setelah kematiannya yang konyol dibumi, Arkan terlahir kembali kedunia penuh dengan magis. Dengan bermodalkan bakat tingkat atas, Arkan percaya akan menjadi yang terkuat.
Genre : Fantasy, Action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Billy Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Sekutu atau Musuh? Konfrontasi dengan Lysar
Pertarungan antara Arkan dan Lysar berlangsung sengit. Di tengah hutan yang diterangi cahaya rembulan, dua bayangan bergerak dengan kecepatan luar biasa. Setiap tebasan dan ledakan bayangan menciptakan percikan energi gelap yang menyebar di udara.
Arkan fokus mengamati pola serangan Lysar. Pria itu tidak hanya cepat, tapi juga sangat terlatih. Serangan-serangannya tidak hanya mengincar luka fisik, tapi juga memaksa Arkan untuk terus bergerak, membuatnya kelelahan.
“Dia jauh lebih kuat dariku sekarang,” pikir Arkan. “Tapi aku tidak bisa menyerah.”
Strategi Baru
Arkan mengaktifkan Shadow Bind, menciptakan bayangan yang mencoba melilit kaki Lysar. Namun, seperti yang diduga, Lysar menghindari jebakan itu dengan mudah, melompat ke atas cabang pohon terdekat.
“Kau masih terlalu lambat, bocah,” ejek Lysar, sambil melontarkan Shadow Dagger Slash dari atas pohon. Pisau bayangan melesat ke arah Arkan, memaksanya berguling ke samping untuk menghindar. Tapi Lysar sudah berada di depannya dalam sekejap, melancarkan pukulan tajam yang hampir mengenai dada Arkan.
[HP Arkan Berkurang: -150]
Arkan mundur beberapa langkah, darah mengalir dari luka di bahunya. Namun, matanya tetap tajam, tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.
“Kalau aku terus bermain defensif, aku pasti kalah,” pikir Arkan. “Aku harus menggunakan elemen kejutan.”
Dengan cepat, Arkan mengaktifkan Silent Step dan menghilang dari pandangan. Namun kali ini, dia tidak hanya bersembunyi. Dia memutar posisinya, memanfaatkan kecepatan yang tersisa untuk mendekati Lysar dari belakang.
[Arkan Menggunakan: Phantom Slash]
Serangan itu melesat, dan untuk pertama kalinya, Lysar terlihat terkejut. Meski dia berhasil menghindari luka fatal, serangan itu cukup untuk melukai lengannya.
“Bagus,” ujar Lysar sambil tersenyum. “Kau cepat belajar.”
Setelah beberapa menit saling serang, Lysar tiba-tiba berhenti. Dia mengangkat tangannya sebagai tanda menyerah, meskipun wajahnya tetap penuh dengan senyuman.
“Cukup. Aku tidak ingin membunuhmu, Arkan,” katanya. “Aku hanya ingin melihat apakah kau cukup kuat untuk menarik perhatianku. Dan ternyata kau lebih dari cukup.”
Arkan tetap waspada, menahan pisaunya di tangan. “Apa sebenarnya yang kau inginkan dariku?”
Lysar menyarungkan senjatanya dan duduk di cabang pohon, tampak santai seolah pertarungan tadi hanyalah latihan biasa. “Aku sudah bilang, bukan? Aku ingin kau bergabung dengan kami. Organisasi kami adalah tempat para assassin terbaik di dunia ini berkumpul. Kami bekerja dalam bayangan, mengendalikan dunia dari balik layar.”
Arkan mengerutkan kening. “Dan kenapa aku harus peduli dengan organisasi seperti itu? Aku tidak butuh siapa pun. Aku bisa menjadi kuat sendirian.”
Lysar terkekeh. “Memang bisa, tapi perjalananmu akan jauh lebih sulit. Dunia ini lebih kejam dari yang kau kira, Arkan. Kau mungkin berbakat, tapi bakat saja tidak cukup untuk bertahan. Jika kau bergabung dengan kami, kau akan mendapatkan akses ke sumber daya, informasi, dan kekuatan yang tidak bisa kau dapatkan sendirian.”
Arkan terdiam, merenungkan kata-kata Lysar. Sebagian dirinya merasa tergoda dengan tawaran itu. Bergabung dengan organisasi seperti itu bisa mempercepat perjalanannya menuju kekuatan yang ia dambakan. Namun, di sisi lain, ia tahu bahwa bergabung dengan kelompok seperti itu bisa berarti kehilangan kebebasan.
“Aku akan memikirkannya,” jawab Arkan akhirnya. “Tapi aku tidak membuat keputusan hanya karena ancaman atau iming-iming kekuatan.”
Lysar tersenyum puas. “Bagus. Aku suka orang yang berhati-hati. Kami tidak terburu-buru. Jika kau ingin menemukan kami, pergi saja ke Kota Darulith. Cari penginapan bernama Bayangan Malam, dan sebutkan namaku kepada pemiliknya. Mereka akan tahu apa yang harus dilakukan.”
Setelah itu, Lysar menghilang ke dalam bayang-bayang, meninggalkan Arkan sendirian di tengah hutan.
Dengan tubuh yang masih terasa lelah dari pertarungan, Arkan melanjutkan perjalanannya menuju Kota Darulith. Namun, pikirannya terus dipenuhi oleh pertemuannya dengan Lysar.
“Organisasi assassin… Seberapa besar kekuatan mereka? Dan apa sebenarnya tujuan mereka?”
Saat malam semakin larut, Arkan akhirnya tiba di gerbang Kota Darulith. Kota besar itu tampak megah bahkan di malam hari, dengan lampu-lampu sihir yang menerangi jalan-jalan utamanya. Arkan memutuskan untuk mencari penginapan sederhana untuk bermalam, sambil menyusun rencana untuk hari berikutnya.
“Aku butuh lebih banyak informasi. Dan mungkin, aku harus menguji kemampuan di arena kota ini,” pikirnya.
Statistik Arkan Setelah Pertarungan.
Nama: Arkan
Profesi: Assassin
Level: 18
HP: 700/850
Kekuatan: 95 (+50 dari Stone Golem)
Kecepatan: 85 (+20 dari Stone Golem)
Ketahanan: 90 (+60 dari Stone Golem)
Skill Aktif:
Phantom Slash
Silent Step
Shadow Bind
Shadow Nova
Earthquake Slam
Skill Pasif:
Bakat Dewa Super: 25% atribut monster yang dibunuh ditambahkan ke statistik pengguna, dengan kemungkinan besar mendapatkan skill monster.
Setelah beristirahat di Kota Darulith, Arkan berencana untuk:
Menyelidiki organisasi yang disebutkan oleh Lysar.
Menantang dungeon di sekitar kota untuk memperkuat dirinya.
Mencari petunjuk tentang item atau artefak yang bisa membantunya mencapai potensi penuh.
Namun, Arkan tahu bahwa setiap langkahnya di kota besar ini akan penuh dengan risiko dan intrik.