Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#32
Setelah memukul kepala Sandriana, Velvet masuk kembali ke kamar Roderick dan mengacak acak kamarnya. Hingga akhirnya Velvet melihat sebuah dokumen asuransi kematian milik ibunya.
Velvet membacanya. Disana tertulis nama Velvet sebagai penerimanya dan Roderick memalsukan tanda tangannya.
Velvet meremas kertas itu. Lalu Velvet berdiri dan mengacak semua barang barang dirumahnya. Dia meninggalkan jejak darahnya dengan mengiris sedikit lengannya dengan gunting yang ada di kamar Roderick.
Sampai akhirnya Velvet menghentikan jejaknya di dapur dimana dia mengambil pisau tadi.
Lalu Velvet kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa empuk itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Velvet masih duduk terdiam ditempatnya. Sandriana kemudian merintih kesakitan dengan suara lemah.
"Mengapa kau melakukan ini padaku," tanya Sandriana.
"Kukira kau sudah mati," kata Velvet dengan santainya bersandar di sofa tanpa melihat ke arah Sandriana.
"Dimana Roderick?" tanya Sandriana lirih.
"Mungkin dia sudah mati, entahlah," jawab Velvet pelan.
"Kau membunuhnya?" tanya Sandriana.
"Tidak, aku hanya menusuknya karena dia menyakitiku," jawab Velvet.
"Kau benar benar mengerikan, kau gila," kata Sandriana.
Lalu Velvet beranjak dari sofa dan mengambil ponsel di kamarnya.
Setelah itu, Velvet menekan nomer 911. Dan dia menyuruh polisi untuk datang ke rumahnya.
Kemudian Velvet duduk di ranjangnya sembari menatap ke arah luar jendelanya. Dia merenung dan menunggu kedatangan polisi dirumahnya.
15 menit kemudian, polisi datang dan mengevakuasi tubuh Roderrick yang sudah tak bernyawa serta Sandriana yang pingsan.
Polisi masuk ke kamar Velvet dan melihat Velvet meringkuk di ranjang.
"Hei, are you okey? Kau yang menelepon kami?" tanya seorang polisi.
Lalu Velvet duduk dan mengangguk.
"Aku menusuknya, aku terpaksa melakukan hal itu. Dia ingin melukaiku," kata Velvet yang mulai menangis.
Lalu polisi wanita tampak menghampirinya dan memeluknya.
"Tenanglah, kau sudah aman bersama kami," kata polisi itu sembari mengusap punggung Velvet.
Beberapa menit kemudian, Velvet dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Karena masih dibawah umur, Velvet didampingi oleh petugas dari lembaga peradilan anak.
______________________________________________________________________
Keesokan paginya, Damon dan keluarganya makan pagi bersama. Pagi ini Damon rencananya akan mengatakan tentang masalah Roderick pada daddynya.
Tak lama kemudian, pengacara keluarga mereka datang disaat jam makan pagi.
"Ada apa, Benny? Kau datang sangat pagi sekali. Apakah ada hal yang sangat penting?" tanya Rey yang sedang menyantap makan paginya.
"Duduklah Benny, kita makan pagi bersama," kata Galy.
"Terima kasih, nyonya. Tapi kurasa aku harus memberikan kabar buruk ini dulu pada kalian," ucap Benny.
Rey langsung meletakkan sendok dan garpunya.
"Katakan," ujar Rey.
"Nona Velvet, dia menusuk tuan Roderick hingga tewas," kata Benny.
"APA???!!!" teriak Damon terkejut.
Begitu juga dengan yang lain. Semuanya yang ada di ruang makan itu tampak terkejut dengan insiden itu.
"Dimana dia sekarang?" tanya Galy.
"Nona Velvet sedang diperiksa di kantor polisi sejak dini hari tadi. Dia sendiri yang menelepon polisi. Menurut informasi yang kudapat, Tuan Roderick dan kekasihnya ingin menyerang nona Velvet," jawab Benny.
"Oh God, seharusnya aku tak meninggalkannya semalam. Aku akan mengunjunginya ke kantor polisi," kata Damon yang beranjak dari sana.
"Dia belum bisa ditemui, Tuan. Dia dalam pelindungan lembaga anak," kata Benny.
"Dad, bisakah kau membantunya?" tanya Damon.
"Kalau Velvet sudah mengaku, itu tak akan bisa di intervensi lagi, Damon. Dan kasus ini langsung akan masuk ke pengadilan anak. Sidangnya akan diadakan secara tertutup," jawab Rey.
"Dad," ujar Damon.
"Kirim pengacara terbaik untuk Velvet," kata Rey pada Benny.
"Baik, tuan," jawab Benny dan berbalik pergi.
Galy menggenggam tangannya yang kini terasa dingin. Dia sangat memikirkan nasib Velvet ke depannya.
"Uncle, dampingi aku untuk menemuinya. Gunakan segala cara. Aku hanya ingin menemuinya sebentar saja," kata Damon pada Benny.
Lalu Benny menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Damon.
"Baik, nanti siang akan aku kabari setelah mendapat pengacara untuk mendampingi nona Velvet," jawab Benny.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAAA............
terimakasih.