Xiao Ming, seorang ahli pedang terkenal yang disegani oleh semua orang. Dia memandang dunia dengan cara yang sangat naif.
Semua orang mengakui kemampuannya tapi tidak dengan penampilannya, dia memiliki wajah yang terluka akibat pedang sehingga orang orang diam diam takut dengan penampilannya.
Sampai akhirnya, dia akan menikah dengan gadis impiannya. Siapa yang menyangka bahwa gadis yang dicintainya ini mengkhianatinya dan membunuhnya di malam pernikahan demi mengambil kekuatannya.
Dia meninggal dengan penuh penyesalan , untungnya Dewa berbelas kasih kepadanya dan membiarkannya untuk terlahir kembali ke tubuh seorang anak yang tidak berguna.
Akankah Xiao Ming berhasil untuk membalaskan dendam orang yang membunuhnya?
Halo semuanya, bisa mampir ya untuk kelanjutan kisah Xiao Ming! Terimakasih banyak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6 - Formasi Pedang 48 Bintang
Xiao Ming menekankan Qi miliknya ke telapak tangannya, lalu pedang perak di tangannya mulai membara dengan ganas.
Dia mengayunkan ke depan dari bawah dengan penuh tenaga dan mengendalikan kekuatannya. Dia menekankan kekuatan miliknya untuk membiarkan pedangnya terbang tepat di hadapannya.
Perlahan lahan, Bintang mulai terbentuk di balik punggungnya. Keringat mengalir deras dari tubuhnya dan dia hampir tidak bisa bertahan saat pembentukan Bintang ketiga.
"Serang !" Seru Xiao Ming dan pedangnya melesat dengan ketiga bintang yang kurang sempurna itu.
Pohon di depan bahkan tidak tumbang dan hanya tergores, tapi dia sudah seperti hampir kehilangan nyawanya. Ini benar benar menyedihkan sekali.
"Tidak apa apa, kerja keras akan membuahkan hasil. " Gumam Xiao Ming berusaha untuk menghibur dirinya sendiri.
Apa boleh buat, selama ini dia sudah terbiasa hidup dengan nyaman di bawah perlindungan gurunya. Dia beristirahat 15 menit sebelum akhirnya kembali mencoba untuk membentuk formasi pedang 48 bintang.
Jika bisa mencapai formasi pedang 48 bintang yang sempurna maka dia akan bisa menyerang 50 orang sekaligus, bahkan hanya dengan satu jurus.
Dia tidak akan menjadi begitu terkenal di masa lalu jika dia tidak menghancurkan gabungan tiga sekte dewa sendirian dengan sebuah pedang bintang Surgawi di tangannya.
Seluruh kultivator Dewa takut dan bertekuk lutut di kakinya, ketiga Sekte Dewa itu sangat angkuh sampai sampai memberi mereka keberanian untuk membunuh guru Xiao Ming.
Xiao Ming ingat pada saat itu dia hidup di bawah pengejaran Sekte Dewa dan hidup dalam pengasingan dengan menyedihkan sampai akhirnya dia menghilang seolah olah di telan bumi selama tiga tahun, ketika dia kembali maka dia sudah berada di kekuatan puncaknya.
Xiao Ming menghela nafasnya kala mengingat masa lalu lagi, dia harus bisa melepaskan masa lalu agar bisa maju ke masa depan.
Waktu ini masih panjang, nasib anak ini, Xiao Ming yang asli ini juga berada di tangannya. Dia tidak bisa mengecewakan Klan Xiao yang telah memperlakukannya dengan baik meskipun Klan Xiao telah salah mengira dirinya sebagai orang lain.
Tapi hal ini juga tidak bisa disalahkan kepada Klan Xiao, hanya saja situasi ini canggung dan aneh, sulit untuk menjelaskannya.
Dia bangkit berdiri dan kembali mengumpulkan tenaganya, tatapannya terfokus ke depan dan tampak penuh perhatian ke depan.
Xiao Ming mulai mengayunkan pedangnya ke depan dan pedangnya perlahan lahan melayang di hadapannya, lalu bintang bintang di balik punggungnya mulai terbentuk dengan indah.
Kali ini terbentuk dengan sempurna walaupun hanya bisa membentuk dua, lebih baik dua yang sempurna daripada tiga tapi tidak sempurna.
Itu meninggalkan lubang yang lumayan besar pada batang pohon dan dia menghela nafas lega, dia berpikir jika setiap hari dia bisa membentuk 2 bintang yang sempurna maka dia pasti akan bisa menyelesaikan formasi miliknya sebelum dua bulan.
Dalam dua bulan ini dia harus menyelesaikan Formasi Pedang 48 Bintang miliknya agar bisa memberi pelajaran pada Keluarga Luo ini.
Terutama karena dia mengingat kata kata dari Kakek Xiao, yaitu Xiao Yan. Berdasarkan dengan ingatan yang di miliki oleh Xiao Ming yang asli maka memang ada Kompetisi di Kota Yunhe yang dilakukan 4 tahun sekali.
Dalam enam bulan dari sekarang maka dia akan mengikuti kompetisi itu, kompetisi ini merupakan pertandingan yang memiliki reputasi besar.
Orang yang menang akan dilirik oleh sekte yang besar dan hal ini adalah impian semua orang. Kompetisi ini di peruntukkan untuk generasi muda yang memiliki kemampuan.
Maka dari itu, batasan usia yang dimiliki oleh kompetisi ini juga terbatas pada 16 tahun, maka dari itu ini adalah kesempatan terakhir Xiao Ming karena dia sudah berusia 14 tahun.
(Latar belakang disini , orang yang sudah berusia 14 tahun sudah di anggap dewasa dan umumnya akan menikah di usia ini. )
Xiao Ming menghela nafasnya , entah sudah berapa kali dia menghela nafas hari ini. Pada saat ini, dia sedang merasa bahwa memulai kembali juga tidak semudah itu.
Lahir di Benua Yue adalah keuntungan besar baginya, semua sumber daya mudah dan kualitas Qi sangat baik. Berbeda jauh dengan Benua terpencil disini yang hampir tidak ada sumber daya sama sekali.
Disini Ginseng Darah berusia 20 tahun di anggap sebagai harta yang berharga sementara di Benua Yue hanya dianggap sebagai rumput yang tidak penting.
Nyatanya, yang memiliki harga di Benua Yue adalah Ginseng Darah yang berusia 500 tahun ke atas, jika Ginseng Darah 1.000 tahun maka itu adalah langka tapi pernah satu kejadian, Xiao Ming berhasil mendapatkan Ginseng Darah berusia 10.000 tahun.
Melihat ginseng darah yang kecil ini benar benar agak menyakiti hatinya dan melukai harga dirinya.
"Yah, apa boleh buat. " Gumam Xiao Ming.
Dia berlatih lagi sampai malam hari tanpa lelah dan akhirnya masuk ke dalam gua yang sudah di anggap nya rumah kedua ini.
Di dalam ada Ming'er yang sedang tertidur dengan lelap, Xiao Ming mengerutkan dahinya dengan bingung. Hewan Spiritual umumnya sangat aktif ketika masih muda, berbeda dengan ketika dewasa.
Kenapa Ming'er ini tampak sangat lemah dan pemalas ? Seharian berbaring di dalam gua tanpa ingin terkena cahaya matahari.
Xiao Ming berjalan ke dekat Ming'er dan menyentuh tubuh mungilnya, lalu membelalakkan matanya dengan terkejut.
"Bagaimana mungkin kamu begitu dingin ?" Tanya Xiao Ming terkejut dan segera menggendong Ming'er.
Dia melihat bahwa Ming'er tampaknya terluka, pantas saja kemarin dia tampak lemah. Dia langsung memikirkan cara untuk menolong Ming'er dan tatapannya jatuh pada ketiga Ginseng Darah yang dia miliki.
Ginseng Darah memiliki elemen api yang berlawanan dengan elemen alami Ming'er maka secara alami itu akan membantunya menstabilkan suhu tubuhnya.
Xiao Ming memberikan Ginseng Darah itu dengan hati hari dan Ming'er menggigitnya dengan perlahan lahan. Satu tampaknya tidak cukup, Xiao Ming menggertakkan giginya.
Sumber daya ini sudah sedikit dan sekarang sudah habis untuk Ming'er.
"Hewan kecil, kamu berhutang banyak padaku. Aku bahkan tidak berani untuk menggunakannya dengan gegabah tapi kamu menghabiskan ketiganya dalam sekali makan. " Gumam Xiao Ming.
Ming'er mengaum dengan lembut sebelum akhirnya tertidur di pelukannya, Xiao Ming juga merasa bahwa suhu tubuh Ming'er telah kembali normal dan dia juga merasa lebih nyaman dengan kondisi ini.
Dia meletakkan Ming'er di dekat api unggun sehingga dia mendapatkan kehangatan yang dapat membuatnya merasa lebih nyaman.
Situasi semacam ini, maka takutnya hanya bisa terjadi di karenakan Ming'er keracunan makanan. Tanaman apa yang ada di sini sampai sampai bisa membuat hewan spiritual langka seperti Ming'er terluka parah seperti ini ?
...----------------...
Besok up 3 chapter ya, ditunggu ❤
Jangan lupa like, komen, share dan vote ya 😊
😁