Karena kesalahpahaman Angela yang belum siap untuk menikah malah terjebak pernikahan dengan Melvin.
Karena ingin menolak perjodohan yang diatrurkan oleh kakeknya, Melvin yang sudah lama merahasiakan pernikahannya ingin memberitahukan dan mengenalkan Anggela kepada keluarganya namun sayangnya Angela menolak dengan alasan belum siap untuk menjalani pernikahan yang sesungguhnya.
Apakah Melvin akan menyerah dengan Angela dan memilih wanita pilihan sang kakek ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 24
Setelah satu minggu melakukan kegiatan di dapur bersama Melvin, sekarang Angel sudah bisa membuat makanan sendiri dan ia tidak lagi kaku seperti saat pertama kali masuk dapur. Melvin mengajarnya banyak hal tentang cara memasak.
Melvin sudah kembali tinggal di kediaman orang tuanya. Mama dan papanya sudah pulang dari luar negeri beberapa hari yang lalu. Angel yang sudah terbiasa dengan keberadaan Melvin, merasa kehilangan sosok pria yang menjadi teman bicaranya setiap malam selama dua Minggu ini.
Tapi, di satu sisi Angel juga merasa lega karena tidak ada Melvin di apartemen ini. Hanya dia sendiri. Jadi dia bisa bebas menjadi dirinya sendiri. Terutama dalam hal berpakaian. Jika di luar dia mungkin sudah terbiasa dengan style nerdy. Tapi di dalam rumah Angel merasa risih jika harus mengenakan pakaian tertutup. Ia lebih nyaman memakai gaun mini atau kaos bertali spageti tanpa bawahan.
Angel yang sedang duduk sendirian tiba-tiba teringat dengan Melvin yang menceritakan jika keluarganya ingin menjodohkan dia dengan seorang wanita. Angel jadi berpikir tentang hubungan pernikahan mereka. Meskipun hanya menikah secara agama tapi tetap saja mereka menikah dan sudah menjadi suami istri.
Jika Melvin menikah dengan wanita pilihan keluarganya, otomatis mereka akan bercerai dan dia akan menjadi janda.
"Astaga, aku tidak pernah membayangkan jadi seorang janda." Angel memegang kedua pipinya membayangkan status janda yang akan disandangnya.
Tapi ia juga merasa sedikit lega karena sampai detik ini ia tidak mengalami kerugian apa pun. Tidak ada yang tahu jika dia sudah menikah dengan Melvin, kecuali Leon dan ia juga masih memiliki mahkotanya. Ia masih perawan sehingga bisa percaya diri untuk menikah dengan pria yang ia cintai suatu hari nanti.
*
Sementara itu di sebuah rumah mewah milik keluarga Angel. Saat ini kedua orang tua dan adiknya sedang berkumpul di ruang keluarga.
Abraham tampak serius menatap putri keduanya.
"Dady akan menjodohkan mu dengan Melvin."
Sontak saja satu kalimat yang keluar dari mulut sang ayah membuat Eudora terkejut.
"Tapi, bukankah Dady akan menjodohkan pria itu dengan kak Aurora ?" tanya Eudora karena memang begitu rencana kedua orang tuanya dari awal yang ia tahu.
"Benar, tapi sampai saat ini kita tidak tahu di mana keberadaan kakak mu." jawab Abraham tegas.
Eudora menundukkan kepalanya demi untuk menyembunyikan ekspresi wajahnya yang sulit untuk di gambarkan. Perasaannya bercampur aduk sekarang antara marah, sedih dan kecewa. Eudora ingin menolak tapi perkataan sang ayah tidak mungkin di bantah.
Berbeda dengan kakaknya, Aurora yang memiliki sifat pembangkang. Karena itulah Aurora memilih tinggal di luar negeri bersama pamannya agar ia tidak perlu menuruti perintah sang ayah. Sedangkan Emilia memiliki sifat penurut. Ia akan menurut apa pun kata-kata kedua orang tuanya meskipun itu sesuatu yang ia tidak suka.
Setelah pembicaraan dengan kedua orang tuanya, Eudora kembali ke kamarnya menyisakan mommy dan dadynya di ruangan itu.
"Apa kau yakin rencana ini akan berhasil ?" tanya Sonia kepada suaminya.
Sonia masih ragu dengan rencana Abraham meskipun Abraham sudah menjelaskan semua tentang rencananya itu.
"Ya, aku yakin." jawab Abraham percaya diri.
"Tapi kau tahukan Eudora itu seperti apa. Dia pasti akan menuruti semua perintah mu meskipun ia harus terluka."
Sonia merasa kasihan dengan putri keduanya yang tidak bisa jadi diri sendiri karena terpaksa menuruti semua keinginan mereka.
"Kau tenang saja. Aku tahu apa yang ku lakukan. Aku juga ingin melihat anak-anak kita hidup bahagia."
Abraham membawa Sonia kedalam pelukannya untuk menenangkan sang istri. Ia mencium lembut kening sang istri yang sangat ia sayangi. Sebagai seorang suami dan juga ayah, Abraham begitu menyayangi dan menjaga istri dan anak-anak mereka.
ya udah gak papa.intiny happy ending.ketemu bahgiany masing2
bunga aja ya Thor mengiringi karyamu