Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35
"Alin sakit?"tanya Zoana saat tanpa sengaja mendengar pembicaraan antara Tio dan Bi Nani.
"Mmmm"jawab Tio hanya dengan gumaman.
"Biar aku melihatnya"
"Sejak kapan kamu peduli dengan anak itu?"
Mendengar pertanyaan dari Tio sontak membuat langkah kaki Zoana terhenti.Zoana kembali menoleh ke arah Tio yang kini sudah menghadap ke arahnya dengan nampan ditangannya.
"Apa maksudmu?tentu saja aku peduli,karena dia anakku"
"Benarkah?lalu kenapa selama ini kamu membiarkan dia hidup tanpa seorang Ibu?bahkan selama kita bersama,tidak pernah sekalipun kamu membahasnya"
Zoana tersentak,dia tidak pernah mengira jika Tio akan melangkah sejauh ini hingga menyelidiki semua yang berhubungan Zalina.
"Jangan sok jadi Ibu yang baik dan perhatian,jika perhatian itu terselubung niat buruk didalam.Berhentilah berpura pura peduli padanya,aku muak melihat dramamu itu"
Setelah mengatakan apa yang selama ini ingin dia katakan,Tio pun melangkah melewati Zoana yang masih terpaku ditempatnya.
Zoana aendiri hanya bisa menatap punggung Tio yang perlahan menjauh hingga menghilang dibalik pintu kamarnya dengan kedua tangan yang terkepal.
"Lihat saja,aku tidak akan membiarkan kalian bahagia disaat aku merasakan penderitaan ini"gumama Zoana dalam hati.
Setelah tidak lagi melihat sosok Tio yang sudah masuk kembali kedalam kamarnya,Zoana pun masuk kedalam kamarnya dengan perasaan yang begitu kesal dan marah.
*
*
"Sayang,ini makan dulu buburnya.Kata Bi Nani,kamu pesan bubur ayam?"
"Sudah jadi ya Mas?"
"Sudah,ayo duduk dulu dan makan.Mumpung masih panas"
"Iya baiklah,terima kasih sudah dibawain makanan nya"
"Iya sama sama sayang"
Kedua nya pun kini makan malam bersama dengan menu bubur ayam buatan Bi Nani yang terkenal lezat dan gurih.
Usai makan malam,pasutri itu pun memutuskan untuk menghabiskan waktu didalam kamar saja.Bersenda gurau dan bercerita banyak hal tentang apa yang mereka alami hari ini.
Dan tanpa keduanya katahui jika malam itu mereka kedatangn tamu dadakan.
Ting tong...
Terdengar suara bel berbunyi dan Bi Nani yang kebetulan masih beraktifitas didapur pun segera berlari menuju pintu utama untuk melihat siapa tamu yang datang.
"Asaalamu'alaikum,Bi?"
"Waalaikum'salam,eh Nyonya besar.Silahkan masuk Nyonya"
"Dimana menantuku?apa dia ada dikamarnya?"tanya Bu Retno yang menanyakan keberadaan Zalina dengan wajah cemas.
"Ada Nyonya,sedang beristirahat dikamarnya bersama Tuan Tio"
"Baiklah aku kesana dulu ya,mau lihat kondisi menantuku dulu"
"Baik Nyonya,silahkan"
Bu Retno pun langsung beranjak menuju ke kamar utama dimana Tio dan Zalina berada saat ini
Namun langkahnya terhenti didepan tangga saat bersamaan Zoana yang keluar dari kamarnya.
Deg...
Baik Bu Retno mau pun Zoana sendiri terdiam terpaku dengan saling pandang.
Namun itu hal itu tidak bertahan lama saat Bu Retno lebih dulu memutus pandangan itu lalu melanjutkan langkah nya menuju ke kamar Tio.
Tidak ada kata sapaan dari Bu Retno untuk Zoana,Bu Retno hanya menatap dengan tatapan penuh kebencian dan juga amarah yang tertahan.
*
*
Tok tok tok....
"Mamah?"
"Mana istrimu?katanya sakit?"
"Ada didalam,masuk saja Mah"
Bu Retno pun segera masuk lalu berhambur memeluk menangu kesayangan nya itu.
"Sayang,kamu kenapa Nak?kenapa bisa sakit begini Nak?"
"Aku baik baik saja Mah,mungkin hanya kecapean saja"
"Kamu ini jadi suami gimana sih Tio,istri kok dibiarkan kecapean.Perhatiin dong,jangan sampai dia sakit karena kelelahan"gerutu Bu Retno pada anaknya Tio.
"Loh kok jadi aku sih Mah?"
"Terus harus nyalahin siapa kalau bukan kamu?"
"Mah sudah,ini bukan salah Mas Tio"
"Cepet sembuh ya sayang,jangan bikin Mamah khawatir dan takut"
Bu Retno pun kembali memeluk tubuh Zalina dan mendekapnya begitu erat.Dan pemandangan itu pun membuat seseorang yang berdiri dibalik pintu mengepalkan kedua tangan nya demi menahan kesal didada.
.
🌸🌸🌸
Note.Semoga tidak bingung ya...karena cover sudah diganti sama pihak NT 🙏🙏🙏