Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 Papa Terlibat
Kiara sudah dipindahkan ke ruangan vip rumah sakit ini, sedangkan putra putri nya masih diruangan bayi sebentar lagi akan dibawa kesini untuk di kasih ASI pertama.
Devan menatap kedua orang tuanya yang saat ini terlihat santai tanpa ada rasa bersalah karena telah mengerjai putranya yang saat ini terlihat sangat kesal.
Sedangkan ari yang ikut datang kesana hanya diam melihat situasi yang menegangkan ini
tiba tiba handphone devan berbunyi dia melihat sera yang menelponnya segera devan keluar untuk menerima telpon itu.
"hallo Ra, mas lagi di rumah sakit Kiara sudah lahiran" ucap devan
"alhamdullilah, tapi...kiara sudah lahiran mas devan tau darimana?" tanya sera bingung
"panjang ceritanya Ra, nanti mas cerita, kamu bagaimana keadaannya obat sudah diminumkan?" tanya devan balik
"udah mas, terus anaknya kia gimana mas, sehat sehat kan kia dan anak nya" tanya sera antusias sekali karena dia senang kiara sudah ditemukan.
itu artinya dia akan bisa menitipkan kafi pada kiara kalau keadaannya memburuk nanti.sera sudah pasrah dengan penyakitnya ini.
sekarang yang jadi pikirannya adalah anak semata wayangnya yang akan hidup sendiri kalau dia pergi menyusul haris.
"sehat Ra mereka sehat, anak kami kembar sayang, sepasang laki laki dan perempuan nanti bisa jadi teman bermain kafi" jawab devan
"oh ya, selamat mas devan sampaikan ucapan selamat ku pada kia ya, tolong bantu aku mas untuk ketemu Kiara" ucap sera
"iya sayang kamu sabar ya, kia baru saja melahirkan kita tunggu kia sehat dulu" jawab devan
"iya mas udah dulu ya aku mau istirahat habis minum obat" jelas sera
"oke hati hati sayang dirumah, salam sayang untuk kafi jagoan pertama mas" ucap devan setelah itu dia memutuskan sambungan telponnya dan masuk kembali kedalam ruangan kiara.
sementara itu dikamar setelah devan keluar tuan kalandra dan istrinya ketawa berdua sambil geleng geleng kepala melihat tingkah devan tadi yang terlihat sangat kesal dengan mereka.
"pah bagaimana ini, mama jadi deg degan deh liat devan" ucap nyonya ningrum
"udah biarin aja tidak usah diladeni, biar tau rasa" jawab tuan kalandra
"kenapa tu anak bisa datang kerumah mah" tanya tuan kalandra penasaran
"mama juga tidak tau pah tiba tiba devan muncul dan membawa kami ke sini, tapi untung ada devan mama panik banget tadi pah, hpl nya maju dari tanggal perkiraannya" jawab nyonya ningrum
"nanti bagaimana dengan kiara ya pah, mama khawatir kiara akan pergi lagi" ucap nyonya ningrum
"kiara tidak akan dilepas begitu saja sama anak egois itu mah, apalagi dia tau kita yang sembunyiin kiara ha ha ha ha jadi lucu berasa main film papa" jelas tuan kalandra
"apaan sih pah kok malah ketawa gitu, kita bisa kehilangan cucu kita pah" tukas istrinya
"kita lihat saja kedepannya bagaimana, papa akan ikuti apa maunya kia ma, papa tidak mau kehilangan cucu papa ma" jelas tuan kalandra
selagi mereka bicara tiba tiba pintu dibuka dari luar dan devan masuk kedalam dengan tatapan tajamnya kearah papanya.
"pah ..devan mau bicara" ucap devan, tuan kalandra hanya melirik kearah anaknya itu
"mau bicara apa? jangan berat berat papa hari ini sedang bahagia jangan kau rusak dengan pertanyaanmu yang tidak penting" jawab tuan kalandra yang membuat devan melototkan matanya, sesangkan Ari hanya tersenyum tipis
dia tau saat ini bos nya sangat marah tapi yang dia hadapi tuan kalandra yang bisa melakukan hal hal yang akan merugikan devan sendiri.
"buat devan penting pah" tukas devan lagi
"jangan ribut, kiara lagi istirahat kamu kalau mau pulang, pulang saja biar papa sama mama yang jagain kiara" tegas tuan kalandra
"pah...aku mau bicara bukan mau berantem" balas devan
"papa lagi malas bicara sama kamu, papa mau urus kiara sama cucu papa, kamu kalau mau ribut sana diluar" terang tuan kalandra yang membuat muka devan memerah menahan marah.
nyonya ningrum dan adi yang mendengar perdebatan mereka hanya diam saja, sedangkan kiara masih tidur pasca melahirkan.
"siapa yang mau ribut pah, devan mau tanya kenapa kia ada di kediaman papa dan sejak kapan?" tanya devan yang sudah tidak sabar melihat gelagat papanya yang sengaja membuat dia kesal
"papa sudah bilang kamu jangan ribut devan kiara lagi istirahat dia habis melahirkan butuh ketenangan" tegas tuan kalandra yang membuat devan terdiam
mereka yang ada disana semua diam dengan pikiran masing masing
"mah.. kiara haus" ucap Kiara dengan suara lemahnya, kiara sudah bangun dia berusaha untuk duduk
Devan segera berdiri dan berlari keranjang kiara membantu kiara duduk dan setelah itu mengambilkan minuman untuk istrinya itu.
kiara hanya diam melihat devan yang sedang membantunya.
"kamu sudah bangun sayang?" tanya nyonya ningrum yang sudah berada disamping ranjang kiara, kiara yang ditanya mengangguk
"anak anak kia mana mah?" tanya kiara lagi tanpa memperdulikan kehadiran devan yang saat ini sedang menatapnya.
"cucu mama sekarang ada di ruangan bayi sayang sebentar lagi diantar kesini, sepasang sayang mereka sehat nak, selamat ya kia sudah jadi ibu" ucap nyonya kalandra sembari memberikan selamat untuk kiara.
"terima kasih mah, papa terima kasih sudah sayang sama kia" ucap kiara dengan mata berkaca kaca
"mama yang terima kasih sayang, sudah jangan sedih nanti ASI nya tidak keluar" ucap nyonya ningrum sambil memeluk kiara
"selamat siang semua, kiara sudah bangun ya? saatnya mengASI ya" sapa dokter dewi yang datang dengan 2 bayi laki laki dibawa oleh susternya
"diperiksa dulu ya, habis itu baru mengASI baby" ucap dokter dewi lalu dia memeriksa kiara
"kondisi nona Kia baik baik, 2 hr lagi bisa pulang" terang dokter dewi sambil memberikan bayi pada kiara untuk menyusui
Ari asisten Devan keluar bersama tuan kalandra karena kiara mau menyusui, sesampai diluar mereka berbincang sejenak.
"Ari , kenapa devan bisa tau kalau kiara mau lahiran dan ada di kediaman saya?" tanya tuan kalandra penasaran
"tadi pagi tuan devan telpon saya tuan, dia bilang perasaannya tidak enak cemas aja bawaannya tiba tiba dia ingin ke kediaman tuan kalandra, begitu tuan kejadiannya" jawab ari
"memang hubungan darah tidak bisa di putuskan, anaknya meminta devan untuk bisa menyaksikan kelahiran mereka" ucap Tuan kalandra
"iya tuan kalandra bayi nya yang mengirim rasa ke devan, untung devan kesana dirumah tidak ada orang" ucap ari lagi, tuan kalandra setuju apa yang dikatakan Ari.
"berarti devan memang belum tau kalau kiara ada di kediaman kalandra, ya sudah nanti saja itu di urus" ucap tuan kalandra, devan yang dicuekin di dalam sana akhirnya keluar dan bergabung dengan tuan kalandra
"kamu tidak perlu bertanya lagi, papa rasa kamu sudah tau apa yang terjadi, yang penting sekarang berikan kenyamanan buat kiara jangan sampai dia pergi lagi" ucap tuan kalandra pada putrànya itu.
Devan hanya menarik nafas panjang setelah mendengar nasehat papanya tadi
"mau kamu bersikap apa pun ,tetap kamu yang salah, jangan egois cobalah mengalah, demi anak anak kalian, papa tidak mau kalau kiara sampai pergi dari kediaman papa, papa melakukan ini demi kebaikan kiara dan cucu papa" tukas tuan kalandra
"untuk sementara kamu jangan ganggu kiara dulu dia baru melahirkan kalau dia stres nanti ASI nya tidak keluar kasian cucu papa" nasehat tuan kalandra lagi.
"iya pah tapi devan ingin melihat anak devan juga pah, masak tidak boleh" ucap devan
"kamu boleh kerumah bertemu dengan anak.mu tapi harus izin kiara dulu" jawab tuan kalandra
"kalau kamu mau mendapat maaf dari kiara kamu harus sabar menghadapi kiara yang saat ini hatinya masih terluka" jelas tuan kalandra
"iya pah devan akan menuruti semua nasehat papa" jawab