ANTARA MIMPI DAN KENYATAAN

Aku membuka mataku perlahan, ternyata aku sudah berada kembali didalam ruanganku.Yanti juga berada di samping tempat tidurku.

"Thes syukurlah kamu udah sadar,aku khawatir banget.kamu kenapa sih pergi tanpa bilang ke aku dulu, sekarang keadaan kamu jadi ngak stabil karena kamu maksa buat jalan,kamu tau kan kamu masih dalam pemulihan dan ngak bisa banyak bergerak thes." ucap Yanti

Aku tidak membalas apa yang dikatakan Yanti barusan,aku tidak tahu lagi harus berkata apa lagi, sekarang pikirinku hanya tertuju kepada Rendy,aku benar benar menyesal sekarang.Andai saja waktu bisa diulang,aku tidak ingin Rendy yang menjadi pendonor untukku,aku lebih baik tidak mendapatkan donor itu daripada harus mendapatkan donor dari dia.

"Thes,kamu baik baik aja kan? Kamu mikirin apa? Kamu kok bengong terus sih." tanya yanti

"Aku ngakpapa yan." ucapku

"Benaran?" Tanya Yanti

"Iyah,yan nanti siang aku udah bisa pulang dari sini kan?" tanyaku

"Iyah,dokter bilang kamu sebenarnya udah bisa pulang.tapi kamu juga harus istirahat dirumah nanti." ucap Yanti

"owh,kalo gitu kamu juga ngak perlu lagi ngerjain aku.Aku udah membaik kok sekarang." ucapku

"Maksud kamu thes,aku masi harus jagain kamu thes.kondisi kamu juga belum sepenuhnya pulih." ucap Yanti

Aku melihat Yanti dengan tatapan yang mencurigakan,jangan jangan Rendy membayar perawat ini untuk menemaniku sampai aku benar benar sembuh.

"Sebenarnya yang bayar kamu buat jagain aku siapa sih?" tanyaku penasaran

"Maaf thes,aku ngak bisa bilang kekamu.soalnya ini perintah." ucap Yanti gugup

"Jangan bilang kalau yang udah bayar kamu buat jagain aku disini Rendy." ucapku penasaran

"Maaf thes tapi aku benar benar tidak mengenali Rendy." ucap Yanti

"baiklah kalau kamu ngak mau bilang siapa yang sebenarnya yang udah bayar kamu.Tapi sekarang aku udah bisa sendiri,jadi kamu udah bisa berhenti buat jagain aku disini." ucapku

"Baiklah kalau itu mau kamu,aku permisi dulu." ucap Yanti

......................

Sekarang aku sudah berada dikost ku,aku meletakkan barang barangku dan beristirahat sebentar.Surat dan bunga yang diberikan suster tadi kubawa pulang juga.

Aku berbaring sembari membaca ulang surat dari Rendy,Entah mengapa setiap kali aku membaca surat ini air mataku tidak bisa kubendung,sekarang aku sangat merasa kehilangan orang yang sudah kuanggap seperti keluarga sendiri.Aku beranjak dari tempat tidurku dan duduk dibangku yang dekat dengan jendela.

Untung saja aku sudah menanyakan kepada perawat dimana tempat pemakaman Rendy,jadi sore ini aku bisa pergi kesana.

......................

Dengan langkah gontai,aku menyusuri jalan setapak menuju tempat pemakaman Rendy.Setiap langkah terasa berat,tapi aku terus melangkah.

Operasi ginjal yang baru saja aku jalani membuat tubuhku terasa rapuh,namun semangatku untuk bertemu dengan Rendy jauh lebih kuat.

Matahari sore menyinari nisan putih itu dengan lembut,aku duduk disamping makam Rendy dan mengusap batu dingin itu perlahan,mataku berkaca-kaca.

Ingatanku tentang tawa saat bekerja dengan Rendy dulu dan saat pertama kali dia membantu aku mengangkat buku ditoko, semuanya berputar dikepalaku.

Aku tidak pernah menyangka jika Rendy akan mendonorkan ginjalnya kepadaku,aku berpikir jika dia tidak akan jadi mendonorkan ginjalnya padaku,disaat waktu itu aku menolaknya untuk menjadi pendonorku.

Air mataku tidak bisa kubendung lagi, semuanya sudah terlanjur,Rendy sudah berada ditempat yang paling indah diatas sana.Aku hanya bisa berdoa untuknya,dan melanjutkan kehidupanku seperti apa yang dikatakan Rendy untuk yang terakhir kalinya.

Aku juga merasa bahwa Rendy selalu berada didekatku sekarang.

Aku mengusap air mataku dan menabur bunga yang aku beli tadi.

Aku menjadi semakin menghargai setiap detik kehidupan.kepergian Rendy menjadi pelajaran berharga bagiku.Aku menyadari betapa singkatnya hidup ini,dan betapa pentingnya kita saling menyayangi.

"Aku minta maaf, mungkin selama ini aku udah selalu ngerepotin dan udah mengecewakan kamu rend.Aku juga berterima kasih berkat kamu aku masih bisa melanjutkan kehidupanku.Aku janji akan selalu ingat kamu,dan aku janji aku akan membalaskan rasa sakit yang udah aku rasakan ini kepada orang yang sudah menabrak aku." gumanku lirih, suaraku teredam angin sore