NovelToon NovelToon
Sistem Villain Sejati

Sistem Villain Sejati

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Sistem / Iblis / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nov Tomic

Seluruh siswa kelas 3A tidak pernah menyangka kalau hidup mereka akan berubah drastis ketika sebuah ritual aneh menarik mereka ke dunia lain. Diberikan gelar sebagai "Pahlawan Terpilih," mereka semua mendapat misi mulia untuk mengalahkan sang Raja Iblis dan menyelamatkan dunia asing tersebut. Di antara mereka ada Hayato, siswa yang dikenal pendiam namun selalu memiliki sisi perhatian pada teman-temannya.

Namun, takdir Hayato justru terpecah dari jalur yang diharapkan. Ketika yang lain menerima berkat dan senjata legendaris untuk menjadi pahlawan, Hayato mendapati dirinya sendirian di ruangan gelap. Di sana, ia bertemu langsung dengan sang Raja Iblis—penguasa kegelapan yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

— BAB 34 — Pertarungan Harga Diri Part 1 —

Salju berderak di bawah kaki kami, udara dingin membungkus sekeliling, tetapi atmosfer di antara aku dan Nagumo jauh lebih membara. Di belakangku, Eirene masih terduduk, memegang bahunya yang terluka. Tatapan matanya penuh dengan kecemasan, tetapi ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia tahu bahwa ini adalah pertarunganku.

"Hayato, kau mau menyerah sekarang?" Nagumo berkata dengan nada santai, tetapi aku bisa melihat bagaimana ia mulai mengatur napasnya, mempersiapkan serangan berikutnya.

"Aku tidak pernah berpikir untuk menyerah," jawabku singkat, tatapanku tidak lepas dari pergerakannya.

Ia tersenyum miring, lalu mengambil senjata baru dari sakunya. Satu tangannya memegang erat pedang pendek yang telah mencicipi banyak darah, sementara satunya lagi memegang belati yang tampaknya hanya digunakan sebagai pengalihan.

Langkahnya ringan, nyaris tidak meninggalkan bekas di salju. Itu tanda yang jelas—ia memang terlatih untuk bergerak tanpa suara.

Aku menurunkan tubuhku sedikit, bersiap menyerang lebih dulu. Tanganku mengepal, energi gelap mulai mengalir ke sekitarku.

[Skill Null Aktif!]

Aku langsung mengayunkan tanganku ke depan. Dalam sekejap, kekosongan hitam melesat menuju Nagumo dengan kecepatan luar biasa, menyelimuti jalur di antara kami seperti kehampaan yang melahap segalanya.

Namun, dengan satu gerakan ringan, Nagumo menghindar.

Langkahnya gesit, seolah ia tahu ke mana arah seranganku akan menuju bahkan sebelum aku melakukannya. Salju yang tersentuh oleh Null langsung menguap, meninggalkan bekas hitam di tanah beku.

"Aku tahu kau punya kekuatan seperti itu," katanya, matanya menyipit dengan senyum tipis di wajahnya. "Tapi kau harus tahu, aku ini tipe Assassin. Kecepatan dan kelincahan adalah keahlianku."

Aku mengepalkan tangan, menyadari bahwa serangan langsung seperti itu tidak akan berhasil. Null adalah skill yang kuat, tetapi juga sangat melelahkan untuk digunakan. Tidak ada gunanya membuang energiku dengan sembarangan.

"Baiklah," gumamku sambil menarik napas dalam-dalam. "Kalau begitu, kita lihat apakah kau bisa menghadapi ini."

Aku melangkah maju dengan kecepatan penuh, dan sistem langsung bereaksi.

[Skill Manipulasi Darah Aktif!]

Darah yang mengalir di lenganku melesat keluar, membentuk bilah merah tua yang tajam di kedua tanganku. Aku mengayunkan salah satunya ke arah Nagumo, tetapi ia dengan mudah menangkisnya dengan pedangnya, gerakannya cepat dan presisi.

"Aku sudah bilang," katanya sambil berputar dan meluncurkan serangan balik, pedangnya meluncur ke arah sisi tubuhku.

Aku mundur dengan cepat, menghindari serangannya hanya beberapa inci dari tubuhku. Dalam pergerakan yang sama, aku memutar bilah darahku dan menyerangnya lagi, kali ini dari sudut yang lebih rendah.

Pertarungan ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang strategi.

Nagumo menangkis setiap seranganku dengan elegan, tetapi aku bisa melihat ekspresi serius mulai terbentuk di wajahnya. Ia tidak meremehkanku lagi, itu jelas.

[Skill Gigitan Kegelapan Aktif!]

Aku mengaktifkan skill lain, kali ini mengisi bilah darahku dengan energi gelap yang mulai menggerogoti setiap benda yang disentuhnya. Serangan berikutnya membuat Nagumo terpaksa mundur beberapa langkah, ekspresi terkejut terlihat di wajahnya ketika bilah pedangnya mulai terkikis oleh energi itu.

"Menarik," katanya pelan. "Kau tidak seburuk yang kupikirkan."

"Terlalu banyak bicara," balasku sambil maju lagi, menyerang tanpa henti.

Kami saling bertukar pukulan dengan kecepatan yang membuat salju di sekitar kami beterbangan. Setiap serangan dariku ditangkis olehnya, dan setiap serangannya juga berhasil kuhindari.

Dari tempatnya, Eirene hanya bisa menyaksikan dengan mata terbelalak. Kecepatan kami membuatnya hampir sulit untuk mengikuti pergerakan kami.

"Hebat..." gumamnya pelan, suaranya nyaris tenggelam dalam deru pertempuran.

Aku tidak punya waktu untuk menikmati pujian itu. Fokusku sepenuhnya tertuju pada Nagumo, yang terus menyesuaikan taktiknya.

Dalam satu momen, ia melompat mundur, menciptakan jarak di antara kami. Napasnya sedikit terengah, tetapi matanya tetap tajam.

"Hayato, aku harus akui, kau jauh lebih kuat dari yang kukira," katanya. "Tapi ini belum selesai. Jangan meremehkan Assassin."

Tiba-tiba, ia menghilang dari pandanganku.

Aku langsung mengaktifkan Petunjuk Arah, mencoba melacak pergerakannya. Sistem dengan cepat menyoroti posisinya, tetapi sebelum aku sempat bereaksi, aku merasakan sesuatu yang tajam menyentuh leherku.

"Satu gerakan lagi, dan aku tidak akan ragu," bisiknya dari belakangku.

Aku tertegun. Ia benar-benar berada di belakangku, dan aku bahkan tidak menyadari kapan ia bergerak ke sana.

"Apa kau akan menyerah sekarang, Hayato?" tanyanya lagi, nada suaranya penuh keyakinan.

Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba tetap tenang meskipun pedangnya hampir menyentuh kulitku.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu," jawabku dingin.

Ia tidak sempat bereaksi ketika aku mengaktifkan skill berikutnya.

[Skill Manipulasi Racun Aktif!]

Kabut hijau tipis mulai menyebar dari tubuhku, membuat Nagumo melompat mundur untuk menghindarinya. Aku berbalik dengan cepat, bilah darahku kembali terangkat, siap melanjutkan pertarungan.

Kami saling tatap, keheningan singkat melingkupi medan salju yang dingin. Ini belum selesai.

Pertarungan ini bukan hanya tentang menang atau kalah bagiku. Ini lebih dari itu. Pertarungan ini adalah soal harga diriku. Aku bukanlah prajurit, pembunuh, atau seseorang yang pernah melatih dirinya dalam seni bertarung. Tapi aku tidak akan membiarkan diriku kalah begitu saja, terutama dari seseorang yang mencoba melukai orang yang berharga bagiku.

“Ayo, Hayato," Nagumo berkata dengan nada menantang, pedang pendeknya berkilau di bawah cahaya matahari pagi yang redup. "Tunjukkan apa yang bisa kau lakukan."

Aku menyeka keringat di dahiku dan memegang bilah darah yang kugunakan sebagai senjata. Meskipun aku lelah, aku tahu ini belum waktunya untuk berhenti.

[Skill Manipulasi Darah – Mode Ekstensi Aktif!]

Dua bilah darahku memanjang hingga dua kali lipat dari ukuran sebelumnya. Rasanya berat, tetapi aku bisa mengatasinya. Ini akan memberiku jangkauan yang lebih baik, sesuatu yang kubutuhkan melawan kecepatan Nagumo.

Aku melangkah maju, mengayunkan bilah itu ke arahnya dengan kecepatan penuh. Udara berdesing saat bilah itu memotongnya, tetapi Nagumo kembali berhasil menghindar dengan langkah ringan yang tampak seperti tarian. Ia melompat ke samping dan meluncurkan serangan balasan, pedangnya mengarah ke pinggangku.

Aku memutar tubuhku, mengangkat salah satu bilah darahku untuk menangkisnya. Dentingan keras terdengar ketika senjata kami bertemu. Serangan itu cukup kuat untuk membuat tanganku bergetar, tetapi aku tidak mundur.

"Lebih baik, tapi masih terlalu lambat!" teriak Nagumo sebelum melompat mundur dan menghilang dari pandanganku lagi.

Aku segera mengaktifkan Petunjuk Arah lagi, dan titik merah muncul di sistemku, menunjukkan posisinya di sisi kananku. Aku berbalik dengan cepat dan mengayunkan bilahku ke arah itu, tetapi Nagumo sudah melompat ke udara, menghindar dengan gerakan yang lincah.

Ia memanfaatkan gravitasinya untuk menyerang dari atas, pedangnya meluncur cepat ke arahku. Aku mengangkat kedua bilahku untuk menangkisnya, tetapi kekuatan serangan itu membuatku terdorong mundur beberapa langkah.

“Kau keras kepala sekali," katanya sambil berdiri dengan anggun di depanku. "Kau tahu kau tidak bisa menang, kan? Aku sudah terlalu jauh dalam perjalanan ini untuk kalah dari seseorang sepertimu."

Aku menarik napas panjang, mencoba mengatur detak jantungku yang berpacu. "Kalah? Itu bukan pilihan bagiku."

Yah, kami bertarung sengit di sini. Tapi, satu hal yang pasti—aku tidak akan kalah.

1
Sutono jijien 1976 Sugeng
lumayan
Nov Tomic: terima kasih atas penilaiannya
total 1 replies
Sutono jijien 1976 Sugeng
lemah raja iblis
anggita
like👍, iklan☝.
anggita
skill... gigitan kegelapan.
Ftomic
overall bagus ceritanya. MC di awal emang agak naif, tapi itu masih realistis karena ngadepin tekanan jadi raja iblis itu susah, kalo tiba-tiba langsung bantai-bantai aneh juga, jadi it's oke lah.

untuk sistemnya sebenarnya gaada yang spesial, tapi gua suka liat cara MC manfaatin skill yang ada dari sistem itu, dia kaya berusaha nyoba semua skillnya pas bertarung, ga kaya kebanyakan di cerita lain yang skillnya itu cuma jadi pajangan alias ga dipake samsek dengan alasan ini itu.

di bagian pacing, ceritanya emang berjalan agak lambat, tapi gua masih bisa nikmatin karena itu jadi nilai plus sesuai apa yang gua sebut di awal tapi, yaitu realistis.
Nov Tomic: terima kasih reviewnya
total 1 replies
Xu Yang
semoga mcnya GK naif
Nov Tomic: terima kasih atas ratingnya
total 1 replies
RED
mangat thor🔥🔥✨
Kang_L0b4k
semoga saja mc nya gk naif,,/Scream/
Z Uli
lanjut
Nov Tomic: siap🫡
total 1 replies
Ftomic
mantap ini idenya rada fresh, biasanya MC ke Isekai kalo ga dibuang ya dapat skill cheat, tapi yg ini eksekusinya lebih bagus karena MC bakal jadi raja iblis. semangat Thor semoga konsisten!/Plusone/
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
abcdefg
🌹🌹 buat author semangat yahhh
Nov Tomic: terima kasih
total 1 replies
abcdefg
ditengah tengah kebingungan malah terpilih jadi raja iblis, apa karena dia jahat yah makanya di pilih??
Nov Tomic: hmmm🤔
total 1 replies
Imel • DUBY
komen pertama nih
Fly cap(PP kucing ilang): WOY, IMEL, AKUN IG GW ILANG
Nov Tomic: wah terima kasih yah
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!