Mika dan Rehan adalah saudara sepupu.
mereka harus menjalani sebuah pernikahan karena desakan Kakek yang mana kondisinya semakin memburuk setiap hari.
penuh dengan konflik dan perselisihan.
Apakah mereka setuju dengan pernikahan itu? Akankah mereka kuat menghadapi pernikahan tanpa dasar cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pe_na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Cemburu?
HAPPY READING...
***
Malam semakin datang. acara pun sudah berada di penghujung. ada beberapa dari mereka yang pamit untuk pulang lebih dulu. tapi Rehan dan Mika masih berada disana bahkan sampai acara selesai. rasanya tidak enak jika harus pulang duluan sedangkan acara masih berlangsung.
Jadi mereka memutuskan untuk mengobrol dengan teman-temannya.
"Sepertinya Aku dan Gea harus pulang duluan..." pamit Rio. putrinya juga sudah terlelap sejak tadi, Rio rasa sudah cukup baginya untuk melepas rindu dan bercengkrama dengan teman SMAnya. saatnya ia pulang dan beristirahat.
"Bagaimana denganmu Rey?". meminta pertimbangan karena Rio dan Rehan datang bersamaan tadi.
"Kau duluan saja, aku akan pulang nanti..." jawab Rehan sambil melirik Mika. dan gadis itupun hanya mengangguk saja. menuruti keinginan Rehan untuk pulang kapanpun.
"Yakin?".
Rehan mengangguk mengiyakan. dan pada akirnya Rio pun tak mau memaksa.
"Baiklah... Aku pulang duluan San, Rey,".
"Yoi," jawab Sandi yang saat ini juga masih duduk di sebelah Rehan.
"Mika, Aku duluan ya..." pamit Gea pada Mika.
"Iya Kak, Hati-hati di jalan..."ucap Mika. melepas kepulangan Gea dan suaminya lebih dulu.
Sekarang kursi itu perlahan kosong. bersama dengan kepulangan Rio, Orang-orang juga mulai kembali pulang.
suasana Kafe perlahan sepi dengan alunan musik jazz yang mengiringi malam mencapai puncaknya.
Sudah hampir pukul 11 malam, ketika Rehan melirik ke arah Mika. gadis itu mulai menguap beberapa kali.
"Bagaimana, kau terlihat sudah lelah... kita pulang sekarang?" tanya Rehan lembut. bahkan trrllau lembut dari biasanya. karena Mika hafal bagaimana Rehan selalu berteriak dan menjengkelkan. sedangkan malam ini, di depan teman-temannya Rehan justru memperlakukan Mika layaknya seorang pria yang bucin terhadap kekasihnya.
bahkan tidak sampai disitu saja, Rehan juga beberapa kali mengingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Mika.
Dasar Tukang drama! umpat Mika dalam hati.
"Terserah kau saja..." jawab Mika sambil tersenyum melirik teman-temannya Rehan juga dengan Sandi.
Melihat jam di pergelangan tangannya, pada akhirnya Rehan bangkut dari duduknya.
"Ayo kita pulang..." ajaknya dan Mika pun ikut bangkit.
"Bagaimana denganmu San?" tanya Rehan.
Sandi mengangguk. merenggangkan ototnya dan berucap, "Aku juga pulang...".
hingga Rehan dan Sandi pun brrjabat tangan dengan teman-temannya mereka sebelum memutuskan untuk keluar dari tempat itu.
Dari kejauhan saat hendak melewati pintu keluar, Rehan sudah melihat sosok Sella berdiri sendirian disana. entah apa maksud wanita itu sengaja berdiri disana. seolah memang sengaja untuk memancing seseorang.
Tapi Rehan sungguh tak peduli. pria itu segera menarik pinggang Mika untuk lebih dekat dengannya. memamerkan kemesraan itu di depan Sella.
"Kau masih disini Sell?" tanya Sandi mencoba akrab. penasaran karena seorang wanita masih berdiri di depan pintu Kafe seorang diri.
"Oh, Sandi... Iya nih... aku belum bisa pulang..." jawab wanita itu. membuat Rehan dan Mika menghentikan langkahnya sejenak. sebenarnya Rehan ingin terus melangkah, tapi Mika memaksanya untuk berhenti.
"Memang kau datang bersama siapa tadi?". masih Sandi yang bertanya. dan yang dilakukan Rehan adalah membuang muka. seperti tak sudi melihat mantan kekasihnya itu. pria itu justru asyik melihat Mika. terkadang juga sengaja mencium rambut wanita dalam pelukannya itu. seolah pamer kemesraan.
"Aku datang bersama temanku, hanya saja dia pulang duluan tadi..." jawab Sella.
Ck.. akal-akalan dia saja! batin Rehan.
"Aku berusaha untuk memesan Taxi, tapi mungkin karena kemalaman jadi sulit..." tambahnya.
"Oh begitu...".
"Apa... E... kalian tidak keberatan kalau seandainya aku numpang pulang?" tanya Sella pada akhirnya. mungkin memang ini tujuan wanita itu. sengaja untuk membuat momen agar bisa kembali akrab dengan mereka. khususnya Rehan. karena hanya ke arah pria itu saja Sella selalu melempar pandangannya sejak tadi.
"Tentu saja..." jawab Sandi tanpa ragu.
"Lagian rumahku juga searah dengan jalan kalian..." ucap Sella.asih menatap Rehan membuat Mika merasa aneh. entah kenapa Mika justru tak suka dengan wanita bernama Sella itu. padahal Sella tak sekalipun mengibarkan bendera perang padanya. hanya saja, Mika benar-benar tak menyukai kepribadian Sella yang terlihat ambisius dan buruk.
"Kau mau kan Rey?" tanya Sella penuh harap.
Mika menunggu jawaban apa yang akan dikatakan pria di sampingnya itu. apakah Rehan akan setuju Sella ikut bersama di mobil mereka atau justru menolak mengantarkannya.
Jawab Rey.. batin Mika tak sabar.
"Sekalian antar kau saja San... aku sudah terlanjur memesan kamar hotel di sekitar sini..." jawab Rehan. dan Mika langsung membulatkan mata.
Apa? kenapa dia tidak membicarakan ini padaku? batin Mika. sungguh Rehan tak mengatakan apapun apalagi sampai memesan kamar hotel untuk mereka malam ini.
"Kalian akan menginap? kenapa?" Sandi pun terkejut.
"Apa kau ingin tau juga tujuanku memesan kamar hotel mendadak? makanya cepetan punya kekasih..." cerca Rehan pada sahabatnya.
Sialan! umpat Sandi.
bahkan bukan hanya Sandi, suatu orang juga pasti paham dengan perkataan Rehan barusan. ada makna lain yang tersirat dari ucapannya barusan.
Wajah Sella berubah pias. wanita itu seperti kecewa dengan ucapan Rehan yang jelas-jelas menolak keinginannya untuk pupang bersama. dan terlebih lagi dengan ucapan Rehan yang mengatakan sudah memesan kamar hotel untuk suatu hal bersama kekasihnya. jelas gadis yang bersama Rehan saat ini bukanlah gadis biasa.
atau mungkin memang gadis yang benar-benar Rehan inginkan karena Raham sampai rela untuk menginap di hotel.
"Bagaimana Sella? apa kau setuju pulang denganku?" tanya Sandi. walaupun wanita bernama Sella itu cantik dan manis, tapi tetap saja. Sandi tak sudi mengambil bekas sahabatnya. gengsi dong!
Untuk ini, ia hanya sebatas menolong saja.
"Terserah kau saja San..." jawab Sella.
Dan mendengar jawaban Sella, Rehan pun pergi dulu dari sana.
"Ayo sayang.. aku lelah..." ucapnya pada Mika.
bertujuan untuk memanas-manasi Sella.
"Kami duluan Kak San..." ucap Mika.
"Yoi.. bersenang-senanglah..." jawab Sandi dengan senyum penuh arti.
Sampaiohil Rehan melaju meninggalkan parkiran, wajah Sella semakin berubah sedih.
"Baiklah, ayo kita pulang..." ajak Sandi. membawa Sella ikut masuk ke dalam mobilnya.
Di kendaraan.
"Apa-apaan kau ini?" protes Mika.
"Apanya?".
"Kenapa harus menginap? perjalanan hanya butuh waktu 1jam saja Rey..." ucap Mika.
masih tak terima dengan keputusan Rehan untuk menginap.
"Siapa yang menginap?" Rehan balik bertanya.
Ha? ini gimana sih? Mika bingung sendiri.
"Aku hanya pura-pura... malas untuk mengantarkan dia pulang jadi aku beralasan menginap..." ucap Rehan seenaknya sendiri.
Eh?
"Kenapa? apa kau kecewa?" goda Rehan.
"Kecewa? kecewa apanya?" tanya Mika tak paham.
"Kecewa karena tak jadi menginap denganku..." jawab Rehan seenaknya. apalagi dengan senyum misterius di sedut bibirnya. benar-benar membuat Mika merasa aneh.
"Apa kita benar-benar perlu menginap? merealisasikan sesuai dengan apa yang ada dalam pikiranmu?" godanya.
"Apa? tidak ya! mana mungkin aku berpikir seperti itu..." protes Mika.
"Hahaha..." Rehan tertawa renyah. "Aku salah berpikir tentangmu... ternyata kau mesum juga ya...".
"Tidak Ya! mana ada aku begitu... berhenti untuk berpikir seperti itu Rey.. aku tidak pernah sekalipun berpikir mesum... kau saja yang selalu berpikiran seperti itu..." protes Mika.
"Mana ada?" elak Rehan. Kapan aku berpikir mesum?
"Bahkan aku melihat kalian bermesraan di toilet... kalian bernostalgia apa? mengenang kisah kalian di masa lalu, begitu?" tuduh Mika.
"Apa?".
Bermesraan apanya? dan apa Mika melihat itu tadi? batin Rehan tersentak.
"Ck...". Mika kesal.
"Jadi kau sengaja mengintip yaaa... apa kau cemburu? apa kau kecewa? takut aku selingkuh?" goda Rehan lagi. entah kenapa ia sangat suka menggoda Mika.
"REY!". teriak Mika kesal.
***
Halo jangan bosen" untuk dukung cerita ini Yaa...
Tinggalkan Like dan Komentar banyak" karena dukungan kalian sangat berharga untuk saya.. terimaksih... see you,