NovelToon NovelToon
Bukan Orang Biasa

Bukan Orang Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Kekasih misterius
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.4
Nama Author: Astri Reisya Utami

Erika gadis biasa yang harus bekerja keras untuk menyambung hidup karena dia menjadi tulang punggung keluarga.
Namun karena parasnya yang cantik membuat gadis seumurannya iri terhadapnya karena banyak pemuda desa yang ingin mendekatinya.
Hingga suatu hari Erika harus terjebak dalam situasi yang membuat dirinya harus terpaksa menikahi seorang pria asing yang tidak di kenalnya karena kecerobohannya sendiri dan di manfaatkan oleh orang yang tidak menyukainya.
Tara, nama pria itu yang bekerja di salah satu proyek perumahan di desa Erika.
Bagaimanakah kisah Erika dan Tata menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Entah karena aku salah ngomong sikap bang Tara kembali dingin karena sepanjang perjalanan dia tidak bicara sama sekali. Hingga sampai di rumah bang Tara langsung masuk begitu saja dan membuat aku harus mengejarnya namun saat di tengah rumah ada ayah yang berdiri dan membuat bang Tara berhenti.

"Ada apa? " tanya ku.

"Ayah ingin bicara sama suami kamu" jawab ayah dan aku pun langsung masuk kamar.

Cukup lama bang Tara dan ayah bicara karena bang Tara masuk kamar setelah aku selesai mandi dan sudah rebahan. Raut wajah bang Tara sedikit murung dan entah apa ayang mereka bicarakan. Aku diam saja tak berani bertanya karena takut bang Tara masih marah dengan masalah tadi sore.

Bang Tara gak bicara apa-apa dia hanya mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Aku pun keluar menemui ayah untuk mencari tahu apa yang mereka bicarakan.

"Ayah bicara apa sama bang Tara? " tanya ku saat menghampiri ayah sedang nonton TV.

"Tanya suami kamu saja" jawab nya.

"Ya kan Ayah yang ngajak bicaranya" ujar ku.

Ayah berbalik menatap ku.

"Ayah tanya sama kamu" aku pun mengangkat wajah "Kamu suka sama Tara? " tanya Ayah dan aku pun mengangguk.

"Walau dari awal kalian menikah karena terpaksa? "

"Awalnya mungkin aku memang gak suka tapi dengan berjalannya waktu rasa itu mulai hadir yah" penjelasan ku.

"Jika memang kamu benar-benar suka dan cinta sama dia maka kamu harus siap dengan konsekuensi kedepannya" nasehat ayah yang seolah-olah jika suatu hari aku akan menemukan rintangan yang sulit.

"Ayah dan ibu saja bisa melewati masa-masa sulit, kenapa aku gak bisa? " ujar ku.

"Karena beda" balas ayah.

Bang Tara pun keluar dari kamar mandi dan melihat aku sedang bicara dengan ayah, aku pun langsung mengikutinya.

"Ayah ngomong apa? " tanya nya saat aku sudah masuk kamar.

"Gak ada" jawab ku sambil berjalan ke tempat tidur.

Bang Tara pun duduk di sampingku dia memegang tangan ku dan menatapku dengan tatapan serius.

"Abang cuman minta apa pun yang terjadi nanti jangan pernah langsung percaya sebelum abang jelaskan" peringatannya.

"Emang kenapa sih bang?, ayah juga seperti itu seperti akan ada sesuatu yang akan terjadi" ujar ku.

"Aku belum bisa jujur sekarang karena bagiku ini belum waktunya" balas nya.

"Ya udah aku percaya abang. Aku mau tidur ngantuk" ucapku lalu mencoba rebahan namun bang Tara malah menahan ku dan menarik ku lalu menempelkan bibirnya di bibirku membuat aku kaget dan aku hanya bisa menerimanya.

Paginya seperti biasa aku berangkat kerja bareng bang Tara dan hari ini tidak ada hal yang menarik karena sikap karyawan yang lain biasa saja bahkan tidak berani untuk menganggu ku. Namun saat siang hari tiba-tiba aku mendapat pesan dari bang Rusli yang mengirimkan foto bang Tara yang turun dari mobil mewah dan di kawal oleh pengawal seperti bang Tara itu orang penting lalu masuk ke sebuah bangunan kantor yang mewah.

Bang Rusli juga memberitahu ku jika ingin jelas datang saja ke sana.

"Mbak ko melamun? " tegur Indah.

"Eh Indah, aku lagi bingung" beritahu ku.

"Bingung kenapa mbak? " tanya nya lalu duduk di hadapan ku.

Aku pun menyerahkan ponselku untuk di lihat Indah.

"Ini kan kantor Dirgantara grup" ujar Indah.

"Itu perusahaan miliknya mbak Melda kan? " tanya ku.

Indah pun mengangguk "hari ini kan semua kelurga Dirgantara berkumpul karena cucu mereka akan menikah minggu depan" jawab Indah.

aku pun terdiam, Indah berkata lagi "suami mbak kenapa bisa di sana? ".

" Aku gak tau"jawab ku lirih.

"Kalau penasaran mbak ke sana saja" saran Indah.

Aku pun berpikir dan akhirnya aku putuskan untuk datang karena aku gak tau maksud dari Rusli itu apa.

"Mbak hati-hati" pesan Indah. Aku pun mengangguk dan langsung pergi.

Tak butuh waktu lama aku sampai di tempat itu namun aku lihat tidak semua orang bisa masuk. Namun entah karena beruntung atau apa, tiba-tiba ada seseorang yang menyangka jika aku ini karyawan mereka. Aku pun berbohong agar bisa masuk. Aku menjadi pelayan di acara orang kaya. Acara pesta sukuran mempelai pria sebelum menikah.

namun saat aku sengaja mendekati bang Tara berniat menyapanya tiba-tiba seseorang mengajaknya bicara.

"Siang pak Kian" sapa pria yang lebih tua darinya.

Bang Tara pun menjabat tangannya.

"Kenalin pak Roni ini Kian Nara Dirgantara, CEO grup Dirgantara" ucap pria tua itu pada temannya.

Aku yang mendengar itu langsung terdiam karena kaget dengan ucapan pria tua itu. Namun keterkejutan ku belum selesai karena tiba-tiba seorang wanita cantik dan seksi menyapa bang Tara dan menciumnya membuat hati ku sakit. Aku pun tidak tahan lagi, aku menarik tangan bang Tara lalu menamparnya dan membuat semua orang yang ada di sekitar ku terkejut.

"Erika" bang Tara terkejut.

Aku langsung pergi dengan air mata sudah menetes. Namun bang Tara bisa menyusul ku dan menarik tangan ku.

"Aku jelasin Erika" ucapnya.

Aku mencoba melepaskan tanganku dari genggamannya namun bang Tara menggenggamnya erat.

"Erika dengerin dulu aku" ucapnya lagi.

Namun tiba-tiba bang Rusli datang dan berkata "Erika gak suka dengan orang yang tidak jujur. Apalagi alasan pak Kian menikahi Erika hanya karena ingin mencari informasi tentang tanah yang tidak bisa di lepaskan warga".

" Bang"lirih ku.

"Kamu jangan dengerin dia" sangkal nya.

"Lepasin bang" pinta ku. "Aku gak mau jadi tontonan disini" lirih ku.

Namun entah kenapa tiba-tiba kepala ku pusing dan pandangan ku mulai buram bahkan aku tidak tahu apa yang di ucapkan bang Tara karena aku hanya merasakan pusing. Hingga akhirnya aku gak bisa menahannya lagi dan pandangan ku gelap, aku hanya mendengar bang Tara berteriak memanggil nama ku "Erika".

****"

Entah berapa lama aku gak sadar karena saat aku membuka mata aku sudah berada di rumah sakit dan di sampingku ada bang Tara yang tertidur. Entah kenapa saat melihatnya hati ku sakit dan bahkan air mataku tak bisa di tahan langsung keluar begitu saja. Sakit ini lebih sakit saat aku di khianati bang Rusli yang memutuskan aku karena dia harus menikah dengan wanita pilihan orang tuanya.

"Apa aku sudah benar-benar mencintainya hingga sakitnya lebih dalam" gumam ku.

Aku mencoba menyentuh kepala bang Tara namun malah membuat dia bangun.

"Kamu sudah bangun? " tanya nya dengan raut wajah khawatir.

Aku panggil dokter dulu" ucapnya dan aku hanya diam saja.Aku masih merasa kecewa dengan apa yang telah dia lakukan pada ku dia berbohong.

1
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum ijin hadir ya thor
qiana shanum
Luar biasa
Normila Aspul Anwar
ceritax makin ngelantur
asterchamomile
*kamu
asterchamomile
*ruangan
asterchamomile
*kamu
asterchamomile
*jawab dulu
asterchamomile
*tidak
asterchamomile
*dulu
asterchamomile
*bang
asterchamomile
mungkin maksud kk *menunjukkan
asterchamomile
*membersihkan
asterchamomile
*kirim pesan
asterchamomile
*juga
asterchamomile
*melajukan
asterchamomile
*aku
asterchamomile
mungkin maksud kk 'tidak berharga'
asterchamomile
*mengejar-ngejar Rusli terus
asterchamomile
*helm
asterchamomile
Kak izin koreksiya 🙏, tadi nama adiknya Elma sekarang Alma 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!