NovelToon NovelToon
Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isma Wati

Delia adalah seorang pramugari di sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Hingga suatu ketika Delia dijadwalkan terbang bersama seorang pilot tampan idola para wanita, menggantikan rekannya yang berhalangan masuk, dan bertemu dengan seorang pilot tampan, yang digandrungi banyak pramugari.

Delia pikir kapten Abian adalah Captain ramah dan baik, nyatanya Captain itu sangat menyebalkan untuknya, membuat Delia begitu membenci pilot itu.

"Aku bersumpah, walau didunia ini laki-laki tersisa hanya dia, aku tak sudi jika harus berjodoh dengan laki-laki bermulut sambal sepertinya," gerutu Delia.

Namun Delia seperti termakan omongannya sendiri, dia yang tak sengaja bertemu mama Abian, dan wanita itu menjodohkan mereka berdua, Delia pun jatuh cinta pada pesona sang pilot.

Hingga saat Abian datang dan melamar Delia. Terungkap jika kematian ayahnya ada hubungannya dengan Abian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia yang tersembunyi

Delia menunduk, menatap tangannya yang digenggam oleh Abian, lalu menatap laki-laki yang menunggu jawaban darinya, Delia ragu untuk menjawab iya, usianya masih begitu muda, Delia baru menginjak usia dua puluh tahun, tak pernah terlintas dibenaknya dia akan menikah di usia yang terbilang sangat muda ini, Delia bercita-cita menikah di usia yang cukup matang, setelah adik-adiknya sukses terlebih dahulu, baru Delia akan memikirkan masa depannya.

Namun kini dia sudah harus menerima pinangan dari laki-laki berusia jauh diatasnya, ya, dia dan Abian berselisih usia tujuh tahun.

"Apa yang kamu ragukan dari ku Delia?" tanya Abian yang seolah tahu keraguan Delia, tangan Abian mengusap lembut punggung tangannya.

"A-aku_."

Abian tak ingin mendengar jawaban apapun dari Delia, dia langsung menarik Delia dalam pelukanya.

"Terima kasih Delia, terima kasih, kamu sudah mau menerima aku menjadi suami mu."

Delia sontak memukul dada Abian "Aku kan belum menjawabnya."

"Tak perlu kamu jawab, kita akan segera menikah sebulan lagi, aku akan membuat pernikahan yang mewah untuk kamu, mama pasti senang, karena kamu segera menjadi menantunya."

Delia tersenyum dalam pelukan Abian, walaupun Abian terkesan memaksanya, namun Delia menyukai itu, Abian tipikal orang yang tidak plin plan. Tapi rasanya tak puas kalau belum mengkonfrontasi keinginan Abian. Delia mendongak, melihat Abian yang membelai rambutnya.

"Ngapain tadi nanya, kalau nggak butuh jawaban?"

"Hanya formalitas Delia, walau aku tidak bisa melakukan hal yang romantis, setidaknya aku pernah memintamu."

Delia mengerucutkan bibirnya "Captain pemaksa."

"Kalau menunggu jawaban kamu kelamaan, bukankah niat baik harus disegerakan?, agar tak menumpuk dosa terlalu banyak" Delia tak lagi menjawab, dia kembali menenggelamkan wajahnya di dada Abian, rasanya dia begitu nyaman.

"Tidur yuk?" ajak Abian.

Delia melepaskan pelukanya "Satu ranjang?"

"Kalau kamu mau tidur di sofa nggak masalah, yang pasti aku nggak mau, badan ku bisa sakit semua." Abian langsung merebahkan tubuhnya diranjang berukuran king size itu, lalu merubah posisi tengkurap.

Delia menarik nafas, dia melihat jam yang ada di handpon, jam menunjukkan pukul sebelas malam. Delia kemudian mengambil peralatan make-upnya, melakukan skincare malam untuk menjaga kulit wajahnya agar selalu terlihat bersih dan segar. Walau posisi tidur tengkurap Abian memperhatikan semua yang dilakukan Delia.

Jika Abian pikir Delia akan tidur diranjang yang sama, nyatanya dia salah, Delia justru mengambil selimut dan bantal untuk dia bawa ke sofa, Delia kemudian mematikan lampu, karena kebiasaanya, tidur dengan lampu yang mati, hingga tak terdengar apa-apa lagi, berarti Delia sudah terlelap dalam dunia mimpinya.

Secepat itu?.

Sedang Abian, dia tak bisa tertidur sama sekali, dia mengubah posisinya menjadi miring ke kiri, lalu berpindah ke kanan, berkali-kali dia melakukan itu, kemudian dia mengubah posisi terlentang, lalu tengkurap, dan Abian juga membuat suara-suara berisik dengan meggosok-gosokkan kakinya di kasur, namun sayangnya, semua yang dia lakukan sama sekali tak mengganggu Delia. Abian jadi frustasi sendiri, dia duduk, mengacak-ngacak rambutnya dengan kedua tangannya. Dia kemudian melirik ke sofa dimana Delia membaringkan tubuhnya, walau terlihat samar namun Abian tahu Delia tidur meringkuk didalam selimutnya.

"Delia kamu sudah tidur?" tanya Abian, namun tak ada jawaban dari Delia. "Delia aku tidak bisa tidur jika tidak diusap-usap," ucap Abian kemudian. Hening, tetap tak ada jawaban dari Delia.

Delia bukan tak mendengar itu semua, dia tahu, karena dia belum terpejam, namun dia memilih diam agar dia bisa berpikir. Mana mungkin wanita yang habis dilamar oleh laki-laki semempesona Abian bisa terpejam begitu saja?, tentu banyak yang Delia pikirkan untuk kedepanya, apakah keputusan ini benar atau tidak?.

Sebagai anak sulung, Delia juga mengemban tanggung jawab terhadap ibu dan kedua adiknya, apalagi setelah ayahnya meninggal, semua beban keluarga seakan berpindah kepadanya, walau mamanya tak menuntut apa-apa.

Delia terbilang masih sangat baru di dunia penerbangan, lagi senang-senangnya menikmati pekerjaannya, dengan gaji yang ia dapat terbilang cukup besar, Delia bisa membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Delia masih membutuhkan biaya yang banyak, walau usaha batako keluarganya masih berjalan, namun tak semaksimal disaat ayahnya masih hidup. Keluarga Abian memanglah terbilang keluarga berada, namun untuk biaya keluarganya, Delia tak ingin mengandalkan uang yang diberikan Abian kelak.

Delia tersentak kaget saat seseorang ikut menelusup kedalam selimutnya, dan membuyarkan segala pikirannya, Abian tanpa permisi merebahkan tubuhnya disamping Delia, membuat posisi Delia terjepit pada sandaran sofa yang tak terlalu lebar.

"Abian apa yang kamu lakukan?"

"Kamu belum tidur Delia?, apa kamu pura-pura tidur?", Abian memutar lehernya "Jahat, aku nggak bisa tidur kamu malah enak-enakan tidur. Aku harus di usap-usap dulu baru bisa tidur."

"Jangan manja, kamu bukan bayi Abian, untuk apa harus diusap-usap?" Delia mendorong tubuh Abian agar menjauh.

"Bodo, aku mau kamu usap-usap dulu, kalo nggak, kamu juga nggak akan tidur, aku akan mengganggu mu."

"ABIAANN."

"Iya Delia."

Delia memejamkan mata, Abian benar-benar mengujinya, jika tak dituruti Delia yakin dia tak bisa istirahat, besok dia ada penerbangan pagi. Delia akhirnya bangun, tanpa sepatah kata dia langsung menuju tempat tidur, dan Abian mengikutinya dari belakang. Seperti sudah biasa, Abian langsung menempelkan wajahnya di dada Delia, dan tangan Delia otomatis terangkat dan mulai mengusap-usap kecil rambut Abian.

"Apa seperti ini nyaman?" tanya Delia.

"Hemm."

Tapi aku tak nyaman Abian. Detak jantung Delia begitu cepat dan rasanya mau lepas dari penyanggahnya, Abian memeluknya begitu erat.

Abian meresapi tangan lembut Delia yang mengusap kepalanya, dia semakin mengeratkan pelukanya pada Delia hingga Abian bisa mendengar jelas detak jantung Delia yang terdengar sangat kencang, detak jantung Delia, dia anggap sebagai dongeng penghantar tidur untuknya. Abian tersenyum senang, Delia ternyata memiliki perasaan terhadapnya, tak butuh waktu lama, Abian benar sudah memejamkan matanya, dengkuran halus pun terdengar.

Delia mengamati wajah Abian dari atas, laki-laki itu terlihat sangat tampan, rambut yang terpotong rapi, rahang tegas, sedikit ditumbui bulu-bulu halus disekitarnya, hidung mancung, bulu mata yang panjang walau tidak lentik, dan alis yang cukup tebal, pantas dia menjadi idola para wanita, Delia menyadari, jika sifat angkuh Abian selama ini hanya agar para wanita tidak ada yang caper-caper terhadapnya, dan tak ingin bersikap ramah, sebab takut disalah artikan oleh kaum yang bernama wanita.

Delia tertawa kecil, dibalik sikap temprament Abian selama ini, ternyata Abian begitu manja. Delia membayangkan jika mereka sudah menikah, dia pasti akan sangat kerepotan melebihi memiliki anak bayi.

Disaat Delia dan Abian sudah nyaman di tempat tidurnya, berbeda dengan nasib temannya. Voni mengikuti ide gila Rendy yang mengajaknya untuk mengikuti Delia, Rendy masih begitu penasaran, siapa laki-laki yang mampu membuat Delia menolak cintanya, dan tak Rendy sangka, itu temannya sendiri, Abian.

"Ini kita sampai kapan disini Capt?, bukannya sudah jelaskan siapa yang jadi penikung?, Captain Abian." Voni sudah tak kuat lagi menahan kantuk yang menyerangnya.

Rendy melihat Voni "Kamu yakin selama ini nggak tahu hubungan mereka?"

"Ya enggaklah, lagian nggak ada kerjaan banget ngurusin hidup orang, udahlah Capt, antar aku pulang. Ini saya nggak di gaji tapi harus lembur"

"Kamu begitu matre kuda Voni" namun Rendy menyalakan mobilnya, menjalankan meninggalkan area hotel. "Tak kusangka mereka sampai berani check in kamar hotel" geram Rendy tak percaya.

"Tapi aku yakin, Delia tak segampangan itu capt." Voni membela Delia, sebab dia yakin, Delia tak akan senekat melakukan itu, "Pasti ada sesuatu penting yang harus mereka bicarakan, makanya mereka mencari tempat ternyaman," yakinkan Voni.

.

.

.

.

Yuk, ramaikan GC isma, biar kita bisa ngegibah cantik disana 😊😅

1
Oma Said
Luar biasa
Sulfia Nuriawati
g bs d pungkiri restu ibu tu mood booster utk rmh tgga anaknya,kalo d langgar pasti g berkah tu rmh tgga, byk contoh d sktr Kita
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Irene Susanti
Luar biasa
Yuliana Nengrum
ditunggu kelanjutan ceritanya kak, Daniel dan denisa secepatny oke
Yuliana Nengrum
keren kak,terus berkarya ya/Smile//Smile/
Padmi
kok di cari nggak ada thor
Cut SNY@"GranyCUT"
semangat thor.. Novelmu bagus.
Kesuksesan penulis itu bisa diukur dari minat pembaca terhadap karya tulisannya.
Jangan kecil hati dengan komentar negatif, jadikanlah komentar sebagai bahan koreksi dan masukan bagimu untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas karyamu🙂
Nanda Keisya Amelia
gak sukaa sama danisa ...
pur wati
auto di nikahkan langsung ini mah....😄😄😄
pur wati
mampus lu ..abian.
Vony Ayu Sulistiowati
koq namanya sama y Vony juga
deni syahputra
cukup sedih dan terharu Thor sama ceritanya..pokoke the best lah
Nanda Keisya Amelia
daniel gatell...danisa reseee
deni syahputra
Luar biasa
Anonymous
ok
Alfi
ya gitu tu keturunan mama amanda /Chuckle/
Alfi
mama lupa dek
Alfi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Alfi
awas lo bi , dia kaya macan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!