Cinta, apakah sungguh-sungguh ada di dunia ini, Zea nyaris tak percaya, menikah apakah akan menjadikan kebahagiaan? Zea pun nyaris tak percaya, pernikahan hanya pintu untuk seruntutan peristiwa yang memusingkan dan mengecewakan. Lelah berpikir tentang cinta, jodoh dan pernikahan Zea justru sibuk dengan berkebun dan berkuda, baginya hal ini lebih menyenangkan.
Namun siapa sangka hadirnya pemuda yang jauh dari usianya itu mampu mengacaukan pondasi dan perasaanya. Lalu bagaimana kah kisah selanjutnya? Akankah dirinya bisa merasakan indahnya cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi
"Alllll!!!" Seo jin berlari ke arah Al Jovano yang sedang merengkuh tubuh berdarah itu, lalu Seo Jin melihat sekelebat bayangan hitam berlari jauh ke area kampus.
"Ayo kerumah sakit segera!!!! " Al Jovano membopong Zea yang sudah berkeringat dan membuat dada Al Jovano berdetak luar biasa.
Seo Jin membuka pintu dan membantu Al Jovano masuk ke mobil, dengan hati-hati agar luka pisau itu tidak semakin melukai jaringan tubuh Zea.
Mobil yang di kendarai Seo Jin melaju dengan kecepatan penuh, Seo Jin juga merasa begitu khawatir, sejenak dirinya teringat bagaimana kedua orang tuanya meninggal dunia, dia pun tak ingin Al Jovano merasakan apa yang dia rasakan, kehilangan orang yang berharga dalam hidupnya.
"Yang... kumohon, bertahan lah!!! " Al Jovano ciumi wajah itu dengan derai air matanya, tak pernah Al Jovano merasa takut yang luar biasa begini.
Setelah menempuh perjalanan, Al Jovano dan Seo Jin sampai mereka membawa Zea masuk ke IGD dan segera di tangani oleh dokter.
"Pasien mengalami luka serius harap tunggu di luar!! " Kata Dokter.
Al Jovano keluar bersama Seo Jin, tak lama kemudian suster datang kepada Al Jovano untuk mengurus administrasi dan tindakan untuk Zea.
"Kata Dokter, luka pasien akan di operasi namun darah pasien keluar sangat banyak, butuh banyak kantong darah untuk pasien. Tolong wali dari pasien mengurus administrasi terlebih dahulu." Ucap Suster.
"Lakukan yang terbaik untuk istri saya sus!! " Ucap Al Jovano lalu melangkah ke bagian administrasi, sementara Seo Jin menghubungi adiknya jika tidak pulang, lalu meminta adiknya untuk mengunci pintu dan berjaga-jaga di rumah jika ada orang asing.
***
Beberapa waktu pasca operasi luka Al Jovano masih setia menunggu dokter yang belum juga keluar, tubuhnya sudah seperti setrika yang bolak-balik menghindari ruang tunggu di depan ruang operasi.
Sementara Seo Jin membuat laporan pada kepolisian, serta meminta polisi untuk mengusut peristiwa itu, tak lupa meminta memberitahukan jika ada barang bukti pelaku berupa pisau yang sudah di amankan oleh dokter. Seo Jin berharap akan ada petunjuk dari kamera CCTV mobil Zea juga sidik jari dari pelaku itu.
Dokter keluar dan menghampiri Al Jovano, sembari mengusap peluh yang mengalir dari wajahnya, dokter menghela nafas lalu menyampaikan kabar operasi Zea.
"Syukur terhadap Tuhan, pasien lancar dalam menjalani operasi, beruntung luka tusuk tidak melukai organ dalam pasien, namun lukanya cukup tajam, dan kabar baiknya kondisi janin pasien yang masih dini aman, beruntung tidak mengenai rahim. " Jelas Dokter pada Al Jovano, kabar ini membuat Al Jovano bersyukur luar biasa.
"Tunggu dok??? istri saya hamil??? " Al Jovano masih seperti mimpi atau salah dengar.
"Ya betul, selamat untuk anda, beruntung istri anda wanita yang kuat. pasien masih belum sadar, jadi mohon bersabar. " Ucap Dokter lalu meninggalkan Al Jovano dan Seo Jin.
Al Jovano mengucap syukur atas selamatnya Zea, Al Jovano tak menyangka jika bibit kecilnya bisa tumbuh di rahim Zea. Namun hatinya begitu sedih saat harus mendengar kabar ini ketika tubuh Zea justru mengalami luka gara-gara melindungi dirinya, seandainya saja Zea tak melindungi dirinya mungkin Zea tak akan terluka seperti ini.
"Terimakasih Ya Allah. Terimakasih sudah menjaga Zea dan menyelamatkan janin kami. " Ucap Al Jovano lalu bersujud syukur saking senangnya.
"Selamat Bos, Bos cantik selamat dan selamat sekarang kamu bakal jadi Ayah. " Ucap Seo Jin memukul pundak Al Jovano pelan. Al Jovano menangguk sambil menatap Seo Jin, bersyukur juga dirinya kenal Seo Jin di sini sudah seperti saudaranya.
"Terima kasih sayang kamu sudah berjuang untuk tetap bersama ku. " Ucap Al Jovano dalam hati.
***
Up nya dikit ya kak, baru banyak tugas di kehidupan nyata.
Selalu tinggalkan jejak ya.. 🙏🙏🙏
semangat.. lanjut Thor