NovelToon NovelToon
Menikah Karena DENDAM

Menikah Karena DENDAM

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Pengantin Pengganti
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.3
Nama Author: momian

Afika Lestari, gadis cantik yang tiba-tiba di nikahi oleh pria yang sama sekali tidak di kenal oleh dirinya..

Menjalani pernikahan dengan pria yang ia tidak kenal yang memiliki sifat yang kejam dan juga dingin, membuat hari-hari Afika menjadi hancur.

Mampukah Afika bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampuka Afika membuat pria yang memiliki sifat dingin dan kejam menjadi baik, dan mencintai dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKD 35

Afika terus saja berjalan di dalam ruangan melihat satu persatu foto yang berada di sana. Ruangan rahasia yang menyimpan segala foto album keluarga Adrian. Afika tersenyum saat melihat foto satu keluarga, dimana dapat Afika simpulkan jika foto pria kecil itu adalah Adrian dan foto gadis kecil itu adalah Baby. Wajah Adrian memang terlihat sangat tampan sejak dari kecil, begitu pun dengan wajah Baby.

"Ada apa dengan ku." Gumam Afika yang menyadari dirinya tersenyum saat melihat wajah Adrian. Lalu perlahan Afika membuka satu persatu album foto dan mata Afika tertuju pada satu foto Adrian dan seorang gadis yang berdiri tepat di samping Adrian. Dan tiba-tiba saja kepala Afika terasa pusing. Bisikan suara-suara terdengar.

"Afika, kau jangan kesana."

"Afika, apa kau setuju dengan perjodohan ini?"

"Percayalah, aku janji akan terus menjaga mu."

"Afika kau yakin ingin menjadi istri dari kak Adrian?"

Seketika Afika menjatuhkan album foto itu.

"Ingatan siapa ini?" Gumam Afika sambil memijat kepalanya yang kini terasa pusing. Lalu Afika langsung kembali membuka album itu dan mengambil foto dan memyembunyikannya di balik baju.

Di luar sana, Adrian dapat mendengar dengan sangat jelas suara benda yang terjatuh dari dalam ruangan. Adrian kini dapat memastikan jika Afika benar berada di dalam sana. Karena hanya ruangan ini yang belum di periksa oleh para pengawalnya.

DUARRR...

Pintu terbuka dengan lebar dan sangat keras sehingga membuat Afika yang berada di dalam sana langsung kaget. Spontan Afika langsung mengusap dadanya.

"Jangan pernah coba lari Afika." Kata Adrian, yang mampu membuat Afika semakin takut. Afika langsung memilih untuk bersembuyi di balik rak buku.

Perlahan kaki Adrian melangkah, semakin mendekat ke arah Afika. Lalu Adrian dapat melihat makanan yang berada di atas meja.

"AFIKA.." Teriak Adrian dengan lantang dan sangat keras, kini tubuh Afika bergetar dengan sangat cepat. Afika takut, jika sesuatu terjadi padanya yang akan membuat bayinya berada dalam bahaya. Lalu Adrian pun melihat album foto yang kini sudah berada di lantai dengan posisi yang terbuka. Adrian melebarkan bibirnya membuat seutas senyum devil. "Muncul sekarang sebelum aku yang menemukanmu." Adrian mengambil album foto itu dan membuka satu persatu lembaran foto. "Aku hitung sampai sepuluh. Jika kau tidak muncul di hadapanku maka aku akan.. Kau tahu sendiri, aku akan melakukan apa." Adrian kini mulai mengancam Afika, sehingga Afika semakin takut.

"Baby, tolong dimana pun kamu, datang lah selamatkan aku. Nadi, Sri, kalian di mana." Batin Afika sambil mengusap perutnya. Kini Afika tidak lagi mementingkan nyawanya. Namun, ada nyawa yang harus Afika lindungi. Dulu, memang Afika menginginkan mati dengan cepat, agar penderitaan dan siksaan dapat segerah berakhir. Namun, semenjak dirinya mengandung anak dari Adrian, Afika pun memutuskan untuk bertahan lebih lama agar bisa melihat wajah dari bayi yang saat ini berada dalam kandungannya.

"Satu. Dua. Tiga. Empat. " Adrian pun mulai menghitung.

••••

Nadi yang merasa sudah sedikit baikan, langsung memilih menerobos pengawal dan berlari ke arah kamar Baby. Namun pengawal yang menjaganya mencegah Nadi. "Tolong lepaskan. Ada rahasia yang harus aku katakan pada nona Baby." Kata Nadi saat ini dirinya sedang di cegah oleh dua pengawal. "Rio, percaya padaku. Hanya sebentar saja." Kata Nadi saat Rio berada di hadapannya.

"Nadi. Jangan ikut campur lagi."

"Rio. Nyawa Afika berada di dalam bahaya. Dia wanita baik." Bantah Nadi.

"Kau mengkhawatirkan ibu dari anakmu?" Tanya Rio.

"Dia bukan anakku. Afika mengandung anak tuan Adrian." Teriak Nadi dan Baby mendengar ucapan Nadi. Dengan segara Baby berjalan menuruni anak tangga.

"Nadi, apa yang kau katakan? Coba ulangi semuanya." Kini Baby berada di hadapan Nadi.

"Afika, dia mengandung anak dari tuan Adrian. Bayi itu sama sekali bukan anakku." Kata Nadi mengulang ucapannya dan lebih jelas.

"Apa ini alasanmu agar Afika baik-baik saja? Atau hanya sebagai alasan agar bayi mu selamat?" Tanya Baby memastikan semuanya. Karena sejujurnya Baby pun agar ragu jika Nadi adalah ayah dari bayi yang di kandung oleh Afika. Karena sejauh Baby melihat, tidak ada sedikit pun pandangan cinta yang di tunjukkan Afika pada Nadi. Dan juga, tidak ada tempat di mension ini bagi mereka melakukan hal demikian, mengingat se isi mension ini di lengkapi dengan cctv.

"Tanyakan pada Sri,. Karena Sri tahu semua kejadian yang Afika alami pada hari itu." Ucap Nadi. Lalu Baby memberi perintah pada salah satu pengawal untuk memanggil Sri.

Saar Sri sudah berada di antara mereka kini Baby langsung mempertanyaan perihal apa yang Nadi katakan. Lalu Sri pun menceritakan semua kebenaran yang ia tahu. Jika hari itu memang benar Afika telah di nodai oleh Adrian.

"Nadi.." Teriak Baby marah karena kenapa Nadi harus berbohong mengatakan jika bayi yang di kandung oleh Afika adalah darah dagingnya.

Plaakkk... Baby menampar pipi Nadi yang masih belum sembuh akibat pukulan yang tadi di berikan oleh Adrian. "Kenapa kau mempersulit semua ini dengan perkataan mu itu."

"Karena tuan Adrian tidak ingin jika non Afika hamil. Tuan Adrian bahkan mengancam non Afika, jika dia hamil maka bayi itu bukan anaknya." Ucap Sri menceritakan apa yang Afika katakan padanya. Baby pun kini paham, bahwa ternyata selama ini mereka bertiga ingin merahasiakan kehamilan Afika agar Adrian tidak tahu.

Baby langsung segera berlari menuju ruangan dimana Afika saat ini berada.

1
Lhisa Amira Nhatasya
thor bikn afika pergi jauh dn buat Adrian menyesal utk sblmnya 🥲
Lhisa Amira Nhatasya
buat Adrian menyesal, dn buat afika jgn pernh memaafkan adrian
Rio Syahputra Syahputra
lanjut hahahaha
Rio Syahputra Syahputra
suka banget
Kinara Widya
Kecewa
Anonymous
ke
Rajakedang Usman
kok lama ya
Rajakedang Usman
lanjut dong
Rajakedang Usman
iya
Rajakedang Usman
lanjut dong
Iekha JQ
adrian bego yah ... masa mau turuti kemauan adiknya yg diluar nalar
Risma Eandless
Luar biasa
Diana Taslim
Lumayan
Rief Jay
washlap lah masa tisu basah sih /Chuckle/
Yusria Mumba
nyesal kan, Adrian,
Yusria Mumba
mukin lebih baik afika pergi daripada tersiksa terus
Yusria Mumba
kasiang afifa
Siti Ngaisah
yah tlng di slesaikn...ya...
Anonymous
ke
Putri Anjani
is... bukannya di atas tertulis klu Rangga itu kekasihnya... kok disini jadi perjodohan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!