menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21. lupa mengabari
Benar saja Arkhana membawa zea ke apartemen nya.Karena merasa jika ini pembahasan pribadi,dan jika di bicarakan di rumah orang tua Arkhana takut ada yang mendengar, oleh karena itu Arkhana memutuskan untuk membawa zea ke apartemen nya.
Setibanya disana Arkhana langsung meminta penjelasan dari zea, awalnya zea hanya diam tak ingin menjelaskan pada Arkhana namun Arkhana dengan sabar dan perhatian meminta penjelasan dari zea.
Arkhana ingin zea menceritakan semuanya, setelah Arkhana banyak membujuk rayu dirinya, akhirnya zea pun mau bercerita.
Saat zea bercerita di iringi dengan air mata,hati Arkhana terasa nyeri kala mengetahui apa yang selama ini terjadi pada zea karena dirinya.
Zea memeluk erat lukanya sendirian tanpa ada yang mengetahui,tanpa ada yang menyemangati dan membantunya keluar dari rasa takut yang dia miliki.
Tanpa terasa air mata Arkhana turun kala mendengarkan cerita dari zea. Dia langsung membawa zea ke dalam pelukannya.
"Maaf, maafkan saya."ucap Arkhana yang merasa bersalah.
Arkhana turun ke bawah dan kini dirinya berjongkok, Arkhana menggenggam kedua tangan zea lalu menatap zea dengan mata yang memerah karena tangis nya.
Zea pun membalas tatapan mata Arkhana,dapat terlihat ada raut penyesalan yang di tunjukan oleh Arkhana.
Bahkan di sini yang terisak bukan lagi zea malah Arkhana,zea sedikit nya sudah mulai berdamai dengan keadaannya hingga tak terlalu banyak menangis.
Beda halnya dengan Arkhana yang sangat merasa bersalah lalu menangis,dia lah dalang di balik hancur zea saat ini.
"Maafkan saya, karena saya kamu harus merasakan semua ini. Kamu hancur gara gara saya,tolong hukum saya karena telah membuat mu seperti ini saya sangat menyesal maafkan saya."ucap Arkhana,dia pun menjatuhkan kepalanya di paha zea sembari menangis.
Zea mengelus rambut Arkhana,ada perasaan hangat menyapa dirinya kala mendengar ucapan penuh penyesalan dari Arkhana.
"Tak apa semuanya hanya sebuah kesalahan yang tak di rencanakan,saya hanya perlu berdamai dengan keadaan lalu semaunya akan kembali baik seperti semula."ucap zea.
Arkhana pun mendongakkan kepalanya menatap ke arah zea,dia pun langsung memeluk kembali tubuh zea.
"Terimakasih,dan maafkan semua kesalahan saya."zea pun menganggukan kepalanya membalas ucapan Arkhana.
"Kita mulai semuanya dari awal yah,kita perbaiki semuanya untuk menuju masa depan yang lebih baik bersama dia. Kita bangun rumah tangga yang harmonis,yang nyaman dan bisa memberikan kebahagiaan."ucap Arkhana sembari mengelus perut zea yang masih rata.
Zea pun tersenyum lalu menganggukkan kepalanya,ada kebahagiaan dan juga kehangatan tersendiri kala mendengar ucapan Arkhana.
Mereka menghabiskan waktu mereka di apartemen itu hingga lupa untuk pulang,sementara hari kini sudah malam.
Berbeda dengan mereka yang tengah bahagia menghabiskan waktu di apartemen, justru di rumah kediaman keluarga Mahendra mereka khawatir dengan Arkhana dan zea yang tak bisa di hubungi.
"Tadi zea bilangnya mau jalan jalan,tapi sampai sekarang belum pulang pulang. Terus tadi Arkhana bilang ada urusan di luar. Mami sih gak khawatir sama Arkhana,tapi mami khawatir sama zea,mami takut sesuatu terjadi sama zea."ucap Anita yang tak bisa menyembunyikan ke khawatiran nya.
"Tenang mami, insyaallah zea aman. Bisa jadi dia lagi menghabiskan waktu dengan Arkhana kan. Atau mungkin dia ke rumah kedua orang tuanya dan lupa gak ngabarin kita."ucap Hendra dengan tenang.
"Bang Lo dimana woy, istri Lo gak ada kabar ngilang nih."ucap Aryan setelah sempat beberapa kali menelpon Arkhana namun tak di angkat oleh laki laki itu.
Anita dan Hendra pun mengalihkan pandangannya ke arah Aryan yang sudah berhasil menelpon putra sulung mereka.
(Zea lagi ada sama gue,kita lupa ngabarin kalau hari ini nginep di apartemen gue)
Ucapan Arkhana dj sebrang sana tentu saja menarik emosi semua orang di rumah. Anita langsung merebut ponsel Aryan.
"Kamu yah,mami udah khawatir disini takut zea kenapa napa,mami udah telpon zea ratusan kali. Kamu malah enak enakan ngumpetin mantu mami."omel Anita.
(Sorry mami,hp zea ada di tasnya jadi gak kedengaran kalau mami nelpon. Maaf ya udah buat mami khawatir, Arkhana gak bisa bawa zea pulang soalnya dia usah tidur nih di samping Arkhana.)
"Baiklah,jagain mantu mami yah. Awas aja kalau terjadi sesuatu sama mantu kesayangan mami."
Setelah memutuskan sambungan telpon, Arkhana pun menyimpan kembali handphone di atas nakas.
Arkhana melirik ke arah samping nya dimana zea sudah tertidur pulas. Tadi setelah sholat isya, mereka langsung tertidur, hingga lupa mengabari orang orang di rumah.
Arkhana tersenyum memandang zea,dia pun menyempatkan untuk mengecup kening zea lalu kembali memeluk zea dan ikut terlelap.
***
"Ze kamu liat dasi saya gak?"tanya Arkhana.
Kini mereka berdua sudah akan kembali bekerja di kantor. "Di lemari paling kanan pak,gak jauh dari sana pasti."ucap zea yang saat ini tengah bersiap juga.
"Tidak ada ze."ucap Arkhana.
Zea pun menghela nafasnya,dengan terpaksa dia membantu Arkhana mencari dasi pria itu.
"Ini yang ada di hadapan bapak apa."ucap zea menunjukkan dasi yang di cari oleh Arkhana.
Arkhana pun hanya cengengesan, padahal dasinya ada di depannya tapi matanya mencari entah kemana.
Padahal yang harus di pertanyakan ini Arkhana,zea yang baru empat hari tinggal dengan nya saja sudah mengetahui dimana letak letak suatu barang.
Lah Arkhana dia sudah sedari orok berada disana tapi masih lupa dimana meletakkan barang nya.
"Pasangin dong biar sekalian."ucap Arkhana.
Zea pun mendengus. "Nunduk."ujar zea, Arkhana pun sedikit menunduk agar zea tak kesusahan.
Kini wajah Arkhana tepat berada di depan wajah zea,dapat dengan jelas Arkhana lihat pahatan sempurna wajah zea.
Ini pertama kalinya Arkhana di pasangkan dasi oleh zea. Tampak zea begitu fokus memasangkan dasi pada Arkhana,bahkan tak menyadari jika Arkhana tengah memandang ke arahnya.
Zea sadar sadar saat sudah memasangkan dasi. "Selesai."ucap zea.
Degh
Pandangan zea dan Arkhana bertemu,zea baru sadar sedang di perhatikan oleh zea. Sadar Arkhana memandangnya seperti itu, membuat zea salah tingkah.
"Aduh napa nih banyak kupu kupu,ahh pipi gue panas."batin zea.
"Cantik."ucap Arkhana semakin membuat rona merah di pipi zea bertambah.
"Apa sih "ucap zea kepalang salting,zea pun akan beranjak dari tempatnya namun dengan segera Arkhana melingkarkan kedua tangannya di pinggang zea.
"Mau kemana Hem?"tanya Arkhana semakin membuat zea salah tingkah.
"Mau siap siap lah pak,saya juga harus siap siap kan mau berangkat kantor."jawab zea,sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Memandang ke arah Arkhana tak bagus untuk kesehatan jantungnya yang berpacu lebih kencang dari biasanya.
semangat author💪