"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIAPAKAH NINI GANDRUNG?
Rasa penasaran Egi dan Ryuka membuat mereka berlari mengikuti para warga, rupanya mereka semua berkumpul di sebuah tanah lapang.
Di tengah-tengah kerumunan orang. nampak tiga kereta kuda yang berjejer. dua di antaranya berisi karung karung yang isinya beras dan bahan angan lainnya. dan satu kereta tertutup kain sutra berwarna kuning keemasan.
Satu kereta yang tertutup itu di tarik dengan dua kuda putih.
sementara kereta lain ditarik masing-masing dua kuda hitam.
Beberapa orang turun dari kereta kuda yang berisi barang. mereka membagikan bahan-bahan pangan dan bingkisan pada warga . Warga sangat gembira. mereka juga diberi amplop yang berisi sejumlah uang.
"Terima kasih nyai. . " ucap para warga sambil bersujud di atas tanah.
Egi dan Ryuka yang berada di belakang kerumunan tidak mendekar. mereka malah bersembunyi di balik pohon besar.
Tirai kereta dibuka , seorang wanita berkebaya merah terlihat sedang duduk di dalam kereta kuda , perlahan ia turun dari kereta dengan hati-hati.
Semerbak aroma bunga melati mengitari seluruh warga yang berkumpul sambil menaburkan potongan-potongan kelopak bunga berbagai rupa.
"Aku datang demgan membawa bahan pangan untuk kalian . semoga dapat membatu, " ucap nyai gandari setelah selesai menaburkan bunga .
"kami sangat berterima kasih pada nyai. berkat kebaikan nyai , kami semua dapat hidup dengan lebih baik"ungkap seorang warga.
Tiba-tiba dari balik kerumunan warga , seorang wanita muda maju menghadap nyai gandari dengan penuh murka.
"orang jahat! kau wanita tua! wanita iblis! terkutuk kau wanita siluman!".
Wanita muda seusia Ryuka iru kotor nampak tak terurus. Rambutnya terurai berantakan , wajahnya penuh dengan luka cakaran.
Nyai gandari hanya tersenyum sinis dan memandang tajam pada mata wanita itu.
"perempuan gila.. beraninya kau membuat kekacauan. "seorang bapak tua menarik wanita itu dengan kasar.
"maafkan anakku nyai, dia memiliki gangguan jiwa. " ucap wanita paruh baya yang merupakan ibu dari gadis itu.
"karwati ayo pulang! "
Wanita bertubuh tambun itu menggandeng lengan anaknya , meninggalkan kerumunan.
Sepanjang jalan karwati masih terus berisik mengucap sumpah serapah kepada nyai gandari .
"wanita iblis! siluman! penganut setan! mati kau! mati! mati! "
"diamlah karwati, tutup mulutmu itu!. jangan buat nyai gandari marah.nanti kita bisa celaka".
sang ibu sampai menangis melihat tingkah anaknya.
-----------+----------------+------------
hari menjelang sore. Ryukadan mbah sutijah baru saja selesai mandi di sungai belakang rumah.
Mereka erkemas memasukkan baju yang sudah dicuci ke dalam keranjang bambu kemudian bersiap untuk pulang.
"segar sekali mandi di sungai mbah. dj kampungku sudah tidak ada sungai yang bisa buat mandi. airnya sedikit dan kotor"
"Iya nduk, air di sungai ini masih segar dan bersih"
"mbah tadi aku melihat nyai gandari membagikan beras kepada warga . siapa sebenarnya wanita itu? kenapa saat masuk desa ini aku juga harus singgah ke rumahnya? ".
"dia itu semacam sesepuh di desa ini . orang yang baru akan disambut dan beristirahat sejenak di rumahnya karena dia tahu perjalanan menuju rumah warga desa itu jauh . jadi harus dibekali olehnya.
"dia orang baik nduk. suka membantu warga yang kesusahan. dia itu orang kaya yang punya banyak ladang dan sawah. dia juga yang membantu memberi pagar pelindung bagi kita agar terhindar dari gangguan makhluk gaib."
"apa dia semacam dukun, mbah? "
"sudahlah kuta pulang dulu, sudah sore ini"
Ryuka makin penasaran dengan sosok nyai gandari yang dipuja-puja oleh warga itu.
l
malam menjelang. cahaya bulan menerangi langit malam. Malam ini bulan bersinar penuh. Cahayanya hingg menembus sela-sela pagar rumah.
Ryuka masih belum bisa tidur . ia membolak-balikan badan kekiri dan ke kanan sejenak kemudian duduk memandang sekitar.
Ryuka keluar kamar , suasana rumah yang remang-remang dengan cahaya redup lampu minyak. bahkan lebih terang di luar rumah yang diterangi sinar rembulan.
Tokk... tokk.. tokkk
Ryuka mengetuk pintu kamar Egi.
egi membuka pintu.
"ada apa?kenapa belum tidur? ini sudah tengah malam, " tanya Egi.
"aku tidak bisa tidur, memangnya mas Egi bisa tidur?"
"belum bisa juga, mataku masih tidak bisa mengantuk , mungkin karena sudah tidur tadi siang, "
"temani aku duduk diluar yuk mas. aku bosan sekali".rengek ryuka
"ini sudah larut malam. diluar dingin dan sunyi ".
"hanya sebentar saja"Ryuka memaksa.
Ryuka menarik tangan Egi , dengan terpaksa Egi menuruti permintaan Ryuka.
Ryuka memandang bulan yang bulat di atas sana.
"kalau saja ibu dan bapak masih ada, " tiba-tiba Ryuka teringat dengan ibu dan bapaknya. .
"sudahlah Ryuka. ini semua takdir yang harus kita jalani , kita harus bisa memulai hidup baru di desa ini "
Tiba-tiba terdengar suara orang menyanyikan lagu Jawa atau sedang mengucap mantra.
"kembang mawar kembang melati, wangimu nglalekke sukmo. .. "
(kembang mawar kembang melati, wangimu melupakan sukma..)
persis seperti yang Ryuka dengar saat ia bertemu nenek-nenek yang mereka temui kala baru datang ke desa.
bayangan seseorang mulai terlihat, Egi segera menarik Ryuka untuk masuk ke dalam rumah.
Mereka memutuskan menutup pintu pelan dan mengintip dibalik jendela kayu yang berlubang.
mereka melihat sosok nenek yang pernah mereka temui. Nenek bungkuk dengan tongkat dan membawa keranjang kecil berisi kelopak-kelopak bunga.
ia berjalan pelan sambil menaburkan kelopak bunga dan terus bernyanyi sepanjang jalan.
"Aaaaa..... "
seketika terdengar teriakan seorang wanita dari kejauhan .
"mas dengar suara teriakan?"Ryukamsmastikan apakah pendengarannya salah.
"iya, seperti suara teriakan wanita"
"sedang apa kalian? "
kedatangan Mbah sutijah dibelakang membuat Egi dan Ryuka terkejut , Ryuka sampai memegang dadanya karena kaget.
"mbah mengagetkan saja"
"cepat masuk kamar. ini bulan purnama . kalian jangan keluar di malam bulan purnama. banyak demit mencari mangsa, bisa-bisa kalian digondol nini gandrung".
"Siapa nini gandrung mbah? " Ryukamengira mbah sutijah sedang mendongeng.
"nenek bungkuk yang berkeliaran didi malam hari sampai menjelang pagi. dia mencari mangsa untuk diminum darahnya.dia tidak pandang bulu, siapa saja yang ia temui pasti di jadikan korbannya."jawab mbah sutijah.
"apa dia bernyanyi dan menabur bunga? " tanya Egi.
"kalian lihat? . "
"kami juga berpapasan dengannya waktu pertama kali mau kesini . bahkan kami sempat bertanya kepadanya tapi tidak di jawab"
"untung dia tidak memangsa kalian"
Ryuka dan Egi bergidik ngeri. membayangkan bagaimana nasib mereka jika waktu itu mereka menjadi mangsa nini gandrung.
"ini aneh nduk, le. kenapa nini gandrung melepaskan mangsanya begitu saja. karena biasanya dia tidak akan membiarkan siapa saja yang ia temui selamat".
mendengar cerita mbah sutijah ,keduanya saling berpandangan.
"siapa sebenarnya dia mbah?".
"dia demit penunggu curug gandrung katresnan. dia biasanya juga sebagai sarana meminta ajian pengasih, pelet dan pemikat".
"ngeri juga mbah kalau sampai terkena pelet ha ha ha"
"iya nduk, makanya kamu jangan terlalu dekat dengan laki-laki yang baru saja kamu kenal. tapi juga tidak mudah mendapatkan ajian pengasih atau pelet pemikat itu, harus sangup menjalani ritual dan persyaratannya. "
"dengar kata simbah, jangan terlalu dekat dengan laki-laki yang baru kamu kenal, contohnya aditama. " ucap Egi.
Ryuka melotot.
"kenapa tiba-tiba mas Egi bahas dia? mas ini sepertinya tidak suka dengan aditama. "
Ryuka terlihat geram.
"bukan cuma gendut yang berhati-hati le, kamu juga harus berhati-hati. pelet itu yang menggunakan bukan cuma kaum laki-laki, wanita juga ada yang me melet lelaki. "jelas mbah sutijah.
"tuh dengar masss! kamu harus berhati-hati, terutama sama nyai gandari ".
Ryuka menjulurkan lidah pada Egi dan berlalu pergi memasuki kamar.
terpaksa deh...nikah sm org jahat