kehidupan rumah tangga yang dijalani nya jauh dari kata bahagia saat Hafiz meminta untuk menikah lagi dengan perempuan yang menjadi dosen di kampus nya.
pantas awal pertemuan mereka kanza dosen baru di kampus itu seperti membenci nya,
Yasmin meminta hafiz untuk menceraikan nya jika ingin menikah dengan kanza, namun hafiz menolak.
di situ Yasmin berontak dengan tidak menuruti perintah Hafiz dan bergaya sesuka hati, pergi kemana pun ia mau Tanpa menghiraukan Hafiz yang sudah menyakiti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tak bertulang.
siang itu Hafiz dan kanza sampai di rumah,kanza terus saja bermanja-manja pada Hafiz. mana tahan Hafiz melihat kanza memakai lingerie seksi mengekspos tubuhnya nya yang indah...
suasana panas siang itu menambah gairah keduanya untuk bercinta, menyirami benih yang telah tumbuh dengan cinta Kasih. namun siapa yang tahu jika siang itu juga Yasmin pulang.
Yasmin memaksakan kaki nya melangkah, rasa nya lemas seakan tak bertulang kaki nya tak mampu menopang bobot tubuh nya yang kurus.
bergegas Yasmin melangkah kan kakinya menuju kamar, membereskan semua barang barang nya ke dalam tas.
rasanya tak sanggup lagi menanggung kesakitan yang semakin menyiksa..
mungkin lebih baik menyerah dari pada menyerang mereka dalam keadaan seperti itu,
"mungkin lebih baik mendengar suara suara hantu seperti di hutan dari pada mendengar........"
ucap Yasmin sendiri terkekeh sendiri,
mungkin dia sudah mulai gila karena memaksa kan diri untuk bertahan di situasi yang jelas jelas hanya akan membunuhnya perlahan.
"non....!"
ucap Ina menghampiri Yasmin yang keluar dari kamar tampak kacau,baju nya basah.wajah nya sembab.
"astagfirullah...non Yasmin kenapa?"
ucap Ina memeluk Yasmin.
"bi... Yasmin minta maaf kalau selama Yasmin tinggal disini, Yasmin selalu merepotkan bibi... terima kasih karena udah baik sama Yasmin!"
Ina mematung mendengar penuturan Yasmin yang seperti akan mengucapkan kalimat perpisahan.
"non...mau kemana?"
"Yasmin tidak punya tempat di sini, Yasmin.... !"
ucap Yasmin terhenti ia khawatir Hafiz mendengar nya menangis.
"Yasmin pergi ya bi..!"
ucap Yasmin kemudian berlari ke luar rumah.
"non.....!"
teriak Ina, namun tau di hiraukan oleh Yasmin.
awan mendung masih menghiasi senja itu, hujan kembali turun saat Yasmin berjalan menyusuri trotoar perumahan.
ia bertujuan untuk pergi ke rumah sela terlebih dahulu untuk mengambil motor nya, setelah itu ia akan pulang kerumah Marisa.
"pulang lah saat kamu merasa tak sanggup lagi dan ingin menyerah,ibu selalu menunggu kamu!"
ucapan marisa terngiang kembali di telinga nya.
"Yasmin ingin pulang Bu... Yasmin menyerah..!"
hujan semakin deras namun Yasmin tetap melangkah, lama kelamaan Yasmin merasakan kakinya tak lagi bisa di ajak kompromi untuk Terus melangkah, kenapa tidak ada taksi yang lewat.
Yasmin menghentikan langkah nya dan duduk di trotoar, keadaan tampak sepi hanya beberapa kendaraan yang melintas.
Yasmin menelungkup kan wajah pada kedua lututnya.kaki nya keram ia paling tidak kuat mengahadapi dingin, tapi apa daya dalam keadaan hujan seperti ini ia mau tidak mau menikmati rasa dingin itu.
dengan keadaan hujan seperti itu, ia bisa sepuasnya menangis, setidaknya tidak ada yang tahu jika wajah nya basah oleh air mata.
terlintas untuk menghubungi Lutfhi, tapi tidak jangan lagi Yasmin... ucap nya sendiri..
'ya Tuhan akan aku
akhiri semua rasa sakit ini,
kuatkan aku Tuhan, seluruh ku... tubuh ku, hati ku,dan pundak ku....'
ucap Yasmin tergugu.
"aku benci sama kamu bang!
aku menyesal karena mencintai kamu"
ucap Yasmin menatap air hujan yang mengalir deras di bawah nya.
awalnya Yasmin memang berpikir untuk memperbaiki semuanya dengan Hafiz, namun ternyata kemampuan nya tak sebanyak itu.
'hal itu tidak salah karena kanza juga istri Hafiz, mungkin aku yang salah.... karena berharap Hafiz hanya untuk ku seorang..'
"bodoh kamu Yasmin, dasar pecundang..."
ucap Yasmin menengok ke atas langit yang gelap seperti keadaan hati nya.
merasakan perih nya air hujan menghantam wajah nya yang terluka,
ironisnya hidup ku..
"lepas...... lepas kan Yasmin...."
ucap Yasmin berteriak kemudian beranjak berdiri menendang air hujan yang turun.
"aku ingin pulang bu........"
dari dalam mobil Kahfi memperhatikan seorang perempuan yang tengah basah kuyup oleh air hujan.awalnya ia memang berniat kerumah Hafiz untuk suatu keperluan yang tak bisa ia tunda, namun laju mobilnya terhenti saat Kahfi melihat perempuan tengah hujan hujanan.
kahfi menautkan kedua alisnya melihat Yasmin, ia ingat betul pakaian terakhir yang Yasmin pakai.sedang apa perempuan itu ditengah hujan lebat seperti ini.... tertawa dan menangis sendiri.
Yasmin duduk meringis merasakan kakinya keram, semakin linu.
mungkin seperti keadaan hati nya saat ini,keram dan nyeri.
"Yasmin......!"
ucap kahfi keluar membawa payung.
Yasmin mendongak dan melihat Kahfi memayungi nya.
"Yasmin apa yang kamu lakukan?"
ucap kahfi membangun kan Yasmin.
yang kembali duduk.
"kaki Yasmin keram....." ucap Yasmin meringis menahan rasa sakit yang juga menjalar di sekujur tubuhnya juga hati nya.
"kamu belum pulang? kenapa hujan hujanan seperti ini?"
ucap kahfi menatap wajah Yasmin yang sembab, apapun itu tak menutupi kepiluan hatinya.
"ayo saya Anter kamu kerumah!" ucap kahfi tak tega melihat kondisi Yasmin Kemudian membukakan pintu mobil.
Yasmin terdiam namun dari jauh Yasmin melihat mobil hafiz yang semakin dekat, bergegas Yasmin masuk ke dalam mobil Kahfi.
"saya mau kerumah sela pak, ngambil motor!"
ucap Yasmin menunduk, Kahfi tahu tadi Yasmin pulang bersama lutfhi. tapi apa yang terjadi dengan perempuan yang berada di samping nya tampak kacau...
Yasmin menunduk saat mobil Hafiz melewati mobil Mereka.
***
Hafiz keluar dari kamar dan melihat Ina sedang termenung sendiri duduk di kursi makan.
awalnya Hafiz ingin mengambil minum untuk kanza,tapi ia penasaran.
"bi... kenapa?"
ucap Hafiz membuat Ina menoleh.
"den....!"
ucap Ina menghapus air matanya.
"bi Ina nangis..."
ucap Hafiz bertanya..
"non Yasmin.... pergi!"
ucap Ina Terisak.
"Yasmin......?"
ucap Hafiz celingukan ke luar.
"mana Bi? tadi Yasmin pulang?"
tanya Hafiz bergegas keluar dan mencari, hujan masih turun mengguyur wilayah tersebut.
hafiz juga sedikit merasa aneh saat keluar dari kamar,ada jejak sepatu basah yang sedikit kotor.
Hafiz membulatkan matanya,' apa itu jejak kaki Yasmin' apa Yasmin.....?'
"Ah...sial!"
ucap Hafiz bergegas menuju mobil mungkin saja Yasmin masih bisa ia kejar.
**%
"astagfirullah aladzim.....!"
ucap Yasmin lirih menahan air matanya, namun terdengar oleh Kahfi
"kamu kenapa Yasmin?"
tanya Kahfi sambil fokus menyetir.
"kaki saya keram....!"
ucap Yasmin tanpa menoleh pada Kahfi.
"bukan hanya kaki...tapi hati ku pun rasanya karam karena kenyataannya pahit itu..."
ucap Yasmin dalam hati.
tak lama mereka sampai di rumah sela, rumah tampak tak berpenghuni.
"sebentar pak...!"
ucap Yasmin mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi sela.
"sel...aku depan rumah kamu!"
ucap Yasmin saat sela mengangkat telpon nya.
"astaga Yas ..aku lagi di jalan,mau ke Bandung! soalnya nenek ku meninggal!"
"innalilahi.... motor aku didalam rumah?"
"ya Yas.... maaf banget, soalnya mendadak..!"
"ya udah..gak apa-apa sel..
kamu santai aja!"
ucap Yasmin memijat pelipisnya yang terasa pusing.
badan nya Terasa remuk, ia tak sanggup lagi menahan nya.
"Yasmin... kamu gak apa-apa?
Yasmin menggeleng kan kepalanya, menahan diri untuk tetap dalam kondisi sadar.
ia tidak mungkin kerumah Rama, karena Hafiz pasti mencari nya.
tapi benarkah Hafiz akan mencari nya?
"Yasmin keluar aja pak, nanti naik taksi!"
ucap Yasmin membuka pintu sekuat hati berdiri.
hujan sudah mulai reda, menyisakan gerimis yang seperti nya akan memanjang hingga gelap datang.
kahfi menatap Yasmin yang berjalan pelan mencari taksi,tak berani meninggalkan perempuan yang sedang berpura pura kuat itu.
"Yasmin....!"
ucap kahfi keluar dari mobil saat melihat Yasmin tak sadarkan diri.
"Yas......!" kahfi menepuk pipi Yasmin yang dingin, wajah nya pucat pasi.
bergegas Kahfi mengangkat tubuh Yasmin dan membawanya ke dalam mobil, melajukan mobilnya menuju rumah.
Hafiz mencari Yasmin ke rumah Rama, namun Yasmin tidak ada.ia juga kerumah Wulan dan sela..... namun saat Sampai di rumah sela ia hanya melihat mobil yang ia kenali menjauh..dan dirumah sela tidak ada siapa siapa.
bersambung....