Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Meeting memakan waktu sebentar untungnya. Wil barulah ingat akan ponselnya. Beberapa pesan belum terbaca.
Satu pesan dari no baru. Wil mengerutkan dahinya.
Rasa penasaran itu akhirnya membuatnya membukanya.
Dear Wali Viona
Saya Berta, wali murid baru di kelas Viona. Hari ini saya mendapatkan informasi bahwanya akan ada party di Club Myora. Dan karena informasi tersebut mengatakan Viona akan datang. Mengingat usianya yang masih di bawah umur, semoga Viona memang saat ini berada di rumah dan selalu dalam pengawasan orang tuanya.
Terimakasih
Salam
Berta
Pesan singkat pemberitahuan.
"Apa dia ini iseng?" Wil yang merasa telah menjaga keponakannya dengan matang meragukan pesan tersebut.
"Tapi ya , alangkah baiknya kalau kita konfirmasi saja."
Wil mulai menekan tombol di ponselnya bermaksus menelpon seseorang .
Telpon tersebut diangkat.
"Halo dengan Bibi Tien ada yang bisa saya bantu?"
"Halo Bi, ini saya Wil."
"Owalah Tuan Wil, gimana ya Tuan?"
"Tolong cek, apa Viona ada di kamarnya?"
"Tunggu Sebentar ya Tuan."
Gagang telepon rumah tersebut dibiarkan menghadap keatas.
Tien yang telah lama bekerja di rumah tersebut sebagai seorang asisten rumah tangga sudah seperti orang yang di tuuakan disana. Umurnya 57 tahun.
"Tok...tok...tok..." Tien dengan hati hati mengetik pintu kamar Viona. Memang sudah agak malam, tepatnya pukul 22.49.
"Apa sudah tidur ya?"
Karena tidak ada jawaban Tien bermaksud masuk ke kamar Viona.
Saat membuka gagang pintu kamarnya sekali, tiba tiba pintu kamar tidak bisa dibuka yang menandakan pintunya di kunci.
Tidak seperti biasanya Nona Viona seperti ini, batinnya.
Tien seger melapor kepada Tuannya.
"Tuan, sepetinya Nona Viona sudah tidur, kamarnya terlihat di kunci dari dalam."
Setelah menerima laporan tersebut, anehnya membuat perasaan Wil tidak enak.
"Bi, tolong ambil kunci cadangan di ruang kerjaku. Ada di laci. Tidak apa apa dibuka saja dan pastikan memang benar Viona ada di kamarnya!"
"Oke Tuan."
Setelah menerima perintah, Tien bergegas kembali naik ke lantai dua, memasuki ruang kerja dan mengambil kunci cadangan yang ada di laci meja kerja Wil.
Tien ikut deg degan. Dia menjadi saksi bagimana keluarga yang dulu manis dan harmonis menjadi sangat kacau. Komunikasi mereka kacau, anak anak di tahap memberontak dan butuh perhatian . Tapi Tuan nya Wil juga sedang sibuk sibuknya bekerja. Tien juga tahu kalau Tuannya Wil bekerja tanpa kenal lelah. Menjalankan perusahaan mendiang kakaknya sambil mengelola firma hukumnya.
Kunci yang Tien pegang sempat terjatuh ketika akan dikaitkan ke body pintu. Tien ikut mode panik.
Setelah di putar ke kiri dua kali akhirnya pintu itu bisa dibuka. Kamarnya gelap persis seperti orang yang sedang tidur.
Tien mendekatkan langkahnya pelan takut menganggu Nona Viona yang sedang tidur.
Selimut itu menggembung.
Tien lega karena Nona Viona sepertinya memang sedang tidur.
Tapi seketika wajahnya pucat karena saat dia menyingkap selimut tersebut isinya hanya bantal dan guling yang disusun seolah olah memang sudah direncakan terlihat seperti orang tidur.
"Gawat!!"
Tien segera berlalu menuruni tangga. Salah salah dia terpleset dan jatuh justru lebih bahaya. Tapi alarm tubuhnya untungnya masih berjalan dengan baik.
"Halo Tuan, Nona Viona tidak ada di kamarnya!"
Deg... Perasaan Wil berdetak kencang . Pesan itu bukan peringatan tapi mungkin memang alarm untuknya.
"Oke Bi Terima kasih."
Dia langsung menuju mobilnya. Menyuruh sopirnya untuk segera mengantarnya.
"Ke kawasan Mode di barat, CLUB MYORA!" Wajah Wil berubah mode sangar membuat sang sopir merinding .
Tanpa pikir panjang dia segera menginjak pedal gasnya. Mode siaga!
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼