NovelToon NovelToon
Bukan Istri Yang Sempurna

Bukan Istri Yang Sempurna

Status: tamat
Genre:Poligami
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: husna_az

Sebagai seorang wanita yang sudah kehilangan rahimnya, dia tetap tegar menjalani hidup walau terkadang hinaan menerpanya.

Diam-diam suaminya menikah lagi karena menginginkan seorang anak, membuat ia meminta cerai karena sudah merasa dikhianati bagaimanapun dia seorang wanjta yang tidak ingin berbagi cinta dan suami.

Pertemuannya dengan seorang anak kecil membuat harinya dipenuhi senyuman, tapi ia juga dilema karena anak itu meminta ia menjadi ibunya itu berarti dia harus menikah dengan Papa dari anak itu.

Akankah Yasna menerima permintaan anak kecil itu atau kembali kepada mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Mama

Seperti biasanya Yasna tengah menunggu Afrin, tapi sudah lima belas menit Afrin tak kunjung datang.

'Apa Afrin tidak masuk? Tapi tadi pagi aku lihat dia, sebaiknya aku ke kelasnya,' batin Yasna.

Yasna segera ke kelas Afrin, ia khawatir takut terjadi sesuatu pada Afrin, ia ingin tahu apa yang terjadi pada bocah kecil itu? Karena tidak biasanya Afrin tidak datang. Begitu sampai di depan kelas Afrin, dilihatnya gadis itu tengah menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangan didepannya.

"Assalamualaikum." Yasna memasuki kelas dan memdekati Afrin.

Mendengar suara Yasna Afrin segera mendongakkan kepalanya.

"Anak Bunda yang cantik ini sepertinya lagi sedih ya? Bunda jadi ikutan sedih, boleh tahu kenapa Afrin sedih?" Yasna bertanya sambil membelai rambut Afrin pelan.

"Bunda mau kan jadi Mama Alin?" tanya Afrin.

"Hah... apa maksud Afrin ngomong seperti itu? Afrin kan sudah punya Mama kenapa minta Bunda jadi Mama Afrin? Apa Afrin bertengkar sama Mama?" tanya Yasna karena memang dia tidak mengetahui tentang Mamanya Afrin.

"Alin ndak punya Mama, Alin cudah minta cama Papa buat cali Mama, tapi Papa bohong cama Alin," ucap Afrin sedih.

Deg

'Apa maksud Afrin ya? Apa Mamanya pergi? Atau sudah meninggal? Sebaiknya aku menanyakanya pada Nadin nanti,' batin Yasna.

"Afrin sudah makan belum?" tanya Yasna mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Belum, Alin ndak mau makan," jawab Afrin.

"Kenapa? Masakan Bunda nggak enak ya?" tanya Yasna dengan suara yang sengaja dibuat sedih.

"Tidak, macakan Bunda enak kok, Alin mau makan." Afrin yang merasa bersalah pun akhirnya memakan makanan dari Yasna.

Yasna menahan tawanya, ia gemas melihat Afrin yang polos, seandainya anak yang dulu ia kandung bisa selamat, pasti sudah sebesar Afrin sekarang.

*****

"Nad, boleh bicara sebentar?" tanya Yasna.

"Boleh silahkan duduk," jawab Nadin.

"Kita bicara diluar saja Nad," ucap Yasna.

"Baiklah, ayo!" mereka berjalan beriringan menuju taman yang biasanya dipakai anak-anak bermain. Mereka duduk di kursi taman sekolah yang sekitarnya ditanami berbagai jenis bunga.

"Sebenarnya ini masalah orang tua murid, apakah orang tua Afrin sudah berpisah?" tanya Yasna hati-hati.

Nadin menaikkan sebelah alisnya, untuk apa temannya ini menanyakan tentang orang tua Afrin? Apa Yasna juga tertarik dengan Emran, sama seperti wanita lainnya?

"Kenapa tiba-tiba menanyakan tentang orang tua Afrin?" tanya Nadin.

"Aku nggak ada maksud apa-apa ya!" Yasna yang tahu apa yang sedang dipikirkan Nadin segera menepisnya.

"Lalu kenapa tiba-tiba kamu bertanya tentang keluarga mereka?" tanya Nadin yang begitu penasaran.

"Sebenarnya...

Yasna bingung menjelaskannya pada Nadin, ia takut jika mengatakan kalau Afrin meminta ia jadi Mamanya, Nadin akan menertawakannya, karena menganggap Afrin hanya bercanda, tapi Yasna menanggapinya dengan serius, bukankah Yasna terlalu percaya diri?

"Sebenarnya apa?" tanya Nadin yang sudah penasaran apa yang ingin Yasna katakan.

"Kamu jangan ngetawain aku ya!" Yasna lebih dulu memperingatkan Nadin, karena pasti ia akan malu jika Nadin menertawakannya.

"Iya, ada apa?" desak Nadin yang sudah penasaran.

"Sebenarnya tadi waktu istirahat aku lihat Afrin sedih dan waktu aku tanya, itu karena Papanya yang sudah berbohong kalau akan membawa Mamanya pulang dan... dan... Afrin memintaku jadi Mamanya," ujar Yasna dengan suara lirih di akhir kalimatnya.

Nadin mencoba menahan tawanya, bukan karena menertawakan Yasna yang terlalu percaya diri. Namun, lebih karena menertawakan keluguan Yasna. Yasna sudah pernah menikah, kenapa harus bersikap malu-malu.

"Eit, ingat jangan tertawa," Yasna mengingatkan Nadin yang sudah menahan tawanya.

"Iya, lagian kamu ada-ada saja, nanya begitu saja malu-malu," ujar Nadin.

"Jadi gimana?" tanya Yasna.

"Gimana apanya?" tanya Nadin balik.

"Yang tadi Nad!" seru Yasna.

"Oh iya, lupa... senenarnya Pak Emran itu duda, istrinya meninggal saat melahirkan Afrin. Selain Afrin, Pak Emran juga memiliki seorang anak laki-laki, kamu mau daftar jadi calon istrinya?" tanya Nadin dengan nada menggoda.

"Apasih kamu, aku kan cuma nanya, takutnya aku salah ngomong seperti tadi sama Afrin." Yasna menyandarkan tubuhnya merasa bersalah pada Afrin.

"Memang kamu ngomong apa tadi?" tanya Nadin.

"Aku tanya kenapa dia minta aku jadi Mamanya? Apakah tadi pagi dia marahan sama Mamanya? Eh, dia bilang kalau Mamanya sudah pergi," jawab Yasna.

"Sekarang kamu sudah tahu kalau Pak Emran duda, kamu mau sama dia?" tanya Nadin.

"Ngaco kamu, dia dan aku bagaikan langit dan bumi, sangat jauh jadi nggak akan mungkin bersatu," kilah Yasna.

"Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak," ucap seseorang yang baru datang.

"Bu Karina!" seru Nadin.

Yasna dan Karina sama-sama terkejut, mereka salah tingkah karena tidak menyangka apa yang mereka bicarakan didengar oleh Karina.

"Tidak perlu merasa tidak enak, saya mengerti maksud kalian." Karina berjalan mendekati mereka dan ikut duduk bersama mereka.

"Maafkan saya Bu, saya hanya ingin tahu dan menanyakan pada Nadin. saya takut salah bicara pada Afrin," sesal Yasna.

"Tidak apa-apa. Sebenarnya saya juga setuju dengan pilihan cucu saya," ucap Karina.

Yasna dan Nadin saling menatap, seolah bertanya apa maksud dari Bu Karina? Mereka pun sama-sama menggeleng tak mengerti.

"Saya setuju kalau kamu menjadi Ibunya Afrin sekaligus istrinya Emran." Karina menjelaskannya dengan mantap.

Deg

Yasna terkejut dengan keinginan Karina, ia baru bercerai dan ia tidak pernah berpikir untuk menikah lagi, karena ia tahu kekurangannya sebagai seorang wanita.

Begitupun dengan Nadin, ia juga sama terkejutnya dengan Yasna, tapi Nadin pernah melihat Afrin dijemput oleh seorang wanita yang mengaku calon Ibunya Afrin, kenapa sekarang Bu Karina meminta Yasna menjadi Ibunya Afrin? Apa hubungan wanita itu dengan Emran sudah berakhir? Ah, entahlah Nadin tak mau dibuat pusing olehnya.

"Bu, Ibu belum mengenal saya, bagaimana Ibu bisa seyakin itu sama saya?" tanya Yasna.

"Karena saya juga seorang Ibu dan saya bisa melihat jiwa keibuan yang ada pada dirimu." Karina menatap Yasna saat mengatakannya.

Yasna diam, ia kini tengah gundah. Tak pernah terpikirkan ia akan menikah lagi, apalagi di waktu yang begitu cepat, seperti sekarang ini.

"Saya tidak ingin memaksamu, tapi coba pikirkan kembali keinginan Afrin, karena dari apa yang saya lihat, saya yakin kamu juga sangat menyayanginya." ujar Karina

'Sebaiknya aku meminta petunjuk pada Allah nanti malam, hanya petunjuknya yang terbaik untukku' batin Yasna

"Oma!!" teriak Afrin.

"Sudah selesai kelasnya Sayang?" tanya Karina yang dijawab Afrin dengan anggukan.

"Ayo pulang, salim dulu sama Bunda Nadin dan Bunda Yasna!" Afrin segera mencium punggung tangan Nadin dan Yasna atas perintah Karina.

*****

Malam hari Yasna melakukan sholat istikhoroh, ia memohon petunjuk tentang jodoh dunia akhiratnya, ia sudah pernah gagal dan tidak ingin gagal lagi.

'Ya Allah lindungi hamba dalam setiap langkah yang hamba lewati, berkahilah hidup hamba, berikan hamba jodoh yang terbaik, yang mampu menuntun hamba di jalan kebaikan dan membawa hamba ke jalan Surgamu,' do'a Yasna dalam hati.

.

.

.

.

1
Happy Kids
ga sadarr kl ada kemungkinan cowo nikah sama yusna. duda yg punya anak kan ga masalah wkwkwk
Happy Kids
terlalu pede.. jika ditengah tengah ditikung org yaaa ga masalah
Diana Silaen
rasain lu aydin
Diana Silaen
dasar aydin goblok udah tau pelacur masih di dengerin
Aco Acosetya
ko tanyak gua tanyak dia lah
Erina Situmeang
jangan pernah berjanji kalau tidak bisa menepati nya
Erina Situmeang
semoga bertemu zahran
Erina Situmeang
amin
Diana Silaen
ibu Nayla yg donorin
Diana Silaen
kasian yasna
Diana Silaen
tante Yasna baik
Diana Silaen
😭😭😭
Risna Wati
Kecewa
Risna Wati
Buruk
v_cupid
👍
v_cupid
gak tau malu banget celina ini
v_cupid
motivasi
v_cupid
❤️
v_cupid
👍 tegas
v_cupid
aneh celina ini.. setelah sekian tahun baru ribut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!