Di saat fokus dengan masa hijrahnya, Damian kembali di hadapkan dengan masalah yang membuatnya harus menikahi gadis bercadar.
Damian Pangestu yang mempunyai masalalu yang buruk harus berada di tengah-tengah keluarga yang ahli agama.
Pernikahan yang tak terduga itu membuat rumah tangga Damian dan Adhiba bertahan walaupun harus menerjang hujan dan badai. Terlebih masa lalu Damian yang seorang pendosa muncul satu persatu.
Lalu bagaimana cara mereka menghadapinya?
•••••
"Jangan berharap lebih padaku Adhiba..Aku yang seorang pendosa sangat tidak pantas bersanding dengan wanita sepertimu" Damian Pangestu
"Aku tidak akan berharap lebih darimu, Tapi aku lah yang akan membuat pendosa sepertimu berharap agar lebih lama bersanding bersama wanita seperti ku.." Adhiba Azalea Ibrahimi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang Kedua
Di salah satu kediaman rumah minimalis lantai dua. Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah membuat kue di dapurnya. Senyum manis tidak pernah luntur dari bibir wanita itu.
Dialah Ayunda, Istri kedua dari Abi Rahman. Ayunda membuat kue tersebut untuk menyambut kedatangan sang suami yang tengah berada di kantornya hari ini.
Entah ada apa? Abi Rahman sudah beberapa hari ini Abi Rahman betah berada di rumahnya. Walaupun selalu betah, Tapi ini sudah waktunya pria itu pulang ke rumah istri pertamanya, yaitu Ummi Badriyah.
"Bun.."Wanita itu tersenyum menyambut sang putra yang baru turun dari kamarnya. Dia adalah Zian Syahil. Putra Ayunda dari suami yang pertama sebelum wanita itu di nikahi oleh Abi Rahman.
Dulu Ayunda adalah seorang gadis yang di jual oleh pamannya sendiri. Kedua orang tuanya telah tiada sejak Ayunda berusia sepuluh tahun. Ayunda di rawat oleh paman dan bibi nya. Hingga tepat usianya lima belas tahun, Sang Bibi tiada hingga Ayunda tinggal berdua dengan sang paman.
Paman Ayunda punya hutang judi. Karena tidak sanggup membayar, Ayunda di jual di tempat hiburan. Tugasnya melayani para pria hidung belang. Ayunda menolak, Hingga datang seorang pria yang rela membelinya dengan harga yang sangat tinggi.
Pria yang bernama Erland Syahil itu adalah salah satu pengusaha kaya raya. Ayunda di nikahi dan di jadikan istri oleh Erland. Pernikahan mereka sangat bahagia walaupun Pernikahan tersebut tidak dapat restu dari ibu Erland yang menentang keras Pernikahan itu.
Alasannya karena Ayunda tidak memenuhi kriteria dari ibu mertuanya. Ayunda hanya seorang wanita yatim piatu yang tidak si ketahui asal usulnya.
Tak jarang ibu Erland membawa wanita cantik yang selalu di gadang-gadang untuk menjadi menantunya. Hingga suatu hari, Saat itu Zian berusia berusia enam tahun.
Sebuah badai melanda rumah tangga Ayunda. Dia ketahuan tidur satu kamar bahkan satu ranjang dengan pria asing yang tidak pernah ia kenal sama sekali. Erland yang melihat itu merasa terkhianati. Erland benci Ayunda, Pria itu tiba-tiba mengungkit uang yang pria itu keluarkan untuk membeli Ayunda dan di jadikan sebagai istri.
Tanpa banyak bicara, Ayunda di talak detik itu juga. Wanita itu di usir bersama Zian kecil saat itu.
Singkat cerita,Ayunda menemukan pekerjaan yaitu bekerja di sebuah toko kue besar. Tiga tahun Ayunda bekerja, Hingga usia Zian sembilan tahun. Ayunda di persunting oleh Abi Rahman untuk di jadikan istri kedua.
Berulang kali Abi Rahman melamarnya dan berulang kali pun Ayunda menolaknya. Ayunda memang tidak punya suami, tapi sebagai wanita yang terhormat ia tidak mau merusak rumah tangga orang. Dan menjadi istri kedua bukanlah cita-citanya.
Semua berawal dari keterpaksaan dimana Zian menjadi korban tabrak lari. Zian kecil harus melakukan operasi karena pendarahan di otak. Abi Rahman datang sebagai penolong. Namun dengan syarat Ayunda mau menikah dengannya. Mau tak mau Ayunda menyanggupi, Semua demi keselamatan sang putra itu saja. Terlebih Pernikahan Abi Rahman yang kedua ini mendapat dukungan dari kedua orangtua Abi Rahman sendiri.
Semua bahagia dengan pernikahannya, Tapi tidak dengan Ummi Badriyah yang merasa hancur dan sakit hati. Wanita itu benci dengan Ayunda. Ummi Badriyah selalu bersikap sinis dan merendahkannya. Ayunda sadar akan hal itu, Tapi tak apa semua memang salahnya yang telah merebut Abi Rahman dari genggaman pemiliknya.
"Zian mau berangkat bun.
"Loh? Gak nungguin kue nya dulu sayang.. Abis ini udah matang kok.."Zian menggelengkan kepalanya. Pemuda dua puluh tujuh tahun itu memeluk sang bunda dari belakang.
"Ada apa?
"Kangen bunda aja.."Zian masih memeluk ibunya, Sudah beberapa hari ini Zian berada di luar kota karena ada urusan penting yaitu menggantikan sang kakak yaitu Azka.
Azka bekerja sebagai Ceo di perusahaan sang ayah sementara Zian di jadikan seorang asisten. Hubungan kedua sodara tiri itu baik, Hanya Ummi Badriyah saja yang masih enggan menerima.
"Yaudah, Kamu berangkat sana.. ini sudah hampir siang loh. Nanti kak Azka marah lagi..
"Iya Bun ini Zian mau berangkat.."Zian mencium punggung tangan sang bunda namun tiba-tiba..
Prok..prok.. prok...
.
.
.
Ayunda dan Zian mengalihkan perhatiannya kepada seorang wanita berwajah sinis disana, Siapa lagi kalau bukan Ummi Badriyah.
"Bagus ya.. Ini udah jam berapa belum masuk kantor?" Ummi Badriyah melihat kedua lengannya di depan dada.
"Ya sudah,, Kamu berangkat aja sana..
"Tapi Bun? Bunda.."Zian melirik Ummi Badriyah. Jujur Zian tidak sanggup meninggalkan bundanya bersama wanita ini. Zian cukup tahu seperti apa sifat Ummi Badriyah. Pakaian tertutup dengan hijab hampir menyerupai panjang gamisnya. Tapi wanita itu tak pernah bisa menjaga lisan atau lebih tepatnya selalu julid dan nyinyir. Tidak menggambarkan aura nyai sama sekali.
"Udah gapapa, Kamu berangkat sana.."Zian mengangguk, Usai bersalaman dengan sang bunda, Zian berangkat begitu saja tanpa menyalami Ummi Badriyah yang ada disana.
"Gak sopan kamu ya!!
"Zian..."Tegur Ayunda.
"Maaf,Bun..bukannya Zian gak mau menyalami Ummi..Hanya saja, Ummi selalu menolak uluran tangan Zian.."Jawab Zian, Usai mengatakan itu Zian pamit dan mengucap salam.
Kini hanya tinggal Ayunda dan Ummi Badriyah berdua disana.
"Mari duduk dulu mbak.."Ucap Ayunda dengan tutur kata yang lembut. Ummi Badriyah hanya tersenyum sinis.
"Gak usah sok baik deh kamu! Saya datang kesini itu cuma mau bilang.. Kamu itu sebagai wanita harus tahu diri! Sudah beberapa hari ini suamiku tidak pulang ke rumah..Kamu sengaja kan mencegahnya pulang.."Ayunda menghela nafas panjang. Ayunda berbalik badan, Ia melihat olahan kuenya yang sudah matang di dalam oven.
"Aku sudah nyuruh Mas Rahman pulang kok mbak..Tapi mas Rahman gak mau..",Jawab Ayunda sembari mengeluarkan kue yang ia buat dari dalam oven. Apa yang di katakannya memang sangat benar. Berulang kali Ayunda meminta suaminya pulang tapi pria itu justru menolak.
Ummi Badriyah langsung emosi. Wanita itu melangkah lebar dan langsung menampik loyang panas tersebut hingga jatuh mengenai kaki Ayunda.
Praaankk..
"Astagfirullah!!...
"Dasar wanita jallang! Mura-han kamu!! Kamu itu..
"Ayunda!!
Tepat, Abi Rahman datang dan langsung menghampiri istri keduanya. Pria itu menatap nyalang istri pertamanya yang tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Kamu itu apa-apaan hah!! kamu sengaja mau lukai Ayunda!!" Bentak Abi Rahman terhadap istri tuanya.
"Apa sih bi? Orang itu loyang jatuh sendiri..Ummi ma..
Plaaakkk
"Mas. .."Ayunda menatap sang suami.
"Kamu itu ya! Bisa gak sih jangan cari masalah.."Ummi Badriyah menatap nanar sang suami.
"Abi.. Ummi kesini hanya ingin Abi pulang. Tapi Abi malah betah tinggal sama pela-cur ini!!
"Ayunda bukan pela-cur!! Ini, Yang buat aku gak betah tinggal sama kamu.. Pantas saja Umi dan Abah dulu setuju aku menikah lagi..Karena sikap mu yang tidak bisa di rubah ini. Punya lisan gak di jaga.. berucap semaunya. Masih berbaik hati aku tidak menceraikanmu Badriyah!! Mau menikah seratus kali pun kalau ucapan tidak di jaga, Pria mana yang betah..
"Mas udah..Mending sekarang kamu pulang ya..Aku gapapa kok..
"Kita obati luka kamu dulu.."Tanpa menghiraukan Badriyah yang menangis, Abi Rahman membawa Ayunda untuk mengobati lukanya.
.
.
.
Tbc
jd penasaran
so sweet bgt damian adhiba
buat syifa udh lupan Ryan jngan ngemis.apa yg di katakan Kevin ada benernya tuh
untk syifa sdh lepasin dia ga usah km cari" perhatian si ryan jgn ngerendahin diti sendiri syifa km berhak bahagia