Xuan Ji Season Tiga

Monster Gajah sebesar gunung tiba-tiba jatuh dari langit. Sepertinya seseorang dari pihak aliansi beladiri menghempaskan monster itu, tetapi malah terjatuh ke arah Pelataran Luar Sekte Tianzun.

“Ah, ada monster yang jatuh dari langit. Sudah terlambat menghindarinya, ayo gabungkan kekuatan menghancurkan monster itu sebelum mengenai kita!” seru Su Yang. Namun, seratus Tombak dari permukaan tanah terlihat seseorang yang sedang melayang dan melihat ke arah hutan terlarang. “Siapa dia, kenapa rasanya aku pernah melihatnya?”

“Masteeeeeeeeer!” Xue Yao yang baru keluar dari asrama Wanita berteriak keras saat melihat keberadaan gurunya itu.

Sementara Li Ruoqing yang sudah mencapai Ranah Keabadian langsung mengeluarkan artefak kuno Belati Bayangan dan melompat tinggi, sesaat kemudian ia menyatu dengan Avatar seni beladirinya.

Avatar Elang Putih melesat ke langit, kemudian dalam satu kedipan mata tubuh monster sebesar gunung itu terpotong-potong menjadi potongan-potongan kecil. Bahkan Su Yang dan yang lainnya tidak bisa melihat kapan ia memotong monster gajah tersebut.

Li Ruoqing kembali ke wujud manusia dan melayang di sebelah Xuan Ji. Dia menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat, “Murid Li Ruoqing menyapa Master Ji.”

Xuan Ji mengangguk pelan dan tersenyum hangat. “Bagus, kamu sudah menguasai seni beladiri Assassin itu dan basis Kultivasimu juga telah sama denganku. Mari kita musnahkan iblis-iblis itu.”

Su Yang terkejut mendengar Xuan Ji mengajak Li Ruoqing yang baru saja naik ke Ranah Keabadian bertarung melawan ribuan pengikut Kultus Iblis. Sistem Surgawi saja memperingatkan tidak ada kesempatan menang melawan mereka.

“Chi‘er, bisakah kamu berjalan sendiri ke pelataran dalam? Aku akan bergabung dengan Tetua Ji melawan musuh.” Mu Xian berbisik pada Nan Chi, tetapi Su Yang masih mendengar ucapannya itu.

“Ta-tapi musuhnya sangat banyak, apakah kamu mampu bertahan melawan mereka?” Nan Chi takut suaminya itu akan terbunuh.

Mu Xian tersenyum lebar dan berkata, “Beliau tak akan membiarkan muridnya mati. Kekuatannya itu diluar nalar dan dialah satu-satunya manusia yang berhasil membunuh Kaisar Iblis di benua Tianlong.”

Su Yang terkejut mendengarnya, tetapi ia merasa Mu Xian berdusta agar istrinya tidak khawatir dengannya. Ketua Aliansi Beladiri Pertama saja yang merupakan manusia terkuat tidak mampu membunuh Kaisar Iblis, dia hanya bisa menyegelnya di balik pegunungan benteng besar.

“Yao‘er, lindungi aku. Agar Master Ji bertarung dengan serius, aku akan melantunkan musik perang.” Mu Qingqing melompat ke atap asrama Wanita dan mengeluarkan Guqin dari cincin dimensinya.

Xue Yao menggembungkan pipinya sambil melompat ke sebelah Mu Qingqing. “Aku ingin mengamuk juga dan menunjukkan pada iblis-iblis itu kehebatan Naga Emas,” keluhnya.

Su Yang merasa murid-murid Xuan Ji sudah kehilangan kewarasan mereka. Hanya karena gurunya ada di sini, mereka merasa tidak akan mati melawan ribuan pengikut Kultus Iblis.

“Apa yang akan kita lakukan, saudara Su Yang? Apakah kita akan ikut bertarung melawan Kultus Iblis itu?” Pendekar Ranah Kaisar Surgawi yang berdiri di sebelah Su Yang bertanya.

Dari pelataran dalam sudah terlihat Ketua Sekte, para tetua, dan murid-murid Pelataran Dalam melesat dengan jurus meringankan tubuh.

“Karena bala bantuan sudah datang, kita akan ikut mengulur waktu menahan iblis-iblis itu!” sahut Su Yang. Ini juga menjadi kesempatan mengumpulkan banyak Cacing Iblis. Tentu ia hanya melawan pengikut Kultus Iblis Ranah Kaisar saja.

Mu Qingqing mulai memetik senar Guqinnya, energi spiritual angin berbentuk ribuan sabit-sabit angin melesat ke arah hutan terlarang.

Akan tetapi Mo Yijian menghancurkan sabit-sabit angin itu hanya dengan menjentikkan jarinya saja.

“Oh, aku tidak menyangka kedatangan kami akan ketahuan, padahal senior Xu Zhen sudah melakukan serangan mengalihkan perhatian,” kata Tetua Agung Pertama Kultus Iblis itu sambil menyeringai lebar.

Dia sangat senang gadis bertubuh Fisik Naga Surgawi Legendaris tidak melarikan diri, sehingga Kultus Iblisnya tidak perlu lagi ke sana kemari mencarinya.

Dia juga sangat senang melihat Pria tempo hari ikut muncul di sini. Dia sudah tak sabar ingin melahap perjaka tua yang memiliki energi spiritual yang sangat besar tersebut.

“Lahap mereka semua, kecuali gadis bertubuh Fisik Naga Surgawi Legendaris itu dan si tampan tua itu!” seru Mo Yijian menunjuk ke arah Xuan Ji yang melayang di udara dengan kedua tangan di taruh di belakang punggung.

Ribuan pengikut Kultus Iblis sangat senang mendengar seruan Mo Yijian, mereka langsung melesat ke arah seribu murid yang akan menjadi Pasukan khusus pemburu pengikut Kultus Iblis tersebut.

“Mu Xian, Li Ruoqing ... jangan biarkan Ranah Keabadian mendekati calon Pasukan khusus itu!” seru Xuan Ji.

Masih butuh seratus tarikan nafas bala bantuan dari pelataran dalam sampai ke sini, sementara dari seribu Pasukan khusus pemburu pengikut Kultus Iblis itu baru Mu Xian dan Li Ruoqing yang mencapai Ranah Keabadian. Sementara jumlah Tetua Pelataran Luar yang berjaga di sini hanya puluhan saja dan musuh terus muncul dari cahaya yang mirip Altar Teleportasi.

“Baik Master!”

“Baik Tetua!”

Mu Xian dan Li Ruoqing menjawab seruan Xuan Ji, kemudian keduanya langsung menghadang pengikut Kultus Iblis yang memiliki basis Kultivasi Ranah Keabadian, sementara Ranah Kaisar dibiarkan lewat karena rekan-rekan mereka bisa melawannya.

Dalam sekejap mata berbagai macam Avatar seni beladiri memenuhi Pelataran Luar dan pinggiran hutan terlarang.

Mo Yijian sendiri berjalan santai ke arah Xuan Ji walaupun ia tahu Xuan Ji memiliki kedalaman Kultivasi tinggi, tetapi justru itu semakin menarik perhatiannya.

“Hai, tampan ... bagaimana kalau kita menjadi sepasang kekasih saja? Aku akan memberikan tubuh berhargaku ini padamu.” Mo Yijian menggoda Xuan Ji berbicara sambil mende-sah, sehingga Xuan Ji terlihat mengerutkan keningnya. “Kalau kamu menjadi kekasihku, maka aku akan menjadikanmu sebagai pemimpin Kultus Iblis. Bukankah itu tawaran yang sangat menarik,” katanya lagi.

Namun, tentu semua ucapannya itu hanya dusta. Kalau Xuan Ji mau seranjang dengannya, maka ia akan bangun dalam keadaan mayat kering yang hanya meninggalkan tulang berbalut kulit saja.

“Kau banyak bicara nenek-nenek leluhur!” cibir Xuan Ji. "Sudah berapa ribu pria muda yang kau lahap untuk mempertahankan tubuh pe.la.cur itu!”

Bibir Mo Yijian berkedut-kedut sambil tersenyum masam dengan ejekan Xuan Ji itu. Apalagi Pria tua tampan itu membalas ucapannya dengan ekspresi wajah datar, seolah-olah tehnik memikat hati miliknya tak bereaksi terhadapnya.

“Hei, nenek moyang. Mari kita sudahi basa-basinya, aku akan mengirimmu ke dunia bawah agar aku dan muridku segera pulang kampung,” kata Xuan Ji sembari mengeluarkan Pedang Iblis Surgawi.

Mata Mo Yijian terbelalak melihat Pedang itu. “Ba-bagaimana bisa Pedang milik yang mulia Kaisar Iblis ada di tanganmu?”