Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rachel diberi Lampu Hijau
Rachel dan Julian memiliki pemikiran masing - masing, mereka berdua saling menatap satu sama lain tanpa ada yang bicara sedikitpun.
Hingga akhirnya Rachel buka Suara " Tuan Lewis, kenapa anda berpikir jika aku layak mendapatkan tempat tersebut ?, bukankah madih banyak yang lebih baik dariku ?" tanya Rachel memastikan.
Julian menghela napas " Nona Rachel, tentu anda tahu jika banyak orang muka dua dilingkungan kita, aku tidak ingin membuang uangku secara cuma - cuma dan aku lihat anda adalah orang yang tepat, walaupun aku baru mengenal anda, tapi entah kenapa aku langsung percaya dengan anda "
Rachel menyelidiki raut wajah Julian, tapi dia tidak melihat sedikitpun kebohongan, karena Julian memang percaya dengan target haremnya, lagi pula dia juga harus menghabiskan uang lagi, agar nantinya dia bisa membelanjakan uang tanpa takut terkena peringatan oleh System.
Rachel mulia percaya dengan Julian, karena Faktor daya tariknya juga sudah mencapai 60%, jadi dia mulai tidak meragukan kata - kata Julian.
" Apakah aku bisa membuat timku sendiri untuk membangun Rumah sakit yang anda mau ?" tanya Rachel yakin.
Mata Julian berbinar " Tentu saja, anda bisa memilih tim sendiri, aku akan menyerahkan semuanya pada anda, aku hanya akan menjadi Donatur saja, semuanya terserah anda, yang penting aku mau jika orang yang sakit parah harus digratiskan !" ucap Julian yakin.
Julian kemudian buka Suara lagi " em... Nona Rachel, anda bisa memanggil aku Julian, aku tidak suka sebenarnya bicara terlalu Formal "
Rachel tersenyum " Kalau begitu anda juga boleh memanggillku Rachel saja !"
" Baiklah Rachel, terimakasih...., Boleh aku meminta nomor rekening kamu ?" tanya Julian tanpa basi - basi.
Rachel mengangguk, dia mengira jika Julian akan mentranfer uangnya jika dia sudah mulai membangun Rumah sakit, tapi Julian langsung mentransfer uangnya langsung.
Rachel terkejut saat melihat angka Nol yang sangat banyak dibelakang nomor dua " Julian ini.... Dua Milyar dolar !, apa kamu salah kirim ?" tanya Rachel penasaran.
Julian tersenyum " Itu semua biaya untuk membangun Rumah sakit yang aku mau, untuk biaya membeli obat - obatan, dan peralatan Medis nanti aku kirim lagi, Rachel aku percaya padamu " ucap Julian santai.
Tapi tangan Rachel gemetaran, mau bagaimanapun dia tidak pernah memegang uang sebanyak itu, jadi dia masih syok dan tidak menjawab ucapan Julian, Rachel terus menatap Ponselnya.
Julian memegang tangan Rachel " Buatlah Rumah sakit yang besar, agar banyak pasien Miskin juga bisa berobat disana, semua biaya biar aku yang tanggung " ucap Julian meyakinkan Rachel.
Rachel menatap Julian dengan tidak berdaya, dia hanya bisa mengangguk lirih seakan terhipnotis oleh Julian.
Mereka berdua kemudian melanjutkan makan malamnya dengan perasaan campur aduk, Julian dengan kepuasannya karena telah membelanjakan begitu banyak untuk Rachel, sementara Rachel dengan ribuan pertanyaan dipikirannya tentang Julian.
Setelah makan malam selesai, Julian berinisiatif mengantarkan Rachel pulang ke Rumahnya.
Lagi - lagi Rachel dibuat terkejut saat sampai diparkiran dan melihat Lamborghini Vaneno milik Julian.
Rachel tertegun di samping Mobil, dia tersadar saat Julian menegurnya " Ayo masuk !" ucap Julian Lembut.
" Eh... iya .." Rachel kemudian masuk kedalam Mobil.
Didalam Mobil Rachel membatin ' Julian, sebenarnya kamu siapa ? '
Rachel dibuat bingung dengan kekayaan Julian pasalnya dia tidak pernah mendengar jika di kota Brightown ada Milyarder dengan marga Lewis.
Rachel hanya bisa menebak - nebak dalam hatinya, tapi dia tidak bisa memastikan identitas Julian saat ini.
Julian yang melihat Rachel diam dia bertanya " Anu..Rachel, Ngomong - ngomong Rumah kamu dimana ?"
" Astaga... aku juga lupa kalau kamu belum tahu rumahku, Sory Julian " Rachel tersenyum kecut.
Rachel kemudian menunjukan alamat Rumahnya pada Julian, saat sampai didepan Rumah Rachel Mobil Julian berhenti.
" Ini Rumah kamu ?" tanya Julian sambil turun dari Mobil.
" Iya.. ini Rumah orang tuaku, aku belum punya Rumah " jawab Rachel dengan senyum manisnya.
" Mau mampir dulu atau...?" tanya Rachel pada Julian.
" Ah... terimakasih, kapan - kapan saja, lagi pula sudah malam, tidak enak main kerumah Wanita terlalu malam " jawab Julian pura - pura menolak, padahal dalam hatinya ingin singgah.
Rachel mengangguk mengerti, Julian pamit pada Rachel kemudian mengendarai Mobilnya untuk kembali ke Mansionnya.
Sementara itu, Rachel yang baru masuk membuka gerbang, dia dikagetkan oleh suara Ayahnya.
" Siapa tadi Chel ?" tanya Kilian Claus, Ayah Rachel.
" Astaga ...Ayah !, bikin kaget saja !" Rachel mengelus dadanya.
Kilian tersenyum " Pacar kamu Chel ?, kenapa tidak disuruh mampir dulu ?"
Rachel yang sedang menutup gerbang menjawab " Kami cuma teman Yah, aku juga baru mengenalnya kemarin " jawab Rachel Jujur sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam Rumah.
Kilian bertanya lagi " Jadi selera kamu yang seperti dia Chel ?"
" Apa sih Ayah ih...kepo banget deh.." ucap Rachel sambil duduk di ruang tamu.
Wilow Sun, Istri Kilian bertanya " Ada apa ini, kok kayaknya seru banget ?"
" Rachel pulang dengan Pria Bu " Jawab Kilian sambil duduk didepan seberang anaknya.
Wilow langsung bersemangat, dia segera duduk disamping Rachel " Benar Chel ?, kenapa tidak disuruh mampir dulu ?" tanya Wilow.
" Bu... kami baru berteman, lagi pula ini sudah malam, Julian juga tidak enak katanya mau mampir dulu kesini " Ucap Rachel lemas.
" Oh... Julian Namanya ?" Pasangan Suami istri tersebut berseru dengan kompak.
" Ayah, ibu apa sih ih...." Rachel menggembungkan pipinya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
Kilian tersenyum " Mobil Julian sangat bagus loh Bu, kayaknya dia anak orang kaya "
Wilow mengerutkan keningnya, dia menatap anaknya dengan tidak percaya " Sayang...., bukankah kamu tidak suka dengan anak orang kaya ?, kata kamu....?"
Wilow belum selesai bicara, Rachel memotongnya " Julian berbeda Bu, dia pria yang baik, dia juga tidak pelit seperti pria kaya yang selama ini aku temui, dia rela Membocking seluruh Last Resto hanya untuk makan malam denganku !" Rachel menutup mulutnya, karena dia pikir dia terlalu banyak bicara.
Kilian dan Wilow saling menatap " Kamu serius sayang ?, Membocking seluruh Last Resto harganya bisa mencapai Jutaan dolar loh ?" tanya Wilow penasaran.
Rachel mengangguk " Rachel serius Bu, dan lihat ini..." Rachel menunjukan saldo Banknya.
Tubuh Wilow bergetar saat melihat saldo Bank Rachel " Astaga... sayang ini...?"
" Ada apa Bu ?" tanya Kilian pada istrinya.
" Lihatlah Yah..." Wilow memperlihatkan Saldo Bank Rachel yang berada di ponselnya.
Reaksi Kilian kurang lebih sama dengan Istrinya, mereka berdua menatap Rachel meminta penjelasan.
Rachel menghela napas " Iya, Iya , akan Rachel jelaskan...."
Rachel kemudian menjelaskan semua permintaan Julian, dia menveritakan semua pada orang tuanya tanpa terlewat sedikitpun.
" Astaga... Rachel !, kamu beruntung sekali bertemu dengan Pria yang sangat baik ini, Ibu setuju jika kamu bersamanya !" Ucap Wilow tanpa malu sama sekali.
Rachel tersenyum kecut, pasalnya dia juga masih baru mengenal Julian, mana mungkin dia langsung meminta Julian untuk menikahinya.
.
.
.
males jadinya...