NovelToon NovelToon
Ternyata Dia Saudara Palsuku

Ternyata Dia Saudara Palsuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Entah mengapa Alisa merasa marah. Tiap kali melihat abangnya berdua bersama Mia. Yang tidak lain teman Amar kuliah. Membuat Alisa merasa aneh dengan perasaanya sendiri. Hingga membuat Alisa selalu gusar tiap kali Amar dekat dengan Mia. Yang sering ikut mengerjakan tugas dirumah. Dan Amar juga sering mengantar nya pulang. Amar juga seperti memberi perhatian lebih pada Mia membuat Alisa cemburu.

" Kenapa sih bang Amar pake mengantar kak Mia. Lagian dia sudah punya sopir yang selalu menjemputnya pulang kan!!" kata Alisa

" Ada apa dengan mu de, abang hanya berbuat baik pada orang lain. Kasihan Mia kalo pulang sendiri malam malam" jawab Amar

" Lalu jika Lisa pulang malam, apa abang akan perduli?" tanya Lisa.Membuat Amar menoleh dan menatap lekat mata gadis cantik di depannya itu. Seakan Amar merasa ada belati yang menusuk dadanya.

" Kau.....!!" kata Amar kaget.

Penasaran baca ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Tidak berapa lama Zain pun sudah sampai di rumah sakit. Zain mengendong Lisa ke masuk UGD yang langsung di tangani oleh dokter. Setelah pemeriksaan selesai. Lisa di bawa ke ruang rawat inap.

Zain menemani Lisa di kamar .Untungnya Lisa hanya shock dan mereka bisa langsung pulang.Jika Lisa sudah sadar nanti. Karna tidak ada penyakit dalam tubuh Lisa. Hanya kaget ketika mendengar sesuatu.

" Apa yang terjadi dengan mu de?" kata Zain menyingkirkan anak rambut Lisa di keningnya.

" Bang ...." lenguh Lisa sadar seketika.

" Ade sudah sadar, ade kenapa bisa pingsan. Apa yang terjadi ?" kata Zain menatap penuh wajah Lisa.

" Apa benar bang Amar bukan kakak kandung Lisa bang?" kata Lisa tercekat dengan mata yang mulai berkaca kaca

" Ade sudah tahu?" tanya Zain lega. Sembari menarik nafas dalam

" Hiks...hiks...bang jawab Lisa," Lisa mulai terisak lirih sembari menatap Zain di dekatnya.

" Ya " angguk Zain. " Kami tertukar saat masih bayi, dan papi Amar mengetahui itu lebih dulu. Kalo abang Zain bukan anak kandungnya. Lalu papi mencari kebenarannya," kata Zain menceritakan semuanya kepada Lisa. Hingga air Lisa semakin deras keluar.

" Kenapa bang Amar tidak cerita sama Lisa, kenapa bang??" kata Lisa.

" Amar takut, ade tidak bisa menerima semua ini. Apa tadi ade mendengar percakapan abang," tebak Zain menatap Lisa sambil tangannya menyeka air mata Lisa.

" Ya .. hiks...hiks..." jawab Lisa terisak. Membuat Zain menggenggam tangan Lisa erat dan mengusap kepala Lisa dengan lembut.

" Ini takdir de, tidak ada yang meminta kita di posisi yang salah dan tertukar. Begitu juga dengan Amar. Amar juga sempat shock saat tahu dirinya bukan anak ayah," kata Zain menenangkan Lisa. Agar adiknya itu bisa menerima kenyataan.

" Tapi bang...." kata Lisa makin terisak.

" Amar tetap abang Ade, begitu juga bang Amar tetap sayang sama ade.Dia juga berat menerima semua ini. Tapi papi dan mami Amar. Tetap meminta Amar untuk pulang. Dan abang kembali kerumah. Kita hanya bertukar tempat. Tidak ada yang berubah di dalam keluarga kita. Amar tetap anak ayah dan bunda. Dan ade tetap bisa bertemu bang Amar," kata Zain.

" Hiks...hiks .." tangis Lisa makin menjadi. Sambil memeluk tangan Zain erat. Yang membuat Zain memeluk tubuh mungil Lisa Berusaha untuk menenangkan adiknya. Karna Zain tahu Lisa masih pasti terkejut dengan semuanya. Dan Itu hal yang wajar bagi Zain. Karna ia dan Amar pun mengalami yang sama. Saat baru mengetahui kebenarannya.

Sedangkan di sisi lain Amar sudah pulang kerumah. Dan Amar baru saja selesai mandi. Ketika Amar mendengar gawainya berdering. Dan Amar meraih benda pipih itu. Lalu mengangkatnya.

" Mia..." batin Amar saat melihat nama Mia Lalu menaruhnya di kuping.

" Ya mi, ada apa?" kata Amar

" ........"

" Maaf aku baru saja pulang kerja, bagaimana jika besok saja kita bertemu," kata Amar menolak halus.

" Ya baiklah," kata Amar. Kembali meletakan gawainya. Saat Mia lebih dulu menutup pembicaraan.

Amar berpikir sejenak. Sembari menuju lemari pakaiannya, lalu mengenakannya. Setelah itu Amar merapikan rambutnya. Lalu keluar untuk makan malam bersama orang tuanya.

" Mar nanti setelah makan, bisa kan papi dan mami dan bicara," kata papi Zaki Saat Amar sudah berada di ruang makan.

" Ya pi, apa ada hal yang penting?" tanya Amar sembari menarik kursi dan duduk tenang menatap hidangan di meja.

" Ya begitulah," kata papi.

Mami hanya tersenyum.Sambil mengisi piring papi. Seraya menatap penuh raut wajah papi Sedangkan papi hanya tersenyum. Seakan ada sesuatu yang mereka rahasiakan

Amar yang hanya fokus mengambil makanan. Hanya diam mengisi piringnya dan setelah terisi. Ia menatap papinya.

" Apa papi yang pimpin doa?" tanya Amar

" Ya boleh," kata papi yang mulai memimpin doa setelah mami duduk. Setelah selesai berdoa, mereka pun mulai menyantap makanannya masing masing.

Amar makan dengan lahap.Sesekali ia menjawab pertanyaan papi. Tentang urusan perusahaan. Yang baru baru ini ia tangani sendiri. Karna papinya memilih istirahat di rumah. Karna sudah ada Amar dan Zain yang mengurus semuanya.

*****************

Paginya Lisa bangun seperti biasanya Setelah subuh ia sudah siap memakai seragam. Lalu pergi kedapur membantu bunda menata piring di meja.

" De ....ade sudah tahukan semuanya. Jadi tidak perlu canggung jika bang Amar mu pulang kesini. Ayah dan bunda tetap menganggap abang Amar mu seperti yang dulu nak," kata bunda.Yang sudah di beri tahu Zain.

" Ya bun," kata Lisa. Yang berusaha untuk bisa menerima kenyataan. Bahwa Amar adalah abang palsunya. Namun rasa sayang Lisa tetap sama tidak berubah sama sekali. Karna Lisa merindukan kakak kesayangan itu. Yang selalu perhatian dan sayang padanya.

" Ayo kita sarapan, apa sudah siap bun. Mana Zain ?" kata ayah. Yang sudah berpakaian rapi. Dan duduk di meja makan.

" Biar Lisa panggil yah," kata Lisa yang bergegas meletakkan sendok dan memanggil Zain.

Tak lama keduanya pun sudah kembali. Dan keluarga kecil itu pun mulai sarapan bersama. Karna seperti biasanya mereka akan melakukan rutinitas yang sama setiap hari. Kecuali hari libur. Hanya bedanya Amar digantikan Zain.

*************

Setibanya di sekolah..Lisa berjalan menuju kelasnya. Sambil sesekali matanya menoleh kiri kanan mencari Sani yang belum terlihat

" Mana Sani ya ?" guman Lisa, saat di kelas ia juga belum melihat batang hidung temannya itu.

" Nyari siapa Al ?" tanya Eka

" Sani , apa loe lihat ka" jawab Lisa.

" Ngak tuh, mungkin belum datang. Biasanya sih datang lebih awal tuh anak. Tapi kok tumben ya, dia telat," kata Eka. Sembari duduk di kursinya.

" Kalian nyari Sani, dia lagi di UKS. Tadi dia sempat di serempet mobil ," kata Mirna yang baru saja masuk kelas.

" Astagfirullah, serius loe Mir," kata Lisa beranjak dari kursinya.

" Aku kesana dulu ya"' kata Lisa yang hendak melangkah. Namun di urungkannya Saat melihat wali kelasnya sudah berdiri di depan pintu.

" Shut...nanti saja, tuh guru sudah masuk," kata Eka.

Lalu Lisa kembali duduk. Sedangkan Mirna langsung duduk di kursinya .Yang tepat di belakang Lisa.

Lalu guru kelas pun duduk. Mereka tidak belajar hari ini. Tapi mengadakan meeting class. Karna para guru wali kelas mereka mengarahkan para muridnya untuk jeli memilih jurusan kuliah. Agar mereka kelak, mudah mendapat pekerjaan. Sesuai minat dan bakat masing masing.

Hingga sampai pengarahan selesai.Lisa langsung cepat keluar dan berlari ke UKS. Untuk melihat keadaan Sani.

" Sani...!! Loe ngak apa apa kan," kata Lisa setibanya di UKS. Yang terengah engah saat sudah berdiri di dekat brankar Sani.

" Loe habis di kejar setan Lis, tuh mata kenapa pake bengkak segala. Habis nangis loe !! Gue masih hidup, belum mati Lis.Ngapain pake nangis," kata Sani yang mengira Lisa menangisinya. Padahal Lisa menangisi abangnya.

" Ih geer loe San, gue nangisi bang Amar," kata Lisa.

" Dih ngapain juga, pake nangisi calon suami gue, kan dia ngak kemana mana oon ," kata Sani mencibir sahabat nya itu.

" Loe yang oon, ngapain loe ngaku ngaku calon suami loe. Mending bang Amar nikah sama gue," kata Lisa tidak sadar dengan apa yang ia katakan.

" What ...!! nikah sama loe..gila loe ya," kata Sani. langsung menunjuk jidat Lisa.

" Ups, tapi dia...." kata Lisa langsung menutup mulutnya karna hampir keceplosan. Takut Sani tahu rahasia Amar

" Dia apa ??" kata Sani curiga. Karna ada sesuatu yang Lisa sembunyikan.

" Dia... , ah bukan apa apa," kata Lisa yang belum siap menceritakan rahasia keluarganya.

1
neng ade
Mis sebagai perempuan ga punya harga diri dan ga tau malu .. masa hamil sm laki2 lain minta tolong nya sm Amar .. situ waras..
Marsiyah Minardi
Meski sama sama perempuan kok aku ga suka sikap Mia
Sudahlah memanfaatkan kebaikan Amar eh lama lama kok ga tau diri ga sadar diri juga ya
Kaya dah putus urat malunya si Mia
neng ade
beruntung kamu Lisa keluarga sangat sayang dan selalu perhatian .
Semoga Ade sukses ya kuliah di LN
Marsiyah Minardi
Yesss setuju banget perempuan harus mandiri di jaman sekarang, mandiri finansial utamanya
Bila sewaktu sewaktu ditinggal orang terkasih / pasangan, dunianya tak runtuh seketika
Apakah Amar dengar percakapan Lisa yang mau kuliah di Australia, terus mulai gamang pikirannya, otaknya terusik?
neng ade
ya Lis.. km memang udah saat nya harus bisa menghindar dari Amar .. karena udah bukan muhrim nya sm ade
neng ade
terciduk juga sm Lisa .. sayang nya Lisa blm tau klo Amar ush nikah siri sm Mia ..
Marsiyah Minardi
Yuk Lisa bisa yuk, kuliah di Ausie, mandiri di negri orang
Pulang pulang dah sukses
Biarin aja Amar ngrasa kehilangan kamu
mas Guruh
seru..
Marsiyah Minardi
Ealah Lisa, plisss jangan terlalu banyak pikiran dulu
Mending fokus belajar raih cita cita, asah skill
Nikmati masa muda tuk hal hal berguna
Marsiyah Minardi
Nah kan si Mia jadi ngelunjak, kemaruk pengin ngikat Amar
Edan tenan, berbuat dosanya sama Hans, kok menjerat Amar tuk tanggung jawab
Siap siap jadi bom waktu
Haraa Boo
Hallo kak, salam kenal.. nyicil baca ya, jangan lupa untuk mampir juga di novelku "Istri sewaan tuan muda"
Terimakasihh🥰🥰
Hidayati Yuyun: yup insyaallah
total 1 replies
neng ade
sikap Amar yang selalu menunda nunda utk jujur padahal masalah penting pada akhirnya akan jadi boomerang sendiri .. mau aja menikahi Mia yg udah hamil karena perbuatan Hans .. terlalu gegabah ambil keputusan tanpa berunding dulu sm keluarga nya ..
neng ade
maka nya jngn di tunda2 kasih tau Lusa nya tentang jati diri mu dan Zain yg tertukar
neng ade
kelamaan klo nunggu Lisa lulus buat ngejelasin tentang jati diri Amar dan Zain
neng ade
ada yang datang nih. .. siapa tuh .
neng ade
koq blm ada yg menjelaskan tentang Amar dan Zain. .. kenapa harus di tunda2
Marsiyah Minardi
Kok Amar ceroboh banget ya main nikahin Mia yang hamil anak orang lain hanya karena kasihan
Bisa gegeran ujung ujungnya
Terlalu baik apa terlalu naif Amar?
Marsiyah Minardi
Otak Sani langsung traveling curiga kata kata Lisa /Grin/
Marsiyah Minardi
Lisa syock, ga sengaja dengar omongan Zain
Gimana nanti reaksi ayah bundanya juga Amar
Bpearlpul
semangat kak Yuyun, aku mampir, mari saling dukung kak
Bpearlpul: asiap kak, thank u/Smirk//Ok/
Hidayati Yuyun: minum madu sama temulawak kasih jeruk nipis dikit biar tubuh enakan
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!