Kehidupan Brian yang menjadi pemuda begajulan dan merupakan anggota geng motor, tiba-tiba berubah total saat sang ayah mengusirnya dari rumah. Dia terpaksa belajar mandiri dengan menjadi kurir pengantar makanan untuk menyambung hidup.
Sialnya, malam itu dia terjebak dengan seorang perempuan mandiri bernama Naomi yang mendapat fitnah dari tetangganya. Mau tak mau Brian dan Naomi harus menikah karena fitnah itu.
Namun, baik Brian maupun Naomi tak ada yang mau mengumumkan pernikahan mereka dan merahasikannya sampai waktu berpisah tiba. Akankah mereka sanggup merahasiakan pernikahan itu sampai akhir?
cek visual di ig @ittaharuka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad Boy | Bab 12
Naomi mengalihkan pandangan dari jakun Brian yang menggoda. Dia memundurkan langkahnya sedikit menjauh dari Brian.
Matanya menatap kesal laki-laki yang telah merebut sesuap nasi darinya itu. Tangan kanan Naomi bergerak cepat memukul lengan Brian dengan cukup keras. “Siapa yang mau ninggalin makanan karena kesal. Aku tuh mau ambil sendok baru. Sendok yang tadi kan udah ada bekas mulut kamu!”
Setelah mengatakan itu Naomi langsung berbalik badan dan berjalan menuju dapur untuk mengambil sendok. Sementara Brian memegangi pundaknya yang terasa sakit karena terkena pukulan Naomi.
Wanita itu akhirnya kembali ke meja kecilnya dan melanjutkan makan. Brian yang tidak bisa diam, duduk di samping Naomi dan melihat istrinya itu makan. Rupanya, laki-laki itu merasa lapar dan ingin mencicipi lagi makanan Naomi.
“Mbak, Mbak Nomnom!” panggil Brian yang terus saja mengganggu Naomi.
Naomi yang masih kesal dan harus tetap melanjutkan makan, mengabaikan Brian yang tidak bisa membuatnya merasa tenang.
Karena Naomi mengabaikannya, Brian memakai sendok yang tadi sempat masuk ke mulutnya. Dia menatap Naomi dan berkata, “Aku laper banget, Mbak. Aku minta dikit ya! Habis ini kita beli lagi, nanti aku yang bayar.”
Kali ini kesabaran Naomi sudah semakin tipis. Bahkan lebih tipis dari tisu. “Brian, kamu nggak bisa beli makanan lain? Kamu ini kan kurir makanan, pasti tahu lah restoran mana yang enak-enak. Kenapa kamu gangguin aku terus sih?”
Naomi seperti seorang kakak yang kesal karena diganggu terus oleh adik kecilnya yang merengek. Akan tetapi, yang di hadapannya saat ini adalah suaminya sendiri yang kelakuannya seperti bocah.
“Aku jadi kurir juga baru kok, Mbak. Lagian kalau beli makanan di restoran atau yang ada di Drive-food, itu harganya jauh lebih mahal. Ayolah, Mbak. Kamu mau aku pingsan karena kelaparan. Bagi sedikit, ya!”
Naomi menghela napas berat dan akhirnya menyerah. “Terserah kamu!”
Brian tersenyum penuh kemenangan. Tanpa membuang waktu lagi, kedua muda-mudi itu akhirnya menghabiskan seporsi makanan berdua. Ini adalah momen manis pertama mereka yang baru menikah kemarin malam.
Sesuai janji Brian, beberapa saat setelah mereka menghabiskan porsi pertama mereka, Brian mengajak Naomi untuk membeli makanan lagi. Perut Brian tentu tidak kenyang karena baru makan sedikit.
Saat keluar rumah bersamaan, kebetulan Lisa juga baru datang entah dari mana. “Eh, manten baru. Mau ke mana nih?” tanya Lisa berbasa-basi.
Naomi sebenarnya enggan menjawab, tapi Brian yang juga merasa kesal dengan Lisa karena menjadi provokator semalam, akhirnya menjawab, “Kami mau merayakan pernikahan kami yang ke dua puluh empat jam!”
Naomi menahan tawa mendengar jawaban Brian, sedangkan Lisa hanya senyum terpaksa. Rupanya, Brian dan Naomi sama-sama suka membuat hati Lisa kesal.
“Dah, Mbak Lisa!” Naomi melambaikan tangan meninggalkan Lisa yang akhirnya masuk ke rumahnya.
Brian dan Naomi sama-sama menuju motor mereka. Lalu, Brian menarik istrinya itu agar mendekat ke motornya.
“Pakai motor aku aja, Mbak. Motor kamu biar hemat bensin!” kata Brian sok bijak.
Naomi mencebik. Saat akan menaiki motor sport milik suaminya itu, dia baru sadar kalau harga motor Brian tidak murah. Dia jadi bertanya-tanya dari mana Brian yang hanya seorang kurir punya uang sebanyak itu untuk membeli motor mahal?
“Ini motor kamu?” tanya Naomi yang sangat meragukan kekayaan suaminya sendiri.
“Iya, keren kan? Cewek mana yang nggak pengen dibonceng motor ini,” jawab Brian dengan sangat bangga.
“Kamu nyolong di mana? Nggak mungkin kalau kamu kredit motor semahal ini kan? Beban hidupmu nggak seberat itu kan Brian?”
***
Kira-kira Brian jawab apa yak? Kenapa pula pura-pura miskin tapi motornya mehong🤣🤣