Meidina ayana putri, gadis kelas 2 SMA yang selalu membuat kedua orang tuanya pusing karena kenakalannya.
Namun sebuah insiden membuat hidup gadis badung itu berubah total
Bagaimana perjuangan gadis badung itu dalam menjalani takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cucu kita
Suara kumandang adzan subuh membangunkan Adit dan Nana, keduanya bergegas membersihkan diri secara bergantian bersiap untuk melakukan solat subuh berjamaah.
Selesai solat,seperti biasa Adit menyodorkan punggung tangannya untuk Nana cium. Setelah Nana mencium punggung tangannya, Adit tidak melepaskan tangan Nana. Gadis itu menarik tangannya namun Adit menggenggam nya kuat.
"Na.. maafkan mama mas Adit ya, mama pasti berkata yang buruk sama kamu " ucap Adit lirih.
Nana menghentakkan tangannya kasar hingga genggaman Adit terlepas. kemudian gadis itu membuka mukena dan melipatnya.
"Na tolong dengarkan mas Adit. Mama bersikap buruk sama kamu karena mama tidak tau kejadian yang sebenarnya. Jadi pliiis.. maafin mama ya? " pinta Adit
Nana tetap dengan mode diam nya membuat Adit semakin prustasi. Belum lama ini hubungan mereka membaik, kini malah semakin memburuk dengan adanya kejadian kemarin.
"Na tolong jangan diamkan mas Adit begini " ucap Adit
Nana menatap tajam pada Adit. "mau mas Adit apa ? " tanya Nana
"Tolong maafkan mama " jawab Adit
"Mama mas Adit tidak salah, semua ucapannya benar " ucap Nana
"itu karena mama tidak tau apa yang terjadi " Adit membela mamanya.
"Iya mama mas Adit tidak salah! " sindir Nana
"Kamu tidak salah, mama juga.. mas Adit yang salah ! "
"teserah ! " Nana pergi keluar dari kamar menuju dapur.
Adit mengacak rambutnya kasar. Ia harus kembali memulai dari nol untuk mendapatkan hati Nana.
"loh Nak Adit mukanya kenapa? " bunda memperhatikan wajah Adit yang dihiasi luka lebam
"biasa bun laki-laki " jawab Adit sambil tersenyum
"waduh muka lebam begitu kok dibilang biasa. Na..kompres pake es Sana ! " titah bunda
Nana terpaksa mengompres wajah Adit dengan es karena melihat bunda terus melotot ke arahnya.
"Pelan sedikit Na.. sakit " Adit meringis karena Nana mengompres dengan kasar.
"Sudah.. sudah sama mas Adit saja " Adit mengambil Kain kompres dari tangan Nana. "Di kompres sama kamu malah tambah sakit "
Sementara di rumah sakit, kondisi mama Adit mulai stabil, wanita itu sedang disuapi bubur oleh suaminya.Raut kesedihan masih terpancar diwajahnya. Wanita itu masih menyimpan kekecewaan yang dalam atas perbuatan putranya.
Walaupun hubungan orangtua Adit dengan mantan besannya tidak baik, namun orangtua Adit tidak membenarkan apa yang sudah Adit lakukan kepada Nana.
"Pah mama jadi merasa sangat bersalah pada anak itu " ucap mama Adit lirih.
"Maksud mama Nana ? " tanya papa Adit
"Iya Nana, mama sudah kelewatan menghina dia " ucap mama Adit sendu
"Mama harus minta maaf sama dia, walau bagaimanapun dia sekarang mantu kita " ujar papa
"Kira-kira gadis itu mau maafin mama ga ya? " tanya mama
"Ga ada salahnya dicoba dulu. soal mau atau tidak memaafkan itu hak nya dia. Yang penting kita sudah minta maaf "
"Mama heran sama Adit, bisa-bisanya dia menyembunyikan masalah sebesar ini " mama sangat geram mengingat kelakuan putranya.
"Semua sudah terjadi, tidak ada gunanya saling menyalahkan. Lebih baik kita saling memperbaiki diri " nasehat papa
"Iya pah " jawab mama
Obrolan keduanya terhenti manakala Leo datang dengan membawa kotak makan.
"Saya disuruh mengantarkan makanan ini untuk om dan tante " Leo meletakan dua kotak makanan diatas meja
"Kemana anak itu, tidak berani bertemu kita rupanya " papa menanyakan Adit. Pria paruhbaya itu terlihat masih menyimpan amarah kepada putranya.
"Pak Adit pagi ini ada rapat dengan bagian pemasaran,katanya baru sore akan kesini " jawab Leo
"Leo " panggil mama Adit . Leo mendekat kepada mama Adit
"Anaknya Adit laki-laki atau perempuan? " tanya mama Adit
"Perempuan tan " jawab Leo
"Cucu kita perempuan pah.. mama punya cucu perempuan " Ada binar bahagia dalam ucapan wanita itu.
Orang tua Adit memang sudah lama ingin memiliki cucu perempuan, karena kakak Adit yang di Australia anaknya dua laki-laki, dengan Raka mereka mempunyai tiga cucu laki-laki. Baru sekarang mereka mempunyai cucu perempuan.
"Kamu punya potonya? " tanya Mama Adit. ia sangat penasaran akan cucu perempuan nya
"Ada tan " Leo menunjukan beberapa photo Aaran yang ada digaleri ponselnya. Leo sempat mengambil beberapa photo Aaran ketika masih tinggal dirumah abah.
"Ya Tuhaaan..papa liat cucu kita cantik sekali " mama memperhatikan photo Aaran kepada suaminya.
"Iya cantik " jawab papa Adit tersenyum.
"Namanya Aaran tante " Leo memberi tau
"Aaran.. nama yang cantik "
"Ini photo pernikahan mereka " Leo memperlihatkan photo pernikahan Adit dan Nana
"Kenapa wajah Adit penuh lebam begini? " tanya papa Adit
"Anu om... eh.. dihajar ayahnya Nana " jawab Leo sambil menggaruk tengkuknya.
"Dia pantas mendapatkannya " ujar papa Adit dingin.
Lagi-lagi Leo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
**Jangan lupa like komen dan vote nya
Kita happy di NT.. karena cuma disini yg benar-benar gratis
...Happy reading**...