VOYAGE

Enjoy!

"Maziradikra jruikla nirmalik ahiruika vlevaluizas weirtibura nirmarissa isskar," ucap Putri Ayruila tiba-tiba saat melihat bagaimana Pangeran Virdian menatap Lilyana dengan dalam.

("Jangan terlalu mengagungkan dirimu jika di dekatmu saat ini ada diriku yang bisa langsung menggamparmu,")

Pangeran Virdian berhenti menatap Lilyana lalu berbalik memandangi Putri Ayruila yang mengeraskan rahangnya seolah ada emosi terpendam tersimpan di sana, Danelyn saling melirik dengan Falisya lalu keduanya kompak menarik Lilyana mundur.

"Liukrazima hirsakara riskranis urelinas, hirutakra girufaturas assarisza kritukaris," balas Pangeran Virdian yang justru membuat Putri Ayruila berdecih dengan sebelah sudut bibirnya naik.

("Aku tidak pernah menganggungkan diriku, aku hanya menganggap hal tersebut sebagai caraku agar dikenal banyak orang,")

"Hrikas jraira ziyutira flariska arkarisi hiurssazra," bantah Putri Ayruila dengan meninggikan suaranya sedikit dan menegapkan postur tubuhnya, Pangeran Virdian diam tidak berkutik dan menundukkan punggungnya sedikit.

("Hanya seorang Raja atau Ratu yang melakukan itu,")

"Sampai kapan kau akan bersikap kekanakan seperti itu, Pangeran Virdian? Sebentar lagi Kakakmu yang satunya akan naik takhta tapi kau sebagai Pangeran ternobatkan yang memiliki mahkota tidak bisa berhenti bermain-main,"

"Bahkan aku, keponakanmu sendiri... sudah menjadi calon Ratu untuk keberlangsungan kemajuan Kerajaannya,"

"Harassiza Ayruila Fardamus," sentak Pangeran Virdian menatap Putri Ayruila yang langsung memasang wajah memerah mendengar nama 'Fardamus' ada di belakang nama Bangsawannya.

("Hentikan Ayruila Fardamus,")

"Berani-beraninya kau memasangkan nama keluarga kalian di belakang namaku itu, Virdian." sekeliling Putri Ayruila langsung mengeluarkan awan putih yang dengan cepat mengudara menutupi seluruh tubuhnya.

Pangeran Virdian berjalan mundur dengan wajah ketakutan merasa bersalah atas ucapannya barusan, Desya mendorong Pangeran tersebut untuk maju mempertanggung jawabkan akibat dari ucapannya.

Baru saja saat Putri Ayruila mengangkat kedua tangannya yang sudah terkumpul kekuatannya yang berupa hembusan angin kencang suara teriakan dari auman seekor Naga mengalihkan mereka semua, kekuatan Putri Ayruila tidak jadi dikeluarkan dan beralih mendongak ke atas.

Artyfleyda dikelilingi 9 Naga Wyvern yang terbang memutarinya, dengan bergegas Putri Ayruila mengumpulkan kekuatannya sedikit untuk memecah perkumpulan tersebut hingga meninggalkan Artyfleyda sendirian.

"Treamasix," teriak Pangeran Virdian ke atas memandangi Naga Wyvern yang masih terbang tidak terlalu jauh di dekat Artyfleyda.

Seekor Naga yang berwarna putih mengaum sesaat lalu terbang turun perlahan mendekat ke pantai lalu mendarat tepat di atas sebuah batu yang menjulang dari dalam pasir, tubuhnya besar dan sayapnya lebar.

Wajahnya terlihat tidak bersahabat dengan sedikit asap berwarna hitam yang keluar dari hidungnya saat dia bernafas, Pangeran Virdian mengambil sesuatu dari balik sakunya lalu diberikan ke Naga tersebut kemudian mengelus kepalanya.

"Jaga para Naga Wyvern kalian itu agar tidak mendekat ke Naga Elemental satu-satunya yang ada di Kerajaan ini," ucap Putri Ayruila saat berhasil membawa Artyfleyda mengarahkannya turun, Danelyn dan Ryah berlari menghampirinya.

"Bukan salah Naga Wyvern, Naga Elemental berkaki empat itulah yang membuat mereka merasa terancam ditambah Naga putih ini berukuran dua kali lipat dari bangsa Wyvern umumnya," Pangeran hanya menggeleng sambil terus mengelus kepala Naga miliknya.

"Harus ada sebuah perjanjian yang dilakukan antara Naga Elemental dan Naga Wyvern jika ingin membuat mereka berada di satu lingkungan yang sama,"

Ucapan tersebut muncul tiba-tiba entah dari mana asalnya Putri Ayruila dan Pangeran Virdian kompak menarik keluar pedang yang ada di sampingnya, kepala Naga Artyfleyda dan Naga Treamasix celingak-celinguk menatap sekitar.

Hening, hanya ada suara deburan ombak dan teriakan mengaum dari 8 Naga Wyvern yang masih berputar di atas, Ahaetulla boy's mendongak ke atas melihat pemandangan sayap Naga yang terbuka sangat lebar saat ia terbang.

"Siapa yang mengatakan hal tadi?" Pangeran Virdian melempar pandangan ke arah Desya, Leyna, dan Meisie seolah-olah menuduh mereka bertiga.

"Apa maksudmu, Pangeran? Tidak ada yang mengatakan apapun dari tadi," Meisie berujar.

Putri Ayruila diam mempertimbangkan ucapan yang tadi didengarnya sambil memandangi perdebatan antara Pangeran dan Ahaetulla girl's yang menyangkal tidak mengatakan apapun, ia menyimpulkan kalau yang mendengar suara tadi hanyalah dirinya dan Pangeran Virdian.

"Pangeran Virdian .... Jika kau mendengar suara tadi bukan hanya kau yang mendengarnya, aku juga." ujar Putri Ayruila berjalan pelan mendekat ke Pangeran Virdian yang usianya sendiri hanya tertaut 5 tahun di atasnya.

"Perjanjian Naga .... Naga Elemental dan Naga Wyvern memang harus berdamai bagaimanapun caranya, keduanya sangat diperlukan keluarga Garkhira untuk menjaga Kerajaan dan menghadapi ramalan Starybulla,"

Pangeran Virdian menyimpan kembali pedang di tangannya lalu membungkuk dengan penuh hormat di hadapan Putri Ayruila, lalu setelahnya bangkit keduanya memandangi Naga putih masing-masing yang ada di sana.

"Artyfleyda,"

"Treamasix,"

Kedua Naga tersebut mengaum lalu berjalan perlahan mendekat ke pengendara masing-masing, Ahaetulla diarahkan Putri Ayruila untuk berkumpul di belakangnya.

Wyvern Treamasix mengangkat lehernya yang panjang menegakkan tubuhnya ditopang kedua kaki lalu melebarkan kedua sayapnya hingga terbuka sempurna, Artyfleyda juga melakukan hal demikian menopang dengan keempat kakinya.

"Treamasix adalah Naga Wyvern terkuat dan tertua yang dimiliki Kerajaan Gerlambert, selaku Naga pemimpin Treamasix akan mewakili seluruh Naga Wyvern untuk melakukan perjanjian perdamaian dengan seluruh Naga Elemental yang tersebar di negeri ini,"

"Sebagai Naga Elemental sulung, Artyfleyda mewakili delapan saudara Naga Elementalnya yang lain untuk menerima perjanjian Naga ini."

Pangeran Virdian menghunus pedangnya lalu melukai sedikit jarinya hingga berdarah kemudian darah tersebut ia biarkan Naga Treamasix menjilatnya sebagai tanda persetujuan, Putri Ayruila melakukan hal demikian dan Artyfleyda juga menjilat jarinya yang berdarah.

"Perjanjian Naga telah dilakukan, mulai sekarang tidak ada perbedaan yang menjadi penghalang Naga Elemental dan Naga Wyvern untuk berbaikan, dan tidak ada alasan untuk keduanya saling menyerang,"

Kedua Naga mengangguk lalu mendongakkan kepalanya mengaum bersamaan, auman yang sangat nyaring dan terdengar tegas hingga warga penduduk Hauloise menghentikan pekerjaan sesaat memastikan sumber suara.

Dengan menggunakan terompet pemanggil seperti peluit kecil Pangeran Virdian meniupkan benda tersebut hingga 8 Naga Wyvern yang terbang di sekitar mereka langsung memutar terbang rendah sebelum akhirnya mendarat tepat di belakang Naga Treamasix.

"Sesuai permintaan Putri Ayruila untuk membantu Ahaetulla mengendarai Naga dan memahaminya, aku akan menuruti hal tersebut. Mengajarkan kalian hingga memastikan kalian yang dipilih Naga bisa mengendalikan mereka dengan sangat baik,"

"Tapi sebelum itu aku akan memperkenalkan kalian dahulu .... Delapan Naga yang di sini terbagi dua jenis, ada tim merah dan tim biru. Mereka terbagi karena kekuatan mereka yang bernafas api merah atau api biru, suhu kedua api tersebut berbeda tergantung dengan kondisi tubuh sang Naga,"

"Tim terendah adalah tim api merah, lalu yang di atasnya satu tingkat adalah tim biru, selanjutnya tim putih sebagai api yang suhunya paling panas seperti milik Naga ku sendiri, Treamasix." saat namanya disebutkan Naga Treamasix yang tubuh dan bola matanya berwarna putih itu mengaum bangga.

"Mereka semua tangguh dalam berperang dan terbang dalam waktu lama, hanya saja Naga sifat alaminya kadang rakus dalam makanan, tapi mereka sangat setia kepada pengendaranya." jelas Pangeran Virdian berbalik lalu naik ke punggung Naga Treamasix.

"Naga akan memilih siapa yang akan dijadikannya sebagai pengendara .... Siapa di antara kalian yang mau menjadi pengendara mereka bisa maju di hadapan para Naga," sambung Putri Ayruila lalu naik ke punggung Artyfleyda yang terpasang pelana.

Para gadis mundur dengan perlahan menyisakan yang pria berhadapan dengan Naga, Ryah dan Meisie memilih untuk duduk di atas kuda Pegasus lalu sisanya mundur sedikit jauh dari pesisir pantai untuk bermain air sambil memantau keadaan.

Continue.