George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14 ekspresi dingin Papi Geo
" mau makan apa?" Tanya Farhan yang akan memesan pada Fay .
" Aku mau es coklat " ucap Fay .
" Makanan nya " tanya Farhan lagi .
" Itu saja aku sedang diet " ucap Fay yang membuat Farhan langsung mengacak rambut Fay yang mengatakan sedang diet .
" Hidup cuma sekali nggak usah diet-diet " ketus Farhan memesan tiga porsi sup daging .
" Ehhh, tiga porsi kan kita cuma berdua Han " ucap Fay melotot .
" Lah satu porsi lagi kita bagi dua biar kenyang " ucap Farhan yang memang selera makannya sama dengan Fay .
" Benar-benar nggak tau malu" geleng kepala Fay .
" Apa yang akan dimalukan kita bayar pakai duit sendiri " ucap Farhan menggenggam tangan Fay mencari meja yang nyaman untuk mereka duduk .
" Kita duduk disini saja " ucap Farhan memilih meja pojok disamping beberapa orang kantoran yang sepertinya tengah berdiskusi.
" Kenapa disini , kan banyak meja lain " ucap Fay saat Farhan malah membawanya duduk di meja tepat disamping Geo.
" Disana sangat berisik karena ramai dan telinga ku sudah sakit mendengar ocehan mu " jawab Farhan meletakkan ranselnya dikursi .
" Hummm, hobi ngoceh pun kamu tetap rindu aku " ucap Fay duduk sambil memangku kedua tangan.
" Bagaimana mana mungkin aku tidak merindukan panda manis seperti mu " rayu Farhan .
" Dihhh, keluar gombalan buaya darat " ilfil Fay .
" Fay kemarin kamu jalan sama siapa?" tanya Farhan yang membuat Geo sedari terbatuk mendengarnya.
Kalau sampai di jawab sopir Geo benar-benar tidak akan menyapa gadis itu .
" Sama Papi" jawab Fay dengan santai tanpa mempedulikan Geo yang terus menatapnya bahkan pria itu berhenti makan .
"Aku liat kakak itu masih muda mengapa kamu memanggilnya Papi?" tanya Farhan yang walaupun tidak mengingat dengan jelas wajah pria yang membawa mobil itu tapi ingat kalau dia masih muda .
" Nggak mungkin Mommy suami keduanya brondong " tawa pecicilan Farhan .
" Hehhh aku gampar ya " marah Fay langsung menabok kepala Farhan .
" Lah terus Papi siapa Fay ?"Tanya Farhan masih terus tertawa .
" Sudah diam , males aku bahas dia " ucap Fay yang mempelototi Geo yang terus menatapnya.
" Makanan nya sudah datang ayo makan " ucap Farhan dengan semangat karena memang lapar .
Semakin Geo memandang mereka yang asik berdua semakin ingin Geo melabraknya.
" Bos kendalikan diri ini ditempat umum " ucap Roy memperingati melihat gelagat dan wajah geram Geo yang sepertinya mulai tidak tahan .
" hufff" Geo menarik nafas berulang kali mencoba mengatur emosi yang hampir saja meledak .
" Berikan padaku " Fay dan Farhan terlihat saling berebut yang membuat orang-orang disekitar mereka tersenyum gemas .
" adek itu sweet sekali "
" itu baru pasangan sempurna karena mereka jadi dirinya sendiri bukan sungkan seperti pasangan lain "
" Ahhh, aku ingin balik SMA "
Setiap ucapan itu terus menaikkan emosi Geo sampai akhirnya tidak tertahankan lagi .
" Papi " ucap Fay menatap Geo yang berdiri memegang tangan nya .
" Pulang " ucap Geo dengan dingin langsung menggendong Fay seperti penculik dan membawanya keluar dari restoran.
" Fay " Farhan akan mengejar namun di tahan oleh seseorang.
" Apaan sih kak, lepaskan dia membawa Fay" panik serta cemas Farhan memberontak .
" Diam " ucap Roy memegangi Farhan agar tidak mengejar Geo .
" Papi lepaskan aku " Fay meronta-ronta minta dilepaskan namun Geo terus menggendongnya dan masuk kedalam mobil .
" Jalan " ucap Geo melingkarkan tangannya di pinggang Fay sama sekali tidak membiarkan Fay turun dari pangkuannya sekalipun mobil sudah jalan .
" Le, lepaskan Pi " ucap takut-takut melihat ekspresi wajah Geo yang begitu dingin sampai Fay merinding menatapnya.
Geo menatap Fay dengan aura wajahnya yang begitu dingin apalagi matanya sampai menyipit dan itu menyurutkan mental Fay hingga dia tidak berani lagi berucap sepatah katapun .
Fay tidak pernah melihat ekspresi Geo sampai segitunya.
..........
Sesampai di apartemen langit sudah berubah gelap dan Geo menggendong Fay masuk ke apartemen tanpa bicara sepatah katapun.
" Papi" suara kecil Fay merintih saat Geo melempar nya keatas ranjang mereka .
Fay tidak berani bergerak hanya menggigit bibirnya menatap Geo yang sedang melepas dasi dan jas nya .
Demi apapun seluruh tubuh Fay sampai menggigil dan terasa susah digerakkan saking takutnya melihat ekspresi wajah Geo.
Susah payah Fay merangkak untuk kabur begitu ada kesempatan karena ada yang menelfon Geo .
Geo menarik kaki Fay agar berbaring telentang lalu menindihnya.
" Ada apa?" suara berat Geo menjawab telfon namun Fay sudah memejamkan mata saat nafas Geo berhembus tepat di wajahnya saat pria itu berbicara .
" Selesaikan dengan cepat , aku tunggu laporannya malam ini juga " ucap Geo lalu menutup telfon .
Geo meletakkan ponselnya diatas bantal dan menatap Fay dengan begitu mendetail tanpa merubah ekspresi wajah nya hingga membuat Fay keringatan saking takutnya.
" Papi a," Belum jadi Fay menjelaskan Geo sudah menautkan bibir mereka hingga membuat Fay meremas sprei merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibir seseorang untuk pertama kalinya.
Logika Fay mengatakan cegah namun tubuh Fay malah pasrah membiarkan Geo menikmati dan mengekspos cukup jauh .
" Akkkk, hiks Papi jahat " setelah beberapa saat akhirnya Fay bisa mengendalikan dirinya dan menghindar dari ciuman Geo dengan terus memukul pria itu dengan tangan .
Geo memegang kedua tangan Fay yang memukul nya di atas bantal lalu melanjutkan ciuman nya ketika Fay sudah tidak bisa melawan lagi .
Geo benar-benar menutup mata dan pendengaran nya sampai tidak menghiraukan tangisan pilu Fay ketika ciuman Geo yang awalnya hanya di bibir kini berpindah keleher mulus Fay serta juga meninggalkan beberapa bekas tanda kepemilikan nya disana .
" Enggak " tangis pilu Fay mencoba melawan saat merasakan tangan Geo sudah di pahanya .
Melihat Fay yang menangis pilu Geo menghentikan kegiatan nya dan melepaskan Fay lalu masuk kedalam kamar mandi .
...........
Setelah Geo masuk kekamar mandi Fay duduk memeluk lututnya sambil menangis pilu masih merasa sakit dengan perlakuan Geo kepadanya.
" Aku benci " teriak Fay yang benar-benar merasa di nodai oleh Geo dan menarik rambutnya dengan frustasi.
" Apa yang kamu lakukan" ucap Geo yang baru selesai mandi keluar memakai kimono dengan cepat mencegah Fay yang menarik rambutnya.
Geo duduk ditepi ranjang dan meraih Fay agar duduk di pangkuan nya sekalipun Fay menolaknya sampai meronta-ronta.
" Aku benci Papi, aku benci " Fay memukuli Geo berulang kali melampiaskan sakit hatinya yang hanya diterima Geo.
" Lalu apa yang kamu inginkan ?" tanya Geo memegang kedua tangan Fay yang sudah terlihat frustasi.
" Tanggungjawab, pokoknya Papi harus tanggungjawab. Papi udah sentuh aku " tangis Fay namun itu justru membuat Geo menahan senyum walaupun wajahnya terlihat serius .
" Kamu mau tanggungjawab seperti apa lagi Fay?" tanya Geo mengecup kening Fay dengan gemas .
" huaaaaa, Papi suami aku " tangis Fay semakin keras .
" Baru ingat?" tawa Geo melihat Fay yang berlari keluar kamar untuk menjauhi nya .