" saya menikahi kamu bukan karena cinta, jangan anggap pernikahan kita seperti pernikahan pada umumnya, saya hanya akan menafkahi lahir kamu tapi tidak akan pernah ada sentuhan bahkan lebih, jangan harap kamu akan menjadi istri yang saya cintai " ucapan Rafael yang begitu menyakitkan bagi seorang wanita bernama Kirana .
namun Kirana tetap berusaha menjadi istri yang baik meskipun tidak pernah di anggap sama sekali oleh sang suami .
Kirana terus berusaha agar suatu hari nanti akan ada secuil rasa dari Rafael untuk nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanih sintawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 34
Kirana terlelap di samping Rafael sembari memegang tangan nya, mata Rafael mulai terbuka ternyata sedari tadi ia tak tidur, ia hanya memejamkan mata nya betapa kaget nya ia mendengar ucapan yang begitu tulus dari Kirana .
Rafael akhirnya menyesali perbuatan nya yang kurang baik terhadap Kirana selama ini, ia kurang menghargai wanita yang baru 3 bulan ini ia nikahi, status pernikahan yang tak sudi ia akui karena memang dasar nya ia sama sekali tak mencintai Kirana .
Namun kali ini hati kecil nya mulai terbuka betapa beruntungnya ia sebenarnya bisa menikah dengan Kirana, gadis cantik nan pintar dan juga sabar yang teramat, untuk gadis biasa lain nya ketika Rafael bersikap kurang baik mungkin mereka akan meninggalkan nya namun tidak dengan Kirana ia malah bertahan dalam pernikahan yang penuh dengan penderitaan .
" ma'af kan aku Kirana selama ini aku berlaku kurang baik dan juga sebenarnya aku tak pantas menyandang gelar suami jika selama ini aku selalu menyakiti kamu " ucap Rafael .
" kali ini aku akan memperbaiki semuanya dan aku akan berusaha menerima takdir yang selama ini aku benci " ucap nya kembali sembari membelai rambut istri nya tersebut .
Kirana tiba-tiba terbangun akibat belaian rambut Rafael, namun ia tak sadar bahwa Rafael yang membelai rambut Kirana .
" kamu bangun mas, apa kamu mau minum atau butuh sesuatu ?" tanya Kirana .
" tidak aku hanya merasa linu di bahu ku jadi aku terbangun " jawab Rafael berbohong yang sebenarnya ia dari tadi tak tidur .
" ya sudah kalau kamu gak butuh apa-apa, kamu harus banyak istrirahat, tidur lagi mas " ucap Kirana .
Rafael pun kembali memejamkan mata nya berusaha untuk tertidur kali ini, Kirana berdiri sari duduk nya dan hendak ke kamar mandi .
" kamu mau kemana ?" tanya Rafael tiba-tiba .
" aku mau ke kamar mandi mas, ada apa ?" jawab Kirana .
" kirain kamu mau pergi " ucap Rafael .
" mau pergi kemana mas lagian ini udah malam, dan gak mungkin juga aku ninggalin kamu disini sendirian " sahut Kirana sembari berjalan ke kamar mandi .
" iya juga " gumam Rafael sembari menggaruk kepala nya yang tak gatal .
Kali ini sikap Rafael sangat lah konyol ia mulai merasakan hatinya tak karuan, ia mulai merasa takut jika nantinya Kirana pergi meninggalkan nya .
" krukk !!!"
" krukk !!!"
Terdengar suara perut Kirana berbunyi ia langsung memegang perut nya yang kelaparan, memang dari tadi siang perut nya belum terisi apapun .
" kamu lapar ?" tanya Rafael .
Kirana mengangguk sembari tersenyum karena merasa malu .
" pesen makanan gih, jangan sampai kamu sakit karena telat makan " ucap Rafael .
" iya mas, kamu juga mau makan gak ?" tanya Kirana .
" boleh aku juga lapar sebenarnya " jawab Rafael .
" pesen nasi goreng aja ya " ucap Kirana .
" tapi jangan yang seafood nanti kamu alergi lagi " sahut Rafael yang membuat Kirana tiba-tiba tersenyum .
Perhatian kecil Rafael bisa membuat Kirana tersenyum, mungkin ini awal dari perubahan sikap dan ini juga bisa jadi jawaban dari do'a Kirana .
Kirana pun memesan 2 porsi nasi goreng via aplikasi online karena untuk membeli ke luar ia rasa tak berani mana waktu sudah mendekati tengah malam .
45 menit kemudian pesanan di antarkan Kirana baru berani jika hanya mengambil nya di lobi, ia pun turun dan berjalan menuju lobi ternyata abang kurir nya sudah menunggu, nasi goreng pun sudah di tangan Kirana lantas kembali ke kamar .
Pertama-tama ia membukakan bungkusan nasi goreng milik Rafael, ia menyendokan nasi goreng nya dan hendak menyuapi sang suami .
" aaaaa " Kirana menyodorkan sendok ke depan mulut Rafael .
" aku bisa sendiri " ucap Rafael .
" kamu lagi sakit, biar aku melayani kamu ini bakti aku sebagai seorang istri " ucap Kirana yang membuat Rafael terdiam .
Akhir nya Rafael pun membukakan mulut nya dan menyantap makan malam yang begitu sederhana itu, sampai suapan terakhir pun Rafael hanya terdiam menikmati makanan nya .
Sekarang giliran durinya untuk makan, meskipun nasi goreng nya sudah mulai dingin tapi Kirana sangat lahap menyantap nya .
Kirana duduk di samping Rafael sembari memainkan ponsel nya ia beberapa kali mengabadikan suasana rumah sakit di malam hari dengan kamera ponsel nya .
" kamu sedang apa ?" tanya Rafael .
" sedang fotoin gorden " jawab Kirana .
" kurang kerjaan amat gorden segala di foto, hehehe " ucap Rafael .
" kamu bisa tertawa juga, kirain orang kaya kamu gak bisa tertawa mas " celetuk Kirana .
" aku juga manusia, masa gak bisa tertawa " sahut Rafael .
terlihat Rafael terlelap Kirana pun merebah kan tubuh nya di sofa, tak lama kemudian Kirana pun ikut terlelap .
Ketika pagi menjelang Kirana sudah terbangun lebih awal, terlihat Rafael yang masih terlelap ia pun langsung pergi ke kamar mandi, di rasa sudah segar kembali Kirana pun duduk kembali di samping sang suami .
Di perhatikan nya wajah sang suami begitu dekat begitu tampan nan mempesona nya, wanita mana yang menolak ketampanan alami seorang Rafael, namun ketika Kirana fokus memperhatikan suami nya tiba-tiba mata Rafael terbuka dan membuatnya kaget .
" kamu sudah bangun mas ?" tanya Kirana sembari berdiri tegap kembali .
Namun tiba-tiba tangan Kirana di tarik oleh Rafael dan langsung jatuh di dada bidang nya, tangan Rafael langsung memeluk tubuh sang istri sontak membuat Kirana syok .
" mas " rintih Kirana .
" aku ingin memulai semuanya dari awal, ma'afin aku Kirana " ucap Rafael .
Mendengar ucapan sang suami membuat Kirana langsung berlinang air mata, buah kesabaran nya kali ini ada hasil nya, akhirnya ada jawaban dari sekian do'a yang selalu Kirana panjatkan .
" kamu mau ma'afin aku kan ?" tanya Rafael .
" sebelum kamu minta ma'af pun aku sudah mema'afkan mu mas " jawab Kirana .
" terima kasih " pungkas Rafael .
" boleh lepasin pelukan nya gak mas dada ku sesak " ucap Kirana .
Dan Rafael pun langsung melepaskan pelukan nya, Kirana menghapus air mata nya sektika .
" kenapa kamu menangis ?" tanya Rafael .
" ini tangisan kebahagiaan tau mas " jawab Kirana .
" pak, kali ini aku merasa bahagia semoga ini awal dari pernikahan yang selama ini aku dambakan, memiliki suami yang sayang dan juga perhatian " gumam Kirana dalam hati nya .