Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 pertemuan Rania dan Alia
Dirumah Raka.
"Hai kamu...? Panggil Gea.
" Ada apa Nyonya "?
" Kamu tau kan posisi kamu disini"?
"Maksud Nyonya gimana"?
" Kamu kan tau suami ku tidak mungkin serius menikahi kamu, kamu itu pantas nya menjadi pelayan dirumah ini"
Rania tau dari awal istri pertama Raka itu tidak suka dengan nya.
"Saya tau nyonya"
"Bagus kalau kamu tau, maka dari itu kamu tidak usah bertingkah dirumah ini.
Karena kamu tidak akan pernah menjadi Nyonya dirumah ini.
" Saya mengerti Nyonya, bahkan saya siap keluar dari rumah ini kapan pun"
"Bagus, aku ingin kamu secepatnya pergi dari rumah ini"
"Terima kasih Nyonya, tolong bantu agar Tuan Raka segera mengusir saya" jawab rania santai.
Gea kaget dengan jawaban Rania.
"Bisa bisanya gadis itu berbicara dengan sesantai itu. Padahal selama ini semua wanita tergila gila ingin sekali dinikahi Raka, bahkan jika mereka dijadikan istri ke empat, lima pun mereka tidak akan menolak"
Hilda datang dan langsung menghampiri kedua menantunya.
"Mama mau kemana"?
"Biasa mama mau arisan sama teman teman mama. kamu mau kemana"?
" Hari ini aku masih santai saja dirumah Ma, nanti malam aku ada penerbangan ke luar negri untuk Shooting film terharu"
"Kamu memang hebat Gea, wanita karir dan terkenal"
"Makasih Ma"
Rania yang mendengar pecakapan mertua dan menantu itu ingin segera pergi.
"Mama berangkat dulu ya, ini teman mama sudah datang"
"Ok Ma"! jawab Gea.
" Rania, Mama berangkat dulu ya"?
"Iya Ma, Hati hati dijalan"
Hilda berlalu keluar untuk pergi bersama teman-teman nya, kini tinggal Gea dan Rania.
Rania hendak pergi ke kamarnya nya lagi.
"Hay,,, kamu! gak usah sok manis di hadapan mertua ku"
Rania tidak menghiraukan ucapan Gea, gadis itu terus berlalu meninggalkan wanita itu.
Gea benar-benar geram melihat gadis itu berani mengabaikan nya.
Dengan langkah pasti Rania berlalu keluar untuk pergi ke kampusnya. ia memang sengaja menghiraukan ucapan Gea, dia merasa jika terus dilayani tidak akan habis wanita itu memojokkan dirinya.
Sebelum ke kampus Rania memutuskan untuk mampir sebentar di sebuah supermarket yang letak nya tak jauh dari kampus nya.
Saat dia ingin masuk tiba-tiba Alia keluar bersama teman teman nya.
Rania memutar bola mata nya dengan malas.
"Teman teman, kalian tau gak wanita yang ada dihadapan kita saat ini"
"Bukan nya dia sepupu mu Al" tanya salah satu teman Alia.
"Dia memang sepupu ku, sekarang dia sombong setelah menjadi simpanan Om om kaya"
"Haa.. yang benar saja"
"Wah,,, jangan jangan anak ini"?
Suara Sahut sahutan semua teman Alia terdengar di telinga Rania.
" Kamu bilang apa"? Rania menarik rambut Alia.
"Hay,,, lepasin, sakit tau"
"Semua ini tidak akan terjadi kalau bukan ulah kamu dan ibu mu" Rania semakin menarik rambut Alia dengan kencang.
"Auw.
Tak mau tinggal diam, Alia menendang perut Rania dan mencakar wajah Rania.
Sementara teman teman Alia, bukan nya melerai mereka malah sibuk mengambil video perkelahian kedua saudara itu.
Rania tak mau tinggal diam dengan perlakuan Alia, mereka saling pukul, saling jambak dan saling tendang. beberapa kali perut Rania ditendang Alia.
Hingga darah segar mengalir di bibir Rania.
Hingga akhirnya datang dia orang satpam yang bertugas disana untuk melerai pertengkaran keduanya.
Rania duduk di sebuah taman, karena perkelahian itu Rania engan untuk ke kampus mengikuti kelas karena suasana hati nya yang sedang kacau di tambah beberapa luka dimuka nya, tak ingin menjadi gunjingan para mahasiswa disana.
"Ini"
Rania menoleh.
"Hapuslah air matamu, sayang sekali wanita secantik dirimu jika harus disakiti"
Seseorang lelaki tampan memberikan sapu tangan pada Rania.
Namun Rania tidak menerima sapu tangan itu.
"Masih baru kok, belum pernah aku pakai"
Lelaki itu meletakkan sapu tangan itu di tangan Rania.
"Rania tersenyum tipis"
"Cantik"
"Terima kasih dokter"
Ya, lelaki itu adalah dokter Evand yang kebetulan lewat situ dan melihat Rania tengah duduk sendirian.
"Habis berantem"? tanya Dokter Evand, yang langsung dianguki oleh Rania.
Dokter Evand hanya tersenyum.
" Boleh aku bantu obati luka nya"?
"Tidak usah dokter nanti saya obati sendiri" tolak Rania.
"Permisi Nona, tuan muda mencari anda"? Tiba-tiba Johan datang menghampiri nya.
Rania sedikit kaget dengan kedatangan Johan.
" Kok dia bisa tau aku ada disini" batin Rania.
" Wah asisten tuan Raka rupanya" seru Raka.
"Dokter kenal"? tanya Rania.
" Nona, sebaiknya anda segera meninggalkan lelaki ini sebelum tuan Raka marah"
"Hay,,,, apa kamu adiknya Raka"?
"Silakan Nona, segera masuk ke mobil. Johan meminta Rania segera pergi meninggalkan taman.
" Hey,,,, apa hubungannya dengan Raka" Evand teriak namun dihiraukan oleh Johan.
"Bukannya Raka anak tunggal? apa mungkin Rania itu masih saudaraan sama Raka.
Arghh mungkin seperti itu, buktinya dia bisa kuliah dan bekerja di rumah sakit milik keluarga Raka" guman Evand .
Di perusahaan Raka.
"Duduk! bisa bisa berkelahi di tempat umum, bikin kalau saja" suara Raka menggema.
"Maaf tuan"
Raka begitu kesal saat melihat wajah Rania penuh luka, dan penampilan nya mejad acak acakan.
"Johan, tolong ambilkan kota obat dan baju ganti untuk nya"
"Baik tuan"
Dengan segera Johan mengambil air hangat dan kotak obat, serta baju ganti untuk Rania.
Rania mulai membersihkan muka nya, ia sedikit meringis saat membersihkan dibagian yang luka. Dia juga mengoleskan obat di bagian tangan yang terkena cakaran oleh Alia.
"Kalau sudah, cepat ganti baju mu dan rapikan penampilan mu itu"
Rania beranjak menatap ke semua arah namun tidak melihat ada pintu lain selain pintu utama diruangan itu.
"Bukan nya ke kamar mandi, malah bengong disitu"!
" Maaf tuan, apa kamar mandi nya ada di luar x? tanya Rania.
" kamu dorong tembok yang dinding nya ada wallpaper nya itu"
Rania melihat ke arah tembok yang terdapat wallpaper dinding itu, ia mendekat dan mendorong dinding itu.
Betapa terkejut nya Rania saat melihat suatu ruangan yang begitu indah, seperti sebuah hotel lengkap dengan satu kamar tidur besar, sofa dan TV besar di lengkapi dengan kamar mandi yang mewah.
Rania langsung masuk ke kamar mandi untuk segera menganti baju nya.
"Johan, apa kamu sudah dapat informasi tentang gadis itu"?
" Sudah tuan, setelah ini saya bawa kan berkasnya".
"Baiklah, kamu boleh keluar sekarang"
"Baik tuan, saya permisi" pamit Johan.
Setelah selesai menganti baju, Rania segera kembali ruangan Raka.
"Ambil ini" Raka melempar sebuah kartu ke arah Rania.
"Ini untuk apa tuan"?
" Aku tidak mau kamu tampil jelek, dan norak. jadi pakailah itu.
"Maksudnya untuk belanja tuan"?
Raka tidak menggubris nya, ia malah sibuk dengan laptop nya.
" Terus boleh aku gunakan untuk apa saja ini Tuan"
"Terserah! nominal didalam kartu itu sangat cukup untuk membeli harga diri mu"
Rania memantulkan bibir nya mendengar ucapan Raka.
"Karena harga diri saya bisa dibeli dengan kartu ini, boleh tidak kalau aku buat beli rumah"?
Raka mendelik menatap ke arah Rania, Raka menghela nafas panjang sambil tangan nya memegangi kepala nya yang tidak sakit.
" Kata nya terserah tapi buat beli rumah tidak boleh "!
😀😀😀❤❤❤❤
jadi ini ga bawa2 agama tertentu klo menurut aq ya.. maaf klo salah🙏
Respati kalah sat set nya