Kagak..." jawab Zio dan Jeri berbarengan. keduanya bagaikan Tom dan Jerry sering berdebat dan sering cekcok.

"Diam! kalian berdua pisah dari sini. Kau Ziolim pada bini, pergi ke tahanan sepat, kau Jeri si tikus, tetap di tahanan sini." Salah satu tahanan memerintahkan gio untuk mengambil makanan di antrian lain.

Zio mendengus kesal menatap tajam Jeri. perlahan dia berdiri melangkah menjauhi tempat itu namun rasa pusing di kepalanya semakin ketara ia rasa. Rasa lemas dari kemarin dia rasakan terus saja menyerang. Lama-kelamaan kepalanya berkunang-kunang terasa berputar bagaikan roda yang digelindingkan.

Tangannya memegangi kepala, sesekali ia gelengkan untuk menghilangkan rasa pusing dan berusaha tetap berdiri tegak meski tubuh terasa lemas. Namun, karena tak sanggup lagi seketika Zio ambruk di sana.

Semua orang kaget termasuk Jeri teman debatnya. "Pak Zio kenapa?" Jeri segera mendekati membantunya membangunkan Zio dengan cara menepuk-nepuk pipi pria itu.

"Dia pingsan, sepertinya dia beneran sakit parah. Cepat panggilkan Anggita kepolisian untuk membantu pria ini. Setidaknya dia bisa dirawat sebentar guna memulihkan kembali tubuhnya," ucap yang lain terlihat memiliki rasa empati tinggi bagi orang di sekitarnya.

Salah seorang memanggil polisi. Zio pun mendapat penanganan.

******

Bali

"Bunga, bunga, bunga indahnya harum mewangi siap di antar dan siap di order." Diana mencoba memanggil para pembeli di sekitar menawarkan aneka ragam bunga berwarna-warni.

Ada bunga mawar, bunga lili, bunga matahari, bunga janda bolong, dan banyak lagi jenis bunga tertata rapih di tokonya. Dia berdiri di dekat tokonya menawarkan jasa rangkai bunga menawarkan barang jualannya ke para pejalan kaki yang hendak melewati tokonya.

"Bunga nya, Mbak."

Diana menoleh, dia menghelakan nafas berat. "Bli Fikri." Dia bukan sekali bertemu dengan salah satu pria yang mungkin terang-terangan menyukainya dan tak gencar terus mendekatinya.

"Beli bunga mawar merahnya dong Mbak Diana yang cantik. Secantik dan sewangi bunga-bunga di sini," ucap Fikri mengambil satu kuntum bunga mawar merah yang sudah terangkai rapi menggunakan plastik lalu dia berlutut memberikan bunga tersebut kepada Diana.

"Bunga indah ini untuk orang seindah di hadapan saya."

1
Norhayati Yusoff
sudah jadi bayi BKN titik lagi
Safa Almira
haha
Dyah Oktina
makanana kali d panaskan baik2 saja... 🤭✌️🤪
Dyah Oktina
kenapa ngak bayar orang u melindungi diana... duit banyak...hais...
Dyah Oktina
lah ...mau pergi..kan masih wajib lapor seminggu 1x... gemana tuh thor
Dyah Oktina
kla.sdh 5 bln ....sdh tdk berupa titik lagi thor.. tp sdh berupa bayi mungil yg lengkap walaupun masih sangat kecil
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
boleh pula nikah paksa.. pertama kali tau.. mcm2😂😂😂
Dasiyah Arie
mereka kembar ya
Anthy Fahrul
awalnya ceritanya saya suka Tpi setelah sampai di bab ini saya jadi jengkel kenapa bisa langsung nikah paksa, langsung tutup dan pindah dijudul yg lain
Ani Maryani Naryani
dasar laki gak tau malu istri sendiri di tuduh selingkuh padahal tidur sama dia sendiri sabar diana bls lah suami kamu supaya menyesal sebera berat nya buang saja masih banyak yg menyukai mu pasti
Ani Maryani Naryani
diana kamu yg sabar mungkin ini cobaan masa depan akan menanti kebahagiaan buat diana dan ada yg lebih menyayanimu melebihi suamimu yg jahat lanjut thor
Ibu negara
Luar biasa
Rizma
visual pemeran memang tidak ada ya
Rizma
visual dari mereka mana
MakBarudakh
bagus ceritanya
MakBarudakh
laaahana orng suruhan rio?
MakBarudakh
mewek bacanya...
Heni Yuhaeni
aku g rela diana balikan sama danu, biarin si danu jdi gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!