Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membantu nya
Bao Wei membantu pria itu berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir di dekat taman. Tubuh pria tersebut terasa berat karena lukanya, tetapi ia tetap berusaha melangkah tanpa banyak mengeluh. Darah terus mengalir dari perutnya, membasahi seragam militernya yang sudah kotor oleh debu dan tanah. Bao Wei sesekali meliriknya, memastikan pria itu tidak kehilangan kesadaran.
"Mobil ini milikmu?" tanya pria itu dengan suara serak.
"Ya" jawab Bao Wei singkat sambil membuka pintu mobil.
Pria itu tidak bertanya lebih lanjut. Ia terlalu lemah untuk berbicara banyak. Bao Wei membantunya duduk di kursi penumpang, kemudian mengencangkan sabuk pengaman untuknya sebelum berlari ke sisi pengemudi. Dengan cepat, ia menyalakan mesin dan melaju menuju apartemennya.
Perjalanan menuju apartemen terasa hening. Pria itu beberapa kali memejamkan matanya, tetapi Bao Wei terus memperhatikannya melalui sudut matanya, memastikan ia tetap sadar. Setelah beberapa menit, pria itu berbicara pelan, hampir seperti gumaman.
"Kenapa kau menolongku?"
"Karena itu tugasku membantu sesama, kebetulan Aku sedang berjalan melewati taman, dan tak sengaja melihatmu" jawab Bao Wei tanpa berpikir panjang.
Pria itu mengernyit lemah, tidak yakin apa yang dimaksud Bao Wei. Namun, ia tidak punya energi untuk bertanya lebih jauh.
Setelah tiba di apartemen, Bao Wei dengan hati-hati membantunya keluar dari mobil. Dengan tubuhnya yang lebih kecil, ia terpaksa menopang sebagian besar berat tubuh pria itu saat mereka menaiki lift menuju unit apartemennya. Setibanya di dalam, Bao Wei segera mengarahkan pria itu ke sofa di ruang tamu dan membantunya berbaring.
"Jangan bergerak" perintah Bao Wei tegas, sementara ia berlari ke kamar sebelah untuk mengambil peralatan medisnya.
Bao Wei membuka kotak peralatan bedah yang telah ia dapatkan dari Sistem sebagai hadiah misi sebelumnya. Kotak itu berisi berbagai alat steril, obat-obatan, dan bahan perban yang lengkap. Sebagai seorang mantan dokter bedah profesional di kehidupannya sebelum masuk ke dalam novel ini, Bao Wei tahu persis apa yang harus dilakukan.
"Seragammu harus dilepas" kata Bao Wei sambil mengambil gunting bedah. Tanpa menunggu persetujuan, ia memotong bagian atas seragam pria itu untuk mengakses luka di perutnya.
Di bawah seragam yang robek, terlihat luka tembak yang cukup dalam, tetapi beruntungnya tidak mengenai organ vital. Bao Wei segera membersihkan luka itu dengan cairan antiseptik, sementara pria itu menggigit bibirnya menahan rasa sakit.
"Kau dokter?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit lebih kuat.
"Bukan, Aku masih anak SMA, tapi aku tau cara ini, karena diajari oleh mendiang Kakek yang seorang dokter" jawab Bao Wei singkat, fokus pada pekerjaannya. Ia mempersiapkan benang bedah dan jarum steril sebelum mulai menjahit luka tersebut dengan cekatan.
Meskipun pria itu tidak mengatakan apa-apa lagi, ia terus mengamati Bao Wei dengan mata yang penuh rasa ingin tahu. Gerakan tangan wanita itu sangat terampil, menunjukkan pengalamannya yang luar biasa dalam bidang medis.
"Sudah selesai" kata Bao Wei setelah beberapa menit. Ia membalut luka itu dengan kain kasa bersih dan mengencangkannya dengan perban elastis. "Kau harus istirahat dan jangan banyak bergerak selama beberapa hari ke depan. Aku akan memastikan lukamu tidak infeksi".
Pria itu mengangguk lemah "Terima kasih".
Setelah semua selesai, Bao Wei akhirnya duduk di kursi di seberang sofa, memperhatikan pria itu. Wajahnya kini terlihat lebih jelas di bawah cahaya lampu apartemen. Kulitnya bersih, dengan rahang tegas dan mata hitam yang tajam, meski kini redup karena kelelahan. Rambut pendeknya yang berantakan semakin menonjolkan kesan maskulin yang kuat.
"Tampan" pikir Bao Wei dalam hati. Namun, ia segera mengusir pikiran itu dan kembali fokus. "Sekarang kau aman. Tapi aku ingin tahu, siapa sebenarnya kau? Dan kenapa mereka mengejarmu?"
Pria itu menatap Bao Wei beberapa detik, seolah mencoba menilai apakah ia bisa mempercayai wanita di depannya. Akhirnya, ia berbicara "Namaku... kau bisa memanggilku Li Cheng. Aku seorang tentara elit yang sedang menjalankan misi rahasia. Targetku adalah menghentikan organisasi kriminal yang mencoba menyelundupkan senjata biologis berbahaya ke luar negeri"
Bao Wei mengerutkan alis "Senjata biologis? Sejenis virus?"
Li Cheng mengangguk pelan "Virus yang sangat mematikan. Jika jatuh ke tangan yang salah, itu bisa menghancurkan dunia. Aku mencuri data tentang rencana mereka, tetapi kelompok bayaran itu menemukan jejakku dan mencoba membunuhku sebelum aku bisa menyerahkan informasi ini kepada atasan"
Bao Wei terdiam. Kata-kata Li Cheng mengingatkannya pada plot novel ini, tentang bagaimana kiamat zombie dimulai. Mungkinkah virus yang disebutkan Li Cheng adalah penyebabnya?
"Jadi, data itu masih bersamamu?" tanya Bao Wei, mencoba menghubungkan titik-titik dalam pikirannya.
Li Cheng merogoh kantong kecil di seragamnya dan mengeluarkan sebuah flash drive kecil "Ya, tapi aku belum sempat menyerahkannya. Mereka terus mengejarku"
Bao Wei memandang flash drive itu dengan penuh perhatian "Apakah ini salah satu kunci untuk mencegah kiamat zombie? Jika ya, maka melindungi Li Cheng lebih penting dari yang aku bayangkan".
"Baiklah" kata Bao Wei akhirnya. "Kau bisa tinggal di sini untuk sementara waktu sampai lukamu membaik. Setelah itu, kita akan mencari cara untuk memastikan data ini sampai ke tempat yang seharusnya"
Li Cheng memandang Bao Wei dengan rasa terima kasih yang tulus "Aku berutang nyawa padamu. Terima kasih..."
"Namaku Bao Wei, kau bisa memanggilku Weiwei".
Li Cheng mengangguk dan melihat dengan jelas wajah wanita yang menolongnya.