NovelToon NovelToon
Bawa Aku Pulang

Bawa Aku Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Slice of Life
Popularitas:285.7k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Hidup Nicho Javariel benar-benar berubah dalam sekejap. Ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan selama berkarir lenyap seketika akibat kecanduan obat-obatan terlarang. Satu per satu orang terdekatnya langsung berpaling darinya. Bukannya bertobat selepas dari rehabilitas, dia malah kecanduan berjudi hingga uangnya habis tak tersisa. Dia yang dulunya tinggal Apartemen mewah, kini terpaksa pindah ke rumah susun lengkap dengan segala problematika bertetangga. Di rumah susun itu juga, ia mencoba menarik perhatian dari seorang perempuan tanpa garis senyum yang pernah menjadi pelayan pribadinya. Dapatkah ia menemukan tempat pulang yang tepat?

"Naklukin kamu itu bangganya kek abis jinakin bom."

Novel dengan alur santai, minim konflik penuh komedi sehari-hari yang bakal bikin ketawa-ketawa gak jelas tapi tetap ada butterfly effect.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Setelah mandi dan memakai pakaian, Nicho langsung menghubungi Sera dan memintanya segera datang ke kamar. Tak butuh menunggu lama, pelayan yang selalu memakai seragam hitam kombinasi putih itu, sudah berdiri di kamar seluas 300 meter persegi yang seluruh ruangannya menawarkan kesan hangat dengan dominasi putih bernuansa vintage.

"Apa ada yang Anda butuhkan?" tanyanya.

"Sediain sarapan," pintanya sambil menata rambutnya sendiri di depan cermin.

"Baik. Apa ada request khusus?"

"Utamakan tinggi protein dan serat, tapi harus rendah Karbo dan juga lemak."

"Apa ada bahan yang harus dihindari? Semacam pencetus alergi?"

"Gak ada."

"Baik. Mohon menunggu," ucap Sera sambil berbalik.

"Sepuluh menit," tandas Nicho dengan cepat sambil menoleh ke arah pelayan itu. "gue kasih waktu sepuluh menit buat siapin sarapan."

Sera menoleh kembali ke arahnya, seraya menjawab. "Baik. Mohon menunggu untuk diantarkan."

Sesuai permintaan, sarapan pun diantarkan tepat waktu. Telah tersaji pilihan menu bergizi di atas meja makan yang ada dalam ruangannya.

Nicho yang sudah duduk manis di sana, lantas bersedekap sembari mendengkus. "Ah, karena lama banget, gua jadi berubah pikiran. Gua pengen makan sejenis pastry."

Sera terdiam sejenak, lalu berkata, "Baik, akan segera kami ganti."

Ia mengangkat kembali makanan yang sudah diletakkan di atas meja, kemudian hendak memindahkannya ke troli pengantar makanan.

"Eits, yang suruh bawa nih makanan kembali siapa? Gua cuma pengen nambah pastry!"

Sera pun meletakkan kembali piring menu makanan tersebut kemudian pamit untuk mengambil pastry. Sekitar sepuluh menit kemudian, aneka pastry dengan tampilan cantik dan menarik telah datang.

Baru saja Sera selesai memindahkan kue panggang tersebut, Nicho kembali berkata, "Lihat makanan yang banyak kek gini, tiba-tiba gua kenyang. Gua pengen ngopi aja!"

Gerakan tangan Sera yang tengah meletakkan piring-piring berisi pastry terhenti seketika. "Baik, akan segera dibuatkan."

"Jangan lupa aduknya berlawanan jarum jam!"

Sera mengangguk. Ia menuju mini bar yang terletak di samping meja makan, kemudian mulai membuatkan kopi. Nicho menyeringai. Tampaknya, ia memang sengaja membuat Sera terbebani. Ia seakan mendapat 'mainan' baru pasca keluar dari tempat rehabilitas.

Nicho lalu melihat bagaimana perempuan itu begitu lihai menggunakan mesin kopi layaknya barista. Namun, yang sebenarnya sedang ia perhatikan adalah ekspresi Sera yang tetap biasa-biasa saja meskipun dihadapkan dengan permintaan macam-macam darinya. Ini membuatnya semakin tertantang untuk menguji kesabaran pelayan pribadinya itu.

"Habis ini gue mau olahraga, jadi kosongkan ruang kebugaran. Abis itu lanjut renang, jadi kosongkan juga area kolam renang!" Nicho mengangkat secangkir kopi yang baru saja disuguhi oleh Sera. Takaran pahit dan manisnya cukup pas di lidah pria itu.

Perintah Nicho langsung dilaksanakan Sera detik itu juga. Selesai sarapan, ia membawa pria itu menuju ruang kebugaran. Ia bahkan menemani pria itu berolahraga angkat beban selama satu jam, kemudian dilanjutkan ke kolam renang. Sebagai seorang pelayan pribadi, memang sudah menjadi tugasnya melayani tamunya selama 24 jam. Mengingat, memiliki pelayan pribadi merupakan salah satu fasilitas unggulan yang ditawarkan hotel ini untuk tamu dengan pilihan kamar termewah.

Di hadapan Sera, Nicho tak sungkan membuka kaus dan celananya membiarkan kulit mulusnya yang seperti telur kupas itu hanya berbalut celana boxer ketat berwarna biru. Sementara Sera sibuk memungut pakaian Nicho yang berserakan di lantai.

Memasang kacamata renang, pria dengan tinggi 183 cm itu mulai melompat ke dalam kolam. Tangan dan kakinya berayun indah mengitari kolam renang. Saat hendak memutar balik, pandangan Nicho teralihkan ke Sera yang masih berdiri di sudut kolam sambil memegang jubah mandi putih sejenis bathrobe untuknya. Lantas, ia pun berenang menuju ke arah perempuan itu.

"Ngapain lo terus berdiri di situ kek orang bego? Udah, pergi aja sana! Lo kira gua anak kecil yang perlu terus-terusan dijaga apa?" ucapnya sambil mengangkat kacamata renangnya ke atas.

"Kalau begitu hubungi saya kembali, jika ada sesuatu yang dibutuhkan."

Baru saja Sera memalingkan tubuhnya dan berjalan dua langkah meninggalkannya, Nicho kembali berkata "Eits, tunggu! Gua berubah pikiran! Temani gue di sini. Gue gak mau sendirian."

Sera pun berbalik kembali dan berdiri di tempat semula sesuai instruksi pria itu. Ternyata tak ada satu pun dari tindakan semena-mena yang ia lakukan berhasil menyulut perempuan tanpa garis senyum itu.

Puas berenang, Nicho keluar dari kolam dan menghampiri Sera yang bersiap memberinya bathrobe. Baru saja hendak menyerahkan, pria itu sudah memasang badan membelakanginya seolah meminta dipakaikan handuk dengan model kimono tersebut. Dengan sigap, ia pun segera memakaikannya di badan Nicho. Butuh kaki yang berjinjit tinggi untuk bisa menyamakan tinggi badannya.

"Gue mau keluar ntar malam," cetus Nicho sambil berjalan santai keluar dari arena kolam renang. Namun, langkahnya terhenti sejenak hanya untuk menoleh ke arah Sera yang mengekornya dari belakang. "Gunain kesempatan itu buat lo beristirahat," lanjutnya dengan sudut bibir yang terangkat sebelah.

***

Dalam pandangan teologis, manusia hidup atas kehendak mereka masing-masing. Banyak manusia yang menginginkan kehendak bebas, termasuk Nicho salah satunya. Setelah uang diberikan manajernya, ia langsung berpesta di kelab malam bersama kawan-kawannya dengan dalih merayakan kebebasannya. Ternyata ia mengabaikan nasihat dari manajernya untuk tak berfoya-foya. Ya, hidupnya memang tak bisa jauh dari berhura-hura.

Memegang botol minuman alkohol, ia mengangkat tangannya ke atas sembari berkata. "Malam ini kita minum sampai puas!"

Seruannya langsung mendapat sorakan meriah dari kawan-kawannya. Para gadis-gadis gaul Ibukota lantas merapat padanya. Melompat, berjoget, meliuk-liukkan tubuh mereka di bawah sorotan cahaya lampu dan diiringi dentuman musik yang membuat telinga berdenging.

Merasa bosan, Nicho menepi sejenak hanya untuk mengambil jeda mengisap sebatang rokok. Seorang kawan lamanya menghampiri dirinya yang tengah sibuk mengepul asap.

"Hei, nic, dah bebas aja lu, Bro!"

"Iya dong. Ngapain lama-lama rehab," jawabnya santai sambil menyesap rokok dengan tenang.

Pria itu lalu merangkul Nicho seraya berkata, "Nic, lu mau gua ajarin main trading, gak?"

"Bisa buat ternak duit, gak?"

"Bisalah! Sekarang ini udah gak jaman kerja banting tulang. Lo tinggal masukin duit yang lo punya, cuma modal nebak harga jenis aset doang, kalo benar bisa langsung dapat keuntungan yang berlipat-lipat. Keuntungannya bisa sampe 90 persen, Bro. Lihat gua sekarang, emang ada gua sibuk syuting kek dulu?"

Ya, kawannya bernama Juned Arifin itu dulunya adalah seorang aktor sinetron yang sekarang telah beralih menjadi affiliator trading saham. Menyadari kawannya itu sudah tak aktif di dunia entertainment tapi tetap menghasilkan banyak uang, ia pun tergiur.

"Gimana caranya, Bro? Pas banget gua mau vakum dulu, setahun gitu."

"Gampang aja! Lo tinggal buka Instagram gua, ada link yang gua taruh di biodata. Entar gua ajarin cara-caranya."

Setelah diiming-imingi kawannya, Nicho pun berencana memasukkan sebagian uang yang baru saja diberikan manajernya.

Pukul tiga dini hari, ia kembali ke hotel dalam keadaan mabuk. Dengan pandangan yang gamang, ia masuk ke kamarnya dan berjalan sempoyongan. Beberapa kali badannya terbentur dinding dan benda-benda sekitar, sebelum berhasil menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang empuk.

Tak berselang lama dari itu, tubuhnya mendadak berkeringat dingin dan dadanya terasa sesak. Di tengah dirinya yang merasa kesulitan bernapas, ia mencoba meraih gagang telepon yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Ce–cepat ke sini!" perintahnya dengan nada terbata-bata.

Tak kurang dari sepuluh menit kemudian, terdengar langkah kaki dengan tempo cepat memasuki kamarnya.

"Apa ada sesuatu yang perlu dibantu?" tanya Sera dengan mimik setengah terkejut setelah melihat Nicho yang tengah meringkuk gelisah di atas ranjang.

"Bantuin lepasin baju gue!"

Bola mata Sera membesar sesaat. Ia lantas mendekat ke sisi ranjang. Dengan hati-hati, ia mengangkat ujung bawah kaus yang digunakan Nicho, kemudian meloloskannya hingga dada bidang lelaki itu terekspos penuh di depan matanya.

"Celana juga!" pinta Nicho kembali dengan mata terpejam.

Perintah kali ini membuat Sera bergeming. Mimik keberatan tergambar samar di wajahnya. Jelas saja permintaan Nicho terkesan tak etis untuk dituruti.

"Cepetan, gua cuma bisa tidur pake dalaman!" perintah Nicho dengan tubuh yang menggeliat gelisah.

Melihat pria itu tampak tersiksa dengan kegelisahannya. Pandangan Sera pun jatuh pada pangkal resleting Nicho yang masih tertutup. Ragu-ragu, jari-jari tangannya yang lentik mulai membuka ban pinggang lelaki itu. Sukses melepaskan gesper ban, ia pun mulai membuka kancing dan menurunkan resleting celana pria itu. Sambil memalingkan wajah, ia melorotkan celana panjang jeans itu hingga lolos dari kedua kakinya. Tangannya bergerak cepat menarik selimut untuk menutupi tubuh pria itu.

Mengembuskan napas samar, Sera cepat-cepat berbalik bermaksud segera pergi. Detik itu juga, sebuah tangan mencengkram erat pergelangannya.

.

.

.

Mau up tiap hari gak?

Like dan komeng

1
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
mang gada koneksi lain apa Cho
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
ngepet Sono
𝗥ɏน🐉
Wkwkwk Ngedadak brisik notif ya cup 😂🤣
🙃😉
wahhh éncér juga ya otak Ucup...


baru kepikiran... kalo usia udah ga memadai buat kerja sama orang, jadi lebih baik usaha sendiri z...
misalnya jualan...ya walaupun harus merintis... dari pada nganggur kn.. walaupun butuh modal,min sekarang kn jd reseller produk asal ada kemauan yg keras z.
sekarang ini banyak orang yang nganggur... kepentok umur sama skill yang kurang,cian juga 😢
𝗥ɏน🐉
Nahh mending terus terang sama Ben .. sapatau dikasih pencerahan buat kedepannya
🌻nof🌻
wah Nicho tanpa izin ucup kasih ngeshare no hp di IG🤣
𝗥ɏน🐉
Rasa kecewa yg besar akan cinta masalalu bikin Sera seakan mati rasa ... butuh perjuangan yang enggak mudah untuk meruntuhkan dinding yg sudah terbangun begitu kokoh...
🐥Yay
yaudah buka wig dan kumismu balik lagi jd artist.. atau bisa nyanyi ga?? nah jd penyanyi aja
🌻nof🌻
Ini yang membuat Nicho masih dihargai rekannya.
Nicho sadar etika kerja.
Dia masih sadar aturan dan tidak seenaknya melanggar peraturan karena faktor kebutuhan.
Good Nicho👍
🌻nof🌻
jiwa aktornya muncul😄
Me mbaca
ucup naik pangkat nih, jadi manager Nicho....
Wulan Ndari
semangat bang Nico. Semoga sukses
Faridah
nah gitu nic, smoga sukses
sakura🇵🇸
😭😭😭 terharu....sejauh ini ben memang baik,tapi ucup dulu pernah ngurusin kamu ya nic...bahkan saat sekarang kamu terpuruk dia yg nampung kamu
lets goooooo wellcome to the new chapter nicho....ucup n nicho againts the world🤭
sakura🇵🇸
yessss bener banget....sera berwajah dingin bukan tanpa alasan
mungkin dulu dia ceria atau bisa jadi dia seorang introvert,tp perceraiannya pasti meninggalkan luka dalam
dan seorang perempuan yg sudah terluka biasanya memilih hidup sendiri atau kalau mau nakal ya nakal sekalian,intinya cinta itu sesuatu yg basi buatnya
bahkan bertahan hidup mungkin hanya untuk anaknya🫶
qurro thul
Ucup selamat ya
Atiqa Fa
ayo Nic tunjukin kalo kamu bisa lebih dr Agus, saatnya berjuang dan bangkit
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
semangat terus. kang galon
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
wkwkwk sokor wajah sangar hati selembut bidadari 🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kasihan banget loh Nic gagal mulu mana sampah yang di jambret 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!