Bride Of Choice

"Selama ini Freya yang memimpin perusahaan keluarga Clarke. Bukan hanya cantik, Freya juga sangat pintar." Helda kembali buka suara, dia berusaha keras untuk menarik perhatian Hansel agar tertuju pada kedua anaknya.

Freya yang namanya disebut pun tersenyum manis sekali, tidak peduli jika Hansel menatapnya dengan tatapan dingin.

Dan bukan hanya Freya yang ingin dibangga-banggakan, namun Pharsa juga menunggu gilirannya. Namun karena Helda terlalu lama, membuatnya sampai harus menyenggol lengan sang ibu.

"Ma, katakan sesuatu tentang aku!" bisik Pharsa dengan suaranya yang penuh tekanan, berbisik dengan nada mengancam.

Helda pun mengangguk tanpa melepas senyum untuk semua orang.

"Sementara Pharsa baru saja lulus dari kuliahnya, lulusan terbaik. Kelak dia akan membantu Freya di perusahaan." terang Helda pula.

Dan Angeline benar-benar puas melihat itu. Dia tahu, Hansel akan memilih salah satu diantara Freya dan Pharsa. Hansel sangat menyukai wanita dan berpendidikan seperti dia.

Ayo Han, jatuhkan pilihan mu. Pilihan yang akan membuat kita nanti semakin dekat. batin Angeline.

Sedari tadi Angeline pun tidak melihat ke arah Aileen, baginya gadis itu hanyalah perusak pemandangan disini.

"Hansel, jatuhkanlah pilihan mu. Siapa pun yang kamu pilih tidak akan kami tolak," ucap Robin, cukup lama diam akhirnya dia buka suara.

Robin juga sangat berharap Hansel segera menikah, jadi anak laki-lakinya itu tidak lagi punya kesempatan untuk mendekati Angeline.

Dan tentang pengantin yang akan dipilih Hansel, Robin tidak peduli sedikitpun. Bahkan jika pilihan itu jatuh pada Aileen, si gadis buruk rupa.

Dan ucapan Robin itu membuat semua orang menatap ke arah Hansel, menunggu pria dengan tatapan dingin ini buka suara.

Hanya Aileen yang tidak berantusias, gadis itu masih setia menunduk dan memainkan kuku-kukunya sendiri.

"Aku pilih Aileen," jawab Hansel.

Membuat semua orang seketika terperangah, senyum Helda, Angeline, Freya dan Pharsa pun seketika menghilang.

Hanya Robin yang tersenyum lebar. Merasa dia telah menang. Apalagi saat melihat Angeline jauh lebih cantik dari pilihan anaknya itu.

"Tapi_"

"Tidak ada tapi, sejak awal semuanya sudah disepakati. Siapapun pilihanku, itulah pengantin ku." Hansel memotong dengan cepat saat Helda hendak buka suara.

Dan Gadis yang namanya disebut pun langsung mendelik, berulang kali dia menggelengkan kepalanya sambil menatap penuh permohonan pada Hansel.

Dia tidak tahu apa yang dipikirkan dan direncanakan oleh pria itu. Sejak awal jelas jika perjodohan ini bukan tertuju untuknya.

"Tidak, aku tidak menerimanya." Tolak Aileen dengan suaranya yang bergetar dan takut, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan ibu dan kedua saudara tirinya andai ini semua benar terjadi.

Aileen terlalu lelah untuk menghadapi kemarahan Helda, Freya dan Pharsa.

Dia tidak menginginkan ini.

Dan Helda yang mendengar penolakan Aileen pun langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Benar, Aileen bukan pilihan yang tepat untukmu Hansel! dia tidak akan pantas bersanding dengan mu!" ucap Helda dengan menggebu.

Tapi sungguh Hansel tak peduli akan hal itu.

"Hansel, jangan main-main dengan pilihan mu, gadis itu hanya akan membuat malu keluarga kita," timpal Angeline pula, dia tidak ingin rencananya gagal.

"Sudahlah, kenapa kalian jadi menentang. Hansel sudah menjatuhkan pilihannya, jadi calon pengantinnya adalah Aileen," ucap Robin.

Angeline mengepalkan tangannya kuat, dia menatap penuh benci pada gadis buruk rupa itu.

Sementara Aileen terus menggelengkan kepala, sungguh dia tidak ingin menerima.