Mom, Is He My Dad?

Tempat Janjian sudah dikirimkan oleh Gael, dan Ryder segera bergegas untuk datang ke lokasinya. Menurut laporan dari anak buahnya yang masih di sekitaran Gael, saat ini anak itu keluar sendiri karena sang ibu juga sedang keluar.

" Ayesha beneran percaya sama anaknya kalau nggak bakalan kemana-mana. Waah ini diluar nurul eh nalar karena Gael bisa menyelinap keluar gitu. Apa nggak panik kalau Ayesha kembali dan anaknya nggak ada."

Meskipun Ryder sadar bahwa Gael adalah anak yang cerdas, tapi tetap menjadi resiko jika membiarkan anak sekecil itu pergi sendiri. Tapi beruntungnya lokasi yang dijadikan tempat mereka bertemu tidak jauh dari hotel tempat mereka menginap.

" Udah lama nunggunya?"

" Tidak Tuan, saya baru datang juga."

Sisi ini sungguh membuat Ryder merasa mereka punya kemiripan. Jika masih terasa asing makan Ryder juga melakukan hal yang sama dengan Gael yakni menjawab seperlunya, menjawab apa yang ditanyakan tanpa berkata basa-basi. Dan akan mengatakan tujuannya dengan jelas.

" Jadi, apa Anda adalah Ayah saya? Apa Anda meninggalkan ibu saya, atau Anda mencampakkan setelah membuat ibu saya hamil? Dan apa sekarang Anda akan mengambil saya dari ibu saya setelah melihat saya sepertinya bermanfaat buat Anda?"

" Haaa?"

Mulut Ryder menganga lebar, dia tidak menyangka bahwa gael akan bertanya demikian. Dari pertanyaan itu tersirat makna bahwa dirinya adalah pria brengsek yang meninggalkan wanita setelah bersenang-senang.

Ryder pun mungkin akan berpikir demikian jika berada dalam posisi Gael. Sudah lama hidup berdua tiba-tiba muncul pria yang wajahnya mirip dengan dirinya, lalu secara terang-terangan mengawasi.

" Begini ya Gael, aku sama sekali nggak ninggalin ibu kamu. Jujur aku juga kaget ketika ada anak yang mirip denganku. Dan yang perlu kamu garis bawahi, ibu kamu lah yang lari dariku setelah merenggut sesuatu yang berharga."

Wajah Gael terlihat kebingungan ketika Ryder mengatakan hal itu, tapi anak itu berusaha untuk tetap tenang. Tujuannya adalah memastikan apakah pria yang ada didepannya itu berbahaya untuk Ayesha atau tidak. Dia juga harus tahu apakah di masa lalu pria itu berbuat buruk terhadap Ayesha atau tidak

Jika pria itu bersih maka tidak jadi soal jika pria itu hendak mengejar Ayesha tapi jika ada masalah diantara keduanya dan ternyata Pria itu terdeteksi telah melakukan keburukan, maka Gael tidak akan membiarkan pria di depannya itu mendekati ibunya.

Tatapan mata penuh kewaspadaan dilancarkan Gael kepada Ryder. Tentu saja Ryder menyadari itu. Dia juga menyadari bahwa dirinya saat ini tengah diteliti.

" Jangan berprasangka buruk padaku, aku sama sekali bukan orang jahat dan pria yang buruk. Aku nggak bohong soal Ayesha yang lari dariku. Begini ... duh bingung ngejelasinnya."

" Tidak perlu bingung Tuan, saya cukup mampu untuk mendengarkan apa yang akan Anda katakan."

" Haah baiklah. Begini nak, adanya kamu sungguh aku sama sekali nggak tahu karena kami tidak bersama. Adanya kamu karena ibumu mencuri milikku. Dia mencuri benihku dan membuat dirinya mengandung mu dengan proses buatan bukannya hasil dari berhubungan."

" Aaah begitu."

Tampaknya dari reaksinya Gael paham dengan penjelasan Ryder. Ryder semakin yakin bahwa anak di depannya ini adalah anak yang cerdas. Wajah waspada nya seketika luntur dan sekarang tampak lebih santai.

" Lalu, apa yang akan Anda lakukan terhadap ibu saya?"

" Yang pasti aku akan minta pertanggungjawabannya, karena dia berkata akan bertanggung jawab jika aku memintanya."

Untuk kali ini Gael tidak mengerti apa maksud dari ucapan Ryder. Tapi agaknya dia tidak peduli karena yang penting adalah Ryder bukankah orang brengsek. Dan Gael bisa melihat itu dari wajah dan sorot mata Ryder.

Pertemuan mereka berakhir dengan Ryder yang mengantarkan Gael kembali ke hotel. Secara berterus terang, Ryder meminta izin Gael untuk menemuinya kembali dan Gael setuju. Tidak ada salahnya juga membina hubungan baik di negara yang belum banyak ia kenal dan ketahui itu.

Gael diantarkan hingga ke depan kamar. Padahal dia tidak ingin sebenarnya, tapi Ryder tetap kukuh ingin melakukannya.

Ryder baru menghilang stelah Gael benar-benar masuk kamar. Gael kemudian kembali membuka tabletnya, mencoba mencari tahu perihal keluarga Brown lebih dalam. Jika dilihat dari track record keluarga itu, tidak ada hal yang aneh atau mencurigakan memang. Mereka bersih, dan bahkan termasuk keluarga yang harmonis serta terpandang.

" Haah, apa aku bisa memercayai orang itu? Ayo kita coba sekali ini lagi, dan semoga dia nggak mengecewakan seperti pria sebelumnya. Tapi kayaknya aku harus konfirmasi ucapannya kepada Mommy deh."

Gael mengusap wajahnya, meskipun ia tahu Ayesha pergi untuk kembali bertemu dengan ayahnya tapi dia sama sekali tidak bisa melarang karena Ayesha berkata akan menyelesaikannya sebelum pergi.

Ada satu hal yang Gael takutkan yakni kedua orang itu. Tania dan Luna, dua orang itu sudah menorehkan banyak luka bagi Ayesha dan Gael takut Ayesha akan kesulitan akibat dua orang tersebut.

" Semoga aman-aman aja deh ya. Mom, aku harap Mommy bisa kontrol emosi Mommy. Mereka jelas culas, dan pandai memanfaatkan situasi."

Mencoba untuk merebahkan tubuh, tapi Gael seketika bangun lagi. Ia tetap tidak tenang, pasalnya sudah sejak pagi Ayesha pergi meninggalkan hotel.

Gael menatap layar tabletnya, menyalakan sebuah aplikasi dimana ponsel Ayesha bisa terdeteksi dalam jangkauannya. Ya, Gael sudah memasang aplikasi pelacakan ponsel tanpa sepengetahuan Ayesha. Jadi dimana saat ini Ayesha berada Gael langung tahu.

" Ini sudah bukan di perusahaan milik Brahmana. Lalu dimana ini?"

Ia sedikit bersyukur mengetahui Ayesha sudah tidak berada di perusahaan milik Betrand. Setidaknya dua orang itu tidak akan menganggu Ayesha. Tanpa Gael ketahui sudah banyak hal yang terjadi di perusahaan. Banyak yang muncul di media sosial terkait Ayesha dan juga dirinya.

TBC