Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 09
Malam itu Leoric memutuskan untuk menginap di wilayah Orden. Ia melihat istrinya yang tampak kelelahan dan juga melamun sepulang dari hutan. Dan saat ini Leoric tengah berbaring sambil memeluk Roxane. Keduanya masih sama-sama terjaga dengan pikiran masing-masing.
" Apakah yang kamu katakan tadi saat di kereta itu benar? Tapi semua terdengar tidak masuk akal," ucap Leoric memulai perbincangan mereka.
Roxane kemudian membalik tubuhnya hingga menghadap ke arah Leoric. Kini mata mereka berdua saling beradu. Bahkan hembusan nafas keduanya bisa saling mereka rasakan.
" Benar, apa kau tahu Leo. Mungkin bila dijumlah usiaku sudah lebih dari 200 tahun. Setiap hidupku hanya berakhir pada usia 25 tahun saja."
" Maksudmu? Mengapa hanya 25 tahun. Terus bagaimana bisa usiamu sudah lebih dari 200 tahun. Sungguh leluconmu itu tidak lucu Roxane." Leoric tentu tidak percaya dengan ucapan wanita yang kini berada dalam dekapannya itu. Apa yang ia dengar seperti dongeng pengantar tidur. Tapi lagi-lagi tatapan mata Roxane membuat Leoric merasa bahwa ucapan Roxane bukanlah bualan semata.
Sreet
Leoric bangkit dari tidurnya. Ia duduk di atas ranjang sambil menatap lurus ke arah wanita yang sudah ia nikahi selama 5 tahun itu. Leoric mencoba menyelami mata Roxane dan ia menemukan sesuatu bahwa sorot mata itu memang berbeda.
" Aku sungguh tidak membual Leo, aku benar-benar bukanlah Roxane yang kau kenal. Aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti 8 kehidupanku yang lalu. Malam ini, apa kau mau mendengar kisahku?"
Leoric hanya mengangguk, walaupun ia masih tidak percaya tapi dirinya juga penasaran dengan cerita Roxane.
Roxane pun membenarkan duduknya, ia lalu menceritakan bagaimana ia menjalani 8 kehidupannya. Lika liku hidup yang tidak mudah dan pahit tapi tetap ada manisnya meskipun tidaklah banyak.
Tapi yang membuat Leoric merasa seperti disayat hatinya yakni ketika Roxane menceritakan tentang kematiannya yang terjadi setiap lepas usia 25 tahun. sebuah kesimpulan yang Leoric ambil yakni Roxane sudah banyak menderita, merasakan kematian yang berbeda-beda dan pasti ketakutan.
Greb
Tanpa sadar ia memeluk tubuh kecil itu. Ya, bagi Leoric yang memiliki tinggi tubuh 187cm tentu saja Roxane yang hanya 162 tidak lah tinggi. Dan meskipun Roxane telah mengandung serta melahirkan, bentuk tubuh wanita itu tetaplah kecil dan tidak melebar ke samping.
" Kau pasti sangat takut," ucap Leoric. Hanya itu yang mampu ia ucapkan. pasalnya untuk menghibur jelas dia tidak bisa. Jika benar apa yang dikatakan oleh Roxane maka pengalaman hidup wanita itu tentu lebih banyak ketimbang dirinya.
" Tidak apa-apa, sekarang aku sudah tidak takut. Mungkin ia aku takut saat kehidupan pertama hingga ke empat, tapi setelah itu aku sudah tidak takut. Setiap kali aku merasuki tubuh, semua namanya sama dengan namaku, Roxane. Dan setiap hari aku hanya berpikir, kematian dengan cara apa yang akan ku alami nanti."
" Apa kamu tidak lelah Roxane?"
Wanita itu tidak menjawab, dia hanya mengangguk sambil mengeratkan pelukannya terhadap Leoric.
Bohong jika ia tidak lelah. Yang Roxane harapkan adalah ketika dia mati maka dirinya tidak perlu lagi merasuk ke dalam tubuh orang lain lagi. Dia ingin benar-benar mati dengan tenang. Dan sebuah harapan besar ia jatuhkan di kehidupan kali ini. Roxane berharap bahwa kematiannya kali ini adalah yang terakhir.
" Sebentar lagi usiaku 25 tahun bukan? Aku penasaran dengan cara apa aku akan mati."
" Tidak! Aku tidak akan membiarkan kamu mati diusia 25 tahun. Aku akan membuat mu hidup lama di sisiku."
Roxane tersenyum, ia tersentuh dengan apa yang baru saja Leoric ucapkan. Seandainya pun itu hanya sebuah kata untuk menenangkannya, ia pun tetap akan bahagia. Setidaknya pada kehidupannya kali ini ada orang yang peduli pada dirinya.
" Terimakasih," ucap Roxane dengan senyuman.
" Aku bersungguh-sungguh. Apa yang aku ucapkan bukan hanya sekedar bualan semata. Aku tidak akan membiarkanmu mati Roxane, tidak akan. Ah iya, jadi kemampuan mu berpedang itu apa kamu dapat dari kehidupan sebelumnya."
" Ya benar, aku pernah jadi jendral perang yang memimpin perang selama bertahun-tahun dan aku selalu pulang dengan membawa kemenangan. Bahkan aku dijuluki dewa kematian, tapi sayang aku malah mati ditangan orang kepercayaanku sendiri."
Raut wajah Lerouc mengeras, ia merasa marah dengan apa yang baru saja diceritakan oleh Roxane. Rasanya ia ingin sekali menebas leher orang yang sudah mengkhianati Roxane.
" Hei apa-apaan ekspresimu itu. Percuma marah karena orang itu tidak ada di dunia ini. Leo, mengapa kau tetap menganggap aku sebagai istrimu padahal saat ini sudah sangat jelas bahwa aku bukanlah Roxane yang kau kenal."
Leoric terdiam, ia seperti sedang berpikir. Apa yang ditanyakan Roxane jelas sangat masuk akal. Tapi Leoric tidak memiliki jawaban yang pasti akan hal itu.
" Aku tidak tahu roxane, dari awal aku pun juga jarang berkomunikasi dengan Roxane yang ku kenal sebelumnya. Hubungan kita pun juga tidak baik, tapi aku mencintainya. Dengan hanya melihatnya saja aku sudah merasa cukup. Mungkin yang ku cintai dari Roxane adalah raganya sehingga ketika mungkin jiwanya berubah aku tidak merasakan hal yang signifikan. Entahlah, tapi yang jelas meskipun kamu mengatakan bahwa kau bukanlah Roxane yang dulu aku tidak terlalu berpengaruh. Karena bagiku kau tetaplah Roxane mau seperti apa sifatmu aku tetap mencintaimu."
Cup!
Secara spontan Roxane mengecup bibir Leoric. Dorongan dalam diri Roxane begitu kuat. Selam 8 kehidupannya ia belum pernah mendapatkan kasih dan cinta yang tulus. Dan semua yang Leoric lakukan terhadapnya, Roxane bisa merasakan ketulusan itu.
" Apa kau belum pernah mencintai sebelumnya?"
" Pernah, tapi lagi-lagi aku dikhianati. Semenjak itu aku tidak pernah lagi mencinta."
Degh!
Hati Leoric seperti diiris. Kehidupan seperti apa yang sudah dialami oleh Roxane, dan ia merasa itu bukanlah tidak mudah. Berapa banyak pengkhianatan yang diterima oleh wanita itu.
" Aku bersumpah tidak akan mengkhianatimu. Dengarkan kata-kataku, kamu cukup percaya dnegan ucapanku. jangan pernah mendengarkan ucapan orang karena tidak ada yang mengenalku lebih baik dari pada kamu."
" Baik aku akan percaya."
Roxane tersenyum, apa yang ia ucapkan jelas tidak sama dnegan apa yang ia pikirkan. Di dalam hati dan kepalanya tentu belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Leoric. Semuanya terasa begitu mudah sehingga ia merasa bahwa ini hanyalah sekedar ilusi semu.
" Aku masih belum mengerti apa yang ada dalam dirimu Leo. Aku masih harus banyak mencari tahu dan menetapkan sikapku. Saat ini aku masih harus berhati-hati dengan dirimu. Setidaknya aku bisa hidup dengan baik untuk beberapa waktu mendatang sampai ajal menjemput ku."
TBC
aq baru pertama baca cerita tentang kerajaan kayak gini..
seruuuu...
aq ikutan baca kisah-kisah yg lainyaaa yaaa
lope lope sekebon duren
😍😍😍😍😍
aq baru pertama baca cerita tentang kerajaan kayak gini...
ternyata seru jg.. walau kadang agak bingung dengan panggilan raja sama ratu.. duces sama apatuuh.. susah nulisnyaa 😆😆😆😆
tp bagus karya nya kak...
aq pembaca baruuu.. td liat ada d promo.. 😍😍😍😍😍
salam kenal