mengisahkan tentang seorang gadis bernama Safira, di malam dia bekerja di sebuah hotel, mahkotanya di renggut oleh laki laki yang tidak dia kenal. bukan itu saja penderitaan nya, dia usir oleh ibu dan saudara tirinya, bahkan bayi yang baru saja dia lahirkan diambil oleh Nadira saudara kembarnya, mereka membuang Safira di pinggir hutan.
Safira kembali ke kota menjadi seorang guru bagi sang pura, akankah Fira tahu kalau anak laki yang sering menyendiri adalah putranya, bagaimana dia bisa menemukan putranya dan menyelamatkan putranya, dari Nadira yang sudah mengaku sebagai ibunya selama ini.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggal kan jejak positif, bagi yang tidak suka, skip saja, hargailah karya orang lain. 💕💕💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendengar Suara Jojo untuk pertama kali
Maria ( pakai Maria ya) dan Rani memasuki kelas, anak anak masih rusuh dan berlarian di dalam kelas.
" Selamat pagi anak anaaak. " sapa Bu Rani dengan suaranya yang lantang.
" Pagi Buu" jawab mereka dengan serempak, dan berlarian kembali ke tempat duduk mereka.
" Sehat semuaa? " tanya Bu Rani lagi.
" Sehaaat.".
" Oke hari Bu Rani tidak sendirian lagi nih, ada Bu guru cantik dan akan menemani ibu, menggantikan Bu Yuni, namanya Bu Maria, ayo ucapkan salam pada Bu Maria." Meraka semua berdiri dan mengucapkan salam bersama sama, seperti halnya Jonathan, dia juga ikut memberi salam, tapi hanya dengan gerakan saja, saat ini Jonathan masih belum melihat wajah Guru barunya, dalam hati dia berkata. " paling seperti Bu Yuni lagi, yang cari muka nantinya dan mendekati papaku, siap siap kau akan di pecat bu."
Bu Maria memperkenalkan dirinya dengan lembut, dia juga mengajak mereka bercanda, supaya suasana menjadi lebih hidup.
" Oke anak anak, Ibu sudah selesai perkenalannya, oh ya nama ibu tadi siapa ya? " tanya Maria sekali lagi.
" Bu Maria cantik. " ada juga yang memanggil dia dengan ibu cantik.
" Wah jadi ge er nih ibu di bilang cantik, Oke sekarang giliran ibu yang mau mengenal anak anakku semuanya, Bu Maria akan panggil satu persatu ya, nanti di sebutkan namanya, keluarga, kesayangan, atau apa saja yang paling anak anak sukai Oke. " Maria menyatukan jari jempol dan tunjuknya membentuk huruf O.
Maria mulai memanggil satu persatu nama mereka, sampai giliran Jonathan putranya. Mata Maria berkaca kaca ketika melihat nama itu, tapi dia harus kuat dan tidak boleh menangis disini.
" Jonathan putra Wijaya." panggil Maria, tapi Tidak ada sahutan dari yang punya nama, dia lebih memilih tidur di tempatnya. Maria mengulanginya sampai tiga kali, tapi Jonathan tetap tidak menjawab.
Bu Rani membisikkan sesuatu pada Maria, sesuatu tersebut membuat hati Maria sangat sakit.
" Maaf bu, Jojo murid saya yang spesial, dia selama ini tidak pernah bicara sepatah kata pun, dan Tuan Rayhan memberi dia sebuah tab untuk tempat dia menulis, hebatnya lagi Jojo adalah satu satunya murid yang bisa lancar menulisnya.'' kata Bu Rani.
Maria menanyakan dimana tempat duduk anak tersebut. " Dimana anak itu duduk bu?" tanya Maria. Bu Rani memunjuk ke arah meja yang terdapat bocah laki laki yang menempelkan Kepala nya di meja, seolah olah dia tidur. Anak tersebut menutup telinganya dengan headset.
" Jo, jojo sayang." Maria mengelus punggung anak tersebut yang masik asyik dengan dunianya sendiri.
Jonathan langsung terbangun begitu mendapat sentuhan tangan hangat ibu kandungnya. Jojo merasa ada sesuatu yang lain merasuk ke hatinya, sesuatu yang selama ini dia rindukan dalam hidupnya.
" Mama." Jonathan mengeluarkan suaranya untuk pertama kalinya, dan kata itu adalah Mama. Jonathan memeluk pinggang Maria dengan erat, sementara dada Maria atau Fira sungguh seperti di hantam batu yang sangat besar. Sesak, dia sangat ingin memeluk dan menciumi bocah tampan tersebut, wajahnya sangat mirip dengan Rayhan.
Maria mengadah ke atas menahan air matanya sejenak, dia lalu membalas lembut pelukan Jojo, dia berjongkok di depan anak itu. Jonathan tidak mau melepaskan Maria, begitu Maria berjongkok, Jojo kembali memeluknya, memeluk lehernya dengan Erat.
" Mama. " ucapnya lagi.
Semua yang berada di dalam kelas begitu kaget dan heran, ini pertama kalinya mereka mendengar suara Jojo, ternyata dia bisa bicara tidak bisu seperti yang orang orang katakan.
" Iya sayang, tapi lepaskan dulu tangannya, ibu tidak bisa bernafas. " Jonathan menggelengkan kepalanya, dia masih memeluk leher Maria.
Maria menoleh ke arah Rani, memintanya pendapat. "Bagaimana bu? " tanya Maria.
" Bu maria tenangkan saja dulu Jojo, bisa di ajak ke taman atau apa, ini adalah pemandangan yang sangat langka, dia mau berbicara bahkan berinteraksi dengan orang lain, biasanya dia hanya diam dan Asyik dengan dunianya sendiri. Siapa tahu dia mau berbicara lagi dengan Bu Maria." Bu Rani meminta Maria untuk menemani Jojo dulu.
Dengan senang hati Maria langsung menggendong Jojo keluar dari kelas menuju ke taman. Di perjalanan Maria sudah tidak kuat lagi untuk tidak mencium anak kandungnya tersebut, Maria mencium pipi Jojo dengan gemas.
Sampai di taman, Maria mendudukkan Jojo di kursi, dia jongkok di depan Jojo memperhatikan wajah polos bocah tampan tersebut. Maria menyatukan dahinya ke dahi bocah itu. Setelah beberapa menit Maria baru sadar, dia harus berjuang dulu, dan tidak boleh larut dengan perasaannya. Kalau dia seperti ini Rayhan dan semuanya akan curiga.
Maria mengusap pipi Jojo yang basah dengan air mata. "Nama kamu siapa sayang?" tanya Maria.
" Jo." jawab Jojo, dia juga mengusap air mata Maria yang tidak bisa di tahan lagi.
"Mama." panggil Jo lagi kepada Maria.
" Mama Jo di mana?" tanya Maria lagi. Jonathan menunjuk ke arah Maria kalau dia mamanya. Dada Maria sesak melihat reaksi Jonathan , filing seorang anak sungguh kuat, dia bisa merasakan siapa sebenarnya ibunya.
"Nama ibu, Bu Maria, Jojo bisa panggil ibu dengan Bu Maria ya." jawab Maria.
Jojo menggeleng dan tetap memanggil Maria dengan mama.
Maria mengalah dan membiarkan Jojo memanggilnya dengan mama, lalu Maria merayu Jojo untuk masuk kembali ke dalam dan mereka akan belajar bersama.
"Oke Jojo, ayo kita masuk ke dalam, kita akan bersenang senag bersama, hari ini kita akan belajar di luar kelas, nanti mama dan Bu Rani akn mengajak kalian ke taman dan mengenal jenis binatang oke." Maria mengatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk huruf O , dan Jojo mengangguk setuju, mereka juga melakukan tos dulu dan sama sama tersenyum.
Denagn penuh kasih sayang, Maria menggendong putranya untuk pertama kali setelah empat tahun berlalu.
Sampai di dalam kelas Jojo tidak mau turun dari gendongan Maria, dia akan segera mengeratkan pelukannya ketika Maria akan menurunkannya.
Di pimpin Bu Rani dan Maria mereka bersama sama menuju ke taman yang tidak jauh dari kelas, masih dalam lingkup sekolah juga. Maria mengenalkan nama nama binatang yang ada di sana. Mereka semua sangat menikmati hari itu, bermain sambil belajar.
Jonathan sudah mulai tersenyum dan ikut berlari lari dengan teman sekelasnya, meskipun dia belum mau bicara dengan mereka, Jojo akan menulis di sebuah tab kecil yang selau dia bawa. Kecuali dia bicara dengan Maria, Jojo akn berbisik di telinga Maria.