NovelToon NovelToon
Di Antara Dua Dunia

Di Antara Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Kekasih miserius
Popularitas:526
Nilai: 5
Nama Author: Papa Koala

Ethan, cowok pendiam yang lebih suka ngabisin waktu sendirian dan menikmati ketenangan, gak pernah nyangka hidupnya bakal berubah total saat dia ketemu sama Zoe, cewek super extrovert yang ceria dan gemar banget nongkrong. Perbedaan mereka jelas banget Ethan lebih suka baca buku sambil ngopi di kafe, sementara Zoe selalu jadi pusat perhatian di tiap pesta dan acara sosial.

Awalnya, Ethan merasa risih sama Zoe yang selalu rame dan gak pernah kehabisan bahan obrolan. Tapi, lama-lama dia mulai ngeh kalau di balik keceriaan Zoe, ada sesuatu yang dia sembunyikan. Begitu juga Zoe, yang makin penasaran sama sifat tertutup Ethan, ngerasa ada sesuatu yang bikin dia ingin deketin Ethan lebih lagi dan ngenal siapa dia sebenarnya.

Mereka akhirnya sadar kalau, meskipun beda banget, mereka bisa saling ngelengkapin. Pertanyaannya, bisa gak Ethan keluar dari "tempurung"-nya buat Zoe? Dan, siap gak Zoe untuk ngelambat dikit dan ngertiin Ethan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Papa Koala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa yang Nggak Cemburu?

Beberapa hari setelah acara charity, Ethan merasa hidupnya semakin "normal" kalau kata Zoe. Namun, buat Ethan, semua perubahan yang terjadi sejak Zoe masuk ke hidupnya ini benar-benar jauh dari kata normal. Dia yang dulunya antisosial parah, sekarang justru jadi sering hangout di kafe, ikut acara charity, bahkan mulai bersosialisasi dengan orang-orang baru. Dan yang paling mengejutkan, dia mulai terbiasa dengan hal itu.

Suatu sore, Ethan dan Zoe memutuskan untuk nongkrong santai di kafe favorit mereka, di mana semua orang sudah seperti mengenal mereka. Zoe duduk di sofa yang empuk sambil menyeruput matcha latte-nya, sementara Ethan sibuk dengan laptopnya, mencoba menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.

"Eth, aku lagi mikirin sesuatu," Zoe membuka pembicaraan sambil menatap keluar jendela.

Ethan hanya mendengung pelan, tanpa mengalihkan perhatian dari layar laptop. "Apa?"

Zoe meletakkan cangkirnya dan memandang Ethan serius. "Kamu pernah kepikiran buat liburan bareng nggak? Kayaknya seru deh kalau kita pergi ke tempat yang nggak biasa."

Ethan menghentikan jarinya yang sedang mengetik dan menatap Zoe dengan alis terangkat. "Liburan? Maksudmu kayak pergi bareng-bareng? Berdua?"

Zoe mengangguk sambil tersenyum jahil. "Iya dong! Kenapa? Takut?"

Ethan tertawa kecil. "Bukan takut, cuma nggak pernah kepikiran aja. Liburan buat aku biasanya di rumah, main game, atau binge-watching serial."

Zoe tertawa kecil mendengar jawaban Ethan. "Kamu butuh suasana baru, Eth. Yuklah, sekali-sekali ngerasain adventure."

Ethan tersenyum kecil sambil berpikir. Ide liburan sebenarnya cukup menggoda. Dia sudah cukup banyak keluar dari zona nyaman, kenapa nggak sekalian saja? "Hmm… mungkin bisa dipikirkan. Tapi ke mana nih rencananya?"

Zoe langsung mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi travel, dan dengan cepat menelusuri beberapa destinasi menarik. "Aku pikir, kita bisa ke pantai. Gimana kalau Bali? Pantainya indah, suasananya tenang. Kita bisa nikmatin sunset, ngopi di tepi pantai, dan… ya, siapa tahu kamu bisa surfing!"

Ethan terkekeh. "Aku? Surfing? Zoe, aku nggak yakin kalau aku tipe orang yang bisa berdiri di atas papan selancar tanpa jatuh lima detik pertama."

Zoe menatap Ethan dengan penuh keyakinan. "Justru itu tantangannya! Kamu bakal jadi cowok keren yang nggak cuma jago kode di komputer, tapi juga di lautan!"

Ethan menggeleng sambil tertawa. "Kamu memang punya bakat mengubah orang jadi hal-hal yang mereka nggak pernah bayangin."

Zoe tersenyum puas. "Itulah kekuatanku, Ethan. So, gimana? Kita fix liburan ke Bali?"

Ethan berpikir sejenak, tapi akhirnya mengangguk. "Oke, kita coba. Tapi aku nggak janji bisa surfing, ya?"

Zoe langsung bersorak kecil dan menepuk tangan. "Yeay! Aku bakal urus semua booking-nya. Kamu tinggal siapin dirimu buat petualangan!"

---

Dua minggu kemudian, Ethan dan Zoe tiba di Bali. Begitu keluar dari bandara, hawa tropis langsung menyambut mereka dengan hangat. Zoe, seperti biasa, tampak penuh semangat, sementara Ethan merasa sedikit gugup. Ini pertama kalinya dia melakukan liburan seperti ini, apalagi dengan Zoe.

Mereka menginap di sebuah vila kecil yang nyaman, dengan pemandangan langsung menghadap pantai. Begitu sampai di vila, Zoe langsung melepas sepatunya dan berlari ke teras, menatap lautan yang berkilau di bawah sinar matahari.

"Wow, Ethan! Lihat deh, pemandangannya keren banget! Aku nggak nyangka bakal seindah ini," kata Zoe sambil tersenyum lebar.

Ethan hanya tersenyum kecil, tapi dalam hatinya dia juga kagum. "Iya, ini lebih dari ekspektasi."

Zoe menoleh ke Ethan dengan mata berbinar. "Gimana? Udah siap buat surfing?"

Ethan menatap Zoe dengan ragu. "Sekarang? Baru nyampe, Zo. Kasih aku waktu adaptasi dulu."

Zoe tertawa kecil. "Santai, aku cuma bercanda. Kita bisa mulai dengan nikmatin pantai dulu."

Mereka menghabiskan sore itu dengan berjalan di sepanjang pantai. Zoe sesekali memungut kerang kecil dan melemparnya ke laut, sambil terus bercerita tentang rencana-rencana kecilnya selama mereka di Bali. Sementara itu, Ethan hanya mendengarkan, menikmati suara ombak yang berdesir dan melihat Zoe yang sepertinya benar-benar bahagia.

Namun, keesokan harinya, Zoe benar-benar mengajak Ethan untuk mencoba surfing. Dengan pelatih lokal yang sabar, mereka berdua dibimbing untuk mencoba berdiri di atas papan. Zoe, yang selalu antusias, tampak menikmati setiap detiknya, meskipun dia jatuh beberapa kali.

Ethan, di sisi lain, merasa gugup. Ketika akhirnya tiba gilirannya, dia mencoba berdiri di papan selancar, tapi seperti yang dia duga, dia langsung terjatuh ke dalam air hanya dalam hitungan detik.

Zoe tertawa terbahak-bahak dari kejauhan. "Eth, aku udah bilang kan, kamu harus lebih santai! Jangan tegang!"

Ethan menggelengkan kepala sambil mengusap wajahnya yang basah. "Santai gimana? Ini nggak semudah kelihatannya!"

Zoe terus menyemangati dari jarak jauh. "Ayo, coba lagi! Aku yakin kali ini kamu bisa!"

Setelah beberapa kali mencoba, Ethan akhirnya berhasil berdiri di papan selama lebih dari lima detik, dan meskipun dia terjatuh lagi, dia merasa ada kepuasan tersendiri. Meski begitu, Ethan sadar, surfing bukanlah keahliannya. Tapi setidaknya, dia sudah mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang nggak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Setelah sesi surfing yang cukup melelahkan, mereka berdua duduk di tepi pantai, menikmati sunset yang perlahan tenggelam di cakrawala.

"Jujur aja, Eth," kata Zoe sambil memandangi langit jingga, "aku nggak pernah nyangka kamu bakal coba surfing. Kamu beneran bikin aku kagum."

Ethan tersenyum sambil memandang laut. "Well, aku juga nggak nyangka. Tapi kayaknya aku mulai terbiasa dengan hidup yang penuh kejutan."

Zoe menatap Ethan dengan senyuman lebar. "Itu artinya aku sukses. Kamu sekarang udah nggak lagi Ethan yang cuma main aman."

Mereka tertawa bersama, dan dalam diam, Ethan merasa bahwa perasaannya terhadap Zoe semakin dalam. Mungkin bukan hanya sekadar rasa suka biasa. Mungkin, dia sudah mulai jatuh cinta, sesuatu yang dulunya dia anggap mustahil terjadi padanya.

Saat malam semakin larut, mereka kembali ke vila dengan perasaan puas. Namun, tepat saat mereka hendak tidur, Zoe tiba-tiba berkata, "Eth, besok kita harus coba satu hal lagi sebelum pulang."

Ethan yang sudah setengah tertidur membuka matanya sedikit. "Apalagi, Zo?"

Zoe tersenyum penuh rahasia. "Kamu tunggu aja besok. Pokoknya bakal seru. Aku jamin."

Ethan hanya bisa menghela napas, tahu bahwa Zoe pasti sudah merencanakan sesuatu yang lagi-lagi bakal keluar dari zona nyaman Ethan. Tapi anehnya, kali ini Ethan merasa lebih siap dari sebelumnya.

---

Keesokan paginya, Zoe membawa Ethan ke sebuah tempat yang ternyata adalah lokasi paralayang. Ethan membelalakkan mata saat melihat orang-orang meluncur dari tebing tinggi dengan parasut mereka.

"Zo, kamu serius? Paralayang?" tanya Ethan, setengah bingung setengah panik.

Zoe tersenyum lebar sambil mengangguk. "Yup! Ini bakal jadi pengalaman paling seru kita di Bali. Ayo, Eth, kamu pasti bisa!"

Ethan menelan ludah. Ini jelas lebih menakutkan daripada surfing. Tapi dia sudah terlalu jauh terlibat dalam semua petualangan ini untuk mundur sekarang.

Sambil tertawa kecil dan merasakan adrenalin yang perlahan naik, Ethan mengangguk. "Oke, let's do this."

Dan begitu mereka meluncur dari tebing, angin kencang menerpa wajah mereka, dan pemandangan Bali yang menakjubkan terbentang di bawah mereka. Ethan yang biasanya takut ketinggian tiba-tiba merasa begitu bebas. Zoe menoleh dari paralayang di sebelahnya, berteriak, "Lihat! Kamu melakukannya, Eth!"

Ethan tertawa keras, merasa bahwa hidup memang lebih seru dengan Zoe di sisinya. Dan di saat itu, dia tahu bahwa apapun yang terjadi setelah ini, dia nggak akan pernah mau kembali ke hidup yang lama.

1
Hunter Cupu
urhyrhyr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!