Keidupan normal Karina gadis 17 tahun yang baru saja putus cinta seketika berubah, Dengan kedatangan Dion yang merupakan artis terkenal, Yang secara tidak terduga datang kedalam kehidupan Karina, Dion yang telah mempunyai kekasih harus terlibat pernikahan yang terpaksa di lakukan dengan Karina, siapakah yang akan Dion pilih?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BOIM
"Yaampun Dion, yey balik dari Bali. udah bawa cewek baru aja" sindir boim sambil duduk di kursi. "dia istri gue" jawab Dion dengan santainya."WHAT istri? kapan lo kawin?kok bisa sih? kan yey masih sekolah" tanya Boim rempong penasaran karena tiba tiba Dion sudah punya istri.
"Panjang ceritanya im, sebenernya gue males bahas masalah ini" keluh Dion "aduh gawat banget nih, gaboleh sampe publik tau, karir yey bisa ancur lebur, gimana dong" boim panik.
"Ya itu tugas lo, pokoknya lo harus bisa tutupin ini dari produser sama publik, satu lagi, jangan sampai Alisha juga tau" ujar Dion meminta bantuan Boim.
"Ah yey malah bikin gue pusing, tapi lo beneran cinta sama itu cewek tadi ?" tanya Boim penasaran "Gue sama dia juga ga beneran kawin, kita cuman formalitas di depan orang tua kita, sama tinggal bareng doang, sisanya kita masing masing" ujar Dion "terus si Alisha gimana?" tanya Boim panik. "Hubungan gue sama Alisha harusnya aman sih, se.lama dia ga tau gue udah nikah" jawab Dion kebingungan "Dion sam om nya, ayo makan dulu" Karina selesai memasak, Karina mengajak Dion dan Bim yang tengah mengobrol untuk sarapan "panggil nya jangan om, emang eike keliatan kaya om om? panggil nama aja BOIM" jawab boim tidak mau di panggil om "Oke Boim" jawab Karina ragu.
Mereka pun menuju meja makan untuk sarapan pagi "Wah banyak banget sarapan nya, yey pinter masak juga" Boim mengagumi masakan Karina "silahkan di makan semoga suka" Karina menyajikan makanan untuk Boim.
"By the way nama yey siapa ? kita belom kenalan" tanya Boim penasaran "nama saya Karina om" jawab Karina ramah "om lagi, om lagi, BOIM, Karina" ucap Boim ketus "Ah susah, kan Boim lebih tua nih, masa panggil nama, kan ga sopan" keluh Karina "yaudah, panggil kakak aja, kan eike masih muda" jawab Boim "Oke, kakak" ucap Karina dengan tersenyum manis.
Mereka pun menikmati sarapan nya dengan lahap, sepertinya mereka menyukai masakan Karina. sedangkan Karina setelah sarapan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah sarapan pagi, boim berpamitan untuk pulang "Dion jangan lupa besok siang, pulang sekolah langsung ke lokasi syuting" ucap boim mengingatkan Dion.
"Istri lo menurut gw lebih cantik di banding Alisha" Boim berbisik kepada dion saat pulang. Boim pun pulang dari apartemen Dion, sedangkan Dion kepikiran dengan kata kata Boim yang menyebutkan Karina lebih cantik di banding Alisha. beberapa saat kemudian setelah Boim pulang, Karina keluar dari kamar sudah memakai pakaian yang rapih dan cantik.
"Rin mau kemana?" Dion penasaran melihat penampilan Karina "mau ke butik ibu" jawab Karina singkat "mau di anterin ga" Dion menawarkan tumpangan. "Gak usah, gue bisa pesen ojek online" tolak Karinal "oh oke, hati hati" ucap Dion, dan dion kembali ke kamarnya. Karina pergi menuju butik ibu untuk meminta uang, karena uang di atm nya sudah mau habis, sesampainya di butik, Karina langsung menghampiri ibunya
"Bu Karina mau minta uang" rengek Karina "lah kok minta sama ibu, kan kamu udah punya suami, minta dong sama Dion " ucap ibu Karina yang sekarang sedang membereskan baju di butiknya. "Yaudah kalo ibu ga mau kasih, aku pergi dulu" Karina meninggalkan butik ibu nya, dalam keadaan kesal karena ibunya tidak memberinya uang. Karina pergi ke sebuah taman untuk menenangkan fikiran nya, Karina berfikir bagai mana Karina harus bisa punya uang tanpa minta dari Dion."Aduh gue harus ngapain ya, gue ga boleh minta uang dari Dion, gue ga boleh ketergantungan sama dia" Karina berfikir keras, dengan handphone di tangan nya yang terlihat sedang mencari sesuatu.
"Ah iya bener, gue part time aja di cafe" Karina mendapatkan ide untuk kerja part time di cafe, Karina pergi ke warnet terdekat untuk membuat surat lamaran dan langsung mengirimkan beberapa lamaran secara online untuk kerja part time ke beberapa cafe yang buka lowongan. Tidak lama setelah Karina mengirimkan lamaran, akhirnya ada cafe yang menerima Karina karena sedang butuh pekerja mendesak "yes gue dapet kerjaan" Karina merasa senang.
...****************...
Karina pulang ke apartemen dengan keadaan sudah gelap, Karina mengendap ngendap saat memasuki apartemen "dari mana aja?" Dion mengagetkan Karina yang mengendap ngendap masuk "apasih ngagetin aja" ujar Karina gugup "dari butik ibu" jawab Karina dengan lemas "oh, yaudah istirahat, besok sekolah" ujar Dion singkat dan pergi ke kamarnya.
"Pinter bohong juga itu cewek" ujar Dion sambil merebahkan dirinya di tempat tidur. Di pagi itu saat karina keluar rumah, Dion merasa penasaran dengan kepergian Karina, Dion dan langsung menghubungi ibu Mira untuk memastikan keberadaan Karina, namun saat menghubungi ibu Mira, ibu Mira berkata jika Karina sempat datang ke butik dan langsung pergi meninggalkan butik dalam keadaan marah "yaudahlah gue tidur aja" ujar Dion.
Sementara itu Karina di kamarnya subuk mengerjakan tugas sekolah yang terbengkalai akibat tidak sekolah selama seminggu lebih "aduh pusing banget materinya" Karina mengeluh.
Keesokan harinya
Karinaa dan Dion bersiap untuk pergi sekolah, setelah seminggu mereka tidak sekolah karena pergi ke Bali, Karina dan Dion pergi sekolah secara terpisah, dion berangkat dengan mobilnya, sementara karina dengan gojek online, dan mereka berkomitmen untuk tidak saling mengenal di publik, karena untuk menjaga karir Dion yang sedang naik daun dan demi ketenangan hidup Karina.
Karina sampai di sekolah dan bertemu dengan Intan di gerbang sekolah "Intan tunggu" panggil Karina untuk pergi bersama ke kelas "lo ga breng sama Dion?" bisik Intan kepada Karina saat melihat Dion turun dari mobilnya "Shutt, jangan kenceng kenceng" karina menutup mulit Intan dengan tangannya, karena Intan terlalu banyak bicara.
Jam pertama sekolah
Saat sedang fokus memperhatikan materi dari guru, Intan mencolek pinggang karina, karena melihat Karina yang hanya melamun dan tidak fokus dengan pelajaran "Rin lo kenapa?" tanya Intan "gue gapapa, nanti istirahat gue mau curhat panjang" jawab Karina berbisik "Karina, Intan silahkan keluar kelas jika terus mengobrol" tegur guru, karena melihat Karina dan Intan yang tidak fokus saat belajar "Iya bu maaf, kita ga akan ngobrol lagi" jawab Karina merasa bersalah. Dion yang duduk satu baris dengan mereka memperhatikan mereka, setelah mereka di tegur oleh guru, kemudian tersenyum kecil.
Saat jam istirahat Karina dan Intan pergi ke perpustakaan untuk mengorol, karena perpustakaan merupakan tempat yang aman untuk mengobrol, Karina dan Intan duduk di pojok rak perpustakaan untuk mengobrol agar tidak mengganggu siswa lain yang sedang belajar "Rin lo tuh kenapa sih, dari tadi pagi, kaya ga punya nyawa, lemes banget keliatannya" tanya Intan mengkhawatirkan Karina.
"Gue pusing banget tan, sekarang gue ga di kasih duit sama ibu, makanya gue lemes, karena gue belom sarapan" keluh Karina "jadi lo belom makan? pantesan kaya mayat berjalan dari tadi, yaudah ayo ke kantin" ajak Intan "udah gue bilang, gue gak ada duit tan" keluh Karina.
"Kan lo tinggal minta sama Dion, dia suami lo dan dia banyak duit" ujar Intan "gak mau lah tan, gue gengsi minta sama Dion" ujar Karina "lah, kan dia suami lo, wajarlah dia harusnya ngasih duit sama lo" ujar Intan "gue gak mau bergantung sama cowok tan, apalagi ujung ujungnya gue juga bakal cerai kok sama Dion" ucap karina mengeluh.
"WHAT cerai? kenapa cerai? lo pikir nikah itu cuman main main? kan cinta itu bisa tumbuh rin, dan sekalian lo juga bisa moveon dari Ricky" Intan memberikan saran "ga bisa tan, Dion punya pacar.
