NovelToon NovelToon
Sebatas Istri Bayangan

Sebatas Istri Bayangan

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan cerita ini di tempat lain, tolong laporkan🔥

Hari ulang tahunnya dan juga saudari kembarnya yang seharusnya menjadi hari bahagia mereka, justru berakhir duka. Berliana mengalami kecelakaan. Dan sebelum meninggal dunia, Berliana memberikan wasiat agar sang suami, Dion Ananta, menikahi kembarannya yakni Binar. Demi kedua buah hati mereka yang belum genap berumur satu tahun yakni Devina dan Disya.

Binar Mentari Mahendra terpaksa menikah dengan kakak iparnya demi kedua keponakannya yang sangat membutuhkan figur seorang ibu. Pernikahan yang membawa nestapa baginya karena hanya dianggap sebatas istri bayangan oleh suaminya.

Padahal di luar sana ada lelaki yang begitu mencintai Binar walaupun usianya lebih muda dua tahun darinya yakni Langit Gemintang Laksono. Satu-satunya orang yang mengetahui rahasia penyakit Binar.

Simak kisah mereka yang penuh intrik di dalamnya💋
Update Chapter : Setiap hari.
🍁Merupakan bagian dari Novel Bening☘️ONE YEAR

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 - Duka Mendalam

Untuk mendukung feel dalam membaca part tengah chapter ini ketika pemakaman, Othor sarankan sembari memutar lagu berjudul

" Selamat Jalan Kekasih " by Rita Effendy💋

Selamat Membaca💋

🍁🍁🍁

Jakarta.

Suasana rumah duka di kediaman Irjen Pol. Arjuna Sabda Mahendra yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya seketika penuh dengan karangan bunga dan kunjungan para pelayat. Mereka ingin mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Berliana yang mengejutkan banyak pihak.

Presiden RI dan Wakil Presiden sudah hadir di rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian putri sulung Arjuna. Ayah kandung Berliana tersebut berusaha tegar dan mengikhlaskannya.

Duka mendalam sangat dirasakan oleh keluarga besar Irjen Pol. Arjuna Sabda Mahendra. Bening tak henti-hentinya menangis di dalam kamarnya ditemani oleh Ayu.

"Berliana putriku, huhu..."

"Ikhlaskan Berli, Ning. Tabahkan hatimu walau aku tahu itu sangat sulit. Tapi hal itu perlu kamu lakukan agar jalan Berliana terang dan lancar di sana karena ibunya sudah ikhlas," cicit Ayu dengan air mata yang juga menetes seraya berusaha menguatkan Bening yang sangat sedih dan terpuruk dalam pelukannya.

Keduanya kini berada di atas ranjang di dalam kamar Bening. Saling menguatkan dan memeluk.

"Kenapa bukan aku yang dipanggil duluan, Yu? Kenapa harus putriku yang masih muda? Cucu-cucuku saja belum genap satu tahun. Bulan depan ulang tahun Devina dan Disya yang pertama. Huhu...Berliana !!" jerit Bening semakin terisak pilu. Beruntung kamarnya termasuk ruangan kedap suara sehingga jerit tangisnya yang menyayat hati tak didengar oleh para khalayak di luar sana yang tengah bersiap untuk membawa jenazah Berliana ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Dalam hidup Bening, ia sudah pernah mengalami kematian orang yang ia cintai secara mendadak tanpa sakit sebelumnya. Mendiang Papanya yakni Jenderal Polisi Prasetyo Pambudi dan kini takdir membawa dirinya harus menghadapi situasi yang hampir sama walaupun penyebab kematian keduanya berbeda.

Papanya meninggal dunia terkena serangan jantung akibat hoax Della dan Nayla. Sedangkan Berliana meninggal karena kecelakaan. Mobil Berliana terguling dengan posisi terbalik dan terseret hingga menabrak pembatas jalan setelah terhantam truk yang mengalami rem blong dari arah belakang.

Saat itu mobilnya berjalan perlahan karena jarak beberapa meter di depannya ada lampu lalu lintas yang akan berubah warna dari kuning menjadi merah sehingga ia menurunkan kecepatannya. Namun naas dorongan yang sangat keras secara mendadak dari belakang mobilnya seketika membanting posisinya mobilnya sekaligus tubuhnya. Yang pada akhirnya berujung kematian menjemputnya di rumah sakit.

Kecelakaan tersebut melibatkan lima buah kendaraan yakni satu truk, satu motor dan tiga mobil. Dan salah satunya yakni mobil yang dikemudikan oleh Berliana. Terdapat dua korban jiwa yang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka dalam kecelakaan tragis tersebut. Sopir truk dalam kondisi selamat.

Kasus lakalantas tersebut saat ini telah ditangani oleh Polrestabes Bandung. Supir truk kini tengah dimintai keterangan serta para saksi yang sedang berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) saat kecelakaan tersebut terjadi.

☘️☘️

Sedangkan di ruang tamu, Eyang Lina tak henti-hentinya menangis di dekat jenazah cucu pertamanya.

"Berliana cucuku. Kenapa harus kamu yang pergi dulu? Kenapa bukan eyang yang sudah tua dan bau tanah ini? Hiks... hiks... hiks..."

"Berliana !!" jerit tangis pilu Eyang Lina seraya memeluk jenazah Berliana yang telah dikafani tetapi bagian wajah masih bisa dilihat.

"Ikhlaskan Berliana, Bu." Arjuna sejak tadi berada di dekat ibunya yang terus menangis dan tak beranjak sedikit pun dari jenazah Berliana.

"Cucu kesayangan eyang. Huhu..."

"Kenapa Tuhan memanggilnya dulu sebelum ibu, Juna? Kenapa !!" teriak Eyang Lina semakin terdengar sendu.

Semua mata pelayat tengah memandang Eyang Lina dan Arjuna yang saling berpelukan dalam kondisi menyayat hati dan terisak pilu.

"Berliana sudah tenang di sana, Bu. Doakan Berli semoga dia bahagia berkumpul bersama kakek-kakeknya dan Oma Embun serta Putra di sana," ucap Arjuna berusaha menenangkan ibunya.

"Ibu mau ikut Berliana saja, Juna. Huhu..."

"Ibu mau kumpul sama Bapakmu, mertuamu, Berliana dan Putra di sana. Huhu..." cicit Eyang Lina semakin sendu.

Air mata terus menetes tiada henti di pipi rentanya. Sebelumnya ia sering sakit. Biasa, sakit orang yang sudah usia senja. Namun sehari sebelum hari ulang tahun Berliana dan Binar, dirinya mendadak sehat dan bugar sehingga bisa berangkat ke Bandung merayakan ulang tahun cucu kembarnya.

Malang tak dapat ditolak. Justru hari bahagia itu menjadi duka nestapa bagi keluarga besarnya terutama dirinya harus kehilangan cucu kesayangannya, Berliana.

Takdir. Setiap manusia memiliki rencana namun Sang Pencipta tetap yang memiliki kuasa penuh pada akhirnya.

"Papa ikhlas Berliana, putriku tercinta. Semoga kamu juga bahagia di sana karena telah berkumpul bersama kakek dan kakakmu," batin Arjuna saat menatap wajah putri sulungnya untuk yang terakhir kalinya sebelum kain kafan di bagian wajah ditutup.

Di tatapnya lekat wajah Berliana. Putrinya itu menutup mata berlumur senyum. Walaupun sebelumnya wajah mendiang Berliana di rumah sakit terlihat pucat, namun kini tampak bercahaya dan begitu cantik. Seakan Berliana ingin memberitahu pada keluarganya bahwa dirinya pergi dengan bahagia.

☘️☘️

Sementara Ayu menguatkan Bening di dalam kamar, Binar tengah sibuk menenangkan Devina dan Disya yang menangis. Keduanya yang masih berusia sebelas bulan ini, belum memahami situasi yang tengah terjadi.

Akan tetapi sepertinya perasaan si kembar merasakan kehilangan sosok ibunya. Keduanya masih minum ASI. Dan biasa jika pagi seperti ini, si kembar akan diberikan ASI dari sumbernya langsung oleh sang ibu secara bergantian sebelum Berliana pergi ke kampus guna membereskan urusan wisudanya yang akan dilangsungkan dua bulan lagi.

Takdir berkata lain. Saat dirinya sudah lulus kuliah dan akan wisuda, ternyata Tuhan sudah memanggilnya terlebih dahulu.

Binar berusaha memberikan ASI untuk Devina dan Disya melalui botol namun ditolak oleh kedua batita tersebut. Mereka berdua sudah mampu berjalan walaupun terkadang masih terjatuh.

Akhirnya Binar memiliki ide untuk main bersama di halaman belakang rumah orang tuanya. Devina dan Disya tampak gembira seakan lepas tanpa beban. Baju yang digunakan ketiganya pun kotor. Binar mengajak si kembar berkebun ala-ala sehingga otomatis baju mereka penuh dengan jejak tanah.

Di balik gorden, Dion menatap dari kejauhan. Interaksi adik iparnya itu bersama kedua buah hatinya dengan sorot mata tajam. Padahal sebelumnya Dion selalu menatap lembut pada sosok adik iparnya itu jika bertemu di acara keluarga. Walaupun keduanya tak terlalu dekat.

"Apa pilihanmu tepat sayang? Bagaimana bisa aku harus hidup dengan orang yang sudah membuatmu pergi dariku untuk selama-lamanya," batin Dion.

☘️☘️

San Diego Hills, Karawang.

Cahaya matahari bersinar lembut dan angin berhembus tenang menyambut jasad Berliana dipeluk Bumi. Seakan Bumi juga bersedih atas kepergian seorang Berliana Cahaya Mahendra yang secara tiba-tiba.

Semua sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuz. Berliana meninggal dunia tepat pada hari ulang tahunnya. Takdir adalah rahasia Sang Pemilik Kehidupan. Kita sebagai manusia yang masih hidup hanya bisa mendoakan mereka yang sudah pergi terlebih dahulu.

Acara pemakaman berlangsung lancar. Walaupun Eyang Lina sempat pingsan dan Bening mendadak lemas saat jasad Berliana dimasukkan ke liang lahat.

Dion pun tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia mengadzani istrinya di dalam liang lahat dengan nada terbata-bata menahan tangis. Arjuna memegang pundak menantunya saat mengadzani mendiang Berliana di dalam liang lahat. Berusaha menguatkan Dion. Yang tentu ia sangat tahu hal ini tidak lah mudah bagi menantunya tersebut.

Ikhlas. Satu kata yang mudah diucapkan di bibir tetapi sangat sulit untuk diterapkan dan dijalani. Terlebih jika hati belum benar-benar mengikhlaskan.

Binar yang dibantu art dan juga ditemani sahabatnya yang bernama Nanda, sedang berusaha menenangkan Devina dan Disya. Awalnya si kembar tak rewel, tetapi mendadak menangis secara bersamaan di depan makam ibu kandung mereka dan mengalami tantrum. Alhasil ia membawa si kembar agak menjauh dari makam sang kakak.

Tampak hadir di pemakaman yakni Ayu, Bayu, Dokter Heni dan suami serta Dokter Aldo. Ada juga keluarga Pak Sukoco, rekan sejawat Arjuna di kepolisian, hadir bersama istrinya dan juga putra tunggalnya yakni Brigpol Hamid Akmal Sukoco (27 tahun).

Brahma dan Bisma juga hadir. Mereka berdua ikut masuk ke dalam liang lahat bersama Dion dan Papanya untuk memakamkan kakak kandung mereka, Berliana.

Usai pemakaman selesai, Reni yakni sahabat Berliana sekaligus asisten Dion di kampus berpamitan. Tak lama seorang wanita muda bernama Prita (25 tahun) yang dikenal sebagai sekretaris di perusahaan bisnis retail milik Dion, berpamitan pada keluarga Arjuna dan juga Dion selaku bosnya.

Setelah kondisi cukup sepi dan hanya menyisakan keluarga inti saja, Arjuna menepuk pundak menantunya yang masih setia duduk dekat pusara mendiang Berliana.

"Antar Berliana dengan doa dan cintamu. Yakinlah, dia lebih bahagia sekarang. Takdir dari Sang Pencipta sudah pasti yang terbaik," ucap Arjuna lirih.

"Apa sudah waktunya mengucap selamat tinggal pada Berliana, Pa?" tanya Dion.

"Iya. Hidup harus terus maju bukan mundur. Tugas kita yang masih hidup yakni melakukan amanah Berliana dan meneruskan segala harapannya yang belum terwujud selama ini," jawab Arjuna.

Deg...

"Aku tidak sanggup menikah dengan wanita lain, sayang. Aku hanya mencintaimu, Ber. Selamanya. Hanya kamu," batin Dion yang tengah berkecamuk rasa.

Bersambung...

🍁🍁🍁

S'lamat jalan, Kekasih

Kaulah cinta dalam hidupku

Aku kehilanganmu

Untuk s'lama-lamanya

Othor dengerin ini lagu jadi ikutan mewek

😭😭

*Lanjut Up lagi enggak ?😭

1
ika
puspa kah?
msh blom puas?
ika
umur devina brp taun sih?
cerdas dan pinter dan tanggap
Leni
kok diaya a masih cadel aja
kan sudah besar ditinggal binar aja umur a 3thn lah sekarng di+ 5 thn kemudian kn sudah besar🙏
Leni
apa itu puspa
Agustina Ema
Biasa
Agustina Ema
ohhh...Reni kah?
Agustina Ema
bner kak ..feel ny dpt bnget smbil ndengerin lagu slmt jln kkasih .. tak trasa😭😭
CikCintania
Thor kembalikn airmata ku😤penat ku nangis smpai ank2 pada heran mamanya nangis2😂😂😂
Safira💋: 😭😭😭😭🤭
total 1 replies
Dewa Rana
memangnya binar sakit apa
itin
Luar biasa
Fahmi Ardiansyah
eeeh bukan duda LG ya Dion udah punya istri tau n ingat Dion gak akan tertarik sama kamu istrinya aja yg cantik di abaikan apalagi kmu.
Fahmi Ardiansyah
kalau selingkuh emang kenapa to punya suami gak mau memberi nafkah batin.dosa kamu Dion.
Fahmi Ardiansyah
makanya jgn mengabaikan binar tu akibatnya skrg jadi gak fokus nyalahin binar Mulu.
Fahmi Ardiansyah
siapa ya kira kira mayat yg di mutilasi itu.kenapa binar dikit kaget saat mendengarnya.
Fahmi Ardiansyah
amiiin
Fahmi Ardiansyah
langit pasti mendengar semua pembicaraan antara dokter n binar.
Fahmi Ardiansyah
gagal ginjal kah penyakit binar itu.
Fahmi Ardiansyah
Dion Dion klu udah cinta tu bilang aja jangan pura pura gak cinta.
Fahmi Ardiansyah
iya Hamid adalah anak temannya Juna yg juga polisi juga.
Fahmi Ardiansyah
knpa harus menyalahkan binar klu kmu terhambat kamu kan gak peduli dgn apa yg udah korbankan binar selama ini dgn keluargamu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!