Ava Maja seorang gadis plinplan yang selalu membuat repot keluarganya. Untuk kedua kalinya dia melarikan diri dari acara pernikahannya sendiri. Dia ingin menikah tapi tidak siap dengan segala komitmennya dan yang paling penting dia merasa bahwa calon suaminya bukan orang yang tepat untuknya.
Andrei Alexei romanov, seorang pria tampan yang suka dengan kegiatan menantang dan memicu adrenalin. Pertemuannya dengan Ava yang tidak sengaja membuat dirinya bagaikan induk ayam yang selalu diikuti oleh Ava kemanapun.
SEASON 2 (cerita Briel dan Jayden)
ceritanya ga kalah seru dengan cerita Ava dan Andrei.. semoga sukaaa..
Sepeti biasa ya..konflik ringan..bacaan enteng...ga terlalu panjang episodenya..no drama makjang yg terlalu lebay ya..otor anti begituan ..wkwkwk.
ini dunia novel ..jd takdir nya ada ditangan otor..FEEL FREE TO READ N SKIP... hidup udah berat jadi baca novel buat hiburan aja..🥰🥰😘😘😘
follow ig otor ya mak.. @zarin.violetta
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#11
Andrei akan tinggal di penginapannya selama 1 bulan sampai tahap renovasi dimulai. Dia mulai merancang tema untuk penginapan barunya ini.
Andrei tak akan mengubah bentuk asli dari penginapan tua ini. Andrei juga akan membangun fasilitas jalan menuju penginapan ini agar lebih mudah dijangkau oleh banyak orang.
Dan dia juga akan membangun sebuah cafe disebelah penginapan dengan konsep pemandangan hutan yang alami.
Andrei sudah membeli semua lahan di sekitar penginapan ini. Dan ingin memperbaikinya agar lebih nyaman didatangi oleh banyak orang bahkan untuk sebuah keluarga dengan anak kecil.
Andrei masih fokus dengan laptopnya di ruang tengah.
"Kau seorang kontraktor? Atau arsitek?" tanya Ava yang membawa secangkir coklat panas di tangannya.
Ava lalu duduk di sebelah Andrei dan melihat rancangan denah penginapan yang akan direnovasi.
"Bukan," jawab Andrei.
"Lalu?"tanya Ava kepo.
"Aku pebisnis," kata Andrei.
"Hmm.. Bisakah aku bekerja denganmu saja? Aku bisa membantu apapun. Jadi aku tidak perlu mencari kerja lagi diluar. Bagaimana?" tanya Ava antusias.
"Tidak," jawab Andrei datar.
"Ck.." Ava kesal tapi sudah terbiasa dengan sikap Andrei yang memang sangat menyebalkan.
"Apa kau punya kekasih?" tanya Ava lagi. Sifatnya yang cerewet dan kepo sedikit mengganggu Andrei .
"Bisakah kau tidak menggangguku?" kata Andrei.
"Mengapa kau sangat menyebalkan sekali Andrei? Tapi aku tidak bisa membencimu, karena kau sudah menyelamatkanku kemarin..ck," kesal Ava.
Lalu Ava beranjak dari sofanya dan duduk di depan pintu utama. Dia melihat pemandangan hutan dari sana.
Ava bersenandung indah karena memang Ava pintar menyanyi. Suaranya yang merdu membuat Andrei menoleh ke arahnya dan tersenyum samar.
"Suaramu sangat bagus nak," Paman Gabriel muncul dari arah luar rumah.
"Ah ya. Aku memang suka menyanyi. Tapi daddy tak mengizinkanku jadi penyanyi. Sayang sekali bukan?" Ava tersenyum.
"Kau bisa menyanyi untuk anak anakmu kelak," kata Gabriel tersenyum dan duduk di beranda teras.
"Hmm, aku ingin memiliki banyak anak, karena aku hanya berdua saja dengan kakakku. Sejak dia menikah, aku selalu sendirian. Aaah aku merindukannya sekarang. Dan sekarang kakakku sedang hamil. Sebentar lagi aku akan punya keponakan paman. Aku tidak sabar menunggunya," Ava terlihat sangat antusias dengan hal itu.
"Semoga kelahirannya lancar dan sehat semuanya nak," kata Paman Gabriel.
"Terima kasih paman. Apakah paman ingin kubuatkan kopi?" tanya Ava.
"Tidak.. Paman tidak minum kopi. Buatkan saja Tuan Andrei kopi. Dia suka kopi," kata Gabriel.
"Benarkah?" tanya Ava sembari menoleh pada Andrei yang masih fokus dengan laptopnya.
"Andrei, apakah kau mau kubuatkan kopi?" tanya Ava dengan sedikit berteriak.
"Boleh juga," kata Andrei tanpa melihat Ava.
"Oke," lalu Ava beranjak dari duduknya dan menuju dapur.
Dia membuat kopi untuk Andrei. Kemarin paman Gabriel sudah mengajarinya cara membuat kopi yang pas dan enak. Ava cukup cepat belajar. Begitu juga dengan memasak, tak ada kendala yang dialaminya.
Ava membawa kopi itu dan menaruhnya di meja.
"Silahkan tuaaann," kata Ava dengan nada mendayu tapi penuh tekanan.
"Hmm.. Terima kasih," jawab Andrei.
"Bisakah kau sedikit tersenyum Andrei?" tanya Ava.
"Jika aku tersenyum kau akan tergila gila padaku," jawab Andrei santai.
"Iiiissshhh... Tetap saja menyebalkan," kata Ava lalu dia kembali ke beranda depan dan bercengkrama dengan Paman Gabriel.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE YA KAKAAAKK... HADIAH JUGA BOLEH BANGEET...❤❤❤