Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Dapat Cafe
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
"Hey, Tunggu dulu!" teriak Rara, suaranya bergema di lorong yang sepi. Langkah kaki Alzeyroz terhenti mendadak, tubuhnya menegang. Ia menoleh, matanya bertemu dengan tatapan tajam Rara yang dari tadi terus mengintai.
"Eh, ada apa Bu Polwan?" tanya Alzeyroz gugup, berusaha bersikap tenang.
"Berikan nomor ponselmu," pinta Rara, suaranya dingin, tak ada sedikitpun kelembutan.
Alzeyroz tertegun. "Maaf Bu Polwan, nomor saya masih di pakai," jawabnya ragu-ragu, matanya berkedip-kedip gugup.
"Hey! Aku bukan minta kartu mu, tapi minta nomor kartumu!" jelas Rara, matanya membulat, tatapannya tajam menusuk seperti pisau. Alzeyroz merasakan jantungnya berdebar kencang. Ia merasa seperti sedang diinterogasi oleh seorang detektif berpengalaman.
"Eh, i-iya Buk Polisi," ucap Alzeyroz terbata-bata, ketakutan melihat Rara seperti singa betina yang sedang marah. Ia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan nomornya pada Rara.
Rara mengamati nomor tersebut dengan seksama. "Baiklah, terima kasih," katanya singkat, lalu berbalik dan menghilang di ujung lorong.
Alzeyroz masih terdiam, jantungnya masih berdebar kencang. Ia tak mengerti apa yang terjadi. Kenapa Rara tiba-tiba meminta nomor ponselnya? Apakah ia dicurigai?
Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya, namun rasa penasaran dan rasa takut masih menghantuinya.
Alzeyroz pun langsung menuju mobilnya dan masuk ke dalam.
Alzeyroz, dengan semangat membara, langsung menuju mobilnya dan meluncur masuk ke dalam. "Mau kemana aku dulu ya? Oh iya. Tadi kan aku dapat hadiah cafe dari sistem, aku pergi cek dulu deh ke sana," gumamnya sambil menyalakan mesin mobilnya.
Namun, sebelum mobilnya melaju, ponselnya bergetar. Sebuah nomor asing tertera di layar. "Siapa ini?" tanya Alzeyroz dalam hati.
Triring! Triring!
Triring! Triring!
Nada dering yang khas membuat Alzeyroz mengangkat telepon.
"Halo," jawabnya dengan nada ramah.
"Halo, selamat pagi menjelang siang. Saya adalah Gita, saya adalah pengurus cafe RO. Apakah ini dengan Tuan Alzeyroz?" suara wanita yang lembut terdengar dari balik telepon.
Alzeyroz mengerutkan kening. "Iya. Saya Alzeyroz, tapi bukan Tuan Alzeyroz," jawabnya sedikit bingung.
Terdengar suara tawa ringan dari balik telepon. "Anda adalah Tuan Alzeyroz. Oh ya, saya ingin memberi tahu Anda jika pemindahan pemilik cafe ini harus Anda tanda tangani segera," ucap Gita.
Alzeyroz semakin bingung. "Pemindahan pemilik? Maksudnya?" tanyanya penasaran.
"Ya, Anda adalah pemilik baru cafe RO. Seseorang telah mentransfer kepemilikan cafe kepada Anda," jelas Gita.
Alzeyroz tercengang. "Hah? Serius? Tapi, bagaimana bisa pakai transfer?"
"Itulah yang saya tidak tahu. Yang jelas, Anda harus segera datang ke cafe untuk menandatangani dokumen transfer kepemilikan," jawab Gita.
"Baiklah. Saya akan segera ke sana," jawab Alzeyroz.
Alzeyroz langsung memutar kemudi dan mengarahkan mobilnya menuju cafe RO. Rasa penasaran dan kegembiraan bercampur aduk dalam dirinya.
Mobil itu melaju di jalan, sebelumnya ia tidak pernah menyangka jika ia jadi pengusaha, dulu ia berpikir jika selama akan bekerja di bawah tangan seseorang. Tapi sekarang tidak lagi, ia berpikir jika jadi pengusaha sukses.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
/)_/)☆
/(๑^᎑^๑)っ \
/| ̄∪ ̄  ̄ |\/
|_____|/
Bukan BAGASI..
Bagasi itu lebih ke kompartemen yg lebih kecil , seperti tempat di belakang mobil