NovelToon NovelToon
Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:191.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Salvador

Hera membaca novel Fantasi yang tengah trending berjudul "Love for Ressa", novel klasik tentang Dante, seorang Duke muda yang mengejar cinta seorang gadis bernama Ressa.

Tentunya kisah ini dilengkapi oleh antagonis, Pangeran Mahkota kerajaan juga menyukai Ressa, padahal ia telah bertunangan dengan gadis bernama Thea, membuat Thea selalu berusaha menyakiti Ressa karena merebut atensi tunangannya. Tentunya Altair, Sang Putra Mahkota tak terima saat Anthea menyakiti Ressa bahkan meracuninya, Ia menyiksa tunangannya habis-habisan hingga meregang nyawa.

Bagi Hera yang telah membaca ratusan novel dengan alur seperti itu, tanggapannya tentu biasa saja, sudah takdir antagonis menderita dan fl bahagia.

Ya, biasa saja sampai ketika Hera membuka mata ia terbangun di tubuh Anthea yang masih Bayi, BAYANGKAN BAYI?!

Ia mencoba bersikap tenang, menghindari kematiannya, tapi kenapa sikap Putra Mahkota tak seperti di novel dan terus mengejarnya???

note: cari cowo bucin mampus? langsung baca aja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

...****************...

“Apa kau dapat menjamin kalian tidak ada campur tangan atas hilangnya tunanganku?” tanya Altair dengan mata menyorot tajam dua orang dihadapannya.

Hari ini Ressa dan ayahnya, Baron Redevan La Marino memberikan kesaksian di istana, sebagai tempat tujuan sebelum Anthea di culik, tentu keluarganya memiliki kemungkinan untuk dicurigai.

“Benar, Yang Mulia. Bagaimana pun kami juga khawatir saat malam kemarin Putri Anthea belum juga datang,” jawab Ressa menunduk.

Ressa pikir Anthea ada keperluan sehingga tak dapat menghadiri pesta ulang tahun ke tujuh belasnya itu, namun melihat dua sahabat Anthea hadir tanpa Anthea bersama mereka, ia juga mulai berpikir yang tidak-tidak.

Dan benar saja, Anthea malah di culik saat perjalanan menuju kediamannya. Mendengar kabar dari kerajaan itu, Ressa juga tak dapat tenang. Apalagi ada utusan kerajaan datang agar ia memberikan keterangan, keluarga Ressa termasuk di daftar orang-orang yang dicurigai, karena bisa saja mereka merencanakan penculikan Anthea dengan mengundang gadis itu ke pesta.

“Kami akan turut serta mencari Putri Anthea di sekitar wilayah kami Pangeran,” Suara itu dari Baron Redevan, bagaimana pun keluarganya memang sedikit terlibat di sini.

“Maaf karena menghadiri undanganku malah membuat Tuan Putri dalam bahaya, Yang Mulia.” Ujar Ressa.

Altair menghela nafas kasar, “Keluarlah.” Ujarnya singkat.

Setelah memberi salam, Ressa dan ayahnya menyingkir dari hadapan Altair. Pria itu sendiri mengusap wajahnya frustasi, ia sudah seperti anjing gila mencari keberadaan Anthea, tapi masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan Anthea sampai saat ini.

Pikiran Altair dipenuhi kekhawatiran, bagaimana keadaan Anthea-nya sekarang. Apa Anthea di beri makan? Bagaimana jika tidak? Dan entah apa saja yang telah di lakukan orang-orang itu pada Anthea.

Altair bersumpah akan memberikan hukuman sepadan jika mereka berani melukai tunangannya sedikit saja.

Sampai kedatangan salah satu prajuritnya memberikan laporan jejak yang mereka dapatkan.

“Dari penyelidikan kami, ada banyak pasukan di tengah hutan ibu kota, Yang Mulia.” Lapor prajurit itu.

Tidak mungkin tiba-tiba banyak pasukan di hutan, yang bahkan tidak diketahui dari komando siapa.

“Yang Mulia, mereka sepertinya membentuk formasi untuk mengelilingi sebuah goa,” lanjut prajurit itu.

Ada kemungkinan Anthea lah yang ada di goa itu. Walaupun belum pasti, Altair meninggikan harapannya

“Kita akan bergerak membersihkan pasukan itu, dan lempar bom asap ke dalam goa. Tapi, jangan sampai melukai Anthea.” Titah Altair.

Sang prajurit yang mendengar hal tersebut mengangguk patuh. Meskipun mereka juga belum mengetahui apakah Anthea benar berada di sana, namun insting mereka mengatakan Putri Mahkota itu berada di dalam sana.

Dan insting mereka yang telah melewatu banyak hal selama ini, tidak pernah salah.

***

Selesai menumbangkan puluhan prajurit yang ada di sekitar goa, kini Altair dan para prajuritnya mencapai pintu goa tempat kemungkinan Anthea tengah berada.

Dalam hitungan detik, goa tersebut pun dipenuhi dengan asap tebal dan tanpa menunggu lama seluruh prajurit pun memasuki gua dan menyerang dua orang lelaki di dalam sana.

 Albert dan Wesley yang tidak menyangka akan kedatangan mereka tak dapat melakukan perlawan lebih saat mulai dihajar para prajurit,  padahal mereka sudah menyiapkan pasukan yang banyak untuk melawan Altair, satupun tak ada yang sempat menuju goa untuk memberitahu kedatangan pasukan kerajaan karena sudah tak ada yang bersisa.

Sedangkan Altair terpaku pada saat asap perlahan menghilang dan pengelihatannya terjatuh pada tubuh kecil di sisi gua.

Sekujur tubuhnya yang biasa dijaga dengan baik kini ternodai dengan memar dan darah.

Tubuh yang biasanya berdiri tegak itu kini meringkuk tak sadarkan diri.

Bak diremas tangan tak kasat mata, jantung Altair sesak. Kini rasanya jauh lebih buruk dari saat Anthea yang dulu terus menolaknya.

Perasaan ini jauh lebih menyakitkan.

“Anthea...” lirihnya sembari melangkah mendekat kearah tubuh mungil yang seakan meminta perlindungan tersebut.

Dengan tangan gemetar, Altair segera memerikasa denyut nadi gadis tersebut diarea lehernya.

Lelaki tersebut masih belum bernafas lega meskipun mendapatkan denyutan di leher tersebut

“Anthea...” panggilnya.

“Altair?” Lirihan yang sangat kecil itu sukses menggetarkan mata Altair.

“Ya, ini aku” jawabnya sembari membawa tubuh Anthea kedalam rengkuhannya.

“Sakit...”

Lirihan kesakitan Anthea sukses membuat jantung Altair semakin diremas.

“Shhh, sekarang sudah tidak ada yang bisa menyakitimu lagi” ujar Altair.

Dengan Gerakan kecil, Anthea meremat lemah seragam yang dikenakan Altair.

“Semuanya akan baik-baik saja.... bertahanlah Anthea.”

***

Di Istana

“Pangeran, tenangkan dirimu. Anthea berada di tangan yang tepat saat ini,” suara dari Ratu Valery menegur Altair yang tidak dapat diam sedari tadi.

Saat ini mereka berada di depan ruangan di mana Anthea diobati.

Mengapa Altair di luar? Laki-laki itu terpaksa diusir paksa oleh beberapa prajurit atas titah Raja karena ia hampir mencekik tabib yang membuat Anthea melenguh kesakitan beberapa kali.

Meski sudah dijelaskan bahwa itu memang prosedur pengobatan, namun Putra Mahkota itu tetap tak terima.

“Bagaimana aku bisa tenang setelah melihat Anthea menangis begitu kesakitan, ibu?!”

Mendengar itu, Ratu tak menjawab. Sedikit banyak ia mengerti bagaimana perasaan putranya yang takut kehilangan orang yang paling dicintainya.

“Pangeran, Putri Anthea telah selesai diobati, Anda dapat masuk—“

Tak menunggu lebih lama lagi, Altair segera masuk ke dalam sebelum tabib itu menyelesaikan omongannya.

Di dalam sana terdapat lima tabib, Raja Dierez, Duke Ervand dan juga Ares yang segera menuju istana begitu mengetahui Anthea berhasil di temukan.

Lelaki itu menatap Anthea yang kini sudah kembali tenang dalam tidurnya, dengan beberapa bantuan alat medis ditubuhnya.

Bagian pipi kanan gadis tersebut terlihat jelas warna biru keunguan, sedangkan terdapat beberapa luka lecet kecil di hidung dan pipi kirinya dan dahi yang beberapa saat lalu terdapat luka lecet yang cukup besar, kini sudah tertutup perban.

Altair mengepalkan tangannya melihat kondisi Anthea itu.

Rasa marah yang masih menguasai tubuhnya semakin menyala saat melihat Anthea yang tak berdaya.

Dia marah pada keluarga Millard yang tak becus, marah pada pengawal Anthea  yang bertugas bak sampah hingga bisa membiarkan Anthea diculik, dan marah pada dirinya sendiri yang merasa gagal menjaga gadis tersebut.

Perasaan Altair sungguh tak baik-baik saja saat ini.

“Apa dia baik-baik saja?” tanya pria tersebut.

Wilhelm-kepala tabib istana pun segera menjelaskan.

“Tuan Putri mengalami banyak luka akibat benda tumpul. Bagian tangan terdapat sedikit memar sedangkan perut dan kedua kakinya terdapat banyak memar yang cukup parah. Terdapat pendarahan di bagian dalam perut Putri, namun dengan bantuan Saint Agung kami telah menghentikannya.”

Rahang Altair semakin menegang setelah mendengar hal tersebut. “Berapa lama ia akan pulih?”

“Melihat kondisi Putri saat ini. Kemungkinan 1 bulan Putri bisa kembali menjalani hari seperti biasa, Pangeran.” Jawab Wilhelm sopan.

Setelah seluruh tabib, Raja Dierez dan keluarga Anthea yang pergi memberikan waktu berdua Altair dan tunangannya, Altair pun mendudukan dirinya tepat di sebelah ranjang Anthea. Dada pria itu sama sekali belum Membaik.

Sesak. Masih sangat sesak.

Gadis yang selama ini selalu dalam keadaan sehat itu justru kini terluka paling parah. Melihat Anthea yang menutup matanya dengan tak berdaya benar-benar membuat dadanya sesak.

Dia baik-baik saja. Dia tidak akan hilang. Benaknya terus mengulang kata-kata tersebut agar dadanya membaik.

Altair menarik nafasnya perlahan. Dan meraih tangan mungil Anthea dengan lembut, tidak sedikitpun membiarkan Anthea kesakitan karena genggamannya. “Cepatlah sembuh, Anthea.”

 

***

tbc.

1
aca
biasa nya tokoh-tokoh yg buat ibunya melahirkan di benci ayah sama kakaknya ini enggak uhh suka dehh
Ari Peny
mkch cerita bagus semangat berkarya thor
canvie
Sekali baca langsung tamat. Keren banget nih
canvie
untuk pertama kalinya baca cerita di noveltoon sampai tamat. keren author satu ini✔️
canvie
jujur episode ini tulisannya cakep banget. suka sama penulis yang bisa bikin paragraf kayagini. kereen
lily
gimna Thea gak takut coba la diperkaos gtu
Ari Peny
musuhnya byk x
canvie
dan yap seperti biasa. reader yg deg degan
lily
semngat sembuh thea
lily
takut diperkaos tdinya
lily
kenapa Thea malah memprovokasi, kan bikin badan jadi tmbh lemah
lily
gk kepikiran apa yg namanya bela diri di dunia nyata maupun fana emang gak ada kepikiran yg namanya bela diri entah memang tidak boleh atau apalah
canvie
wkwkwkwk
lily
ttep jaga hati ya Thea
lily
senengnya udh ktmu
lily
ditunggu gerak gerik ressa
lily
bagus bagus
lily
langsung aj di akademi
lily
jngan sampe salah gerakan dansa, apalgi kepleset, terjengkang, dll oh jangan sampe thea
lily
altair bisa seposesif gtu pdhl masih kecil , nah gedenya macam gmna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!